Harry Potter bukan milik saya, karena kalau milik saya maka James tidak akan pernah mati dan akan menjadi pasangan Severus

Harry Potter milik J. K. Rowling

Summary: Apa yang terjadi jika sebenarnya Harry memiliki 'saudara' kembar, dan mereka bukanlah anak dari pasangan James-Lily tetapi anak dari pasangan James-Severus, dan bagaimana jika ketika penyerangan voldemort hanya Lily yang tewas? OOC garis keras!, OC!, typo, BxB! Slash!JamSev, DraRry, SBRl, m-preg, bad!manipulator!dumbledore, semi-cannon...

DLDR!

"K-kau seorang death eater? K-kau tidak bercanda kan Sev? K-kau..." James tak bisa meneruskan kata-katanya begitu mengetahui orang yang sangat ia cintai ternyata berada di pihak yang berbeda dengannya.

"Maafkan aku James, a-aku hanya... M-maaf" Severus tak bisa menahan getaran dalam suaranya.

Tenggorokannya terasa sakit, sesak di dadanya kian menjadi. Air mata kian deras membasahi wajah putih pucat itu. Jujur, ia tak ingin mengkhianati 'suami'nya itu, tapi bagaimana lagi? Dumbledore mengancam akan membunuh James dan Lily jika ia tak menjadi seorang pelahap maut.

"T-tapi kenapa Sev? Kenapa?" Ucap James berusaha menerima kenyataan.

"Maafkan aku... Kau tak akan percaya jika aku ceritakan ha ini, maafkan aku James" ucap Severus sambil berusaha menghapus air mata yang tak berhenti mengalir dari manik obsidiannya.

"Severus Potter aku akan selalu mencintaimu dan aku akan selalu percaya padamu, kau bisa mengutarakan apa yang menjadi bebanmu padaku Sev, tenanglah" kini kedua tangan James kini berada dikedua bahu Severus, berusaha menenangkan kekasih hatinya sembari mengecup lembut kening sang 'istri'.

Perlahan Severus mulai bercerita dari awal sampai akhir apa saja yang telah ia lalui beberapa minggu terakhir ini. Sesekali tampak James mengeryitkan dahi dan menampilkan ekspresi terkejutnya.

"K-kau berbohong kan Sev? M-mana mungkin Albus akan berbuat seperti itu" sanggah James

"Kau seorang legillimens kan James? Kau bisa memeriksa memoriku jika kau tidak percaya padaku James" ucap Severus sambil berusaha tersenyum.

"Hah... Baiklah, legillimens" perlahan James mulai menyelami setiap memori milik lelaki paling dicintainya tersebut.

Setelah beberapa menit James kembali ke alam sadarnya dengan wajah pucat pasi. Kedua matanya membelalak horor, ia menatap Severus dengan pandangan tidak percaya. Dapat ia lihat cairan bening mulai mengalir dari kedua keping obsidian yang selalu ia puja itu. Direngkuhnya tubuh sang 'istri' ke dalam dekapan yang hangat dan menenangkan sambil sesekali mengucap kata-kata penenang.

"Sshhh. Tenanglah, kita hadapi ini bersama oke?" Ucap James sambil terus mengusap punggung sang 'istri' lembut.

"A-aku putus asa James (hiks) a-aku tak tahu harus berbuat apa (hiks) aku tak mau kehilangan dirimu dan Lily.. D-dia sudah ku anggap seperti adikku sendiri James (hiks) maafkan aku James" ucap Severus sedikit sesenggukan di bahu 'suami' nya.

James berusaha memutar otaknya, mencari jalan keluar dari masalah yang kini menimpa keluarganya.

"Sev, aku ada satu rencana. Tapi mohon, jangan marah dan berpikir macam-macam dulu ya" ucap James sambil membelai rambut hitam Severus yang terasa begitu lembut dan menjadi candu bagi James. Dapat James rasakan bahwa Severus mengangguk samar sambil terus membenamkan wajahnya di ceruk leher sang 'suami'.

"Aku akan menikahi Lily, sshh bukankah sudah ku bilang untuk jangan berpikir macam-macam dulu Sev!" Ucap James dengan nada setengah memperingatkan setengah bercanda ketika ia merasakan bahu Severus sedikit menegang.

Setelah dirasa sang 'istri' sudah cukup tenang -di tandai dengan pelukannya yang kembali melembut- James pun melanjutkan pembicaraan mengenai rencananya tersebut.

"Aku akan menikahi Lily, satu. Tapi kau akan selalu jadi prioritasku Sev, Albus tidak tahu hubungan kita kan? -Severus menggeleng pelan sambil menyamankan diri di pelukan James- aku akan tetap menemuimu sesering yang aku bisa, karena aku juga harus menagih 'jatah' ku padamu kan? -Severus menggigit bahu James cukup kuat- ouch! Itu sakit Sev! Hey, bagaimana jika Lily hamil anakku? Tak apa kan? -Severus menggumamkan ya dengan pelan- well, kembali ke Albus, dia mengincar 'anak' ku dan Lily kan? Sebagai pion untuk menjatuhkan Voldy, benar? Kalau begitu kita harus mengikuti rencananya dan aku tak akan pernah melepasmu Sev, aku janji" ucap James sambil mengecup pucuk kepala Severus lembut.

"Kapan kau akan memulai rencana ini James?" Tanya Severus dengan suara yang sedikit parau.

"Besok, lebih cepat lebih baik right? Aku juga akan memberitahu tentang rencana ini pada Sirius, Remus, Peter dan Lily" ucap James.

"Ku mohon, jangan beritahu Peter, ia ia juga bagian dari rencana Dumby itu James, please!" Ucap Sev dengan suara yang sedikit bergetar.

"Baiklah love. So, ayo kita 'tidur'" Ucap James sambil menyeringai. Severus hanya mendengus dan memutar bola matanya bosan.

Severus terbangun dengan rasa sakit di bagian bawahnya. Menolehkan kepalanya ke samping guna memantrai orang yang sudah membuatnya seperti ini. Dan well, itu tak pernah terjadi. Karena semua mantra kutukan yang terlintas dikepalanya hilang secara tiba-tiba ketika ia menatap wajah damai seseorang yang sudah hampir satu tahun menjadi bagian dari hidupnya itu.

"Puas mengagumiku Sev?" Tanya James dengan mata yang masih menutup serta seringai di wajahnya yang harus Severus akui, sangat tampan itu.

"Jangan mengagetkanku seperti itu Potter idiot!" Ucap Severus sambil menjitak kepala yang dihiasi mahkota hitam acak-acakan itu.

"Ouch! Itu sakit sekali Sev~ kau harus ganti rugi~ dan btw- kau juga seorang Potter sekarang Sev~" ucap James dengan bumbu dramatis dimana-mana.

Memutar bola matanya bosan, Severus berusaha bangkit untuk membersihkan diri. Sebelum rasa sakit di bagian bawahnya itu semakin menjadi.

'Ugh! Potter dan hormonnya yang sangat sialan!' Batin Severus merana.

"Ada apa Sev? Tidak bisa jalan? Mau ku gendong?" Tawar James dengan cengiran lebarnya.

"Argh! Diamlah! Kau pikir ini ulah siapa hah?!" Ucap Severus dengan sedikit rintihan yang entah kenapa terasa sangat indah di telinga James. Apalagi ketika Severus merintih dengan meneriaki namanya tadi malam ketika mereka melaku... Okey stop! Saya belum berani naik rating!

Setelah acara bersih-bersih selesai, James langsung mengundang Remus, Sirius, serta Lily untuk datang ke rumahnya karena hanya mereka bertiga-lah yang tahu hubungan spesial dua orang yang paling sering adu mantra ketika di Hogwarts dulu. Kenapa Peter tidak tahu? Entah lah mungkin para marauders memang tidak terlalu percaya pada salah satu sahabat mereka itu.

Setelah menunggu kira-kira sepuluh menit, perapian yang mereka letakkan tepat diruang tengah berpendar kehijauan, lalu muncullah seorang gadis -eh, Lily masih gadis kan?- berambut merah dengan iris Emerald yang indah dengan tatapan yang bisa membunuh nyali seorang prankster sekelas James dkk.

"Nah, kali ini masalah apa lagi yang sudah kau perbuat POTTER? Atau kau menyakiti Sev ku ya?" Ucap Lily dengan nada berbahaya.

Belum sempat James menjawab, perapian kini berpendar kehijauan lagi, namun kali ini dua kali sekaligus. Dan terlihatlah dua orang pria gagah dan tampan -well salah satunya manis sih- #dicakarmoony. Mereka menatap sang empunya rumah dengan tatapan kenapa-kau-memanggil-kami-prongs?

"Duduklah, ada yang ingin ku sampaikan pada kalian dan ini penting!" Ucap James serius yang langsung dipatuhi oleh para tamu, karena tak biasanya James berbicara dengan nada seserius itu.

"Ekhm... Ku harap kalian tetap tenang selama aku bercerita dan jangan memotong ucapanku, kau mengerti padfoot?" Ucap James ketika ia melihat sohibnya itu hendak memotong ucapannya.

Maka, mulailah James menceritakan seluruh kejadian kemarin beserta dengan rencananya dan Severus. Di akhir penjelasan ia dapat menangkap raut shock Remus dan Sirius, serta raut tidak percaya Lily.

"J-jika kau menikahiku lalu ba-bagaimana dengan Severus? K-kau tidak bisa meninggalkannya begitu saja!" Ujar Lily dengan nada tidak percaya.

"Aku sudah membahas ini dengan Severus Lils, jadi tenanglah. Severus juga sudah menyetujui rencana ini kok. Jadi kau tak perlu khawatir" ucap James meyakinkan Lily.

"Kau yakin tak apa Sev?" Tanya Remus pada pria yang masih bergeming di samping James.

"Well, kami memang sudah merencanakan hal itu dan aku setuju, asalkan itu dapat menyelamatkan James dan Lily aku tak apa kok" balas Severus dengan senyum lembutnya -wth!-.

"Kau sangat baik Sev, terima kasih. Nah, kalau begitu kita jalankan rencananya!!" Sambut Lily dengan semangat menggebu, yang menyebabkan para pria di ruangan itu sweatdrop berjamaah.

-_-_-_-_

Sebulan setelah kejadian bahas-membahas rencana tersebut, Lily dan James pun menikah. Acara pernikahan mereka cukup meriah dihadiri oleh beberapa kolega bisnis serta teman-teman mereka saat di Hogwarts maupun di kementerian.

Dumbledore datang dengan senyum cerahnya berpikir bahwa rencananya mulai berjalan sesuai dengan prediksinya. Tapi, siapa yang tahu kalau para marauders -min Peter- telah membuat rencana lainnya. Rencana dadakan yang masih memiliki kemungkinan gagal yang sangat besar.

"Selamat untuk kalian ya, James, Lily. Semoga kalian bahagia" ucap Dumbledore dengan senyum charming nya.

"Ah! Profesor Dumbledore, sebuah kehormatan kau datang di acara kami" ujar James dengan cengiran bodohnya.

"Hahaha tidak perlu seperti itu nak, aku sudah bukan profesormu lagi nak" balas Dumbledore dengan senyum ramahnya.

Iris biru Dumbledore, menyapu ke sekeliling tempat pesta. Mencari sosok yang memiliki kemungkinan paling besar diundang. Mengingat yang menikah adalah sahabat karibnya. Dumbledore mengernyitkan dahinya ketika tidak melihat eksistensi sosok tersebut.

"Kau tidak mengundang Severus, Lils?" Tanya Dumbledore sedikit heran.

"S-Severus.. Dia seorang death eaters. A-aku tidak tahu kenapa dia mau masuk organisasi terkutuk itu... Aku.. Aku menyesal pernah bersahabat dengannya" ucap Lily dengan nada kecewa -yang tentunya cuma dibuat-buat-.

"S-snivellus seorang death eaters? Merlin! Aku tak pernah membayangkan hal itu. Tenanglah Lils aku, padfoot, moony, dan wormtail akan melindungimu dari ancaman mereka" ucap James dengan raut shock yang sudah jelas cuma akting.

"Hm.. Jadi dia memang benar-benar menjadi anggota you-know-who? Aku tak berpikir dia akan sefanatik itu terhadap ilmu hitam" ucap Dumbledore sambil mengusap janggut peraknya yang cukup panjang itu.

James dan Lily hanya mendengus sambil memutar bola mata malas. 'Oh ayolah, kau yang membuat sahabatku/'istri' ku menjadi seorang death eaters!' batin mereka kesal.

"Baiklah, James, Lily ku rasa aku harus kembali mengingat liburan musim panas tinggal sebentar lagi dan aku harus kembali mengerjakan tugasku sebagai kepala sekolah Hogwarts" ucap Dumbledore sambil berlalu meninggalkan pesta pernikahan James dan Lily.

-_-_-_-_

Tiga bulan setelah 'pernikahan' James dan Lily, Lily mengandung anak James. Begitu pula dengan Severus. Namun, kini hubungan Severus dengan James agak merenggang. Mengingat kini perhatian James tercurah hanya pada Lily seorang. Atau karena James belum tahu soal kehamilan Severus, mengingat selama beberapa minggu ini Severus menjalankan misi dari 'Dark Lord' nya di Skotlandia Utara.

Waktu pun berlalu, sehari sebelum kelahiran bayi mereka -Lily dan Severus- Severus kembali ke Inggris, dan langsung menuju ke St. Mungo.

Tepat pada tanggal 31 Juli, kedua 'istri' James melahirkan. Namun, hanya bayi kembar Sev lah yang selamat. Kedua bayi kembar Severus memiliki perawakan yang sama, mata Emerald jernih turunan dari ibu James dan ibu Severus. Rambut hitam berantakan dari sang ayah dan keduanya memiliki bentuk wajah yang mirip dengan Severus. Sedangkan putra tunggal Lily dan James meninggal karena kondisi tubuhnya yang lemah. Mendengar hal itu, Severus langsung meminta kepada salah seorang healer di St. Mungo untuk menukar bayi Lily yang meninggal dengan putra bungsunya yang ia beri nama Harry. Awalnya sang healer menolak, namun karena desakan Severus akhirnya sang healer mengabulkan permintaan Severus. Kini tinggallah Severus beserta putra sulungnya yang ia beri nama Alberius Prince -mengingat James tidak tahu menahu soal ini- sedangkan putra James dan Lily yang telah wafat sudah dimakamkan di sekitar area St. Mungo.

James merasa sangat senang dengan kelahiran putranya itu. Ia memberinya nama Harry, Harry James Potter -dia punya firasat baik akan hal ini.- Putranya sangat manis untuk ukuran seorang anak laki-laki, rambut hitam berantakan yang jelas-jelas warisan dari James serta kedua manik Emerald jernih- Lily menyumpahi James karena putranya hanya mewarisi warna matanya- dan bibir mungil ranum yang langsung dapat predikat kissable.

James dan Lily hidup dengan penuh kebahagiaan ditambah lagi dengan hadirnya putra semata wayang mereka Harry. Tak jauh beda dengan pasangan James dan Lily, Severus juga hidup bahagia bersama putra sulungnya walaupun tak sebahagia James dan Lily. Ia tengah berjuang menyembunyikan keberadaan putra sulungnya dari jangkauan Dark Lord dan juga Dumbledore. Ia berhasil menemukan salah satu rumah milik keluarga ibunya di Skotlandia Utara. Ia juga masih harus menyelesaikan tugas dari Dark Lord nya untuk merekrut anggota baru Death Eaters sampai setahun ke depan.

Setahun sudah berlalu sejak kelahiran Alby dan Harry, namun James dan Lily belum mendapat kabar apa pun tentang Severus, jujur ia dan Lily khawatir Severus sangat menyayangi pekerjaannya yang sekarang sebagai seorang pelahap maut. Dua hari setelah ulang tahun Harry yang pertama, Dumbledore membawa sebuah ramalan yang entah kenapa bisa langsung di percaya oleh James dan Lily. Ramalan yang akan membunuh putra semata wayangnya itu. James meminta bantuan Dumbledore untuk menyelamatkan putranya dari ramalan terkutuk itu. Dumbledore menyeringai dalam hati, mengingat salah seorang dari Death Eaters juga meminta hal yang sama pada Dumbledore, namun ia meminta agar sang ibu yang diselamatkan -Dumbledore tidak tahu bahwa Severus sebenarnya menginginkan keselamatan ketiganya.-

-_-_-_-_

Beberapa hari sebelum Halloween seekor burung hantu berbulu cokelat datang menghampiri James dan keluarganya, membawa dua botol stoper in death -James dan Lily sama sekali tidak tahu ramuan apa itu- dengan sebuah pesan agar mereka meminumnya ketika Halloween nanti karena akan ada hal yang mengejutkan yang terjadi.

Tepat ketika pagi Halloween Dumbledore datang ke Godric's Hollow memberitahu kepada James bahwa Severus telah memaksa wormtail -dia pemegang kunci fidelius- untuk memberitahu kepada 'Dark Lord' tempat di mana James tinggal. Bak tersambar petir disiang bolong, James langsung merasakan kebencian yang teramat sangat pada 'istri' nya itu. Bahkan sebelumnya Dumbledore juga berkata bahwa Severus lah yang memberitahu tentang ramalan tersebut kepada 'Dark Lord'. Tapi, entah kenapa hati kecilnya selalu berkata bahwa bukan Severus lah pelakunya.

Semua orang -Sirius, James, Lily- mulai membuat pertahanan di sekitar Godric's Hollow tersebut. James meminum ramuan yang dibawakan burung hantu berwarna coklat beberapa hari yang lalu. Berbeda dengan James, Lily merasa bahwa ramuan itu berbahaya sehingga ia tak menyentuhnya sama sekali. Dan jadilah Sirius yang meminumnya. -Skip Canon, kecuali terbunuhnya James, James cuma pingsan dan Severus datang untuk memeriksanya-.

Langkah kaki Severus terasa berat, air mata tak berhenti mengalir dari kedua manik obsidian miliknya. Rumah tempat persembunyian sang 'suami' kini hancur tak berbentuk lagi. Di koridor dapat ia lihat James dan Sirius terbujur kaku, sedikit banyak ia berharap agar sang 'suami' sudah meminum ramuan stoper in death yang sudah ia modifikasi dan ia kirim beberapa hari yang lalu.

Perlahan ia mengayunkan tongkat sihirnya untuk mengecek keadaan James dan Sirius, Severus menghela nafas lega mengetahui bahwa James dan Sirius selamat. Mengucapkan beberapa mantra guna menstabilkan kondisi keduanya. Namun, beberapa detik kemudian maniknya langsung membelalak horor, di pacunya kedua tungkai kakinya ke tempat Lily berada. Air mata kembali mengalir deras membasahi wajah pucatnya. Mayat Lily terbujur kaku di hadapannya ia melirik melalui sudut matanya Harry kecil sedang menangis keras. Ia melangkahkan kakinya ke arah putra bungsunya itu, menimangnya dengan lembut sambil sesekali menggumamkan kata-kata penenang. Beberapa menit kemudian Harry berhenti menangis, kedua manik Emerald nya menatap Severus dengan tatapan polosnya. Severus tersenyum kecil lalu mengecup kening sang putra -tepat di bekas luka yang baru Harry dapatkan- dengan lembut. Suara dobrakkan pintu mengagetkan Severus dan Harry kecil yang berada dalam gendongannya. Untunglah Harry tidak menangis lagi.

"KAU! A-APA YANG KAU LAKUKAN DIRUMAHKU! D-DAN APA YANG KAU PERBUAT PADA PUTRAKU SIALAN!" raung James penuh amarah.

Severus membelalakkan matanya mendengar teriakan James yang tertuju padanya. Hatinya kembali perih, seakan disayat ribuan pisau.

"J-J-James k-kau?- "KEMBALIKAN PUTRAKU PENGKHIANAT! SEHARUSNYA AKU TAK PERNAH MEMPERCAYAIMU! K-kau yang menyebabkan Lily tewas (hiks) k-kau.." James tak lagi dapat membendung amarahnya walau yang ia hadapi kini adalah pria yang paling ia cintai sampai kini. Mungkin.

Dengan kasar James menarik Harry dari dekapan Severus. Harry yang tidak tahu apa-apa hanya memandang dua orang pria di hadapannya ini dengan kedua matanya yang bulat besar.

"PERGI KAU DARI HADAPANKU! AKU TAK SUDI MELIHAT WAJAHMU LAGI!" usir James kasar.

"J-jam- "JANGAN SEBUT NAMAKU LAGI SNAPE!! DAN ENYAHLAH DARI HADAPANKU!" sela James.

"Baiklah aku akan pergi jauh dari kehidupanmu, aku tak akan kembali lagi. Aku tak akan mengusik kehidupanmu lagi, maaf jika aku telah menyakitimu. Selamat tinggal Pot-ter" ucap Severus dengan berurai air mata. -eh, Severus kayanya melow banget deh-

James dapat melihat sorot terluka, sedih, kecewa, sakit dan menyesal dari kedua manik obsidian itu. Sorot yang entah mengapa serasa mengoyak hatinya, sorot yang membuat hatinya terasa pedih dan... menyesal. Beberapa detik setelah kepergian Severus, Harry menangis keras seakan menegaskan kepada James bahwa ia kehilangan sosok pria yang tadi menggendongnya. Pria yang entah kenapa dapat memberi ketenangan serta keamanan baginya. Harry merasa kehilangan sosok 'ibu' untuk yang kedua kalinya dalam satu hari.

*

Well... TBC...

maaf kalau Sev nya over OOC,

RnR please, butuh saran..

Words 2k, typo everywhere, so sekali lagi maaf kalau kurang mengesankan dan ya, terlalu mainstream, ini murni ide saya

Jadi bagi yang ngerasa saya copy ide, saya bukan type orang yang hobby plagiat btw, jadi don't flame!

Alberius Potter logged out