STACCATO
kangyeongsuk © 2011
a drabble
"A..ch..."
Bocah berambut pirang kecoklatan itu menggumam pelan. Matanya masih terpejam. Ia tetap tertidur lelap meskipun posisi tidurnya membuat orang lain yang melihatnya merasa pegal sendiri. Termasuk bocah berkacamata yang kini tengah berlutut dihadapan gadis kecil itu.
"Ai-chan, pindah yuk?"
"Mmh.." gumam gadis itu, nyaris tak terdengar. Tanpa disertai gerakan apapun. Bocah berkacamata itu tersenyum, kemudian berkata lagi.
"Ai-chan, posisi nungging itu pegel loh. Apalagi nungging kayak jembatannya sofa sama meja gitu. Pindah yuk? Nanti sakit, Ai-chan," bisiknya.
Kacang.
Masih tidak direspon. Si empunya respon malah asik mengulum bibirnya sendiri. Membuat gemas si bocah kacamata. Ia memasang mimik berpikir, tapi kemudian bangkit dari duduknya dan meninggalkan gadis kecil berambut pirang kecoklatan itu dengan posisi tidur nungging teraneh yang pernah ada. Tak lama, bocah kacamata itu kembali. Membawa selimut tebal dan bantal empuk yang besar sendirian. Ia berhenti sebentar di depan sofa, meletakkan bantal di salah satu ujung sofa, mengubah posisi tidur si gadis kecil dengan lembut, dan menyelimutinya. Ia lalu berhenti, tersenyum puas atas hasil kerjanya.
Kemudian mendaratkan kecupan lembut di kening gadis kecil itu.
"Oyasumi, Ai-chan.." bisiknya pelan di telinga gadis kecil berambut pirang kecoklatan itu.
Bocah berkacamata itu lalu berbalik pergi, berjalan sepelan mungkin dan berusaha menutup pintu tanpa suara kecuali decitan engsel yang belum diberi pelumas.
"Oyasumi, Kudo-kun.." balas gadis itu pelan. Hanya dinding yang terdiam yang mendengarnya. Mendengar degupan jantungnya yang semakin cepat, layaknya orang yang tengah melompat-lompat.
Staccato.
A/N: Another AiCon piece :D hahaha.. Sebenernya saya mencoba bikin HeiKazuha, tapi tapi... sesungguhnya sulit sekali.. Maafkan saya, Mikaela Maria *deep bow*
