VAMPIR PROTAGONIS?

Whaat!

Wait!

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

INTRODUCING

FULL INO POV

Hei!

Aku lahir dengan nama Yamanaka Ino. Anak perempuan satu-satunya dari Kaisar Besar Yamanaka Inoichi yang hebat. Seharusnya namaku sudah tercatat di sejarah karena prestasiku dan tentu saja prestasi keturunanku di Kekaisaran Yamanaka. Namun hal itu hanya angan-angan saja. Segalanya lenyap dan hilang seketika, saat malam itu, diusiaku yang baru 18 tahun.

Sekarang, inilah aku, Ino, makhluk neraka penghisap darah yang berusaha membaur dengan manusia normal lainnya dengan cara menjadi mahasiswi di perguruan tinggi ini, lagi. Aku pertama kali menjadi vampir dipertengahan tahun 1601. Dan setiap beberapa puluh tahun sekali harus berpindah tempat karena ketidaksinkronan antara wajah dan hitungan umurku menurut manusia. Memulai kehidupan yang baru di tempat yang baru sebagai anak sekolahan. Aku harus belajar lagi tentang hal yang sudah kukuasai sebelumnya. Betapa membosankannya kehidupan vampirku ini!

Setiap 12 tahun sekali aku harus berpindah ke tempat baru. Aku sudah tinggal di Tokyo sejak tahun 2012. Ini tahun keempatku di Tokyo, sebagai mahasiswi kedokteran tingkat 2 disalah satu universitas bergengsi di Tokyo, menurut para manusia tentu saja. Jika kalian para manusia bersekolah dengan rentang tahun maksimal 20 tahun plus 2 tahun taman kanak-kanak dan playgroup, kira-kira sudah mendapatkan gelar Doctor, lalu bagaimana dengan aku yang telah melalui Senior High School dan perguruan tinggi selama lebih dari 400 tahun?

Seharusnya dengan pengetahuan dan tingkat kecerdasan yang aku miliki, aku tak perlu bersekolah lagi. Aku lebih pintar dari Albert E. Lebih berbakat daripada Thomas AE. Aku menguasai setiap bahasa di dunia ini. Aku hafal setiap nama kota dipeta dunia, bukan hanya kota, tetapi nama sungai, teluk, pegunungan, beserta titik koordinatnya, aku mengetahui semuanya. Aku mengetahui berbagai sejarah dunia. Rahasia dunia yang coba dikubur oleh penguasa, akupun tahu. Tabel periodik yang membuat kalian para remaja pusing dengan singkatan-singkatannya? Sudah kukuasai diluar kepala.

Terhitung sejak tahun lalu, sudah 34 kalinya aku menjadi mahasiswa awal di universitas. Berpura-pura menjadi remaja yang merasa antusias diawal masa perguruan tinggi. Eew. Its so suck! Aku muak kembali disekitaran para manusia dengan hormon tak stabil seperti mereka.

Kali ini aku akan menggambil jurusan Kedokteran. Terakhir kali aku memilih jurusan ini ketika tinggal di ibukota Afrika Selatan 76 tahun yang lalu. Gelar Doctor seharusnya sudah ada dibelakang namaku lebih dari 2 abad yang lalu. Itu saja tidak cuma satu, mungkin aku memiliki title tersebut sebanyak 3 gelar oh bukan 4 gelar Ph.D sepertinya? Tidak-tidak! Berapa ya? Oh Tuhan aku lupa jumlah pastinya berapa. Maklum saja, efek terlalu lama bersekolah.

Sudahlah. Yang jelas, mungkin seharusnya aku sudah masuk Guiness Book of Record karena memiliki gelar Bachelor, Master, dan Doctor paling banyak di dunia. Dan jika orang tahu tentang kecerdasanku, mungkin namaku sudah tercatat di berbagai buku, jurnal pengetahuan dan situs Wikipedia.

Apa? Kalian bosan mendengarkan cerita akademisku yang sempurna? Enyahlah. Memang itu yang bisa sedikit kubanggakan dari kehidupan vampirku. Selain sisi akedemisku, sisi kehidupanku lainnya sebagai vampir selama 415 tahun ini mungkin bisa dikatakan sedikit hancur, tak tertata, dan tak sesuai. Ya kira-kira begitulah.

Sisi Keluarga. Jika aku manusia biasa seperti kalian, mungkin kalian bisa mengidentifikasikan keluargaku sebagai keluarga Broken Home. Aku hanya punya seseorang yang telah 'membawaku' ke kehidupan makhluk penghisap darah yang abadi ini sebagai sosok Ibu, dan tentu saja tanpa sosok yang kalian sebut 'Ayah'. Kami harus patuh dengan apa yang dikatakan Ibu. Segala apa yang dikatakannya harus dengan mutlak dikerjakan, jika tidak bersiaplah. Kepala atau bagian tubuh kami lainnya berubah menjadi penahan pintu belakang rumah. Ck!

Kami? Ya kami. Aku dan keenam saudaraku lainnya. Kami tidak dijadikan Ibu menjadi vampir dengan waktu yang bersamaan, melainkan dengan rentang waktu yang berbeda. Sejatinya aku yang ketiga yang dijadikan vampir, setelah Putra Mahkota Namikaze Naruto dan Ksatria Muda Uchiha Sasuke. Hebat bukan kehidupan saudaraku sebelumnya? Itu baru dua saudaraku, belum yang lainnya. Meski kehidupan sebelumnya kami berbeda, akhir kehidupan kami bertujuh sama. Kerajaan atau keluarga kami tiba-tiba diserang ditengah malam oleh Kerajaan lain yang kata Ayah jauh dan tidak dikenal. Padahal kami juga tidak sedang dalam keadaan berperang. Ayah, Ibu, saudara, prajurit tewas mengenaskan meninggalkan kami yang masih berusia 18 tahun sekarat dalam keputusasaan setelah beberapa pedang, tombak, panah atau peluru senjata api dari musuh masih tertancap di tubuh kami, namun tidak langsung membunuh kami. Kalian tahu bagaimana rasanya? Aku ingat setiap detilnya perasaan itu, tersiksa perlahan-lahan menuju kematian. Tentunya sebelum Ibu datang, menawarkan pertolongan kepada kami para remaja yang putus asa dengan mengigit leher kami dan menghisap separuh sisa darah yang ada ditubuh kami.

Diakhir purnama setiap tahun kabisat, Ibu harus melakukan ritual agar mendapatkan kekuatan yang lebih dan lebih lagi, menjadi vampir penyihir dengan kekuatan yang sempurna. Hal itu juga berdampak pada aku dan keenam saudaraku, kekuatan kami bertambah seiring dengan bertambahnya kekuatan Ibu. Kami bisa melakukan apa saja yang yang menurut kalian sebagai manusia mustahil dilakukan. Mengalami perkembangan dan evolusi dari vampir muda yang hanya bisa berlari cepat dan takut cahaya matahari menjadi vampir yang bisa terbang dengan sayap hitam yang menyeramkan dan bisa bermain bola voli di pantai dijam 12 siang. Yeahh! Keren kan? Apalagi kami dengan golongan First Class Vampire, kami mempunyai kekuatan diatas vampir biasa. Mempunyai kekuatan yang tidak mungkin dimiliki vampir biasa. Tapi sebelum itu semua, kami diperintahkan mengumpulkan 5 gadis yang terpilih sesuai ketetapan Ibu. Sebagai tumbal ritual.

Dan kami melakukannya, menjebak gadis target kami, memperdaya, kemudian menjadikannya tumbal di ritual Ibu. Setidaknya sudah 25 gadis dari penjuru dunia sudah kuperdaya. Kehebatanku memperdaya gadis target sangat hebat, kulakukan dengan sangat cepat dan tepat. Ibu dan saudaraku mengakuinya. Tentu saja hal itu menjadi kebanggaan tersendiri untukku. Tetapi hal itu berubah ketika aku memperdaya, oh bukan, terpedaya tepatnya, oleh gadis target Ibu diabad ke 19. Itulah pertama kalinya selama aku hidup baik sebagai manusia ataupun vampir, aku merasakan sesuatu yang disebut sebagai Cinta. Beserta penderitaannya.

Setelah ritual pengorbanan itu, setelah gadis yang kucintai terbunuh ditangan Ibuku, semuanya tampak berbeda dan salah. Yang kulakukan dulu salah, yang dilakukan saudaraku salah, yang dilakukan Ibu jauh lebih salah lagi. Aku muak. Aku kehilangan arah & pegangan sebagai vampir. Aku mulai meragukan identitasku sebagai vampir.

Aku ingin mengakhiri hidupku sebagai vampir. Pergi ke neraka dan menawarkan jiwaku kepada Orochimaru. Dewa ular penghuni neraka terdalam itu menyambutku dengan senyum yang menurutku sedikit aneh dan menyeramkan. Namun aku tak peduli. Aku hanya ingin mati menyusul gadisku. Tepat sebelum pedang katana Orochimaru menembus jantungku, dengan kekuatannya Ibu sudah berada di depanku dan mengatakan sesuatu yang benar-benar kuinginkan setengah mati. Aku punya tujuan hidup yang baru, kubatalkan bunuh diriku sehingga membuat Orochimaru kesal setengah mati dan berubah menjadi ular raksasa. Namun hal itu bisa langsung diselesaikan Ibu. Aku harus tetap hidup. Akan kulakukan apapun untuk mendapatkannya, meski harus berada disisi Ibu dan melakukan hal-hal yang kotor dan hina sampai waktu yang kutunggu datang.

Saat ini, abad ke 21, tahun 2016, tahun kabisat. Seperti yang sudah-sudah, aku baru saja menyelesaikan misiku 'membawa' seorang gadis salah satu mahasiswi perguruan tinggi ini untuk ritual Ibuku. Aku menatap nanar bintang dari jendela kamar asramaku yang baru. Ehh! Tidak juga. Dulu aku pernah menempati tempat ini, tentu saja dengan sedikit perubahan disana-sini. Melihat bintang-bintang dan bulan saling berdampingan dilangit sana. Menikmati keindahan ciptaan Tuhan sedikit membuatku lupa bahwa aku adalah makluk neraka yang keji dan kotor. Tuhan ya? Ck! Aku tak percaya Tuhan sungguh ada. Jika Dia benar ada, pasti Dia menolong gadisku dulu. Dalam sanubariku aku selalu berterima kasih dengan gadisku dimasa lalu, yang telah mengenalkan hal-hal seperti ini kepadaku.

Aku makhluk nokturnal. Aku hidup dimalam hari dan bersantai disiang hari, kecuali saat sedang belajar di universitas tentunya. Untungnya aku di kamar sendiri, aku bebas melakukan apapun di kamarku. Seharusnya aku sekamar dengan Shion , tetapi karena sesuatu hal akhirnya kami tidak sekamar lagi. Biasa, perintah Ibu. Tapi tak apalah. Aku sungguh bersyukur dengan hal itu. Dia vampir yang sama seperti aku. Sarkastik dan bermulut tajam. Aku benci.

Sudah berjam-jam aku duduk dijendela ini. Kubiarkan rambut pirang panjangku tergerai bebas. Menikmati hembusan angin malam yang dingin menerpa wajah dan tubuhku yang putih pucat ini. Kutanggalkan jaket kulit, crop top dan celana hitam yang menjadi favoritku sebagai manusia abad ini. Hanya menyisakan bra hitam serta short pant senada serta kalung berbandul bintang. Namun hal itu tidak membuatku merasa kedinginan karena efek angin malam ini. Aku menikmatinya. Aku tidak pernah merasa bosan dengan hal ini, duduk dijendela setiap malam. Aku tidak akan merasa ngantuk. Kami para vampir tidak tidur, sama sekali tidak membutuhkan tidur, kecuali Ibu. Kami hanya tidur karena kami merasa bosan dan ingin tidur. Just it.

Uuhh! Fajar menyingsing. Hari sudah menjelang pagi. Bintang-bintang dilangit sudah hilang entah kemana. Inilah saat untukku tidur. Membaringkan punggungku dikasur asrama yang sempit dengan busa yang tidak begitu empuk. Memejamkan mata. Membunuh waktu agar cepat berlalu.

Waktunya tidur.

Jam 7 nanti aku harus bangun untuk kembali belajar di Universitas Senju ini. Semoga tidak terlalu membosankan.

See you next time. Bye!

TBC