Desclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : Typo, mainstream, and Sexual content.
Present..
Chapter 1
Di bawah pohon yang rindang, dua orang shinobi dari konoha yang beda generasi sedang duduk beristirahat.
"Ero-sennin, aku telah menguasai Oodama rasengan. Kau harus mengajariku jutsu yang lain. "Kata pemuda berambut blonde, yang memakai pakaian orange biru yang menyilaukan mata.
"Hmm, sabarlah tak baik bila kita melakukannya terlalu cepat gaki, Kita harus melakukannya perlahan namun pasti. " ucap Jiraya sang pertapa katak.
"Kau harus mengajariku Taijutsu keren seperti Uchiha style atau Hyuuga style mungkin, atau genjutsu keren. Mungkin juga ninjutsu seperti bola apinya Sasuke. Aku harus menjadi lebih kuat Ero-sennin!. " ucap Naruto dengan penuh tekad.
Jiraya menghela nafas, sebenarnya ia juga ingin mengajari Naruto banyak jutsu hebat tapi ... Ia tak yakin Naruto bisa mempelajarinya dan hal itu malah membuat semangatnya hilang.
Ia berpikir, bagaimana caranya membuat Naruto bisa berubah atau paling tidak pemikirannya harus lebih dewasa.
"Kenapa kau diam saja Ero-sennin! Jangan-jangan kau sedang memikirkan wanita lagi, Ayolah ini waktunya untuk serius!. "
Sebuah bohlam 5 watt muncul di atas kepala Jiraya. Wanita! Itulah hal yang diperlukan Naruto, tapi pikiran bebal Naruto akan membuatnya sulit bahkan bila banyak berinteraksi dengan wanita, bisa dipastikan Seks adalah jalan terakhir. Jiraya telah memutuskan untuk mengakhiri keperjakaan si pirang itu.
"Naruto, malam ini kau ikut aku ke bordil di desa ini. " kata Jiraya dengan aura kebijaksanaan, matanya bersinar.
"Apa!? Aku tak akan ikut ke tempat menjijikkan itu!. " ekspresi jijik terpampang di wajah Naruto, ia melihat Jiraya seperti melihat kotoran ayam.
"Kalau kau ikut denganku, maka kau akan ku ajari jutsu yang hebat!. " Jiraya berusaha meyakinkan Naruto yang keras kepala.
"Ba-baiklah kalau begitu, jangan bohong!. " Naruto menganggukkan kepalanya tergoda dengan tawaran Jiraya.
"Tentu aku tak akan berbohong gaki!. " senyum lebar mengembang diwajah Jiraya.
Rencana kotor nan busuk telah ia pikirkan untuk menghabisi keperjakaan Naruto dan membawanya ke dunia...
Seks!
Jreng! Jreng! Jreng!
Rencana telah disusun, tinggal di eksekusi malam ini.
...
Cahaya bulan menyelimuti bumi, angin malam terus berhembus, akan tetapi sorak sorai masih terdengar di desa kusagakure.
Naruto dan Jiraya terlihat sedang berjalan santai di tengah keramaian. Wajah Naruto dipenuhi rasa malas dan enggan, sedangkan wajah Jiraya dihiasi rasa senang dan gembira.
"Kenapa kita harus kesana, Ero-sennin?, " uja penuh malas Naruto, wajahnya terlihat kusut.
"Ini tak seburuk yang Kau kira Naruto, Aku yakin Kau akan menyukainya nanti. "
Mereka akhirnya sampai di sebuah tempat bordil yang populer, Jiraya menyeret masuk Naruto.
Seorang wanita yang bohay menyambut mereka dengan senyuman. Badannya yang bak biola spanyol menarik perhatian sang petapa katak.
"Selamat datang tuan-tuan, perkenalkan nama saya Kyouka. "
Tanpa banyak basa basi, Jiraya mendekati Kyouka dan membisikan sesuatu padanya. kyouka terlihat mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti.
'Perasaanku jadi tak enak begini, cih apa yang direncanakan si mesum yang tua ini. ' kata Naruto dalam hati saat melihat kelakuan Jiraya.
"Ok, aku akan mengaturnya Jiraya-san."
Setelah memgatakan hal itu Kyouka pergi.
"Naruto, pergilah ke kamar no 13 dan tunggu aku disana. " Jiraya berkata dengan senyuman iblis.
"Aku tak mau! Ero-sennin jangan coba-coba untuk menipuku. " Naruto menolak dengan keras, ia merasa Ero-sennin ini berusaha menjerumuskannya pada keburukan.
Setelah beberapa kali diyakinkan akhirnya Naruto mau ke kamar tersebut.
...
Dia -Naruto- duduk di sisi ranjang aambil menunggu Ero-sennin ke kamar ini. Dia mulai gelisah dan mengeluarkan kata-kata mutiara.
"Dasar tua bangka! Dia pasti sedang bersenang-senang sedangkan aku harus menunggunya disini, keriput! Katak sungai! Kecebong any-... "
Krieet!
Suara pintu terbuka menghentikan umpatan Naruto, ia mengalihkan pandamgannya pada sosok dibalik pintu tersebut. Sosok wanita dewasa dengan tubuh yang menggoda muncul dihadapan Naruto. Rambut hitam disanggul yang sangat indah dan pakaiannya yang minim membuat Naruto dapat melihat beberapa bagian tubuhnya.
"Uzumaki-chan, Aku Li Fei pelayan Anda malam ini, " ucapnya dengan senyum menggoda.
"Apa mak-... Mmmphh, " perkataan Naruto terpotong oleh ciuman Li Fei.
Bibir lembut membuat rasa yang berbeda dengan insiden ciumannya dengan sang sahabat, Sasuke. Lidah nakal Li Fei mencoba menerobos masuk ke dalam mulut Naruto. Pikiran Naruto yang masih blank membuat lidah tersebut dengan mudah menerobos kemudian mengabsen satu persatu gigi Naruto.
"Mmmph ... Ckck mmm ahh. "
Setelah beberapa saat Naruto akhirnya membalas. Lidah Li Fei dan lidah Naruto saling melilit seperti ular yang hendak kawin.
Sebenarnya bibir Li Fei telah diolesi Aprosidiak yang kuat.
Bibir Li Fei menggigit bibir Naruto, matanya bersinar melihat si pirang dari dekat. Setelah beberapa saat akhirnya mereka mengakhiri ciumannya.
Air liur membuat jembatan penghubung antara bibir mereka, wajah Naruto dan Li Fei juga merah, suara nafas yang kasar juga terdengar jelas, begitulah keadaan mereka.
Li Fei dengan anggun melepas kimononya, memperlihatkan tubuh indah yang telah dicicipi puluhan lelaki. Dia mendekati Naruto dan mendorongnya hingga telentang. Tak ada perlawanan dari Naruto sendiri.
Ia menarik celana Naruto hingga melorot, lalu dia duduk di kasur sambil membungkuk. Ia menjilat penis Naruto yang berukuran cukup besar.
"Nggh... Mm ahh s-stop hentikan! Ahh ka-kau ahh hhent Ahh shhh. " Naruto yang mencoba bicara terus gagal karena kenikmatan yang diberikan Li Fei.
Bibir Li Fei yang diolesi lipstik merah terlihat sedang mencoba menelan utuh-utuh penis Naruto, dia menurunkan kepalanya dan menariknya lagi, sesekali ia akan mengocoknya. Penis Naruto juga sudah tegak seperti pilar. dia terus melakukan itu dengan sabar. Ia terus mengocok penis Naruto.
Clap! Clap! Clap!
"A-aku ingin piphis, me ahh nyhingkiahhrlahh. "
Bukannya menyingkir Li Fei malah mengulum penis itu hingga ujung, wajahnya agak memerah karena kekurangan oksigen.
Crooot! Croooot! Croot!
Sperma Naruto keluar dalam mulut Li Fei, banyaknya sperma tersebut membuat beberapa tetes sperma itu tumpah dari mulutnya.
Glup! Glup!
Ia menelan sperma itu dan menyusut tetesannya. Ia melirik ke arah Naruto yang masih ngos-ngosan. Setelah itu ia mengalihkan pandangannya pada Penis yang masih tegak seolah belum puas akan blowjob yang ia berikan.
Dia mengangkangi Naruto dan memegangi penisnya dengan perlahan ia menurunkan bokongnya, dan mengarahkan penis tersebut pada vaginanya.
"Anda siap, tuan?. "
Blesss!
"Ahhh mmmhh rasa perjaka memang terbaik. "
Ia menggoyangkan bokongnya naik turun secara perlahan. Naruto hanya bisa melenguh kenikmatan dan memperhatikan pelacur profesional itu melakukan tugasnya.
Vagina Li Fei memeras penis Naruto, seolah menyuruhnya cepat mengeluarkan sperma. Setiap goyangan Li Fei membuat Naruto mendesah membuat irama yang pas.
"Ahhh Ahh ahh ter-rus ahmmm ahh. "
"Yeah ahh mmh ahhh kimochi mmmh Kimochi. "
Mereka berdua mabuk karena nikmat, terutama Naruto yang baru kali ini merasakan sensasi bercinta.
Plak! Plak! Plak!
Goyangan Li Fei makin cepat. Li Fei dengan anggung membungkuk dan mencium Naruto. Ciuman panas terjadi lagi, kali ini lebih hot karena Naruto membalas ciumannya.
Gerakan mereka semakin cepat seolah mendekati klimaks dan akhirnya Li Fei menghantamkan pantatnya dengan keras.
Plak!
"Ahhhhhh... " Naruto melenguh dengan keras
"Ikkkeeeehhh." Li Fei juga melenguh wajahnya yang cantik benar benar merah sekarang.
...
Di ruangan lain, Jiraya tengah berdiri dan menyodok-nyodok wanita didepannya, lebih tepatnya Kyouka pemilik rumah bordil ini.
Dia sudah punya suami, tapi godaan bercinta dengan salah satu sannin membuatnya berkhianat.
"Hmm Apakah lebih Enak penisku atau penis suamimu, Kyou-chan. "
"Shhh ahh tidak... Emmhh ahhh kau gha ah lebih baik Jiraya-kun. "
'Sepertinya Naruto juga telah kehilangan keperjakaannya, kurasa dengan begini rencanaku berhasil.'
To be continue
Akhirnya saya kembali lagi,, dengan cerita baru ini... Yah mainstream mungkin.. Tapi gak apalah..
Btw reviewnya ditunggu...
