Surat Wasiat
Fullmetal Alchemist by Hiromu Arakawa
Fanfiction by BlackKiss'Valentine
.
.
Segala isi yang dituangkan di dalam surat ini hendaknya dibacakan ketika waktuku telah tiba.
Pertama, aku berterimakasih kepada Dia yang telah memberikanku kesempatan untuk segalanya. Untuk hidupNya, untuk berkahNya, untuk waktuNya yang kini kupergunakan untuk menulis surat ini. Lalu, terima kasih kulayangkan bersama maaf untuk setiap orang yang pernah terhubung denganku—baik keluarga, teman, atau hanya tetangga. Kalian bagian dari hidupku.
Dan tentunya juga untuk Roy Mustang.
Sebelumnya, ketahuilah bahwa aku sendiri bukan orang yang memiliki materi yang berharga untuk diwariskan. Tapi, kepada pemilik senapan yang telah senantiasa kujaga kelak, aku berpesan lindungilah yang kalian cintai dengan itu, seperti diriku menggunakannya selama ini.
Sisanya yang lain mungkin benda yang tak lebih berharga, jadi siapapun dapat memilikinya.
Kecuali 3 hal ini yang aku ingin putraku, Maes Mustang yang memilikinya.
Maes, inilah yang menurutku paling berharga dan pantas untuk kuberikan padamu. 2 dari 3 hal tersebut ku kunci di dalam meja di sebelah kiri tempat tidurku—yang dibelikan Roy untuk menyimpan apapun yang berharga bagiku. 2 hal itu adalah sebuah buku catatan bersampul cokelat dan kotak perhiasan.
Buku catatan tersebut seperempatnya berisi catatan harian yang kutulis seenaknya—juga jurnal kerja, pengingat, foto, dan nomor bank dengan sedikit uang yang kusimpan selama ini. Disana kuselipkan sedikit cerita dimana pertama kali aku menyadari bahwa aku mencintai ayahmu, dan saat kamu terlahir di pagi hari yang membuat kami berurai airmata, sangat bersyukur telah memperjuangkan hidup kami hingga saat itu.
Yang kuharapkan adalah agar kau baca dan pergunakan dengan bijak, hingga mungkin kau bernostalgia tentang diriku dan dirinya—karena saat itulah fungsinya bekerja. Ya, aku ingin kenangan itu menjadikan sosok kami selamanya berharga bagimu.
Berikutnya, kotak perhiasan. Didalamnya ada cincin ayahmu, terbaring diatas lipatan sarung tangan pyrotex yang terakhir dikenakannya. Lengkapilah dengan cincin yang kukenakan karena seperti itulah mereka berpasangan saat kami pertama membelinya. Merekalah yang dapat menceritakan bahwa aku dan dirinya pernah saling bertemu dan saling mencintai—sampai kemudian ia jatuh sakit dan pergi terlebih dahulu, sampai saat ini dimana aku menulis surat dengan mengingat tentang dirinya.
Lalu…
Satu yang terakhir adalah Maes Mustang, dirimu sendiri.
Kau adalah satu hal yang paling berharga bagiku dan dirinya. Keberadaanmu sebagai buah hati kami adalah salah satu yang dapat menceritakan cinta tentang aku dan dirinya selain sepasang cincin kami.
Kau adalah yang diberikanNya sebagai replika terbaik dari Pahlawan Ishval—yang serupa walau sifatmu sedikit kaku dan pemalu untuk ukurannya, sepertiku. Aku ingin kau menjaga dirimu baik-baik, menyayangi dirimu baik-baik, agar dapat berguna bagi orang-orang disekitarmu dan membahagiakan orang-orang yang menyayangimu. Kau haruslah bahagia.
Sekali lagi, jagalah 3 hal ini baik-baik. Suatu saat nanti jika waktumu tiba dan kita bertiga dapat berkumpul kembali, aku akan menanyakan kepadamu apakah kau telah bersungguh-sungguh menjaganya,walau aku akan tahu karena aku akan senantiasa mengawasimu sejauh apapun jarak diantara kita. Jika sesuatu yang tidak kuinginkan terjadi pada 3 hal itu, aku akan meminta ayahmu memarahimu nanti.
Sekian surat wasiatku, harap dijadikan perhatian dengan sangat. Do'akan diriku agar sampai ketempatnya dengan keadaan paling baik.
.
.
.
Mayor Jendral Elizabeth Mustang
Istri dari Letnan Jendral Roy Mustang sang Flame Alchemist
