Bleach : Tite Kubo.

A Dream Come True : eSSha Kuroki.

Main Pair: HitsuRuki.

A Dream Come True

Rukia's POV

Hari ini sangat melelahkan. Aku memainkan hapeku sambil berbaring di kasur.

Siapa tahu ada yang menelfon atau paling tidak SMS, harapku. Sampai ada suara memanggilku di kejauhan.

" Rukia, cepat turun. Ayo makan malam. Huuh kau ini tidur-tiduran terus!," teriak kakak

Ku, Hisana, dari lantai bawah.

" Iya-iya, kau ini bawel sekali!" kataku sedikit kesal. Aku berusaha bangun. Otot-otot rasanya sakit semua. Aku sudah membayangkan setelah makan nanti, aku akan segera tidur. Bergelung dalam selimut. Oh, pasti nikmat sekali!

End of Rukia's POV.

Peluh terus bercucuran di dahi Rukia. Mimpi-mimpi itu terulang lagi. Dalam mimpi itu Rukia terus menjerit. Tidak, bukan mulutnya yang menjerit, tapi hatinya.

Tidak, jangan pergi. Jangan tinggalkan aku. Rukia berusaha mengatakan tidak, tapi sulit. Di sampingnya dewa kematian itu, terus tertawa mengejek.

" Manusia, kalian memang mahluk fana. Tidak seperti kami, kami abadi!" kata dewa kematian itu semangat.

Sementara di depan Rukia, laki-laki itu tergolek kaku. Darah terus mengucur di dahinya.

Rukia sendiri bingung, sebenarnya ia sedang menangisi siapa?. Sebenarnya, Rukia tidak mengenal laki-laki yang sudah meninggal itu. Tapi, kenapa Rukia merasa sangat ke

Hilangan.

" Ini bukan mimpi gadis manis, ini akan segera menjadi kenyataan. Kau mengenal laki-laki itu lebih dari seorang teman. Ini takdirmu dan takdirnya!" dewa kematian itu tersenyum sumringah.

" Aku tidak mengenalnya." Kata Rukia lirih. Suaranya sangat pelan. Seperti berbicara pada diri sendiri.

Rukia mencoba menyentuh wajah laki-laki berambut silver itu, tapi…

Tiba-tiba muncul ledakan besar disertai api…dan semuanya menjadi gelap…

Rukia bangun dengan napas terengah-engah. Ia terus memegangi dadanya yang berdegup kencang. "Tenang Rukia itu hanya mimpi!" katanya pada diri sendiri.

Rukia mengayuh sepedanya dengan cepat. Ia tak ingin terlambat lagi seperti kemarin.

SMA Karakura…

" Ohayou Rukia chan," sapa Inoue Orihime. Seperti biasa, dengan semangat dan ceria.

" Ohayou," balas Rukia lesu. Rukia langsung menuju tempat duduknya dan minum. Di tambah lagi, ia memikirkan mimpi semalam…

Tiba-tiba…

" Hei-Hei semuanya. Ada kabar baru lho! Mau tau ga? mau tau gag?", seorang perempuan berambut pirang dan 'aset' nya yang besar * author blushing*

Membuat kelas menjadi ramai.

" Rangiku san. Pagi-pagi sudah bergosip." Kekeh Rukia.

" Hei, Rukia chan. Aku jamin yang ini bukan gossip tapi fakta." Balas Rangiku ceria.

" Memangnya ada apa sih?," tanya Tatsuki malas. Lalu Tatsuki menarik bangku terdekat dan duduk di dekat Rangiku matsumoto. Tapi sepertinya ia tertarik juga.

" Yang aku dengar sih akan ada murid baru masuk kelas kita," Jelas Rangiku sambil menggerak-gerakan tangannya.

" Dan katanya, murid baru itu tampan sekali," Rangiku memberi penekanan pada kata

Tampan. Memang berlebihan sih.

KRING KRING KRING. Suara bel terdengar nyaring, memenuhi SMA Karakura. Pertanda untuk seluruh murid memasuki kelas masing-masing.

Seluruh murid memandangnya terpana. Terpesona oleh ketampanannya. Sempurna, adalah kata yang melekat padanya sejak lahir.

Kulitnya coklat indah, dan bagian terpenting dari dirinya ada di bagian mata. Matanya berwarna hijau zamrud. Yang memandangnya pasti terhipnotis. Rambut silvernya bergerak-gerak terkena angin.

Rukia asyik mencurat-coret buku catatan kecilnya. Baginya, murid baru bukanlah sesuatu yang penting. Tapi Rukia selalu mencoba bersahabat dengan murid baru yang masuk dalam kelasnya. Tapi hatinya penasaran juga. Rukia heran mengapa sang murid baru dapat mengambil alih satu kelas. Kini kelas rasanya bagai di pemakaman. Sunyi dan sepi sekali.

Rukia mendongak. Ia tersentak kaget. Tidak mungkin Dia!

TBC

Gomen pendek banget ya ? ==a ,RnR?