Cigarrete
.
Disclaimer:
Death Note (c) Tsugumi Ohba & Takeshi Obata
.
Pair:
MattxMello
.
Genre:
Romance
.
Rate:
T
.
Warning:
OOC!, typo(s), sho-ai
Well, enjoy!
Musim panas mulai memuncak dibulan agustus. Dimana sang raja siang dengan ganasnya membakar kota Tokyo dan membuat seluruh penghuninya merasakan suhu udara yang begitu panas.
"Ahh~ Musim panas sialan!" umpat Mello. Ia begitu benci dengan musim panas kali ini. Angin yang sama sekali tak berhembus membuat pemuda berambut pirang itu kesal. Dan, ia juga bertambah kesal dengan asap rokok yang dihembuskan oleh seseorang yang tengah duduk disampingnya. Ia mengkibas-kibaskan tangannya berusaha mengusir asap yang mengepul tepat didepan wajahnya.
"Matt! Bisakah kau berhenti menghisap benda penuh nikotin itu dihadapanku?!" ujar Mello sedikit berteriak. Pemuda berambut merah marun itu tidak menjawab. Ia terlalu sibuk memainkan konsol game kesayangannya.
"Cih! Lama-lama kubunuh kau kalau tidak mematikan rokok itu."
Mello begitu anti dengan benda bernama rokok, bau asapnya yang menyengat selalu memenuhi setiap sudut ruang apatermennya. Sudah berkali-kali ia mencegah si maniak itu untuk tidak menyentuh rokoknya, tetapi hasilnya nihil, Matt sudah terlanjur menjadi pecandu berat gumpalan tembakau beracun itu.
Dengan santai, Matt terus menghisap rokoknya, tanpa menyadari adanya tatapan membunuh yang dilontarkan oleh uke-nya. Tiba-tiba, Mello mendapat sebuah ide menarik setelah melihat sebuah botol air mineral yang tergeletak diatas meja. Ia segera mengambil botol itu dan kemudian menumpahkan airnya ke kepala Matt.
"Mello! Kau..."
Matt tersentak kaget dan langsung berdiri. Baju dan rambutnya basah kuyup, begitu juga dengan rokok dan konsol gamenya pun turut menjadi korban keusilan Mello.
"Apa?" tanya Mello yang tersenyum penuh kemenangan. Matt menatap pemuda bermata hijau itu sejenak lalu menghela nafas panjang.
"Huh... Makannya, jangan berani membantahku, kalau tidak ka-" tanpa basa-basi, Matt langsung menyerang bibir kekasihnya itu dan menciumnya dengan kasar.
"Kalau kau berkicau terus, aku bisa menjadi lebih 'nakal', loh." Matt memandangi wajah Mello yang mulai memerah.
"Wa-wajahmu terlalu dekat!" tangannya berusaha menyingkirkan wajah Matt yang menjadi sedikit lebih menggoda dengan rambutnya yang basah itu.
"Baiklah... Aku akan berhenti merokok. Tapi, sebagai gantinya aku akan menciummu seperti tadi, setiap hari. Oke?" goda Matt sambil menyeringai licik.
"Kh! Sialaaan! Mati kau, orang bodoh!"
.
.
FIN
A/N:
Ah, hai jumpa lagi dengan saya author gaje sepanjang masa .w.)/
Engg, tadinya sih author berencana mau menulis fic drabble dengan ide ini, tapi entah kenapa untuk drabble rasanya terlalu panjang, jadinya malah seperti ini deh. ;w;
Maafkan author yang bikin fic super gaje dan super pendek ini, walaupun gaje, author selalu menunggu Review-nya dari para Reviewer tercintaaa~ Sekian dulu.
Sign,
Yuki a.k.a Nami
