Disclaimer: Gossip Girl (TV series) belong to CW TV. I am making no profit from this fanfiction
Warning: contain spoiler from season 5, canon, based on 5x01, Dan's POV, drabble, OOC-maybe, less dialogue
.


Unspoken

By Sapphire−


.

"Kau membuatku hampir meninggalkan semuanya malam ini! Bagaimana bisa kau membiarkan itu terjadi? Kenapa kau melakukannya? Alasan apa yang kau punya?"

Dan kautahu, aku tidak tahu harus menjawab apa ketika Blair Waldorf memberondongiku dengan pertanyaan barusan. Atau mungkin sebenarnya aku tahu, tapi keadaan lah yang membuatku hanya diam membisu tanpa mengatakan apapun. Memandang matanya tanpa mengatakan apapun.

Aku harap ia juga tahu, aku harap cukup dengan pandangan itu ia bisa mengerti—aku harap aku bisa mengatakannya! Tapi bagaimana mungkin aku bisa mengatakan apa alasanku ketika kini di sisinya sudah ada Louis. Tunangan Blair—si Pangeran dari Monaco, putra mahkota keluarga Grimaldi atau apalah itu. Mereka akan segera menikah November nanti.

Aku tidak tahu kenapa memikirkan hal itu saja seakan memberiku rasa sakit yang tak bisa dijelaskan.

Aku mulai menjalin hubungan baik dengan Blair ketika musim semi lalu. Sebuah hubungan yang aneh, yang bahkan harus diawali dengan ciuman yang canggung untuk membuktikan kami hanyalah teman.

Teman.

Dan itu aneh. Karena kami adalah Dan dan Blair, Waldorf dan Humphrey, Manhattan dan Brooklyn—itu sudah menjadi alasan betapa anehnya jika kami menjadi teman.

Di tahun-tahun sebelumnya, kembali ke masa-masa sekolah di Constance dan St Jude's, aku dan Blair tak pernah benar-benar dekat. Aku hanyalah pacar dari sahabatnya. Dan aku sendiri memandangnya hanya sebagai anak manja yang menyebalkan. Tapi aku tidak membencinya, tidak. Mungkin yang dia membenciku, yeah siapa yang tahu.

Aku peduli padanya—dari dulu selalu begitu—dengan cara yang aku sendiri tidak mengerti. Dengan cara yang mungkin Blair sendiri tak akan bisa pahami.

Semua kata yang ingin kuucapkan tertahan di mulut. Aku hanya mampu memandangnya tanpa mengatakan apapun. Apa yang mau kukatakan? Mengatakan isi hatiku padanya? Tidak, bukan itu yang Blair butuhkan. Blair sudah memiliki Louis, sudah memiliki pangerannya sendiri. Apa yang ia butuhkan dari pemuda Brooklyn sepertiku? Dan lagi pula jika aku mengatakannya, itu hanya sia-sia. Hanya akan menghancurkan pertemanan kami saja.

Karena aku tahu ia tidak merasakan apa yang aku rasakan padanya. Setidaknya menurutku begitu.

Blair masih menunggu, dan aku sendiri tidak ada tanda-tanda untuk menjawab pertanyaannya. Maka dengan wajah kecewa ia lalu berbalik ke Louis, meraih lengannya.

"Ayo kita pergi, Louis, aku sudah selesai di sini."

Beberapa saat ketika ia dan Louis sudah meninggalkan rumahku, aku mendapati mulutku sendiri mengucapkan sesuatu tanpa berkodinasi dengan otak. Mengucapkan 3 kata 8 huruf itu. Mengucapkannya tanpa seorangpun yang mendengar.

"Because I love you, Blair..."

Terkadang ada sesuatu yang memang lebih baik tak perlu diucapkan.

.


"Dan di sanalah aku, tepat memandang matanya, dan aku tidak mengatakan apapun."

"Kenapa tidak?"

"Entahlah, tapi aku harap aku mengatakannya. Karena walau itu tidak mengubah apapun, setidaknya dia tahu apa yang kurasakan."

.


-END-


Notes: Menceritakan kembali Episode 5x01 melalui POV Dan. Jadi yah ini canon, kecuali ucapan Dan yang terakhir itu lol. Membosankan sekali ya, memang. Saya juga gak tau ini nulis apa zzz -_-. Percakapan Dan/Blair yang terakhir itu dari episode 1x04, saling berhubungan kan? Silakan tinggalkan review jika berkenan. Terima kasih sudah membaca :)

19/12/2011 – 16:31 PM by Sapphire Schweinsteiger