Story Of One Sided-Love

Daehyun - Youngjae

By: Will-dj


Sorry for Typo ^^


aku menghela nafas pelan. mencoba mengurangi rasa sakit yang bergelayut manja menyelubungi tiap sudut hatiku.

pria bertampang manis itu berbincang riang dengan lelaki bermata segaris. mereka bersenda gurau seakan dunia ini milik mereka berdua.

dan bodohnya, kaki biadab ini melangkah lancang menuju dunia anak adam disana.

"apa yang kalian bicarakan? sepertinya seru sekali!" aku bertanya riang seraya mengambil teobokki pria bersurai madu. ia berdecak kesal, mendelik marah pada ku yang mengganggu acara berduaan mereka

"kami membicarakan acara liburan musim panas nanti, kau ingin ikut?" pria sipit itu bertanya ramah. dan itu membuat ku makin sakit, bagaimana mungkin ada yang bisa membenci pria seramah im jae bum? tuhan, kenapa pria sempurna ini harus jadi rival ku?

aku ingin membenci nya karena ia sudah berani mengambil hati youngjae. dan brengseknya, si tuan sempurna itu tidak menolak atau pun menerima cinta pria manis ini.

oh aku bisa gila!.

kami bukan trio sahabat. mereka berdua hanyalah teman satu fakultas ku dan kebetulan, aku jatuh cinta pada sahabat kecil pria bermarga im itu.

"tsk! jangan mengajak daehyun! nanti stock makanan kita cepat habis" ia mendesis tak suka melihat ku.

"wah semakin di larang aku semakin ingin ikut! memang kalian akan liburan kemana?" aku kukuh ingin ikut. aku sudah tau pasti mereka tidak hanya pergi berdua. akan ada satu sosok lain yang akan jae bum ajak. itu jika tebakan ku benar

"tak apa jae,, semakin banyak membawa teman pasti semakin seru. lagi pula camping berdua kurang menyenangkan. aku juga akan mengajak choi youngjae" jelas jae bum senang. ia seakan tidak merasakan perubahan suasana youngjae yang pudung.

kira-kira sampai kapan youngjae akan berhenti menyakiti hatinya dengan cinta sepihak itu?

ah sepertinya pertanyaan itu juga berlaku untuk ku kan?

sampai kapan aku mempertahan kan cinta sepihak ini?

kulihat youngjae menatap jae bum marah "kau tidak mau berduaan dengan ku?! apa kau tidak sadar aku itu tidak menyukai choi youngjae?" nada bicara youngjae naik satu oktaf

"tapi orang yang tidak kau sukai itu kekasih ku tuan yoo youngjae" im jae bum berdiri dari duduk nya. beberapa orang dikantin mulai menatap kami penuh minat

ini sudah biasa terjadi. cinta segitiga mereka sudah menjadi rahasia umum. dan si bodoh jung daehyun ini ikut masuk kesarang percintaan mereka.

"hai chagiya!" suara khas itu sudah sangat jelas milik choi youngjae, pria dengan nama belakang yang sama dengan youngjae tapi memiliki kepribadian jauh berbeda.

youngjae ku ini selalu bersikap canggung, cenderung jutek pada orang yang baru dikenalnya. berbeda dengan choi youngjae yang sosiable. oh maaf, apa aku baru saja membangingkan dua pria disana?

im jae bum tersenyum penuh cinta, sementara youngjae menatap mereka penuh luka. dan aku?! janga tanya! hati ku sudah banjir darah melihat tatapan terluka yoo youngjae.

"ah apa aku mengganggu acara kalian? kalian terlihat membicarakan hal serius" choi youngjae duduk manis disamping jae bum. tangan mereka saling bertaut mesra.

youngjae dan aku? kami sibuk meratapi nasib hati kami dengan alasan sama namun dikarenakan objek berbeda.

"choi youngjae. sebaiknya kau tidak perlu ikut acara camping kami" ucap youngjae tiba-tiba. membuat suasana makin mencekam. jae bum sudah mengeluarkan aura kelam nya.

"kenapa si pemberi ide acara liburan itu tidak boleh ikut?"

choi youngjae ini, meskipun kelihatan ramah tapi terselip sifat iblis nya jika sudah menyakut im jae bum. "sayang sudahlah... hiraukan saja ucapan youngjae-ssi" jae bum mencoba menengahi dan itu selalu gagal

"apa kau pernah melihat seorang penulis drama ikut dalam drama nya? anggap saja kau berbaik hati menulis skenario perjalanan cinta ku bersama im jae bum. "ujar youngjae datar

"wah wah lihat lah siapa yang berbicara! kau benar-benar tidak tau malu. dia milik ku. sampai kapan kau akan terus mengusik hubungan indah kami. bitch!"

aku mengepalkan kedua tangan ku. menahan amarah yang ingin meledak karena melihat youngjae kembali di permalukan. si brengsek jae bum malah diam layaknya batu. bukannya aku tidak ingin membantu pria manis kesukaan ku. tapi jika aku sudah masuk lingkaran setan mereka, sudah dipastikan aku akan kalap dan mengeluarkan kata-kata biadab pada tiga manusia didepan ku.

ah disinilah kekurangan si manusia sempurna ini. dia tidak bisa bersikap tegas akan keputusannya.

wajah chubby youngjae memerah. ia menggebrak meja kantin dan menatap nyalang pada choi youngjae "jaga bicara mu brengsek!"

"harusnya kau berkaca dulu sebelum mengatakan bualan mu! disini kau lah si perusak hubungan sebenarnya. kau yang merebutnya dari ku!" yoo youngjae berteriak nyaring memecah keheningan kantin. aku menghela nafas sesak.

"hei, kalian tidak malu dijadikan tontonan gratis?" aku bersuara ringan dan itu sukses membuat dua pasang iris berbeda warna menatap ku tajam. aku balik memandang mereka jengah. "hey kau banci sipit. bersikap tegas lah pada sahabat dan kekasih mu ini. jangan terus menyiksa perasaan mereka" ujar ku datar. bahkan suara datar ku ini menggema

tanpa bisa dicegah, dua pria yang sedari tadi memperebutkan jae bum meraih air jus yang di pesan youngjae-im jae bum dan menuangkan isinya ke wajah ku. atau singkatnya. aku di siram oleh dua orang bernama mirip tersebut.

oh shitt! pekikkan terkejut dari gadis-gadis di belakang ku terdengar nyaring. double shit!

aku mengusap sisa air yang membasahi wajah ku. menggebrak meja dan menendang kursi kosong disamping kiri ku. mereka berdua terperanjat takut. selama ini aku memang dikenal jarang marah. hampir tak pernah.

im jae bum tampak menarik tangan choi youngjae agar bersembunyi dibelakang tubuhnya. aku berdecih kesal

"sebaiknya kau pergi dan jangan pernah ikut cam-"

"lihat? apa mata kalian melihat nya?! atau kau yoo youngjae, kau dengar apa yang ingin dia katakan? setelah ini dia pasti akan pergi melenggang bersama kekasihnya dan kembali mengabaikan mu! membiarkan hati mu terlunta-lunta tanpa berniat merengkuh mu." geram daehyun penuh penekanan

"jae bum-ssi sebaiknya kau perjelas lagi hubungan kalian. apa kau tidak kasihan dengan mereka berdua? atau setidak nya pada sahabat kecil mu-"

"aku tidak butuh di kasihani" potong youngjae dingin. ia melihat ku muak.

shit! ini menyesakkan

aku mendengus, tertawa remeh melihat youngjae rendah "kau tidak ingin dikasihani tapi melihat keadaan mu mengenaskan seperti ini membuat siapa saja ingin mengasihani mu! buka lah mata hati mu lebar-lebar brengsek! sampai kapan kau mengemis cinta pria tak tegas ini?! dan kau im jae bum, jika kau memang tidak ada perasaan apapun pada yoo youngjae, katakan dengan tegas! kau tidak kasihan melihat choi youngjae akan persahabatan kalian yang terlihat seperti orang berkencan?" aku berteriak penuh penekanan. berusaha setenang meredam semua amarah yang berkecamuk.

jae bum menghela nafas nya. memandang penuh penyesalan pada yoo youngjae. air mata sudah membendung di pelupuk mata indah youngjae. tangan nya terkepal menahan amarah.

"youngjae-a maaf. tapi berhentilah mencintai ku. karena sampai kapan pun aku tidak bisa membalas nya. kau tau sendiri kan? aku tidak pernah bisa mencintai sahabat ku sendiri" tangan putih jae bum mengusap lembut bahu youngjae

"maaf yoo youngjae" itu suara choi youngjae, ia menunduk penuh penyesalan dan kelegaan. sorot mata nya memandang penuh terima kasih. namun aku hanya bisa memandang nya datar. secara tak langsung aku sedikit membenci nya. ia sudah mengatai youngjae seorang jalang. dan itu tak bisa dimaafkan.

mereka melenggang pergi di barengi tatapan penghuni kantin. youngjae menunduk dalam. bahu nya bergetar pelan membuat ku tak tega. saat aku hendak mengambil langkah untuk mendekat, suara youngjae menghentikan ku.

"puas heh?" sauara youngjae jelas sekali serak menahan tangis

"itu lebih cocok jadi pertanyaan ku. kau puas menyiksa diri mu sendiri?" aku duduk santai dan menumpukan kaki kanan diatas kaki kiri. memandang nya remeh dan berbuah pada tatapan nyalang yang ia layangkan padaku.

youngjae bergerak maju, menarik kerah kemeja ku yang tidak terkancing. aku terpaksa berdiri sesuai dengan perintah visualnya. dengan langkah cepat ia menarik ku layaknya kerbau. sebenarnya aku bisa saja berontak, tapi niat itu aku urungkan. terlalu malas menambah keributan yang kami ciptakan. bisik bisik kencang terumbar jelas sepanjang langkah yang kami ambil.

tiba di sebuah pintu bertuliskan Uks. youngjae mendorong pintu dan melempar tubuh ku kedalam. sayang nya lemparan itu tidak seperti lemparan dahsyat seperti di anime.

"kenapa kau melakukanya?" tanya youngjae dingin

"melakukan apa?" aku beranjak duduk disalah satu extamination table uks. youngjae sendiri masih berdiri memantung membelakangi pintu masuk yang sudah ia kunci.

"aku tau kau memang bodoh! tapi untuk saat ini tolong berpura-pura lah pintar!" ia berteriak tertahan.

kurang ajar nya apa yang ia katakan memang sepenuh nya benar. aku memang standar di semua akademik tapi setidaknya di olah raga dan seni aku juaranya.

"jangan bahas kapasitas otak please" ucap ku datar

youngjae tampak menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. mirip seperti orang tengah bermeditasi kurasa

"apa kau bersekongkol dengan choi youngjae? apa kalian memang merencanakan ini semua agar im jae bum membenci ku dan menolak perasaan ku?!" ia menaikkan tiap oktaf diakhir kalimat sarat emosi tersebut.

"aku bahkan tidak pernah berbincang panjang lebar dengan kekasih sahabat mu itu" aku sengaja menekan kata kekasih agar youngjae sadar posisinya

"harusnya kau berterima kasih pada ku karena si sipit itu sudah memberi ketegasan akan perasaanya. bukan kah dengan begini penderitaan cinta sepihak mu berakhir?" aku menaikkan sebelah alis. menunggu respon tak terduga dari nya.

dalam seperkian detik hazel indah itu membola cantik. seakan menyadari kebenaran dari kalimat ku namun secepat itu pula berubah menjadi kemarahan terpendam.

"jangan berbicara seakan kau tau segalanya!" ia mendesis geram. dan kubalas senyum merendahkan

"dalam hubungan cinta sepihak mungkin kau lebih berpengalaman dari ku. tapi apa kau tidak menyadari nya? pria yang kau agung-agung kan itu tidak akan pernah melirik mu lebih dari sahabat. aku yang baru setahun terakhir mengalami fase cinta sepihak saja rasanya sudah begitu menyesakkan " aku bergumam di akhir kalimat. tangan youngjae masih mengepal erat, tinggal menunggu waktu sama sampai kepalan itu mendarat di wa-

.

Bughh !

.

"ish! " aku mendesis sakit. pinggang ku berdenyut nyeri menghantam keras nya ubin. sudut bibir kiri ku terasa begitu ngilu menerima pukulan tangan mungil youngjae. meski mungil dia tetap seorang pria. pukulannya cukup membuat ku nyeri.

"apa kau merasa malu karena perasaan mu begitu ditelanjangi oleh ku dan kau melampiaskannya lewat pukulan bayi?"

"brengsek! tutup mulut mu! kau tidak berhak mengatakan omong kosong yang diragukan kebenarannya! kau fikir siapa diri mu hah?! kau hanyalah orang asing yang masuk dan menghancurkan kesempatan ku mendapatkan jae bum! kau sama brengsek nya dengan choi youngjae! " suara youngjae menggelegar. ia berteriak tepat di depan wajah ku yang masih terduduk tampan dilantai. aku balas menatapnya dengan tampang bosan.

si manis bersifat batu ini susah sekali disadar kan.

"sayangnya orang asing ini tau segala hal tentang drama bodoh kalian. ah mungkin kau yang bodoh? secinta itu kah kau pada jae bum? apa bagusnya pria tak punya ketegasan itu ? buka mata mu dan lihat sekitar mu. ada orang lain yang lebih memperjuangkan mu tanpa kau sadari"

youngjae mendecih tepat didepan wajah ku "kau menyukai ku" itu pernyataan. tidak ada intonasi pertanyaan yang tersirat

"lebih tepatnya aku mencintai mu. apa kau tidak menyadari nya? bahkan tukang parkir universitas menyadari perasaan ku pada mu jae. segamblang itu perasaan ku dan kau masih saja menutup mata" aku memandang sendu wajah chubby youngjae. menyalurkan segala rasa yang berkecamuk

"heh! jangan buat aku tertawa! bukan kah dari awal kau masuk kelingkup hidup kami aku sudah menolak mu? aku membenci mu. dari dulu!" youngjae mengatakan kalimat racunnya dengan begitu lugas. mau tak mau hati ini kembali dilindas secara tak kasat mata

"aku hanya sedang berusaha, seperti yang kau lakukan pada sahabat brengsek mu"

"kalau begitu berhentilah berusaha karena sampai kapan pun aku tidak bisa membalas perasaan mu" ujar youngjae dingin

aku tersenyum mengenaskan. "ada satu titik dimana aku tidak bisa berhenti berusaha"

"cih, keras kepala"

"sama seperti mu.. apa...-kau ingin aku berhenti berusaha mendapat kan mu?" aku bertanya penuh harap. namun setiap detik terlewati youngjae hanya menatap datar padaku

"kalau begitu berhentilah menyakiti dirimu. menyerahlah yoo youngjae. dengan begitu aku akan kembali hidup tanpa beredar diwilayah mu. berhentilah mencintai im jae bum" youngjae nampak berfikir keras. antara ingin mengiyakan dan menolak tawaran ku

"kau tau, didunia ini orang yang paling aku benci adalah orang seperti mu. kau sudah sepenuhnya sadar cinta sepihak itu menyakit kan. tapi kau masih saja bersikeras memaksakan perasaan mu pada im jae bum. sial nya, tanpa aku sadari... aku sudah masuk dalam kriteria orang yang aku benci.

aku mencintai mu tapi kau tidak. kau pasti sudah khatam dengan perasaan menyesakkan seperti ini kan?" aku menunduk dalam. terkekeh menyedihkan meratapi nasib cinta ku yang tak tertolong.

aku mendongak, ingin tahu reaksi seperi apa yang youngjae paparkan.

shit! aku memang tidak tertolong. dia hanya memandang ku tanpa minat. dingin, jauh dan tak tergapai. sesulit itu ya jae?

"baiklah... aku...-menyerah" finalku seraya menarik t-shirt kebesaran youngjae di bagian leher. menjangkau bibir kissable itu dan menghisapnya kuat. aku terus menghisap bibir itu lama. sama seperti aku menghisap keran air yang mampet. bedanya ini di selubungi rasa putus asa dan kehampaan mendalam.

"-ngh~~~" lengguhan youngjae mengakhiri ciuman sepihak ini. lihat? berciuman pun harus sepihak. ada yang lebih mengenaskan dari ini?

yah tentu saja ada.

cinta-sepihak!

"goodbye" lirih ku setelah mengusap bibir bawah youngjae yang mengkilap. bibir seksy itu terlihat sedikit bengkak. aku melenggang pergi, meninggalkan youngjae yang mungkin terpekur menyelami kejadian cepat barusan.


awalnya hanya kasihan, lalu naik level menjadi suka. waktu bergulir menggeser suka menjadi sayang, dan sialnya rasa ini teus berkembang sampai level cinta. tapi sayang nya cinta ku tak seberuntung itu. bahkan pembunuhan pada si nyamuk jauh lebih beruntung karena di tepuk dua tangan. sedangakan cinta ku hanya di tepuk sebelah tangan.

kenapa aku harus mencintai nya seperti ibu ku mencintai ku?


...***...

R&R Please?

...***...


pasaran bangetttttttttttttttt kan? hahahaha sadar banget kok aku wkwk

ini ff awal tahun 2018 dan sekaligus penutup ku sebelum hiatus.

makasihhh yang udah R&R, follow, favorite di semua ff ku :3

bye-bye...^^