Disclaimer: Naruto ©Masashi Kishimoto
Naruto selalu milik Masashi Kishimoto dan semua karakter yang ada dalam cerita juga murni milik Masashi Kishimoto, dan cerita ini hanyalah fiksi belaka buatan saya tanpa maksud komersial atau apapun itu
Change! ©D.B. Winn
Rating : T
Genre : Comedy; Humor; Friendship
Warning : OOC; AU; Drabble; Jalan cerita gak nyambung; Humor Receh; Miss-typo; d.l.l
.
.
RnR please?
.
.
Change!
Tuingg... Tuingg... Tuingg...
Bunyi ponsel berdering dengan tidak elitnya tepat tengah malam. Aku yang tidak termasuk jajaran makhluk nokturnal sukses terpingkal-pingkal dibuatnya. Getaran hebat dan nada syahdunya menyeretku meninggalkan alam mimpi. Ah, sial, padahal aku sudah hampir bercumbu dengan Kurama.
"Hoi, ada apa?!" ucapku dengan nada khas baru bangun tidur.
"Aku tidak bisa tidur, Dobe."
Gubrak! Mendengar suaranya saja aku sudah tahu siapa orang ini. Dasar pantat ayam. Sekarang dia benar-benar menjelma menjadi ayam. Berkokok tengah malam lewat ponsel untuk membangunkan orang tampan sepertiku.
"Teme! Kenapa kau menelepon malam begini sih?!" aku mendumel kesal. Suara serak-serak keselek mengambil alih pita suaraku.
"Sudah kubilang aku tidak bisa tidur Aho Baka!"
Suara di seberang meninggi membuatku terpancing untuk bangun lalu menjambak rambut jabrikku frustasi.
"Aarrggh! Kenapa harus meneleponku jika kau tidak bisa tidur hah?! Selain menjadi brengsek apa mengganggu orang lain tidur jadi hobi barumu?!"
"A-ano... ummh... etto..."
Mendengar pangeran dingin Uchiha terbata-bata di seberang sana membuat bulu kudukku merinding disko. Membayangkan wajah esnya sedang tersipu, gerakan tangan yang salah tingkah, dan bibir bawahnya yang digigit untuk menahan desahan sukses mengocok isi perutku. Sebentar lagi ampas mie ramenku salah jalur, bukannya lewat dubur malah memilih lewat jalur atas—mulut.
"Oi, oi, kau kenapa sih?!" tanyaku sewot. Tanganku sudah beralih mengelus perutku yang mual.
"Aku rindu" jawabnya enteng.
Aku terpingkal untuk kesekian kalinya, seperti terkena serangan jantung ringan. Kan, sohibku sudah tidak waras.
"Dasar Teme Homo! Siang tadi kau hampir membunuhku karena kalah main mobil legenda dan sekarang kau bilang kalau kau rindu? Oh astaga, kau mengigau, Teme!"
Aku memutus sambungan telepon lalu cepat-cepat menonaktifkan ponselku. Rasanya badanku dijangkiti tremor aneh mendengar Sasuke barusan. Kuputuskan untuk tidur sebelum mengecek sebab musabab kejanggalan rival abadiku esok hari.
Besoknya, aku tidak kaget mengapa si pantat ayam bisa berkelakuan bencong seperti tadi malam. Kini, di depan mataku ia menggunakan celana botol super ketat, hoodie sok keren dan poni yang sengaja dilempar-lempar, ah jangan lupakan senyum dan kedipan sok kerennya juga. Setelah kecanduan main mobil legenda, ia kini kecanduan aplikasi parodi suara-suara aneh sampai-sampai dia kerasukan setan tiktaktok. Gubrak!
.
.
.
FIN
.
.
.
A/N: Hanya sebuah drabble dengan genre humor receh untuk memenuhi #EventChallenge_FNI. Saya bahkan tidak yakin ini bisa disebut humor orz. Saya mohon maaf atas semua typo yang mungkin masih banyak bertebaran, ketidaksesuaian genre dengan cerita dan banyak lainnya. Kritik dan saran sangat dibutuhkan. Selamat menikmati cerita ini, minna!
