Together With You
Jonghyun x Minki (JREN)
Warning : Mpreg!
1. Something Wrong With Me
Keputusan Nuest untuk bergabung dalam Produce 101 mungkin merupakan keputusan terbaik. Bagaimana tidak, mereka mendapatkan perhatian yang mereka cari selama 5 tahun terakhir. Namun, ada satu cerita yang tidak muncul yang menjadi kunci apa yang terjadi di balik kamera.
Siang itu, seusai eliminasi pertama penuh air mata, Minki merasa ada yang aneh di tubuhnya. Beberapa hari ini ia tidak bernafsu untuk makan dan ia merasa ia tidak memiliki energi. Tentu di depan kamera ia bisa terlihat tidak terjadi apa -apa. Namun begitu ia kembali ke dalam mobil, ia hanya bisa merebahkan tubuhnya. Jonghyun berkali - kali menanyakan keadaanya, dan berkali - kali pula Minki menjawab bahwa ia baik - baik saja. Ia tidak ingin menambah beban Jonghyun, yang bertambhan banyak seiring banyaknya episode dari produce 101. Namun siang ini berbeda, Jonghyun memaksa untuk membawanya ke dokter, bahkan ia menyeret Minki turun dari kasur dan membawanya ke dokter yang biasa memeriksa mereka.
Biasanya, mereka hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk periksa, namun kali ini, Dokter bahkan harus mengambil sample darah sebanyak 2 kali dan sekali mengambil sample urine. Minki merasa cemas terjadi sesuatu pada dirinya. Sepanjang pemeriksaan pun Jonghyun tidak henti menggenggam tangannya.
"Pasti terjadi sesuatu padaku, " ucap Minki pasrah.
"Tidak terjadi apapun, tenang saja, kalaupun terjadi sesuatu, aku akan berada di sampingmu, aku akan memastikan kau tidak sendirian, " Jawab jonghyun saat mereka ditinggal berdua di kamar periksa.
Setelah doker kembali membawa berkas - berkas, ia memnyuruh Minki berpindah dari kasur ke kursi. Minki menatap cemas, dibawah meja pun Jonghyun tidak henti menggenggam tanganya.
"Terjadi sesuatu padaku?" Tanya minki.
Dokter menghela nafas, ia memasang kaca mata dan mulai membuka berkas. "Aku mencoba memahami apa yang terjadi pada tubuhmu, Minki. Namun aku merasa ini bukan bidangku. Aku mencoba memahami, namun aku justru merasa aneh," jawaban dokter semakin membuat Minki dan Jonghyun pusing.
"Katakan saja apa yang terjadi padaku, dokter," Minki sudah tidak peduli lagi, ia hanya ingin tau apa yang terjadi pada tubuhnya.
"Choi Minki-ssi. Saya pikir anda hamil,"
perlahan genggaman tangan Jonghyun melemah. Minki mencoba menggengam jemari itu agar tautan mereka tidak terlepas.
"Anda tidak bercanda bukan?" tanya Jonghyun.
Dokter membuka berkas yang dibawanya, tentu saja baik Jonghyun atau Minki tidak paham. "Lihat, kadar estrogen Minki terlalu tinggi untuk orang normal, dan testosteron nya sangat rendah. salah satu tanga kehamilan pun dirasakan olehnya. Aku mencoba berbagai tes, namun hasilnya tetap sama. Jika ingin kejelasan lebih lanjut, lebih baik kalian pergi ke obigin, atau ahli kandungan, meerka pasti lebih bisa menjelaskan dari pada aku,"
Mereka keluar dari ruangan periksa dengan perasan bingung, tangan kanan Minki membawa berkas yang tadi diberikan dokter, sedangkan tangan kirinya menggenggam jemari Jonghyun erat. Jonghyun memaksa Minki untuk langsung bertemu dokter kandungan.
"Aku takut, Jonghyun," Jonghyun tidak membalas, ia hanya mengeratkan genggaman mereka.
"Jika ini benar - benar terjadi, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Minki, dan Jonghyun masih tetap terdiam.
Pemeriksaan di dokter kandungan menghasilkan hasil yang sama. Minki dinyatakan postif hamil. Bahkan dengan pemeriksaan ultrasound, dokter berani menyatakan bahwa ia sudah memasuki bulan ke tiga. Kini mereka pulang dengan lebih banyak berkas. Namun 1 lembar yang terus Jonghyun genggam adalah hasil ultrasound berwarna hitam - putih.
"Itu anakmu," ucap Minki saat mereka memasuki mobil. Ia menyandarkan kepalanya ke bahu Jonghyun, mengamati bersama gumpalan hitam putih dalam selembar foto itu.
"Aku tau, " Jonghyun memutuskan untuk menyimpan foto itu pada dompetnya.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Aku kan bertemu Ahn Jun Young Pd-nim. Kau harus keluar dari produce, aku tidak ingin terjadi apapun padamu dan calon anak kita," kini Jonghyun dengan berani mengelus perut datar Minki, membuat Minki mau tak mau mengulas senyum.
"Tapi aku tidak ingin keluar dari produce, pasti akan banyak sekali komen negatif yang muncul. Misal alasannya karena kesehatan pasti sangat aneh kenapa tiba - tiba, Dan aku juga tidak ingin hal ini muncul keluar,"
"Tapi Pledis harus tau, member kita juga harus tau. Jika kamu ngotot untuk tetap berada di produce aku tidak bisa menjagamu 24 jam, aku butuh member lain untuk ikut menjagamu,"
"Hanya dengan Baekho, Minhyun dan Aron Hyung. Pledis akan kuberitahu sendiri Jonghyun-ah,"
"Tidak. Aku tidak mau kamu menanggung semua sendiri. Kita akan merawat ia bersama, maka aku ingin melakukan semuanya bersamamu, aku akan menanggung semua resikonya bersama denganmu,"
Minki tersenyum. "Please stay by my side, Jonghyun-ah," bisiknya pelan.
Minki masih tetap mengikuti produce 101. Mereka hanya sempat menyampaikan berita itu pada member Nuest, bahkan mereka tidak sempat berbiaca pada CEO Pledis. Berita itu tertutup rapat. Lagi pula, Minki memang belum menunjukkan tanda - tanda apa pun.
End of Chapter 1
Thank you for reading. Comment are apreciate.
Regrads, Anna
