Hidupku terlalumenyedihkan. Tapi inilah kehidupan yang selama ini aku jalani. Penuh dengan kesendirian dan kesunyian. Sebuah kehidupan yang mungkin tidak seorang pun menginginkannya. Tapi, semua itu hilang dalam sekejap ketika kau datang di kehidupanku yang suram ini.

Naruto And Beautiful Monster

Naruto © Masashi Kishimoto

NaruHinaKarin Forever

Saya tidak mengambil keuntungan sedikitpun dari fict ini

Warning: OOC, Typo, ecchi.

.

.

.

Sinar matahari menerobos masuk melalui fentilasi dan celah hordeng. Seakan sudah disetting, Naruto tak akan mudah terbangun hanya karena sinar matahari. Bocah kuning itu masih bergelut dengan gulingnya. Menikmati setiap sensasi dan imajinasi mesumnya selama ini.

"Apa kau terlalu bernafsu tidur denganku hingga membuatmu tak mau bangun, calon suamiku~" Sebuah suara lembut mengalun merdu disertai hembusan nafas yang menerpa permukaan kulit tan nan erotis itu.

Naruto meloncat saat matanya menangkap objek hidup yang tak mengenakan pakaian. Sesosok makhluk seperti manusia tapi memiliki ekor berjumlah 9 yang tengah melambai-lambai.

"Si-siapa kau? Kenapa kau ada di kamarku dan kenapa kau telanjang? Dan calon suami?" Tanya Naruto dengan suara hampir tak terdengar di akhir kalimat. Mengalihkan pandangan dan memencet hidungnya yang sudah terkena efek visual tadi.

Gadis itu menghela nafas sejenak. "Aku Karin Uzumaki. Aku adalah calon istimu, Naruto-kun. Ah~ aku salut padamu. Kau sungguh perkasa untuk bocah seusiamu." Gadis bernama Karin itu mendekat dan memeluk Naruto dengan sangat erat seolah tidak ingin terpisahkan dengan calon suaminya.

Naruto yang dipeluk sudah tewas mengenaskan dengan darah mengucur desas dari hidungnya.

.

.

.

Di dapur. Sebagai calon istri yang baik, Karin pun mencoba membuatkan masakan untuk calon suami tercinta. Sebuah sup dengan kuah berwarna-warni. Karin menyebutnya dengan sebutan Rainbow Soup. Karin tersenyum mengerikan dengan hasil karyanya. Naruto pasti akan memujinya dan langsung memintanya untuk menjadi istrinya jika Naruto memakan sup batannya.

"Dengan ramuan yang aku bawa dari uzushio. Naruto pasti akan langsung jatuh cinta kepadaku dan langsung memperkosaku lalu kami pun menikah dan bahagia dengan anak kita kelak. Huaaaaaa~ senangnya bisa diperkosa Naruto-kun." Karin menutupi kedua pipi merahnya dengan tangannya. Hidungnya sudah mimisan akibat pikiran kotornya.

Di sisi lain. Naruto kini tengak terbengong mendengar ucapan gadis yang mengaku sebagai calon istrinya itu. 'Apa katanya tadi? Senangnya bisa diperkosa aku? Apa dia sudah gila? Mana mungkin aku bisa memperkosanya jika dia punya ekor di pantatnya. Memangnya dia bisa bercin- Arrrggh apa yang sedang aku pikirkan sih. Sebaiknya aku mengambil baju dulu untuknya.'Naruto pun beranjak pergi menuju kamarnya.

Karin yang sedari tadi menghayal kini sudah sadar dari imajinasi liarnya dan menghapus darah yang sedari tadi mengucur dari hidungnya. "Huh~ sebaiknya aku- Akhhhh sup-ku" Dan rencana Karin untuk diperkosa Naruto memjadi gagal total karena supnya sudah tercampur dengan darah mimisannya.

.

.

.

Naruto dan Karin kini sedang jalan-jalan untuk membeli baju untuk Karin. Naruto tak henti-hentinya menghitung uang yang ada di dompet kataknya dan berdoa agar uangnya cukup untuk membeli ramen. Di sisi lain Karin terus menempel ketat dengan Naruto seolah mengatakan 'Aku milik pria ini' kepada laki-laki yang terus melihatnya dengan tatapan mesum. Ekornya sudah ia hilangkan dengan sihirnya atas perintah sang calon suami. Bagi Karin menuruti perintah Naruto adalah prioritas utamanya. Dia akan menuruti perintah Naruto, bahkan jika perintahnya untuk membuat anak bersama Naruto.

Karin berbisik "Naru! Sepertinya pakayan yang kamu berikan terlalu sempit untuk-ku. Payudara-ku sepertinya terlalu besar," Crotttt. Naruto mimisan. "Beneran, Naru! Kalau kau tidak percaya kamu boleh kok memegangnya. Kau juga boleh meremasnya jika kau ingin" Crotttt... Crotttt... Sepertinya Naruto sudah tidak bisa lagi menahan mimisanya. Dia pun cepat-cepat menyeret karin ke toko baju untuk menyelamatkan hidupnya. Sepertinya hari ini dia telah banyak mengeluarkan darah.

Setelah sampai Naruto langsung menyuruh Karin untuk memilih pakaian yang ingin dibelinya. Sepertinya harga baju di toko itu bisa dibilang cukup murah untuk orang macam Naruto.

"Naruto-kun~! lihat ini! Apa aku cocok memakai- Ahh kau mimisam lagi, Naru!" Karin menatap Naruto sejenak, "Apa aku boleh memakai ini? Ini sangat bagus. Naru, jawab aku dong."

Naruto yang di tanya hanya bisa merutuk dalam hati. Bisa-bisanya dia bisa bertemu mahluk aneh berekor ini sih. Sepertinya, hari-hari damai yang selama ini ia impikan tidak akan bisa ia rasakan lagi. "K-Kau boleh memilih pakaian yang kau suka!"

Karin yang mendapat respon positif langsung memborong semua pakaian yang ia suka dan itu membuat Naruto menangis darah olehnya. Setertinya Naruto harus lebih berhemat lagi.

"Na-Naruto-kun! Sedang apa kamu disini? I-ini kan toko pakaian untuk wanita" Sosok gadis berambut panjang menyapa Naruto dari arah belakang.

Naruto berkeringat dingin. Bagaimana ini? Apa yang harus aku katakan"A-Ahh~ Hehehe A-Aku... Aku sedang mengantar seseorang hehehe." Naruto berkata diakhiri dengan kekehan garing.

Raut wajah gadis tersebut langsung murung dibuatnya. "Seseorang? Pasti pacar?" Gadis itu berbisik lirih tapi masih bisa didengar telinga Naruto.

"Ahh~ bukan pacar kok, Senju-san!" Dan seketika wajah gadis itu langsung ceria dan berseri seri bahkan membuat Naruto melayang.

"lalu, siapa yang kau antar Naru? Aku jadi penasaran. Apa Naruto-kun punya kakak?" Gadis yang bermarga senju itu kembali bertanya.

"Aku mengantar Karin." Jawab Naruto jujur.

Alis gadis Senju itu mengerut. "Karin? Siapa? Sepertinya aku pernah mendengarnya. Tapi dimana ya?" Gadis itu menggaruk surai panjangnya.

Naruto yang mendengar perkataan gadis di depannya menjadi penasaran. "Benarkah? Kau pernah mendengar nama itu? Aku bertemu dengannya baru pagi ini. Saat aku bangun dia sudah ada di kasur-ku dengan tubuh telanjang dan dia berkata kalau dia adalah calon is-"

BRUKKKK

"Waaa... Senju-san! Kenapa kau pingsan? Aku belum selesai berbicara!" Naruto nampar-nampar pipi gadis itu perlahan.

Naruto melihat sekelilingnya dan mendapati Karin yang sedang berlari ke arahnya.

"Naruto-kun! Aku tak menyangka kau sudah berselingkuh meski kita belum menikah." Kata Karin dengan tangisan calon istri yang diselingkuhi.

" Apa yang kau katakan, bodoh. Sebaiknya kau bayar baju itu dulu lalu antar aku ke rumah Senju-san. Ini uangnya." Naruto memberikan uang itu pada Karin. Setelah itu mereka mengantarkan gadis senju itu.

Siapakah nama gadis Senju itu? Dan apa yang akan Karin lakukan agar Naruto tidak berselingkuh lagi? Memperkosanya atau bahkan menikahi Naruto? Ikuti terus kelanjutan cerita ini ya :D

TBC

Saya datang lagi dengan ide baru yang lebih segar dari fict buatanku yang sebelumnya. Saya harap fict ini bisa di terima oleh para reader sekalian dan maafkan saya atas macetnya update fict multichapter yang lainnya.

Kalau ada sumur di ladang, bolehkah kita menumpang mandi.

Jika ada umur panjang, bolehkah kau review lagi.

Jangan lupa Review ya!

See you next chapter!