Prologue
.
.
.
Tournament Arena – Riot City Stage
Tepat di kota itu, ditengan jalanan kota nan kumuh. Sosok Ksatria dengan armor-armor bertema astronot dan helm yang menyerupai roket itu berjalan terhuyung-huyung. Bekas goresan, tebasan sampai penyok-penyok menghiasi armor-armor yang melekat ditubuhnya. Dialah Tracc sang Kamen Rider Fourze , VVIP player sekaligus player peringkat pertama di dunia Kamen Rider Online Heroes (KROH). Dia dikenal kuat dengan timnya yang tak terkalahkan. Tapi kini, kondisinya menyedihkan. Ia terdesak oleh seorang player Newbie yang baru saja bermain KROH selama beberapa minggu. Si pemula luar biasa yang telah membabat habis semua Top 10 Player di dunia KROH, kecuali dirinya. Dan kini, gilirannya untuk masuk kedalam daftar itu.
Tak lama waktu berselang, sosok Rider yang paling dibencinya, sang lawan, mendarat 5 meter dihadapannya. Rider itu baru saja terjun dari ketinggian beberapa puluh meter dan mendarat mulus ditanah. Kemudian, diikuti oleh 2 Rider lagi dibelakangnya yang ikut terjun. Yang satunya bermotif garis-garis biru dan memegang sebuah pistol, sementara satunya lagi didominasi oleh warna hitam dan ungu dengan armor bermotif game yang kental. Disisi lain, si lawan utama sendiri berwujud Rider dengan suit ketat berwarna putih berseling biru muda. Armornya berwarna biru dengan hiasan jalur rangkaian dibeberapa bagiannya. Dibagian dadanya tertulis 'Photon' dengan font futuristic, melambangkan namanya.
"Kau... Bagaimana bisa kau mengalahkan ku!? Aku lebih kuat darimu! Bahkan levelmu jauh dibawahku!" Jerit Tracc ketakutan dari balik helm roketnya.
Si lawan tertawa kecil. "Kau memang kuat Tracc-san. Tapi kau lupa satu hal,Kamen Rider Online Heroes adalah Game yang mengandalkan kerja sama tim! Kau kuat, tapi Tim mu lemah! Bahkan Genm milikku saja hanya perlu memakai form LV X untuk mengalahkan Ultimate Kuuga milikmu. Kau dan timmu lemah!" Balasnya."Dan kini, aku Kamen Rider Photon, bersama tim ku akan mengalahkanmu!"
"Genm! Diend! Ikuzo!"
Serentak ketiga Rider itu bergerak menerjang Fourze. Genm, dengan Gashacon Sparrow miliknya menebas bagian lengan oleh Diend yang menembakinya bertubi-tubi. Kemudian diakhiri oleh Photon dengan skill Rider Punch yang mendarat tepat di kepala Fourze. Mementalkan Sang Rider astronot jauh kebelakang. Namun tak cukup untuk menghabiskan HP Bar miliknya.
"Sampai disini saja, akan aku akhiri!" Dengan segera Photon mengeluarkan sebuah batangan menyerupai papan rangkaian bergambar galaksi didalamnya. Papan rangkaian seukuran Flashdisk itu kemudian ia posisikan didepan kepala sabuknya, lalu ia lemparkan ke tanah. Disaat papan rangkaian itu menyentuh tanah, seketika itu juga semacam gelombang kejut menyebar ke seisi penjuru kota. Tak terkecuali Fourze. Ia pun tak dapat bergerak.
[Photon Break : Meteor Rain]
Photon melambung tinggi ke langit. Di ketinggian, muncul sejumlah bola api berukuran besar yang berputar mengitarinya. Ia pun mengambil posisi tendangan supernya. Kemudian, bersama dengan bola api yang mengelilinginya, ia melesat ke arah Fourze.
"TIDAAAAKKK!"
Fourze kena telak. Ledakan hebat pun lantas terjadi. Seisi kota hancur ditelan ledakan. Dalam sekejap kota mati itu berubah menjadi lautan api. Semuanya lenyap. Hancur ditelan api membara. Beruntung Genm dan Diend berhasil menghindar dengan skill mereka masing-masing.
[Pertarungan Final Turnamen Hyper Climax War telah berakhir! Sambutlah sang juara! Kamen Rider Photon!]
Sorak-sorai penonton yang menyaksikan pertarungan hebat itu pecah begitu mendengar penguman barusan. Seisi dunia KROH menyambut pemenang baru mereka, Kamen Rider Photon. Suasana begitu Riuh, hampir disetiap penjuru kembang api menghiasi langit. Beriringan bunyi teropet dan musik kemenangan untuk Photon. Semua berakhir. Photon menang.
.
.
Kamen Rider Online Heroes adalah sejenis game Massively Multiplayer Online Simulation Game atau yang biasa disingkat MMOSG. Memang tak banyak yang bisa dilakukan disini selain bertarung sebagai penjahat ataupun pahlawan. Namun konsep Game yang sangat Unik, Map yang luas dan beragam, juga adanya event di tiap bulan membuat KROH menjadi jauh lebih menyenangkan. Bahkan belakangan ini GM semakin banyak menambahkan fitur-fitur lain seperti membentuk Guild, Minigame, Bounty Hunting, sampai Free Room dimana Player bisa saling bertemu dan bercakap-cakap satu sama lain.
Di KROH, setiap pemain setidaknya memiliki 2 avatar. Yang pertama adalah avatar asli, lalu yang satunya lagi adalah avatar wujud Rider. Dimulai dari 0, setiap pemain harus mengembangkan Ridernya masing-masing agar menjadi lebih kuat. Seperti dengan menambahkan Skill yang didapat dari Gacha, Melakukan training, Upgrade stats, Sampai Combine Rider. Lalu ketika mencapai LV 50, pemain akan mendapat Final Form untuk Rider mereka masing-masing dengan Skill khusus yang dipilihkan oleh langsung GM.
Di KROH juga mengutamakan sistem Team. Untuk bisa bertarung, sebuah tim minimal harus beranggotakan 2 orang dan maksimal 3 orang. Anggota team bisa didapat dari Gacha maupun pelelangan . Anggota team juga harus di upgrade dan dipasangkan Skill yang sesuai atau dia hanya akan menjadi beban dalam pertarungan. Meskipun statusnya hanyalah NPC, tapi jika cocok, Pemain dapat menggabungkan Main Ridernya dengan salah satu anggota team. Contohnya Rider dengan kekuatan api bisa di gabungkan dengan Cross-Z Magma dan menghasilkan wujud Rider baru yang lebih kuat.
.
.
"Haaaa...Akhirnya kelar juga ya..." Ucapku Lega ketika kembali ke HQ ku. Di ikuti oleh Genm dan Diend dibelakangku. Mereka hanyalah NPC, jadi jika tidak diberi perintah, mereka akan terus mengikuti pemain.
"Tunggu disini!" Perintahku. AI NPC dalam game ini masihlah sangat standar. Jika bukan untuk pertarungan, maka para anggota ini hampir tak ada gunanya. Dialog yang sama berulang-ulang, mondar-mandir gak karuan dan hanya menunggu perintah. Jujur saja, bagian ini cukup membosankan.
Aku Zagi, lebih dikenal dengan nama Kamen Rider Photon. Aku masihlah Newbie, namun pemahaman ku pada Game ini lah yang membuatku bisa sampai menjuarai turnamen kelas dunia 'Hyper Climax War'. Kebanyakan pemain hanya mementingkan Main Rider tanpa peduli pada side kick mereka sendiri. Sementara aku mati-matian menaikkan level anggota tim ku, Diend dan Genm yang kudapat dari Gacha gratisan. Jurus dan Skillnya pun aku tata sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan combo yang mantap. Belum lagi item yang kupasangkan pada keduanya.
"Yah, kerja bagus semuanya!" Ucap ku lagi seraya pamit. Walaupun mereka hanyalah NPC, tapi tak ada salahnya mengucapkan pamit pada mereka.
Ku buka Console Command, lalu kupilih Log out. Sesaat kemudian semuanya berangsur gelap, pertanda proses Log out sedang berlangsung. Satu per satu HUD nya memudar. Aku pun menutup mataku. Bersiap untuk melepas VR gear yang aku gunakan.
"Loh, kok ngga bisa?"
Sekali-lagi kucoba melepas VR gear milikku, namun tak ada yang terjadi. Aku masih berada di dunia yang sama. Semuanya masih gelap. HUD nya menghilang. Console pun tak dapat panik!
Mataku menutup dengan sendirinya. Kepalaku pusing. Tubuhku mati rasa. Entah apa yang terjadi, tapi kesadaranku perlahan menghilang. Tenaga ku seakan lenyap. Bahkan menggerakkan jari saja aku tak tumbang.
Disaat itulah, 2 sosok yang begitu kukenal muncul dan menarik lenganku. Mereka membawaku ke arah cahaya terang yang muncul bersamaan dengan mereka. Meskipun samar-samar, aku bisa melihat wujud keduanya. "G-Genm?Diend?" Batinku keheranan. Namun beberapa saat kemudian, aku kehilangan kesadaranku.
.
.
.
...
