Prolog
V
Present
The Last Blood
Main Cast :
Byun Baekhyun
Park Chanyeol
Other Cast :
Do Kyungsoo, Kim Jongin, Xi Luhan, Oh Sehun, etc.
Warning :
Boy Love Boy, Yaoi, Typos, M-Preg, Mature
Hope you enjoy it
.
Ambisi. Kehancuran. Cinta. Garis keturunan. Harapan babak baru akan segera dimulai. Darah terakhir siap melanjutkan takhta kekuasaan sang pendahulunya. Baekhyun, semua harapan tertuju padanya.
.
.
.
Kematian Naeun, sang Dranira Jumong yang cantik dan di hujat, meninggalkan jejak sejarah Korea yang tidak terlupakan. Tangkup kekuasaan kerajaan Jumong pun harus di persiapkan bagi pemegang garis keturunan yang tersisa. Ialah, Baekhyun sang keponakan Naeun yang merupakan anak adiknya, Seohyun. Bersama Chanyeol, teman semasa kecilnya yang kemudian menjadi cinta, Baekhyun harus siap menghadapi konsekuensi.
Dalam kerendahan hati, Baekhyun, anak yang dilahirkan dalam keluarga yang di labeli heretic –sesat, mencoba membuka tabir kehidupan dan perilaku pendahulunya.
Lalu, kepada siapakah ia harus bertanya? Mampukah ia menghadapi kebencian rakyat Jumong atas segala kelakuan sang bibi, Naenun? Dan yang terpenting, dapatkah ia meneruskan kembali sejarah Korea dengan goresan tinta kekuasaan keluarganya.
.
.
.
Saya membawakan sebuah Fict yang diambil asli dari sejarah Mesir. Dilakukan perubahan pada tempat dan tokoh cerita. Plot merupakan milik saya sendiri, tanpa plagiat. Hanya saja kisahnya di ambil dari kisah perjuangan Nefertari untuk memperoleh cinta dan haknya dalam kerajaan Mesir. Serta menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan kepercayaan rakyat.
Nefertari merupakan keturunan terakhir di dalam dinasti ke-18. Keluarganya mati terbunuh. Bibinya, Nefertiti diduga merupakan penyembah matahari yang dalam masyarakat Mesir adalah sebuah perbuatan sesat (Heretic). Masyarakat mesir yang saat itu menyembah lima dewa, yaitu Isis (Dewi kecantikan), Horus (Dewi kesuburan), Ra (Dewa matahari, bukan matahari), Amun (Dewa dari segala dewa) dan Sekhmet (Dewi perang). Karena Nefertiti dan suaminya, sang Fir'aun, menyembah piringan matahari (Aten) bukannya sang dewa matahari (Ra) dan menyebabkan datangnya sebuah wabah hitam sehingga ratusan ribu rakyat mesir meninggal. Rakyat mesir kemudian melabeli Nefertiti dan keluarganya sebagai seorang heretic.
Sebelum persalinan ibu Nefertari, seluruh keluarga Nefertari meninggal karena kebakaran yang terjadi di istana. Hanya ibu Nefertari yang saat itu sedang hamil yang selamat. Ibu Nefertari meninggal dalam persalinan. Sehingga Nefertari adalah keturunan terakhir dari dinasti ke-18.
Kosongnya takhta Mesir, akhirnya rakyat Mesir mengangkat Jendral Ramsess I (Merupakan jendral tertinggi saat itu) sebagai Fir'aun. Dan dari sinilah kisah di mulai.
Baekhyun : Sebagai Nefertari. Memiliki julukan "The Last Prince". Karena Nefertari adalah seorang wanita, maka disini saya merubah karakter Baekhyun sebagai laki laki submissive. Dalam hal ini, Baekhyun tidak bisa menjadi Raja.
Chanyeol : Sebagai Ramsess II. Dia adalah keturunan ke tiga dari dinasti baru, dinasti ke-19. Seorang laki laki dominan. Bergelar Pangeran Mahkota.
Yang sudah pernah membaca cerita saya, pasti tahu istilah istilah yang saya pakai dalam sebuah kerajaan, misalnya
Raja : diubah menjadi Dranir
Ratu : diubah menjadi Dranira
.
.
.
Prolog
Baekhyun duduk di tempat yang tenang, menjauh dari hiruk pikuk istana. Ia duduk di hutan, di bawah pohon Ara seharian tanpa di ganggu kecuali oleh angin yang berhembus. Namun, semua itu hanyalah citra yang kabur, yang sulit dilihat bagaikan selubung kain tebal.
Baekhyun POV
Kenangan pertamaku adalah Chanyeol yang sedang menangis di dalam kegelapan Kuil Amun. Saat itu aku baru berumur 6 tahun dan Chanyeol baru saja berulang tahun yang ke 9. Aku memohon agar di izinkan pergi bersama Chanyeol malam itu. Karena pengasuhku terlalu sibuk, aku kabur.
Malam itu, aku menyusuri lorong lorong kuil Amun yang senyap. Aku menoleh untuk melihat wajah Chanyeol yang terlihat bagaikan lukisan seseorang yang memohon kemurahan hati Dewi Isis. Aku adalah anak yang tidak pernah berhenti bicara. Tapi malam itu aku tahu jika aku harus diam. Aku mengamati lukisan dewa yang terkena cahaya obor. Saat kami tiba di area suci kuil, Chanyeol akhirnya bersuara.
"Tunggu di sini"
Aku mematuhi apa yang dikatakannya dan mengamatinya dari pintu. Chanyeol berjalan menghampiri patung Amun. Aku tidak bisa mendengar bisikan. Namun, aku mendengar saat Chanyeol berteriak.
"Tolonglah dia, Amun. Usianya baru enam tahun. Kumohon, jangan biarkan Anubis (Dewa Kematian) membawanya pergi"
Baekhyun POV END
Pintu bergerak dari seberang area suci. Chanyeol menyeka air matanya. Baekhyun menahan nafas. Seorang pria muncul dari kegelapan bagaikan seekor macan tutul. Selembar kulit binatang bertutul tutul tergantung di bahunya dan mata sebelah kirinya berwarna merah seperti genangan darah.
"Apa yang kau lakukan, pangeran Chanyeol?" Pria itu berkata.
"Aku meminta keselamatan untuk Yoora, adikku" kata Chanyeol
"Kau pikir dewa akan mendengar doamu? Seorang anak kecil yang lemah. Berapa ribu orang yang berdoa padanya. Sedangkan kau hanya anak kecil yang tidak pernah menpersembahkan apa pun pada sang Dewa" kata Pria itu.
"Aku sudah berusaha"
"Monumen monumen apa yang telah kau bangun? Berapa kantong emas yang kau persembahkan padanya sehinnga ia akan menerima doamu?"
Chanyeol terdiam. Kepalanya tertunduk dan air mata menetes dari matanya. Pria itu, ia adalah Pendeta Agung Kuil Amun.
"Tapi aku sudah membuat penawaran dengannya" kata Chanyeol kecil.
"Ia tidak akan mendengar doamu. Apa pun penawaranmu. Bahkan ayahmu belum mengunjungi kuilku dan membuat persembahan. Bagaimana ia akan mendengar doamu yang kecil itu? Kembalilah ke istana" Kata Pendeta Agung terkekeh kecil.
"Ayah memerintahkanku untuk mengajakmu ke sana" Chaneyol menatap mata sang Pendeta Agung.
"Tentu"
Chanyeol berjalan keluar area suci. Ketika ia mencapai pintu, Chanyeol mengenggam tangan Baekhyun yang sedang menatapnya. Kemudian mereka beriringan keluar dari kuil. Lalu menaiki perahu untuk membawanya kembali ke istana.
Saat sampai di istana, salah satu pengawal sang Dranir menghampiri Chanyeol dan Baekhyun.
"Yang Mulia, menunggu anda di kamar putri Yoora"
"Apa yang terjadi? Adikku baik baik saja kan?"
Pengawal tersebut terdiam. Setelah lama tidak mendapatkan jawaban, Chanyeol segera berlari ke dalam istana. Ia menaiki tangga menuju kamar sang adik. Baekhyun berlari mengikutinya.
Brakk!
Chanyeol membuka kasar pintu kamar adiknya. Di sana terlihat adiknya sedang berbaring di tempat tidur, memejamkan mata dan dadanya tidak lagi bergerak. Sang ibu, duduk di sebelah adiknya menangis meraung raung seakan menunjukkan kepedihannya pada dunia. Sang ayah, duduk di sudut ruangan, agak jauh dari tempat tidur di kegelapan. Tempat yang tidak di jangkau oleh cahaya obor.
"Hai, adik. Oppa datang. Ayo kita pergi bermain" kata Chanyeol lirih.
"Anubis telah membawa adikmu" kata sang Ayah dari pojok ruangan.
"Tidak! Tidak, ayah. Aku baru saja membuat perjanjian dengan Amun. Anubis tidak mungkin membawanya" Chanyeol berteriak dan menangis.
"Kita tidak bisa mencegah Anubis membawa adikmu"
"Tapi aku sudah berusaha" Chanyeol menangis dan jatuh terduduk di lantai.
Baekhyun mengeluarkan air matanya. Ia sangat menyayangi Yoora seperti saudaranya sendiri. Baekhyun kecil melangkahkan kakinya ke dalam kamar dan berhenti di samping Chanyeol. Baekhyun ikut terduduk dan memeluk Chanyeol. Malam itu, Chanyeol menangis dalam pelukan Baekhyun.
.
.
.
TBC or END
Aku tahu prolognya gak jelas. Sumpah, maafkan aku. Sudah baca penjelasan yang aku tulis di tengah tengah kan? Yang belum, di anjurkan baca agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Aku tunggu reaksi kalian tentang fic ini. Apakah perlu di lanjut atau tidak tergantung keinginan kalian. Bagi yang belum mengerti bisa ditanyakan. Terima kasih.
Review, please.
