Run

Berlari sudah jadi rutinitas seorang Minho.

Menyusuri labirin, mencari petunjuk untuk bisa keluar dari Maze, menyusun peta, dan sebagainya.

Warn: OOC everywhere, gaje, typo(s), dst. DLDR.

Disclaimer: The Maze Runner Trilogy (c) James Dashner

Summary: "Apa kau tak lelah berlari terus menerus?"/"Hah?"/Thomas dan gombalannya./Dedictated for Festival Fandom Barat.

Sang surya—yang jelas-jelas merupakan buatan—hendak kembali ke peraduannya. Entah bagaimana cara 'mereka' membuat matahari tersebut.

Dua pemuda berlari bersama menyusuri labirin; bergegas agar segera keluar dari labirin. Mengingat sebentar lagi pintu labirin akan tertutup—mana mau mereka bermalam di dalam labirin bersama dengan Griever.

Hell. Siapa, sih, orang yang mau dicium mesra (baca: disengat) oleh Griever?

"Minho." Thomas memanggil.

Si pemuda Asia bernama Minho menoleh. Menatap lawan bicara tanpa mengucap sepatah kata.

"Apa kau tak lelah?"

Minho bingung.

"Apa kau tak lelah berlari terus menerus?"

Minho tambah bingung. Berlari menyusuri labirin memang sudah tugasnya sebagai pelari... 'kan?

"Apa maksudmu, Anak Bawang? Lelah, sih, iya. Tapi aku sudah terbiasa." Minho angkat suara.

Pipi Thomas memerah—dan itu membuat Minho bertambah bingung. Thomas memandangi tumbuhan ivy yang tumbuh menjalar di tembok labirin.

"Apa kau tak lelah—"

Ucapan Thomas menggantung sesaat. Dan Minho setia menunggu ucapan Thomas selanjutnya.

"—berlarian terus di kepalaku seharian ini?"

Minho bengong.

Thomas buru-buru berlari meninggalkan Minho yang masih terbengong. Beruntung, pintu keluar labirin sudah di depan mata.

Minho masih berusaha mencerna perkataan Thomas. Tak lama, rona merah menjalari pipi si pemuda sipit tersebut.

Ah. Si Anak Bawang itu.

Beraninya dia menggombali seorang Minho.

Minho bersumpah akan membalasnya—dengan gombalan yang lebih berkelas, tentu saja.

FIN

A/N: APA INI?! APA?! Ya. Saya stress akibat The Scorch Trials—dam. Terlalu banyak Thominho. Dan itu bikin kokoro ini kyunkyun(?). Walau ceritanya melenceng dari novel, seenggaknya banyak Thominho. Sekian.

Mind to RnR?