Peringatan: ooc berat, typo, gagal paham, kekurangan ide, dan segala jenis kukurangan lainnya.
Author's Note: cerita ini terinspirasi dari film amerika berjudul 'Wayward Pines'. Walaupun mirip, fanfic buatan athor akan berbeda dari yang aslinya. Kalau ada persamaan scene dengan yang aslinya itu karena disengaja oleh author.
Gintama hanya milik sorachi sensei, Wayward Pines juga milik yang punya. Author hanya meminjam karakter tetapi cerita ini tetaplah milik author.
Don't like? Don't read!
(Kagura Pov)
Dengan perlahan kubuka mataku, hal yang pertama kali kulihat bukanlah hutan melainkan sebuah kamar rumah sakit. Dengan bingung aku mencoba duduk dan menatap ke sekelilingku sambil berpikir dimana tepatnya aku berada. Suara pintu terbuka mengejutkanku diikuti masuknya seorang dokter pria dan seorang perawat wanita berambut cokelat yang serius membaca catatanya lalu memeriksa infusku.
"Sudah bangun rupanya, Mutsu bagaimana keadaannya?" Kata dokter itu pada si perawat yang ternyata bernama Mutsu. "Dia baik-baik saja. Tekanan darahnya normal dan otaknya tidak mengalami perubahan yang besar pasca operasi." Jawab Mutsu, si dokter mengambil senter kecil dan memeriksa mataku.
"Bagus. Sekarang siapa namamu?" Tanya dokter itu padaku
"Aku Kagura."
"Namaku Sakamoto Tatsuma, ini asistenku, Mutsu. Senang berkenalan denganmu."
"Senang berkenalan denganmu. Sebenarnya aku berada di mana?"
"Kau berada di Edo. Karena keadaanmu sudah normal, kau akan segera dipindahkan." Dokter Sakamoto tersenyum ceria, tampaknya ia mengerti kebingunganku dan menjelaskan maksudnya. "Kau akan dipindahkan ke sebuah rumah yang telah disiapkan. Nona Sarutobi yang akan mengantarmu ke sana. Mestinya ia sudah datang sekarang." Saat itu juga seorang wanita berambut ungu masuk dan langsung duduk di kursi di samping ranjangku.
"Maaf aku terlambat. Gin-san mengadakan festival dan orang-orang banyak yang mengikutinya jadi jalanan macet." Jelas Sarutobi, "Kau Kagura ya? Perkenalkan aku Sarutobi Ayame, kau bisa memanggilku saachan." Saachan mengulurkan tangannya ke arahku dan menjabat tanganku.
"Sakamoto, bisa kau berikan dia barang-barangnya? Rumah itu sudah siap." Tanya Saachan, Mutsu memberikan sebuah plastic berisi bajuku dan segala barang-barang lain, semua orang keluar dan memberiku waktu untuk berganti baju.
(End of Kagura Pov)
Setelah berganti baju, Kagura dan Saachan menuju rumah baru Kagura. "Saachan, kota ini kok agak sepi ya?"
"Kau benar, ini kota baru jadi masih sepi. Nah itu rumahnya!" Saachan menunjuk sebuah rumah yang tampak elegan, ia menggandeng Kagura sambil menjelaskan rumah itu. "Semua yang ada di rumah ini termasuk bahan makanan adalah pemberian kota. Setiap jam 07.00 pagi bahan makanan akan diantar, semuanya gratis." Saachan membuka pintu rumah baru Kagura, seketika sang pemilik rumah terpukau.
"Ini semua mengagumkan." Gumam Kagura
"Aku tahu. Dalam beberapa hari, teman serumahmu akan tiba." Kagura menatap saachan bingung, "Teman serumah?" Ulang Kagura.
"Iya, teman serumah. Namanya adalah Okita Sougo, dia anak dari walikota Sakata Gintoki dan istrinya Tsukuyo. Karena tsukuyo-san tidak bisa hamil makanya mereka mengadopsi anak. Besok pagi semua siswa Edo Academy harus berkumpul mengenakan jas almamater dan pakaian upacara, seragam sekolahmu sudah ada di dalam lemari bajumu. Kalau sudah jelas, aku izin pamit. Sampai jumpa." Saachan pamit dan pergi ke kantornya kembali, meninggalkan Kagura sendirian di dalam rumahnya.
'Sougo? Mengapa nama itu seperti dia? Apakah ini nyata?' Pikir Kagura, kembali mengingat memori sebelum ia tiba Edo.
Flashback
kagura mengendarai mobilnya, ia sedang mencari kakaknya yang hilang dan dikabarkan berada di Kyoto. Ia berangkat dari Tokyo bersama teman merangkap pacar kakaknya, Imai Nobume menuju Kyoto. Di tengah perjalanan mereka berhenti sebentar di sebuah toko. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memotong kabel rem mobil Kagura. Saat selesai berbelanja, kedua gadis itu melanjutkan perjalanan mereka dan mengalami kecelakaan akibat rem mobil itu tidak berfungsi, hal terakhir yang Kagura ingat adalah saat ia terbaring dengan kepala bocor ditengah hutan bersama Nobume yang menggenggam tangannya.
"kalau aku mati, beritahu Kamui-kun bahwa aku mencintainya." Kata Nobume, Kagura berusaha menyadarkannya tapi Nobume telah menutup matanya, pingsan akibat pendarahan. "Nobume! jangan mati! kumohon! Kamui akan sedih jika kehilanganmu!" Tepat setelah itu Kagura tak sadarkan diri dan terbangun di rumah sakit.
End of flashback
Malam pun tiba, Kagura memutuskan untuk berkeliling kota sendirian sambil melihat-lihat pemandangan. 'Aku harus kemana ya? apakah ke restoran itu saja ya? kesitu aja deh, aku jadi lapar.' Kagura berjalan masuk ke dalam restoran itu. Pada saat itu juga, dunia Kagura serasa jungkir balik, ia melihat Kamui dan Nobume tengah makan dengan tenang, Nobume melihat ke arah Kagura dan tampak terkejut juga.
"Kagura."Kamui pun terkejut begitu melihat Kagura, segera didatanginya Kagura dan diajaknya duduk bersamanya dan Nobume. "Nobu-chan, kukira kau mati waktu itu. tapi kenapa kau bisa disini?" Tanya Kagura
"Aku cuma pingsan aja. Aku juga baru keluar dari rumah sakit kemarin dan bertemu dengan Kamui-kun setelah diantar oleh seorang wanita bernama Sarutobi." Jelas Nobume
"Aku juga baru keluar dari rumah sakit hari ini. Apakah kalian tinggal serumah?"
"Benar. By the way, siapa roommatemu?" Kali ini Kamui yang bertanya, Kagura meminum lemon tea milik Kamui dan menjawab, "Okita Sougo. Apakah kalian mengenalnya?"
"Oh, anak walikota itu, cowok yang membuat semua siswi yang ada di academy melayang. Ganteng sih iya, tapi sadisnya tingkat dewa!" Kata Kamui, ia mengambil gelasnya dan terkejut melihat bahwa lemon teanya telah dihabiskan dalam sekali teguk oleh Kagura. "Kau menghabiskan lemon teaku! bagaimana aku bisa minum nanti? kalo tersedak gimana?"
"Kalo gitu mati aja, aku iklash kok." Dengan kesal Kamui kembali memesan lemon tea, kali ini ia memesan 5 gelas agar Kagura tidak menghabiskan miliknya lagi. Nobume dan Kagura kembali berbincang-bincang mengenai sekolah baru mereka tanpa mempedulikan Kamui.
"Pokoknya, jangan bicarakan masa lalu." Nobume memperingati Kagura
"Kenapa?"
"Kau akan tahu nanti. Ini semua demi kebaikanmu sendiri, jangan bicarakan masa lalu."
Keep or Delete?
