Olla sudah pernah bilang Olla penggemar Shikamaru kan. He he... ini Shikafemnaru ala Olla. Walau Olla tau, hanya sedikit reader yang suka shikafemnaru. But, semoga ini tidak mengecewakan.
MILIKKU.
Disc : Naruto punya Masashi Kishimoto
Pairing : Shikafemnaru
Rated : M
Genre : Drama, Romance,hurt/comfort
Warning : Lemon hambar, lime,EYD masih belajar, OOC, abal-abal gaje dll
GAK SUKA?
SILAHKAN BACK.
Kulit tan berbalut kaos tipis pendek tanpa lengan itu meliuk lincah dan indah mengikuti setiap detuman musik.
Pinggang ramping yang selalu terlihat saat menari mengangkat tangan bagai sedang menggoda untuk disentuh. Kakinya bergerak seirama. Setiap akhir gerakannya menyentak bagai menegaskan sesuatu.
Naruto -nama gadis itu, hanya memakai hot pants yang memperlihatkan paha mulusnya.
Kegiatan itu sudah berlangsung sejak sejam yang lalu, tapi belum ada tanda kalau ini akan berakhir. Sampai seorang pria berambut hitam yang di ikat tinggi masih berseragam sekolah KIHS datang mengintrupsi. Mematikan musik yang menghentikan gerakan Naruto. Berjalan mendekat mengabaikan tatapan marah Naruto.
Berhenti tepat dihadapan Naruto dan memeluknya lembut, berusaha menyalurkan rasa sayangnya pada Naruto. Naruto tak berontak juga tak membalas. Mengizinkan sang kekasih memeluknya, mencoba menenangkannya dan ia menikmatinya.
.
.
Seragam sekolah yang kebesaran itu membalut tubuh mungilnya, kaca mata tebal menyamarkan kemolekan wajah dan bola mata saphirenya, rambutnya pirang keemasan sepanjang pinggul diikat twintails.
Langkahnya berhenti tepat didepan pintu menuju atap. Membuka pelan melangkah ke atap dan menutupnya kembali. Sejenak ia menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Kakinya kembali melangkah mendekat ke seorang pria yang sedang duduk membelakanginya.
"Kenapa lama sekali?" Tanya Shikamaru saat merasakan pelukan di lehernya dari belakang, ia sudah tau siapa pelakunya.
"Aku ada urusan Shika..." Jawab Naruto mengecup pipi Shika pelan kemudian mengitari kursi dan duduk disampingnya.
"Kau tahu, aku sudah lumutan menunggumu." Rajuk Shikamaru pura-pura ngambek.
"Tapi kau tetap menungguku Shika... bahkan sampai kau benar-benar lumutan." Ucap Naruto geli menyandarkan kepalanya ke bahu Shikamaru.
" Kau terlalu PD nyonya Nara..." Ucap Shikamaru memeluk pinggang Naruto.
"Yee... sejak kapan aku menikah denganmu rusa pemalas..." Ucap Naruto pura-pura marah.
"Mana bento untukku?" Tanya Shikamaru merubah alur.
"Jatuh." Jawab Naruto ketus, teringat kejadian dilab bahasa saat ia ingin menemui Shikamaru.
"Hm...siapa?" Tanya Shikamaru ambigu.
"Bukan siapa-siapa... maaf aku tak sengaja menjatuhkannya." Jawab Naruto. Shikamaru mengeratkan pelukannya dipinggang ramping Naruto, menunduk dan mengecup bibir ranum Naruto sekilas.
"Kau tak ahli dalam berbohong." Ujar Shikamaru. Naruto hanya menunduk dan memalingkan wajahnya.
Shikamaru memang pria yang baik walau sering terkesan tak peduli. Tapi jangan coba buat dia marah, karena apa saja hal merugikan yang berhubungan dengan orang-orang terdekatnya, ia akan berubah mengerikan.
Naruto tersentak kaget saat tiba-tiba tubuhnya diangkat Shikamaru dan duduk dipangkuannya. Dan sekarang kaca mata tebalnya sudah dilepas seenaknya.
"Mau apa kau rusa mesum?" Tanya Naruto kesal.
"Aku lapar... butuh asupan energi." Jawabnya tersenyum aneh langsung meraup bibir mungil Naruto. Mengecup beberapa kali, jilat dan hisap, menggoda Naruto yang akhirnya membuka mulutnya memberi izin Shikamaru memperdalam ciuman mereka.
Naruto terhanyut kedalam ciuman panas Shikamaru, sampai ia mengalungkan lengannya dan mendorong kepala Shikamaru dari belakang.
Ingat satu hal! Jangan berkelakuan mesum di tempat umum dan atap sekolah termasuk tempat umum yang bisa didatangi orang lain kapan saja.
SIING-
Dan beruntunglah pasangan ShikaNaru yang punya ketajaman insting. Mereka segera menyudahi kegiatan mereka saat merasakan kehadiran orang lain.
"Pengganggu." Gumam Shikamaru tak suka.
"Oh, pasangan 'Rusa dan kutu buku' rupanya." Ejek Sasuke yang baru datang bersama selir pinknya. Sedangkan Sakura-sang selir hanya terkikik anggun menanggapi guyonan Sasuke, sambil bergelayut manja dilengan kekar Sasuke.
" Oh. Hai pangeran ayam." Balas Shikamaru bosan, membuat Naruto yang sudah kembali pakai kaca mata terkekeh lucu.
"Pergilah dari sini sebelum kalian menonton adegan dewasa." Ucap Sakura mengingatkan sambil berkacak pinggang. Sayangnya ShikaNaru cuek bebek, mereka malah asik didunianya sendiri-pura-pura tidur.
Sakura jengkel tapi berusaha menahan amarahnya. Ia berbalik menghadap Sasuke yang sedang bermain handphone.
"Sasuke-kun... ayo kita lanjut." Ajaknya manja kembali bergelayut.
"Hn." Jawab Sasuke datar dan melenggang pergi meninggalkan Sakura yang mematung.
"Ada apa Sasuke-kun?!" Teriaknya. "Maaf bila aku salah..." sambungnya mencoba mengejar Sasuke, namun tak diubris sampai Sakura berhenti di ambang pintu. Ia berbalik saat mendengar suara cekikikan di belakangnya.
"Apa yang kalian tertawakan hah?!" Berangnya membuka topeng anggunnya.
"Bahkan seorang Sasuke yang terkenal playboy tak sudi bersama denganmu." Ejek Naruto.
"Diam kau kutu buku!" Geram Sakura.
"Kenapa hm?" Tantang Naruto.
" Berani kau hah...!" Tunjuk Sakura tak sopan.
"Ehem." Intrupsi Shikamaru menatap Sakura tajam.
"Apa yang kau lihat darinya Shika-kun? Ia hanya gadis cupu yang tak jelas asal-usulnya!" Teriak Sakura.
"Kau pasti sudah memasang guna-gunakan kutu buku?" Tuduhnya. Naruto hanya menatapnya tajam dari balik kaca matanya dan melenggang pergi.
"Bahkan kau hanya seorang pengec- ut." Teriak Sakura namun melambat di kata terakhirnya karena merasa aura gelap dari Shikamaru.
"Kau tahu Haruno. Tak seujung rambutpun kau lebih baik dari Naruto." Ucapnya sengit dan melenggang pergi menyusul Naruto, meninggalkan Sakura yang sekarang mencak-mencak sambil marah-marah pada angin berhembus.
.
.
.
Saat pulang sekolah, Shikamaru sudah berada di depan pintu kelas XI-A menunggu Naruto keluar. Ia hanya bisa mengendus jengkel melihat tatapan tertarik para adik kelasnya. Siapa yang tak kenal si jenius Nara, ia berhasil meraih juara pertama saat lomba Sains tingkat Internasional di Jerman tahun lalu.
Disisi lain Naruto sedang membereskan buku-bukunya bersiap untuk pulang. Ia dalam suasana cukup baik sekarang.
Naruto melangkah pasti keluar kelas. Namun ia tak menyadari sebelah kaki juugo-teman sekelasnya sedang menunggu kedatangannya.
Saat ingin melewati Juugo yang sedang ngobrol dengan teman-temannya, tiba-tiba Naruto terjatuh yang langsung disambut gelak tawa beberapa siswa-siswi yang masih berada didalam kelas. Ia meringis memegang kepalanya yang terantuk pinggir meja.
"Oh, maafkan aku Uzumaki-san..." Ucap Juugo sok menyesal. Ia mendekat kearah Naruto, menendang tas Naruto yang tergetak dilantai membuat beberapa buku Naruto tercecer. Naruto hanya bisa menatap sedih buku dan tas miliknya.
"Upss aku tak sengaja~" Ucap Juugo lagi namun malah sengaja menginjak beberapa buku Naruto sambil menyerigai lebar mengundang tawa teman-temannya yang semakin menjadi. Mereka menikmati pertunjukan Juugo.
Naruto hanya diam, matanya menatap sedih beberapa bukunya. 'Percuma,berteriak menghentikan mereka juga percuma.' Batin Naruto.
"Brengsek!"
DUGK
BRUKK
" Juugo!" Teriak seisi kelas kecuali Naruto. Mata Saphire itu terbelalak kaget melihat Shikamaru berada dalam kelasnya.
Kini Shikamaru berjalan mendekat padanya. Kelas yang tadinya masih ramai itu kini tahu, Shikamaru sedang marah besar saat ini. Terlihat dari matanya yang memerah dan alis yang ditekuk. Naruto tak suka Shika yang ini.
Shikamaru berjongkok tepat dihadapan Naruto, menyibak poni Naruto pelan. Naruto menelan ludah dengan susah payah saat mendengar gemerutuk gigi Shikamaru. Dahinya tidak berdarah, mungkin sedikit membiru saja.
Segera Shikamaru membereskan buku-buku Naruto menyelempangkan tas Naruto dibahunya dan menggendong Naruto ala bridal style menuju UKS. Sejenak pandangannya bertemu dengan Juugo yang sedang dibantu teman-temannya berdiri. Tatapannya kian menajam, entah kenapa Juugo serasa melihat monster hitam yang besar di belakang Shika. Hal itu cukup membuatnya takut walau berusaha ia sembunyikan. Shikamaru memutuskan pandangan mereka saat merasakan Naruto mengalungkan lengannya ke lehernya. Ia mendesah sekejap dan segera melenggang pergi.
UKS
Sesampai di UKS, Shikamaru segera mengompres luka di dahi Naruto. Sedari tadi mereka hanya terdiam tak bersuara, hanya Shikamaru yang masih sibuk dengan kompres ditangannya.
"Aku tak apa-apa." Ucap Naruto akhirnya menghentikan gerakan Shikamaru. Ia menggenggam tangan Shika yang mengambang di udara hendak mengompres dahi Naruto.
Shikamaru tak menjawab ia melepas genggaman tangan Naruto pelan dan mengembalikan alat-alat yang tadi dipakainya.
Saat berbalik, Shikamaru melihat Naruto mengelus-elus dahinya pelan. Ia berjalan mendekat kearah Naruto. Disibaknya poni Naruto melihat bekas membiru yang mulai berkurang.
"Ini tidak akan membengkak." Ucapnya memberi kecupan ringan di dahi Naruto. Naruto tersenyum menanggapi.
"Terimma kasih." Ucap Naruto.
"Ayo pulang." Ajak Shikamaru.
"Gendong~" Pinta Naruto manja.
"Ck, kepalamu pasti sudah eror karna terbentur tadi." Ejek Shikamaru. Naruto mengerucutkan bibirnya lucu.
"Gendong sayang~" Ucap Naruto bersikeras sambil merentangkan kedua tangannya.
Shikamaru mendengus namun tetap membalikkan badannya memunggungi Naruto.
"Ayo."Ajak Shikamaru malas tapi disambut sorak gembira Naruto.
"Kenapa kau bisa ada dikelasku?" Tanya Naruto setelah di gendongan Shikamaru.
"Aku menunggumu."
"Tumben, emang tak ada tugas?"
"Tidak." Jawab Shika singkat, Naruto hanya menganguk mengerti. Karena biasanya, Shikamaru tak pernah menjemputnya saat pulang sekolah. Sepulang sekolah, ia akan menuju laboratorium sekolah mengerjakan proyek barunya.
.
"Naru..." panggil Shika pelan sambil berjalan.
"hm?" Tanggab Naruto.
"Kadang aku berfikir, lebih baik kita menyudahi penyamaran ini." Ucapnya.
Naruto hanya terdiam mengeratkan pelukannya di leher Shika.
"Tidak Shika. Bila semua terbongkar, kejadian dulu akan terulang kembali." Ucap Naruto lirih sambil menenggelamkan wajahnya dipunggung lebar Shikamaru.
"Aku akan menjagamu."
"Aku tak mau mengorbankanmu."
.
.
TBC
Jangan bully sayya...
