Cast: Lee Hyukjae, Lee Donghae and other member
Genre: Romance, Family
Rating: T
Warning: Genderswitch, typo(s), membosankan, dan banyak kekurangan lainnya yang harap dimaafkan ^^
DLDR ya! Ga suka jangan baca!
.
Di Ilsan tahun xxx tanggal 4 april menjadi hari bersejarah. Karena di hari itu lahirlah seorang putri nan cantik rupawan. Namanya Lee Hyukjae. Sangat disayangkan, rekor muri lupa mencatatnya atau mungkin kehabisan tinta saat ingin mencatatnya.
Oke, cukup satu paragraf pembukaan yang memicu maag.
Seperti yang kutulis diatas namaku memang Lee Hyukjae, seperti yang kutulis diatas juga, aku cantik rupawan meski tak banyak yang mengakuinya. Umurku 17 tahun.
Oh iya tadi sore aku makan wafer rasa coklat. Apa hubungannya?
Biar kujelaskan, jadi dibungkus wafer yang kumakan tadi ada angka 4, setelah membaca petunjuk yang tertera di bungkus, aku yakin ini adalah clue hadiah.
Setelah tanya kanan kiri, maksudnya ke warung terdekat, karena aku lupa dimana membeli wafer tadi seminggu lalu.
Demi sebuah rasa penasaran aku rela pergi ke supermarket besar ditengah kota, dengan semangat 45 mengayuh pedal sepeda.
Sampai disana aku mengantri, karena yang dapat hadiah bukan cuma aku. Saat mulai giliranku, ada seorang namja tampan memintaku mengambil satu gulungan kertas dalam mangkok besar. Namja tampan itu tersenyum memukau padaku sembari mengulurkan hadiah yang kudapat.
Kubuka hadiah itu dirumah, dengan hati berdebar di temani chocho. Bingkisan sebesar tv 21 inchi ini ringan, tak mungkin isinya tv.
Setelah kubuka dan menyingkirkan sumpalan kertas koran yang bahkan hampir memenuhi seluruh isi box, harapanku meluruh untuk mendapatkan gaun mahal atau semacamnya.
Aku hanya menemukan sebuah buku. Demi Tuhan hanya sebuah buku dengan sampul pink dan pita besar wana pink pula di bagian cover.
Setelah seharian bergulung dikasur, berfikir akan kuapakan buku ini. Finally, aku menjadikannya sebuah diary. Itu alasan aku panjang lebar menulis disini
Seumur hidupku aku tak begitu suka menulis. Tapi tak apalah. Semoga banyak hal yang bisa kutulis disini. Semoga banyak kejadian menyenangkan terjadi di hidupku yang datar-datar saja ini.
Bicara tentang kehidupanku, aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Tepatnya yeoja satu-satunya setelah ummaku di keluarga ini.
Kakak lelakiku namanya Kangin. Lelaki yang paling bungsu namanya Kyuhyun. Aku 1 tahun lebih muda dari Kangin oppa dan 1 tahun lebih tua dari Kyuhyun. Kami bersekolah di tempat yang sama, SMA 1 Ilsan.
Saudaraku, mereka adalah lelaki-lelaki yang payah dan membosankan. Seperti sekarang mereka suka sekali meninggalkanku di rumah sendirian. Mereka lebih senang bermain di luar sana dibanding menemaniku menonton sinetron harian.
Oh, apa mereka tak berfikir jika ada orang jahat yang menculik gadis cantik menawan sepertiku. Huh, perlu diingat mereka termasuk kelompok yang belum mengakui pesonaku. Uhuk.
Tentang orang tua kami. Ayahku bekerja di salah satu perusahaan plastik tengah kota, dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga yang jam-jam segini mungkin sedang sibuk ngerumpi di pasar. Jujur liburan sekolah kali ini waktu terasa amat sangat lama.
Guk guk!
Ya! Hanya chocho lah satu-satunya temanku! Anjing pemberian Yoochun 4 tahun yang lalu.
Yoochun adalah temanku dari sekolah dasar, dia memberiku anjing lucu ini saat ia akan pindah ke Seoul. Aku benar-benar merawat chocho meski tak bisa membuatnya sedikit lebih gemuk.
Kuamati sekeliling rumah yang lenggang. Beginikah rasanya jadi umma saat aku, Kangin oppa dan Kyuhyun ada di sekolah? Kesepian.
Padahal seusai sekolah aku jarang langsung pulang ke rumah, paling tidak mampir ke tempat ahdjumma penjual jus atau memanen buah apel di kebun belakang sekolah dulu. Dan aku yakin tak ada bedanya dengan kedua saudaraku itu.
Kulihat pintu depan terbuka, Kyuhyun dengan langkah terhuyungnya memasuki dapur, membuka kulkas lalu duduk di pantry depanku.
"Kau kenapa?" tanyaku penasaran. Dahinya berkeringat, nafasnya tak teratur seperti habis lari berkilo-kilo meter.
Anak ini bisu ya?
Trak
Aku sedikit kaget saat botol yang habis ditenggak hingga bersisa setengah oleh Kyuhyun itu dihentakkan keras. Dia kerasukan setan mana lagi?
"Tunggu pembalasanku Minho!"
Aku merasa mendengar gumaman itu, tapi aku diam.
Kyuhyun tiba-tiba mendongak menatapku. "Sejak kapan kau disitu?" tanyanya.
Benar!
Di keluargaku ini hanya aku yang waras!
.
-()()()()()-
.
Kringgg!
Aku dan Kyuhyun sama-sama menoleh karena dering telpon.
Krinngg!
Karena dia tak bergerak, jadi aku yang beranjak! Memang pemalas.
"Yeobseo!" sapaku malas. Tapi sahutan dari seberang mau tak mau membuatku berbinar.
"Siwon oppa!" pekikku senang. Aku tahu dari arah dapur Kyuhyun pasti menatapku dengan pandangan anehnya.
"Ah iya, aku dirumah saja. Disini juga ada Kyuhyun. Habis mau kemana lagi, kalau oppa bagaimana liburannya?" sahutku masih antusias. Ditelpon sang gebetan, bagaimana tak senang?
"Oh, jadi masih di Seoul," ujarku lemah. Mungkin dia akan tahu kalau aku kecewa. Biarlah.
"Ah benarkah jadi besok sudah kembali? Ah tak usah repot-repot membawa oleh-oleh oppa!" ujarku tersipu sendiri. Entah sejak kapan Kyuhyun pindah di depan tv, melewatiku dengan tatapan jengah. Selama aku mendengarkan cerita liburan Siwon oppa, selama itu pula kepalaku pusing karena Kyuhyun terus memindah Chanel tv.
"Ah baiklah. Semoga hari terakhir ini menyenangkan oppa. Ne. Pay-pay~"
Kututup gagang telpon hati-hati lalu melonjak-lonjak di tempat. Kurasakan debaran cepat didada kiriku, pipiku memanas.
Ah Siwon oppa, aku tak sabar ingin bertemu denganmu!
Aku memilih duduk di sofa jauh dari Kyuhyun, masih sambil menerawang wajah tampan pangeranku. Sebenarnya aku baru mengenal Siwon oppa 3 bulan, dia murid pindahan kelas 3. Jujur aku jatuh cinta pada pandangan pertama saat Kangin oppa memperkenalkannya.
Dia sempurna. Tampan, kaya, ramah. Cuma aku heran, kenapa dia bisa berteman baik dengan Kangin oppa yang terkenal jadi preman sekolah.
Sejak saat itu aku gencar mendekatinya, meski secara tak langsung.
Dia juga kerap main ke sini. Meski alasannya ingin menemui Kangin oppa, tapi aku tahu pasti ada udang dibalik bakwan. Buktinya dia pasti menyempatkan diri untuk menyapaku, atau mengajakku duduk disebelahnya, menyemangatinya bermain game. Dia juga selalu menanyakan kabarku dan sekolahku. Benar-benar pria idaman bukan?
Ada satu yang kurang, kita belum pernah berkencan. Kencan yang benar-benar berdua. Aku tak punya nyali mengajak duluan.
Kuamati Kyuhyun yang tampaknya masih kacau. Setelah mengganti Chanel beberapa kali dia mendesah.
Puk!
Bantalan sofa yang kulempar sukses mendarat di kepalanya. Dia melotot, aku meringis.
"Kau kenapa sih Kyu." Aku noonanya, jadi wajar kan aku khawatir padanya!
Aku mengelak saat ia melempar balik bantalan sofa tadi. "Diamlah!"
Lihat sikapnya itu! Err..
Begitu membentakku, anak geblek ini masuk kamar dan membanting pintu.
Brak!
Kalau ada umma disini, dia pasti sudah dijewer.
Kucari saluran tv yang bagus. Karena masih siang yang ditayangkan hanya berita-berita dan serial kartun. Kalau berita, 5 menit setelahnya pasti aku tertidur disini.
Ah kartun juga membosankan.
Kumatikan tv, beralih mengambil kaset dvd di rak samping tv. Aku memilih kaset yang bulan lalu dibelikan Siwon oppa. Ah sebenarnya aku yang meminta sih tapi tak menyangka Siwon oppa benar-benar membelikannya.
Drama romantis dari negeri sakura.
Aku sudah berkali memutarnya dan tak pernah bosan.
Kalau ada kaset baru kita akan menontonnya bersama
Pertama kali, aku, Kyuhyun, Kangin Oppa dan Siwon oppa memutar ini. Lalu berakhir dengan Kyuhyun bersam PSP dan Kangin oppa yang sibuk mengutak-atik laptop -kurasa dia menonton sesuatu- , aku yang menangis terharu dan Siwon oppa yang mengulurkan tissue untukku. Manis bukan?
Aku mulai berdebar lagi jika membayangkan gadis yang jadi pemeran utama disitu adalah aku, dan pria tampan yang setia itu Siwon oppa.
Lee Hyukjae adalah seorang putri yang akan dijodohkan dengan pangeran dari negeri seberang. Sayangnya sang putri mencintai pengawal tampan istana sekaligus teman kecilnya, namanya Siwon. Sang putri yang tak tahu bahwa cintanya sebenarnya terbalas menerima pinangan pangeran negeri seberang. Mereka tak sadar tapi sama-sama terluka.
Hingga konflik makin rumit saat Siwon tiba-tiba datang dan mengutarakan perasaannya pada Hyukjae yang tengah mengandung benih pria lain.
Adegan romantis terjadi begitu kutekan tombol skipe.
Aku ingin merasakannya, Siwon oppa yang mengelus pipiku, mengecup keningku, mempertemukan bibir kita berdua lalu membisikkan kata cinta berulangkali. Oh. Siang yang benar-benar panas.
Yah meski cerita ini tak berakhir dengan bahagia. Asalkan mati bersama Siwon oppa bagiku tetap bahagia. Hihi. Aku benar-benar mengalami cinta buta!
Film selesai dan pipiku basah seperti biasa.
Dari arah pintu kudengar hentakan kaki keras. Kangin oppa pulang dengan wajah ditekuk.
"Selamat datang~"
Sama seperti Kyuhyun dia membanting pintu kamar dan membalas tatapan heranku dengan muka masam. Apa susahnya sih mereka bilang, 'Aku pulang!' atau respon positif bahwa disini aku bukan monyet hias.
Arrgghh
Kalau begini aku ingin cepat-cepat masuk sekolah!
.
-()()()()()-
.
Senin pagi tiba, berdiri di depan cermin merapikan penampilan adalah keseharian sebelum berangkat sekolah.
"Hyukkie sarapan!"
Diiringi teriakan melengking dari umma.
.
Di ruang makan sudah lengkap, roti dan selai diatas meja, masing-masing kursi ditempati penghuninya. Kangin oppa masih mengaitkan tali sepatu dan umma yang sibuk menyisir rambut Kyuhyun yang tengah mengunyah roti. Appaku sendiri tengah memulai ritual paginya, membaca koran.
"Hyuk! Cepat atau kutinggal!"
Buru-buru kuraih setangkup roti, mengoleskan apa saja selai yang terbuka di atas meja dan melesat pergi menyusul Kangin oppa.
"Appa, umma berangkat dulu." Kami sama-sama memekik nyaring dari halaman rumah
Brmmm
Kupeluk perut besar Kangin oppa erat-erat kalo mau selamat sampai sekolah, sesekali menelan roti berat masuk ke perut.
"Oppa pelanlah sedikit!" teriakku.
Dia tak menyahut, tapi kepalanya terus mengangguk, pantas saja telinganya disumpal headset
Dasar Racoon!
Setiap hari memang begini, Aku dan Kangin oppa berangkat bersama dan Kyuhyun berangkat sendiri. Aku bisa saja sih bareng Kyuhyun, tapi yang ada malah aku yang memboncenginya, lebih parah dia naik sepeda.
Rambut sebahu yang sudah kusisir bermenit-menit jadi berantakan, helm yang kupakai tak membantu.
"Turun!" kata Kangin oppa.
"Kenapa tidak lewat gedung sebelah timur saja."
Karena gedung itu khusus penghuni kelas akhir.
"Aniya, kau turun disini!"
Ugh, modusku ngecengin Siwon oppa gagal deh.
Kangin oppa pergi begitu turun. Biasa, tanpa kata "Dadah~" , "Selamat belajar~" atau kata manis lain dari seorang kakak ke adiknya.
"Hyukkie!"
Tepukan sekali di pundakku cukup mengejutkan.
"Minnie!" sapaku.
Gadis kuncir dua dengan bibir keriting ini namanya Sungmin. Teman sekelasku.
"Ayo!" kugandeng tangannya menuju kelas.
"Minnie!"
"Hyukkie!" Satu orang lagi menyapaku dari ambang pintu.
"Pagi Taemin~" kubalas sapaannya riang, berjalan menuju bangkuku dan melepaskan Sungmin untuk ke tempat duduknya sendiri.
Mejaku cukup strategis, baris paling ujung dari pintu kelas. Sejak awal.
Disini aku cukup aman kalau tidur saat bosan pelajaran sejarah, atau kalau melamun saat pelajaran bahasa.
Pernah ada satu-dua guru yang menyuruhku pindah ke depan karena nilaiku tak kunjung ada peningkatan. Sayangnya kutolak. Aku tidak mau bersusah payah, karena kemampuan otakku maksimalnya sudah segini. Kalau dijejali lagi bisa-bisa meledak. Untung saja, namja yang duduk disampingku pintar.
Aku memang tak secerdas Kyuhyun yang akhir semester selalu membawa peringkat satu.
Tapi dibanding Kangin oppa, nilaiku sedikit lebih baik.
Kelas yang berisi 4-5 orang mulai penuh
"Hyuk!" panggil namja disebelahku. Aku menoleh
"Lusa sekolah ada acara?" tanyanya.
"Memang kenapa?" sahutku.
"Anak-anak rencananya pergi ke lapangan tenis pulang sekolah, ikut tidak?"
Aku berfikir. Lusa?
"Sayang sekali aku ada janji!"
"Tidak bisa ikut?"
"Iya, ada kencan .. dengan Siwon oppa.."
.
.
.
.
TBC
.
Annyeong chingudeul
ff ini mungkin multichapter, smua pov milik hyuk yaa~
Untuk awal jangan panjang2 dulu yaaa hehe
FF ini buat pinkyssi saengi: maaf terlalu lama
dan teman2 lain yg aku lupa namanya *dbogem*
ya, ini buat kalian
.
Sblmnya terimakasih slm ini mau membaca cerita yang kubuat, maaf jika aku pernah ada salah kata. Minal aidzin wal faidzin :-D
