"IJE KKEUTNASSEO"

Sebuah remake fanfiction yang sama karya jjea

Main Cast : LeeSungMin

ChoKyuHyun

Author : YooHyeMin

Rate : T

Genre : Romance, hurt

Disclaimer : Eobseo, karna semua orang milik Tuhan. Dan yang pasti fanfiction ini milik jjea. Hanya di repost dan diganti cast-nya.

Happy Reading n Enjoy It ^^

.

.

.

.

Cicit burung camar tampak terdengar indah pagi ini. Indah? Yah, setidaknya itu bagi orang-orang yang bangun dari alam tidurnya dengan nyaman. Lalu bagaimana dengan Sungmin? Tidak! Sejak ia membuka matanya dari beberapa jam yang lalu, ia sudah terlibat emosional dengan suaminya sendiri; Cho Kyuhyun. Namja idola yang akhir-akhir ini terlihat pulang larut bahkan pagi hari. Entahlah, apa yang ia perbuat, tapi itu justru membuat Sungmin mulai jenuh dengan kehidupan pernikahannya itu.

Perceraian... Yah, itu adalah hal yang paling mengenaskan dalam sebuah pernikahan, melanggar sumpah dan janji yang pernah saling diikrarkan. Namun apa perlu dikata, jika masalah rumah tangga itu tak dapat dipertahankan lagi dan harus berakhir dengan sebuah perpecahan?

"Kau pikir aku kuat menjadi istri seorang idol, huh? Setiap hari aku harus mendengar semua perkataan busuk mengarah padaku, mengumpatiku, dan menyumpahiku dengan kasar. Kau pikir aku harus diam saja ketika mereka melakukan itu?" Sungmin terlihat meneteskan air matanya pelan. Bahunya tampak naik turun, seolah menahan buncahan emosi yang sejak dulu dilandanya. Sebenarnya, ini bukan kali pertama mereka bertengkar. Setiap hari... mungkin itu memang terdengar tak berlebihan. Entahlah, mereka seolah memiliki banyak hal untuk diperdebatkan!

"Bukankah sebelum kau menikah denganku, kau tau siapa aku dan bagaimana kehidupanku. Lalu, mengapa kau baru mengeluh sekarang? Cah, apa ini semua ada hubungannya dengan bos-mu itu?" Kyuhyun menyeringai, sepertinya ia mulai membuka permasalahan cemburu yang sejak tadi ia coba tahan.

"Jangan mengalihkan pembicaraan kita dengan itu! Bos-ku tak ada hubungannya dengan masalah ini! Kau cemburu? Lalu, bagaimana perasaanku yang harus menahan segalanya saat banyak orang memasangkanmu dengan wanita lain?"

"Mwo? Tak ada hubungannya dengan Bos-mu? Cih, terus saja... terus saja bela simpananmu itu didepanku!"

"Simpanan?"

"NDE. Apa aku benar? Tsk! Suami mana yang tak marah saat ia mengetahui istrinya tertidur diruangan 'BOS-NYA' itu!"

"Aku hanya lelah dan tertidur disana. Jangan berlebihan!"

"Berlebihan katamu? Kalau begitu, aku boleh menyuruh teman wanitaku untuk tidur diruanganku seperti yang dilakukan bos-mu itu, ohk?"

"Mwo?"

"WAE? Kau ingin marah?"

"Terserah maumu saja Cho Kyuhyun! Aku sedang tidak mood untuk bertengkar denganmu hari ini..." Sung min sentak hendak berbalik meninggalkan Kyuhyun yang masih terpaku menahan emosi.

"YA! Aku belum selesai bicara!" Bentak Kyu hyun seraya menyergah tangan gadis itu dan menekannya keras.

"Untuk apa lagi? Kau ingin memfitnahku dengan alasan lain? Atau kau memang ingin petengkaran ini berlanjut dan berkhir dengan percera—"

"YA! CUKUP CHO SUNG MIN...!" Kyuhyun kontan menghempaskan tubuh Sung min kearah sebuah penyangga meja dapur. Gadis itu terhenyak, mendapati sisi pergelangan tangannya dicengkram kuat oleh Kyuhyun.

Tubuh dan punggung Sung min tampak tertidur diatas meja itu, termasuk Kyu yang kini berada tepat diatas tubuhnya.

"LEPASKAN!" Erang Sung min keras.

"Keluar dari perusahaan itu dan kau tak perlu bekerja disana!"

"Mwo? Kau gila?"

"YA! Aku ini suamimu, aku masih bisa menghidupimu dengan uangku sendiri."

"Perusahaan sedang dalam masalah, jika aku keluar itu sama saja membuatnya bangkrut perlahan."

"Itu bukan urusanmu!"

"Itu urusanku!"

"Cho Sung min...!" Kyuhyun sentak merobek baju gadis itu tepat dibahu kanannya. Entah apa yang ingin ia lakukan!

"Jika kau hamil, otomatis kau tak diperbolehkan bekerja disana."

"YA! Cho Kyuhyun...!" Pekik Sung min keras saat kini Kyu mulai menjalankan aksinya.

Sung min tak dapat berkutik. Kyuhyun memang orang yang sering bertindak seenaknya, egois dan selalu mengharuskan semua keinginannya dengan cara apapun. Mungkin karna Kyuhyun lahir dalam keluarga kaya, maka dari itu ia seakan sudah terbiasa dalam lingkungan hidup yang selalu menurutinya.

PRAANGGG

Terdengar pecahan gelas dari dalam ruang makan ini. Berontakan Sung min sendiri tanpa sengaja menyenggol sebuah gelas yang memang tergelatak diatas meja itu. Namun sayang, Kyuhyun bahkan sama sekali tak memperdulikan itu. Ia lebih sibuk melanjutkan aktivitasnya tanpa perasaan sama sekali.

Cho Kyuhyun dan Lee Sung min... keduanya menikah secara resmi satu bulan yang lalu, lebih tepatnya saat Kyu telah menyelesaikan Konser Musikal-nya di Tokyo Dome, Jepang. Kyuhyun memang aktor sekaligus penyanyi Ballad yang sangat terkenal di Asia. Dengan wajah yang memikat dan potensi bakat yang luar biasa, itu sudah cukup membuat namanya melambung cepat ke puncak.

Perjodohan? Tidak! Kyuhyun lah yang memaksa kedua orang tuanya untuk dinikahkan dengan Sung min; seorang gadis biasa yang dulu menjadi asisten penyedia pakaian Kyuhyun ketika ia tampil. Entah bagaimana ini bermula, hingga Kyuhyun mengajak Sung min berkencan secara terang-terangan. Namun sayang, awalnya yeoja itu menolak mentah-mentah sosok Cho Kyuhyun karna ia memang sudah memiliki seorang kekasih. Shim Changmin... namja yang sangat Sung min cintai. Keduanya sempat berencana untuk menikah, jika saja Kyuhyun yang tak mau kalah dari Changmin yang notabane adalah musuh bebuyutannya itu pun tak mengacaukan semuanya.

Yah, dengan kekuasaan, nama dan uang yang ia miliki. Kyuhyun—namja itu memaksa dan mengancam keluarga Sung min untuk menyerahkan dan merestui gadis itu untuk menikah dengannya. GILA! Ia bukan hanya sangat menginginkan Sung min menjadi miliknya, tetapi juga ia berambisi untuk selalu mengalahkan Changmin dalam hal apapun, termasuk merebut sesuatu hal yang berharga seperti Sung min. Sedangkan Changmin sendiri tak dapat berbuat apa-apa, tatkala Kyu menikahi Sung min disaat dirinya harus berangkat ke New York dalam perjalanan bisnis.

CINTA? Pada kenyataannya, Kyuhyun memang sangat mencintai Sung min! Ini tak main-main untuknya, sosok Sung min yang selalu berada disekelilingnya sudah cukup menjadi candu bagi Kyu yang memang merasa kesepian. Tapi sayangnya, Sung min tak merasa hal yang sama. Changmin—hanya namja itulah yang selalu mengitari otaknya; tak ada yang lain, termasuk sosok sempurna seperti Kyu. Mungkin karna hal itulah, Kyuhyun sangat posesif dan pencemburu dengan kadar yang cukup luar biasa pada Sung min.

"Kau tak mandi, huh?" pertanyaan Kyu kali ini sentak saja membuyarkan lamunan Sung min. Tampak gadis itu masih terduduk dilantai dengan memakai pakaian yang tak beraturan. Matanya memerah, masih mengguyurkan tangis yang sejak tadi terus-menerus tak berhenti dari kedua pipinya. Perbuatan bejat Kyu yang ia lakukan padanya tadi, benar-benar membuat Sung min terpuruk kedalam jurang yang paling dalam. Kenapa? Kenapa harus namja ini yang pertama kali merenggut kesuciannya? Dan kenapa harus dengan cara paksaan yang benar-benar jahat seperti itu? Dimeja makan? Bukankah itu akan terdengar menjijikan?

"Cepat bersihkanlah tubuhmu..." Kyuhyun melenggang ringan dengan kemeja yang sudah tersemat rapi ditubuhnya. Ia seolah tak perduli akan tatapan emosi Sung min padanya, selalu seperti itu. EGOIS!

"Ah ya, hari ini aku akan pulang larut malam lagi. Tidak usah menungguku, tidurlah lebih cepat," ucap Kyu lagi. Kali ini, Sung min bereaksi pelan. Tubuh gadis itu tampak berdiri dan hendak berjalan menuju kamarnya. Ia muak! Muak menatap tingkah Kyu yang sama sekali tak terlihat menyesal padanya.

"YA!" Kyu kontan menahan lengan gadis itu saat Sung min seolah tak memperdulikannya.

"MWO? Mau apa lagi? Apa kau belum puas? Belum puas tadi sudah menyiksaku, huh?" balas Sung min dengan nada yang memekik hebat.

"Menyiksa? Yang kutau... tadi kau sangat menikmatinya." Kyuhyun tersenyum sinis seraya menatap Sung min dengan tajam.

"Cih!"

"Baiklah, aku akan mengalah padamu. Karna hari ini kau telah membuat Mood-ku berubah sangat baik. Jadi untuk itu, kau akan aku perbolehkan untuk kembali bekerja di Perusahaan itu sampai saham dan keuangan mereka membaik..." Sung min sontak mendongak mendengarnya.

"Tapi dengan satu syarat!" Lanjut Kyu menyeringai licik. Tangan kanan namja itu pun terangkat dan memagangi rahang Sung min hingga membuat bibir gadis itu mengerucut tipis kearahnya.

"Jika sampai aku mendengar kedekatanmu dengan Bos-mu itu lagi, jangan salahkan aku jika aku akan membunuh pria tak laku itu dengan tragis, ARA?" ancam Kyu membuat Sung min mendelik geram. Sung min tau... setiap kalimat yang terlontar dari mulut Kyu, tak pernah main-main.

"Aku pergi, jangan lupa makan siangmu," Kyu dengan cepat mengangkat rahang Sung min itu untuk sedikit meninggi padanya. Kepala namja itu merunduk, bermaksud untuk mengecup lembut daun bibir Sung min yang sangat ia sukai itu.

"Sampai jumpa. Kau tau? Kau sangat manis sekali, Changmin pasti belum sempat merasakannya. Tsk, bodoh!" Umpat Kyu seraya menghempaskan tangannya dari Sung min. Namja itu pun berjalan untuk bersiap meninggalkan tempat ini dan juga meninggalkan Sung min yang hanya dapat mematung tragis karna perbuatannya.

"Baj*ngan!" Umpat Sung min dengan mata yang memerah tajam. Entahlah, semakin lama yeoja itu semakin tak suka sosok Kyu. Entah sampai kapan pernikahan ini dapat berjalan, Kyu bahkan sekarang sama sekali belum berniat melepaskannya.

Moon Light Pub_ Seoul, South Korea_

Seperti biasa, setiap malam setelah melakukan semua kegiatan keartisannya itu, Kyuhyun langsung pergi ke Bar bersama para sahabatnya yang lain. Entah untuk sekedar minum-minum, atau pun sekedar menghibur diri bersama wanita-wanita malam yang memang mereka sewa dengan bayaran tinggi.

Lee Hyuk Jae, sahabat Kyu inilah yang pertama kali mengenalkan dunia malam seperti ini pada Kyuhyun. Sekalipun Kyu tak pernah menyentuh gadis lain sampai dengan Ekstrim, tetapi tetap saja kedua tangannya terkadang mengusap-ngusap licin tubuh para gadis-gadis muda itu. Bukankah ini tetap saja disebut dengan sebuah perselingkuhan? Apalagi, Kyu sepertinya cukup tertarik dengan salah seorang gadis malam yang bernama Kang Rae In. Memang, gadis itu sangat terkenal dalam dunia malam seperti ini, namanya bahkan mendapat julukan sebagai Ratu Diskotik.

"Bagaimana dengan Sung min-mu itu huh? Apa kalian tak ada perubahan?" tanya Hyuk Jae seraya menyodorkan sebuah bir populer yang bernama Maekju pada Kyuhyun.

"Jika terus seperti itu, aku rasa penikahan kalian tak akan berlangsung lama. Ayolah Kyu, masih banyak wanita lain yang lebih cantik dari dia. Kenapa kau hobi sekali menyiksa dirimu itu, huh? Lepaskan saja Hiu—" perkataan Hyuk Jae sentak tercekat saat ia sadar tatapan Kyuhyun benar-benar mendelik tajam padanya. Baiklah, jika sudah seperti ini Kyuhyun benar-benar terlihat begitu mengerikan!

"Aku tak akan pernah melepaskannya!" Umpat Kyu dengan rahang yang mengeras. Hyuk Jae menghela nafas dan menggeleng pelan. Betapa Kyuhyun begitu sensitif juga sudah menyangkut soal Sung min.

"Ara... ara. Terserah apa katamu saja." Hyuk jae sepertinya menyesal telah menanyakan soal Sung min pada Kyuhyun. Bagaimana pun juga, setelah mendengar nama istrinya itu disebut, mood Kyuhyun tiba-tiba saja naik-turun tak tentu; seperti anak remaja yang baru menginjak umur 17 tahun.

"Oppa..." timpal seseorang yang secara tiba-tiba saja memeluk dan merangkul pundak Kyuhyun dari arah belakang dengan mesra. Hyuk Jae tersenyum, sepertinya sebentar lagi mood Kyu akan berubah baik. Mengingat, Rae In yang menjadi primadona bar ini telah datang untuk meredakan setan tengik itu.

"Kenapa kau lama sekali, eh?" tanya Kyu sembari memegang kedua tangan Rae In dan mengecup pipi kanan yeoja itu sekilas.

"Aku habis mandi bunga... untuk memanjakanmu malam ini," bisik Rae In dengan nada getir yang begitu menggoda. Kyuhyun berjengit dan tersenyum kecil! Sepertinya raut ekspresi Kyuhyun sangat berbeda pada Rae In dari hari-hari kemarin. Biasanya, Kyu dengan cepat menarik tangan yeoja itu dan menepi ditempat gelap. Namun sekarang? Kyu bahkan seolah tak berniat untuk melakukan kebiasaannya itu untuk kali ini.

"Kajja Oppa, aku sudah merindukanmu." Rae In sontak memulai lebih dulu dan menarik lengan Kyuhyun, bergelayut manja agar namja itu setidaknya menciumnya lagi. Kyuhyun tak bergeming, ditatapnya sendu wajah Rae In dengan senyuman manis.

"Malam ini aku ingin cepat pulang, kepalaku pusing Rae In-ah..." balas Kyu seraya melepaskan layutan tangan Rae In padanya. Hyuk Jae sontak mendongak. Ia benar-benar tak percaya jika hari ini Kyu menolak ajakan Rae In. Benar, sepertinya ada sesuatu yang telah terjadi.

"YA! Waeyo?" tanya Hyuk Jae antusias dengan sedikit berbisik pada Kyu.

"Kau ingin lebih cepat pulang ke rumah? Apa aku tak salah dengar?" lanjut Hyuk Jae bingung. Yah, selama ini bukankah Kyu tak pernah terlalu ingin cepat pulang ke rumahnya itu? Toh, pasti ia akan bertengkar dengan Sung min. Namun...

"Kau ingin tau?" bisik Kyu seraya berdiri dan mengamit jas hitamnya dengan cepat.

"Mwo?"

"Aku sudah merebut sesuatu hal yang paling berharga dari istriku tadi pagi. Sung min sangat manis, aku hanya menginginkannya sekarang." Ucap Kyu seraya tersenyum miring dan berjalan kearah pintu keluar.

"M-mwo?" Hyuk Jae terbelalak seketika! Apa maksud perkataan Kyuhyun tadi padanya? Merebut sesuatu yang berharga? Manis? Apa itu mungkin...

"Aniya! Apa mereka sudah melakukan malam pertama?" gumam Eunhyuk tak karuan. Setaunya, Sung min memang tak pernah mencintai Kyuhyun. Lalu, bagaimana mereka dapat...

"Apa maksud perkataanmu itu Oppa? Tadi apa saja yang dibisikkan Kyu Oppa padamu, heh?" tanya Rae In seketika, membuat Hyuk Jae nampak tertatih untuk menimpalinya.

"Aniya, tidak ada apa-apa." Balas Hyuk jae gelagapan, membuat Rae In memicing dengan tatapan curiga. Entah sejak kapan Rae In sangat ingin ikut campur semua urusan Kyu, bahkan cerita rumah tangganya. Apakah ia hanya tertarik pada tamu istimewahnya itu? Atau malah Rae In memang sudah terlanjur mencintai sosok Kyu. Sosok yang selama ini begitu sangat melindunginya dari kekerasan hidup.

'Aku tau kau sudah menikah Oppa, tapi orang yang menikah masih bisa berpisah? Yah, seperti kebanyakan para artis lakukan. Aku akan menunggumu, pada saat hari itu tiba...'

Gumam Rae In seraya menatapi punggung Kyu yang perlahan-lahan menjauh darinya. Rae In tau, jika pernikahan Kyu tak seindah seperti pada kenyataannya. Mungkin karna itulah, ia seolah mempunyai sebuah harapan yang indah didepan mata kelak.

Kyu-Min Home's_

Kyuhyun tampak mematikan mesin mobilnya sebelum sampai tepat didepan perkarangan rumahnya itu. Ia hanya tak ingin mengganggu tidur lelap wanita yang kini ia yakini tengah tertidur dalam damai didalam rumah besarnya sekarang, Sung min. Demi gadis itu, Kyu nampak rela mendorong mobil mewahnya dengan perlahan sampai kedalam bagasi.

CKLEK

Namja itu memutar knop pintu seraya sesekali terlihat merenggangkan otot lehernya. Tanpa membuang waktu lagi, Kyu dengan segera memasuki kamarnya. Ia tampak tak berbohong ketika berbicara pada Rae In, kalau saat ini kepalanya sedang berdenyut pusing. Entahlah, padahal hari ini Kyu tak terlalu banyak minum.

"Hummm..." desah Kyu saat kini ia tak menatapi siapapun didalam kamarnya. KOSONG! Bahkan sepertinya, atas ranjang dan sekeliling kamar ini belum dijamah sama sekali oleh seseorang. Tetap sama seperti tadi pagi ia tinggalkan. Lalu, kemana Sung min?

Dengan langkah lebar, namja ini pun sontak berbalik kearah kanan. Ia sangat tau betul kebiasaan Sung min ketika gadis itu sedang marah ataupun kesal padanya, pasti Sung min tidur didalam kamar samping. Kamar? Bukan, tapi lebih tepatnya sebuah gudang. Memang, semenjak Kyu menikahi Sung min, namja itu sengaja menutup semua akses kamar yang ada dirumah besar ini, dan menjadikannya gudang dan ruangan lain yang tak berguna. Ia melakukan semua itu, agar hanya tersisa satu kamar. Benar, Kyu ingin Sung min tidur bersamanya dalam satu ruangan yang sama.

CKLEK

Hanya dengan sekali gerakan, Kyu sudah dapat membuka pintu gudang itu dengan cepat. Gelap! Kyu kini menyandar dipinggiran pintu seraya melipat kedua tangannya didepan dada, memperhatikan sesosok wanita tengah terkapar dingin diatas lantai yang hanya berlapiskan sebuah tikar lusuh itu. Apa gadis ini bodoh? Ia lebih memilih tidur kedinginan ditempat kotor dan tak nyaman ini hanya karna masih kesal dengan Kyuhyun atas perlakuannya tadi pagi. Bukankah mereka suami-istri? Jadi, wajar saja jika Kyu meminta haknya pada Sung min. Namun memang, Kyu sudah cukup kelewatan memaksanya.

"Bodoh!" Umpat Kyu pelan seraya menatapi lampu penerang dalam ruangan ini. Mati, padahal Sung min sangat takut tidur dalam gelap, gadis itu biasanya tak mematikan lampu ketika tidur. Namun sekarang? Lihatlah... dengan bodohnya dia menahan semua itu hanya karna ingin menghindari Kyuhyun.

Kyu menggeser langkahnya dengan hati-hati untuk menghampiri yeoja ini. Ditatapnya lekat wajah Sung min yang tengah terlelap, perasaan ingin memiliki itu kembali membuncah dalam dada Kyu. Entahlah, ia sendiri pun bingung bagaimana cara hatinya menyukai dan bahkan mencintai Sung min seperti ini. Padahal, bukankah Sung min tak memiliki sebuah keistimewaan seperti para sahabat artisnya yang lain? Cinta... mungkin benar, ia tak mengenal apapun untuk menjerat hati para anak manusia. Hanya berawal karna ciuman bodoh sewaktu itu. Yah, ciuman seorang artis yang tanpa sengaja terjadi pada asisten penyedia kostum untuk konsernya.

_FlashBack_

"Ini bajumu tampil Tuan Cho, Nona Han sepertinya hari ini sedang tak enak badan. Untuk itu, aku yang akan menggantikan pekerjaannya mengurusi kostummu." Sung min membungkuk singkat, lalu mensejajarkan beberapa pakaian Kyu kedalam sebuah rak.

"Ohk... lalu, sekarang aku pakai apa?" tanya Kyu seraya membenarkan letak rambutnya yang sedikit berantakan.

"Penampilan pertama, kau disuruh memakai Jas hitam dan kemeja putih yang ini. Model seperti ini memang baru keluar 3 hari yang lalu, dan Nona Han sudah memesankannya untukmu."

"Biaklah..." balas Kyu sembari membuka baju yang ia kenakan sekarang, tanpa perduli dengan keberadaan Sung min yang cukup kikuk menatapi lekuk tubuh artis papan atas itu tepat dihadapannya. Apa namja ini tak punya otak? Atau ia tak tau malu?

"YA! Kau sedang apa? Pakaikan pakaian itu ke tubuhku." Perintah Kyu seketika, membuat sentak saja Sung min berjengit tak karuan.

"Ah... nde?" sahut Sung min dengan garukan pelan dikepalanya. Dengan cekatan dan profesional, Sung min pun sontak memakaikan kemeja putih itu ditubuh Kyu, memasangkan kancingnya satu per satu, lalu kembali merapikannya dengan gerakan cepat. Sung min tak sadar, jika sedari tadi Kyu menatapinya dengan tatapan lain.

"Jika kau merasa kurang pas, aku bisa menghubungi Nona Han untuk..." Sung min sentak hendak terjatuh saat kakinya secara tidak sengaja terkilir kecil akibat baju Kyu yang tadi ia letakkan sembarang. Dengan refleks, yeoja itu pun sentak menarik dasi Kyu yang masih menggantung, membuat tubuh namja itu pun kontan merunduk padanya.

CUP...

Kyuhyun dan Sung min merasa ada sesuatu yang sedikit basah tengah menempel dibibir mereka masing-masing. Sung min yang masih memegangi dasi Kyu agar tak terjatuh itu pun hanya mampu diam tak berkutik. Sedangkan Kyu? Tubuh namja itu sepertinya tengah menahan gaya gravitasi mereka saat ini, agar tak jatuh tersungkur kelantai. Akibatnya, Kyuhyun lah yang harus lebih dulu memegangi tubuh gadis ini dan mengembalikannya pada posisi semula, termasuk bibir mereka.

Hening! Tubuh mereka seolah sama-sama membeku tak karuan lagi. Pertautan itu memang singkat dan tanpa disengaja sama sekali, namun itu bahkan sudan cukup membuat kecanggungan diantara keduanya. Baru kali ini, seorang Cho Kyuhyun mati kutu dibuatnya.

"Maaf..." desah Sung min dengan memalingkan wajahnya kebawah. Sejujurnya, ia kini tengah merutuki kecerobohannya sendiri. Kyu tak menjawab, ia sendiri sepertinya bingung ingin menjawab apa. Hening! Lagi-lagi kesunyian melanda keduanya.

"Ap aku sudah selesai?" tanya Kyu dengan wajah datar seperti biasanya. Sung min mendongak, menatapi beberapa bagian tubuh Kyu yang masih sedikit berantakan.

"Hummm... itu—rambutmu sepertinya kurang rapi," Sung min sedikit berjinjit dan mengusap lembut kepala Kyu. Lagi-lagi, jarak diantara mereka sedikit dekat.

"Sepertinya, pakaikan saja jel sedik—" perkataan Sung min sontak terhenti dipertengahan tatkala kini tangan kanan Kyu telah berada dipinggangnya, menyatukan jarak yang semenit lalu sedikit mengganggu mereka. Mungkin Sung min tak tau, jika Kyu sangat sensitif ketika ada orang lain yang menyentuh puncak kepalanya. Yah, seperti mengacak-ngacak dengan gemas, hingga membuat Kyu terlihat seperti seorang anak kecil.

"Tu-tuan Cho, ap-apa yang kau lakukan? Aku—" Kyu kontan memegangi daun bibir Sung min dengan jari jempol kenannya. Tentu saja, itu membuat Sung min merasa terjengit aliran listrik dengan tegangan tinggi.

"Boleh aku merasakannya lagi?"

"M-mwo? Apa maksudm—mmmphmm—" tanpa persetujuan dari pemilik bibir itu, Kyu pun telah lebih dulu mengecupnya pelan. Memegangi tengkuk Sung min agar gadis itu tak dapat menjauhkan wajahnya karna hal ini. Baiklah, Kyuhyun memang sepertinya kurang waras saat ini. Tercium bau alkohol dari deru nafas Kyu yang dirasa Sung min. Apa namja ini mabuk?

"Huuhhh..." dengan sekuat tenaga yang ia keluarkan, Sung min berhasil mendorong tubuh Kyu dan melepaskan pertautan mereka. Kini, keduanya malah saling menatap tak percaya! Untuk beberapa detik, semuanya masih terdengar hening. Sampai seketika, Kyuhyun nampak tersenyum sinis dan kembali mendekatkan wajahnya pada Sung min.

"YA! Apa yang sedang kau lakukan, Cho Kyuhyun?" berontak Sung min disaat kini Kyuhyun mendorong tubuhnya hingga sampai batas dinding ruangan ini. Kedua tangan Kyu berada tepat menahan dinding itu agar Sung min tak bisa macam-macam.

"Besok..." desah Kyu pelan.

"Mwo?"

"Datanglah ketempatku!" Kyu mengecup kilat hidung Sung min dan tersenyum miring. Sung min bingung! Apa otak namja ini sedang terbentur? Untuk apa Kyu menyuruh ketempatnya? Apa ada perkerjaan atau...

"Atasanmu adalah aku, dan ini adalah perintah. Aku ingin mengajarimu satu hal!"

"Mwo?"

"Tata krama dalam berciuman." Hardik Kyu seraya melepaskan cengkramannya dan tersenyum miring.

_FlashBack END_

Sudah hampir beberapa menit yang lalu, Kyu berdecak pinggang seraya menatapi wajah Sung min yang sangat teduh ketika ia terlelap. Sesekali, terlihat gadis itu tanpa sadar menggigil dan menepuk beberapa bagian tubuhnya akibat nyamuk kecil. Bodoh... selalu kata itu yang Kyu pakai untuk menggambarkan sosok istrinya itu.

"YA! Bangunlah..." ucap Kyu berniat untuk membangunkan Sung min dan berpindah tempat. Bukan dengan tangan, tapi dengan menggunakan kaki kanannya. Entahlah, terkadang Kyu memang terlihat seperti sosok yang sangat mencintai Sung min. Namun terkadang, Kyu terlihat seperti hanya membuat Sung min sebagai umpan biasa. Toh, gadis ini adalah barang berharga milik Changmin yang pernah ia renggut dari namja itu. Apa mungkin perasaan itu bukan hanya sekedar cinta? Tapi juga dipadu dengan sebuah dendam?

"YA! Cho Sung min... pindahlah kekamar!" Pekik Kyu sedikit tertahan. Sung min yang memang kurang nyaman tidur ditempat ini pun segera terbangun dan menggeliat sebal.

"Waeyo? Kenapa kau membangunkanku?" decak Sung min sebal!

"Jika kau mau makan, bukankah tinggal kedapur. Aku masih menyisakan sedikit lauk makanan untukmu." Lanjut Sung min seraya mengusap-ngusap pelan punggung matanya yang sedikit gatal.

"Kenapa kau tidur disini? Kembali ke kamar..."

"Kamar?" Sung min mendongak cepat. Tampak kini ia tersenyum sinis dan kembali mengusap wajahnya.

"Ini kamarku!"

"Cepat kembali..."

"Aku tidak mau! Cih, sekamar denganmu? Aku bisa tak tidur dengan tenang."

"YA!"

"Mwo?"

"Aku sedang tak ingin bertengkar denganmu Cho Sung min. Cepat, kembali dan tidur dikamar."

"Kau pikir aku sedang membuat keributan? Aku bahkan sudah muak harus bertengkar denganmu seperti ini setiap jam! Bukankah sebenarnya ini mudah? Kau hanya perlu kembali ke kamarmu dan biarkan aku disini."

"Kau ingin tidur ditempat gelap dan kotor seperti ini, huh?"

"NDE! Lalu, apa urusanmu?" tantang Sung min memicing.

"Ayo kembali ke kamar..." Kyuhyun sentak ingin menarik selimut Sung min, membuat gadis itu dengan cepat merebutnya.

"Aku tidak mau Cho Kyuhyun! Kenapa kau selalu bertindak seenaknya terhadapku?"

"Aku hanya ingin kau kembali kekamar, apa susahnya huh? Aku ini suamimu!"

"Suami? Geurae, aku sangat ingat dan tau betul jika kau adalah 'suamiku'. Suami yang memaksakan aku menjadi istrinya."

"YA!"

"Mwo? Aku sudah mengatakan dengan jelas, jika aku tidak mau. AKU TIDAK MAU CHO KYUHYUN!"

BRAAAAKKK

Kyuhyun sentak meninju pintu ruangan itu dengan keras. Sung min terlonjak, sepertinya darah setan Kyu mulai kembali terangkat.

"Kau mau kembali kekamar sekarang atau tidak, huh?" Sung min tampak diam! Jika sudah seperti ini, Kyu benar-benar mengerikan.

"Tidak!" Balas Sung min menantang. Beginilah gadis itu menghadapi keegoisan Kyu. Memang, jika Kyu tak sesekali ditentang akan kemauannya itu, mungkin ia akan semakin berprilaku seenaknya.

"Baiklah... baiklah jika itu memang maumu,"

BRAAKKKKK

Terdengar bunyi dentuman keras dari pintu gudang ini. Sung min kembali terperanjat! Apakah Kyu mengalah dan kini meninggalkan Sung min di gudang seperti keinginannya? Sepertinya Iya, namun nyatanya Kyu tak meninggalkan Sung min. Namja itu masih berdiri tepat dihadapan Sung min seraya menatapi wajah wanita itu dengan sinis. Kenapa Kyu malah menutup pintu gudang ini tanpa keluar?

"Biar aku yang disini." Kyu tampak membuka kemeja putihnya, hingga hanya memperlihatkan kaos lapisan kemejanya itu. Sung min terdiam! Apakah ini gila? Kenapa sekarang Kyu malah menghampiri sisi sampingnya dan ikut berbaring? Bukankah dia tidur disini untuk menghindari namja ini?

"YA! Kenapa kau juga ikut tidur disini?"

"Wae? Bukankah ini rumahku?" Sung min menghela. Kyuhyun memang selalu mempunyai jawaban yang dapat membuatnya tak bisa menyahut lagi. Dengan sedikit terpaksa, yeoja itu pun kembali membaringkan tubuhnya dengan memunggungi Kyu. Ia yakin, Kyu pasti hanya menggertaknya saja. Lama mereka saling diam membisu dengan posisi semacam itu. Apa mungkin mereka bisa cepat terlelap dengan keadaan yang seperti ini? Tentu saja tidak! Apalagi, jika kini selimut disana hanya ada satu. Kyu sedikit menggigil bersama nyamuk-nyamuk yang menggerogoti nya, sedangkan Sung min malah sedikit takut akan kegelapan dalam ruangan ini.

"Hummmm..." Kyu sentak mengangkat tangannya dan meletakkannya tepat keatas perut dan perbatasan pinggul Sung min, membuat gadis itu tersentak seketika. Kyuhyun sedikit memajukan tubuhnya agar semakin merapat pada tubuh gadis itu. Jadilah, kini pipi Kyu tertempel erat di pipi Sung min. Yeoja itu sedikit memberontak, cukup terkejut atas apa yang Kyu lakukan ini.

"YA!"

"Diamlah..." sela Kyu cepat seraya kembali mengeratkan pelukannya. Diam? Apakah Kyu lupa, jika Sung min bukanlah gadis yang bisa diam jika diperlakukan seperti ini?

"Lepaskan aku!"

"Aku kedinginan..."

"Lalu, apa urusannya denganku? Itu deritamu Tuan Cho. Bukankah selimut dan tikar ini milikku?" Kyuhyun tak menjawab lagi. Perkataan Sung min memang benar, tapi sungguh ia tak akan memperdulikan itu.

"YA!" Erang Sung min semakin keras untuk memberontak. Sial, kini kaki Kyu sudah mengunci tubuhnya dengan sempurna.

"Lepaskan aku...! Cih, Apa kau belum cukup puas tadi pagi sudah memperlakukanku seenaknya huh?"

"Kenapa kau selalu mengungkit hal yang tadi pagi? Kau istriku, jadi wajar aku menidurimu!"

"Tapi itu tidak wajar, jika melakukannya dengan sebuah paksaan."

"Lalu, kau ingin aku tidak memaksamu? Menunggumu siap melakukannya, huh? Sampai kapan? Apa sampai aku tak tahan lagi, lalu tidur dengan gadis lain. Kau ingin aku begitu?"

"Sudahlah..." Sung min sentak mengalah akan perdebatan ini. Tampak tubuhnya hendak melepas selimut untuk berusaha berdiri dan pergi dari tempat ini. Namun sayang, Kyu sepertinya telah lebih dulu mencengkram pergelangan tangannya untuk berhenti.

"Kau mau kemana?"

"Kemana saja, asal menjauh darimu! Kau tau Tuan Cho? Aku sangat muak padamu!" Balas Sung min yang hendak berniat menghempaskan tangan Kyu yang menahannya. Namun lagi-lagi sial, tenaga Kyuhyun cukup kuat jika hanya sekedar mencengkram lebih keras dan menghempaskan tubuh Sung min kembali berbaring.

"YA!" Tangan Kyu dengan cepat kembali menahan tubuh Sung min agar yeoja ini menurut.

"Kau gila! Lepaskan aku..."

"Kau bahkan sudah tau, jika aku tak suka akan sebuah penolakan!"

"Kyu..."

"Cah, jangan menyuruhku untuk bermain kasar Cho Sung min..."

"Kau brengsek! Jika bukan karna keluargaku, aku tak akan mau menikah denganmu. Dan seharusnya, aku sudah hidup bahagia dengan—"

"JIKA KAU TAK BISA DIAM SEKARANG! Aku tidak akan segan memaksamu dengan lebih ekstrim melebihi tadi pagi." Bentak Kyu seraya menahan kedua pergelangan tangan Sung min dengan erat. Keduanya saling berhadapan! Inilah, yang Sung min benci dari Kyu. Selalu egois, dan memaksakan kehendaknya. Tampak kelopak gadis itu berair dengan nafas yang begitu lemas.

"Tidurlah..." raut wajah Kyu tampak mengisyaratkan penyesalan. Namun ia tak bisa bersikap manis atau mengatakan maaf. Bagi Kyu, inilah cara ia mencintai Sung min.

Tampak tangan Kyu mengusap helaian rambut hitam gadis itu, menatap sendu wajah Sung min yang kini berhadapan dekat dengannya.

CUP

Kyu sentak mengecup singkat bibir gadis itu dan kembali membelai rambutnya. Sung min tak bisa apa-apa lagi sekarang, selain diam. Kyu—sebenarnya Sung min cukup takut pada namja itu. Yah, seakan-akan ia menjadi sebongkah pasir yang selalu goyah ketika ada angin yang berhembus kencang menerpanya. Terutama, ia memang tak bisa bergerak banyak, saat keadaan disekelilingnya gelap dan tampak berkunang.

"Hummm... pejamkan matamu!" Perintah Kyu seraya menekan kepala Sung min untuk berada dalam dekapan dada bidangnya; sedikit paksa. Untuk beberapa detik kedepan, terdengar semuanya hening. Sung min benar-benar tak habis pikir akan sifat dan keadaan pernikahannya ini.

"Besok, ada yang ingin aku katakan padamu dan kau harus mau..." bisik Kyu menyeringai.

"Terserah padamu saja Cho Kyuhyun. Toh, sekalipun aku menolak... kau akan tetap memaksaku."

"Benar! Kau semakin pintar saja, gadis manis."

"Cih!"

"Kau pasti akan berterima kasih padaku besok! Shim Changmin, apa kau merindukannya? Mungkin kita bisa memamerkan kemesraan kita dihadapannya dengan benar."

"Mwo? Cha-changmin Oppa kembali ke Seoul?" Kyu sedikit mendengus mendengar bibir Sung min menyebut nama Changmin seperti itu. Ia tidak suka, sangat amat tidak suka.

"Saat aku menikahimu, dia tau dan tak berusaha untuk merebutmu lagi dariku. Kenapa kau dapat mencintai pria yang seperti itu? Hhhh... Cho Sung min, aku peringatkan padamu sekarang... kau milikku! Tak ada orang lain yang boleh mencintaimu, kecuali aku. Kau mengerti?" Kyu tampak tersenyum miring sejenak.

"Baiklah, Jika sudah mengerti sebaiknya kau tidur." Kyuhyun sentak menaikkan selimut mereka sampai batas leher Sung min. Namja itu kembali membelai rambut Sung min dan mengecup puncaknya singkat. Yah, tak perduli akan perubahan raut Sung min yang tampak begitu nanar.

'Changmin Oppa...'

.

TeBeCe~

Huhuhuhuuuuu.

Kamsahamnida untuk orang yang sudah membaca,,

Review ne jika ingin dilanjutkan part selanjutnya, tapi jika kalian tidak mau yasudahlah saya tidak akan memaksa kalian juga. *nangis sama kyuppa*

GOMAWO NE telah membaca ffnya *ketawa bareng hyukppa*

JEBAL DI REVIEW ._.