Chapter 1 : Gotcha!

Ever After

Naruto milik Masashi Kishimoto

Pair : SasuSaku, NaruHina, SaIno, GaaMatsu

Rated T

Genre : Romance/Friendship/Family

Warning : Typo & OOC

.

.

Kriiik.. Kriiik.. Kriiik..

Suara jangkrik terdengar begitu nyaring, memecahkan keheningan malam di musim panas ini. Jalan-jalan tampak lengang, tanpa satu pun orang melintas. Tentu saja, ini tengah malam. Wajar suasananya terasa begitu sepi. Orang-orang yang lelah dengan kegiatan seharian tentu saja sudah terbaring dengan damai di atas tempat tidur masing-masing.

Tapi tunggu!

Samar-samar terlihat seseorang berjalan mengendap-endap sambil berusaha melepas high heels-nya, mendekati sebuah rumah berpagar beton tidak terlalu tinggi. Pencuri? Tapi kenapa memakai high heels? Dia berjalan sambil berjinjit, meminimalisir suara yang timbul dalam langkahnya. Sekilas kita bisa melihat ternyata tersangka kita ini adalah seorang gadis berambut merah muda, memakai strapless dress mini perak yang hanya menutup sebagian pahanya. Tubuhnya langsing, tidak tinggi seperti model, tapi juga tidak pendek.

Dengan tenang dia mengambil ancang-ancang untuk melompati pagar yang sama tinggi dengannya. Tangannya sudah mantap berada di sisi pagar, siap menumpu tubuhnya agar bisa naik dan melewati pagar kokoh itu. Dan benar saja, dengan sekali lompatan tubuhnya sudah berhasil naik dan duduk di atas pagar beton itu. Perlahan diputarkan tubuhnya dan melompat ke tanah tanpa suara. Kakinya kembali melangkah tanpa suara melintasi taman yang cukup luas dan mendekat ke pagar di sisi kiri rumah itu. Kembali melompat naik ke pagar dan sekarang dia berdiri dengan senyum di wajahnya.

HUP!

Gadis itu kembali melompat dari atas pagar ke pagar pembatas balkon lantai 2 rumah itu. Lompatan yang mulus, anggun, dan tenang tanpa suara. Masih dengan bibir yang tersenyum dia mendekati jendela dan menariknya, seolah tau jendela itu pasti tidak terkunci. Masuk dengan perlahan, lalu menutup serta mengunci jendela ruangan gelap itu.

"Ah, ternyata akan semudah ini! Hanya dengan pura-pura marah dan mengunci pintu, semua beres. Hihihi.." suara merdu gadis itu terdengar lega. High heels-nya dilemparkan begitu saja di dekat ranjang. Rupanya ini memang kamarnya. Gadis bersurai merah muda itu langsung merebahkan tubuh ke ranjang empuknya tanpa peduli dengan kamarnya yang gelap.

"Saso-nii dan Gaara pasti panik karena aku ngambek dan mengunci diri semalaman. Tapi biarlah, besok akan kutraktir mereka sepulang sekolah. Yosh! Sekarang waktunya tidur, aku lelah sekali. Hoamm.." bersiap tidur, tangannya bergerak menggapai guling di sampingnya tanpa membuka mata.

DEG!

"Saki-chan, mau sampai kapan kau meraba-raba wajahku?" suara rendah khas laki-laki terdengar begitu berbahaya.

Mata gadis itu terbuka seketika. Keringat dingin mulai muncul di keningnya. Dengan takut kepalanya menoleh perlahan ke arah sumber suara yang tepat berada di samping kanannya. Seorang laki-laki tampan seumuran dirinya, berambut merah, bertato "ai" di keningnya, dan mempunyai lingkar hitam di sekitar matanya. Tidak salah lagi, itu adalah Haruno Gaara, saudara kembarnya!

"Mau menjelaskan sesuatu, Haruno Sakura?" suara laki-laki yang berbeda terdengar memecahkan keheningan. Bukan melegakan hati gadis itu, jantungnya justru berdetak lebih cepat dan keras.

"Sa.. Sasori-nii?" getaran suara gadis ini terdengar begitu nyata. Tapi kepalanya tak berani menoleh ke arah suara kedua.

Suara langkah yang mendekat terdengar seperti alunan irama yang mengerikan. Sosok laki-laki kedua muncul dari kegelapan. Pria berambut merah dengan wajah tampan ini berjalan dalam diam mendekati ranjang, lalu berdiri menghalangi sinar bulan yang masuk lewat celah tirai kamar. Haruno Sasori, anak sulung dari keluarga Haruno ini menyunggingkan senyuman iblisnya.

Kuso!

.

.

Keluarga Haruno adalah salah satu keluarga terpandang di Konoha. Pasangan Haruno Kizashi dan Haruno Mebuki cukup disegani. Walaupun memiliki usaha obat-obatan tradisional yang cukup besar, tapi pasangan ini tidak pernah sombong, bahkan cenderung merendah. Kizashi dan Mebuki dikaruniai tiga orang anak. Si sulung Sasori dan si kembar Gaara dan Sakura.

Cuiit.. Cuiit.. Cuiit.. Cuiit..

Pagi yang cerah, pagi yang indah. Bahkan burung-burung pun bernyanyi dengan riangnya. Tapi sepertinya tidak dengan nona merah muda ini. Wajahnya agak kusut dengan kantung mata yang jelas menggantung di bawah matanya. Matanya terasa berat, langkahnya gontai. Haruno Sakura benar-benar dibuat tidak tidur semalaman karena interogasi duo merah Sasori dan Gaara. Bahkan pagi ini Gaara diperintahkan si sulung untuk mengikuti Sakura seharian di sekolah.

"Ne.. Gaara kau bisa pergi ke kelas sekarang. Jangan mengekoriku seperti anak anjing begitu! Aku tidak akan membolos!" ujar Sakura yang mulai kesal karena dikawal Gaara.

"Hmm. Belajarlah yang benar," ucap Gaara datar lalu berjalan ke kelasnya.

Sakura dan Gaara memang tidak sekelas. Gaara yang terbilang jenius dianggap mampu mengikuti pelajaran setingkat dengan kakak kelasnya. Jadilah Gaara melompat kelas dan kini menjadi kakak kelas Sakura. Sakura sendiri kecerdasannya di atas rata-rata walaupun tidak sejenius Gaara dan Sasori. Ketenaran kembar Haruno di Konoha High tak diragukan lagi. Gaara ketua OSIS dan Sakura ketua klub penelitian tanaman obat sekaligus anggota inti paduan suara Konoha High yang terkenal seantero Konoha. Kombinasi Gaara dan Sakura di sekolah ini memang luar biasa. Gaara yang cool dan Sakura yang ceria, Gaara dengan sifat pendiam dan Sakura dengan kecerewetannya, Gaara yang perfectionist dan Sakura yang pekerja keras, sungguh perpaduan sempurna dari si kembar.

Sasori tidak pernah kalah tenar dari dua adiknya. Semasa Sasori masih sekolah di Konoha High, Sasori adalah salah satu dari pangeran pujaan di sana. Meskipun kerap membolos dan berkelahi, tapi ketampanan, kejeniusan, dan sifat cool-nya membuat Sasori tampak bersinar di mata para gadis. Sifat loyal pada teman-temannya membuat Sasori menjadi sosok yang disegani. Dia tidak segan menghajar orang yang membuat orang yang disayanginya terluka terutama jika itu menyangkut keluarganya.

"Sakura-chan.. Apa Saku-chan sakit? Kelihatannya tidak bersemangat dari tadi," suara lembut gadis berambut indigo membuat Sakura menoleh lemah ke sebelahnya.

"Hinata.. Hiks.." isakan lemah terdengar dari bibir Sakura. Air mata menggenang di pelupuk matanya, siap ditumpahkan kapan saja.

"Sa.. Sakura-chan kenapa?" tanya gadis yang ternyata bernama Hinata itu agak panik.

"Aku ketahuan semalam. Semalam akhirnya aku ikut dengan Ino dan yang lainnya ke bar, tentu saja diam-diam. Pulangnya aku menyelinap kembali ke kamar, ternyata Sasori-nii dan Gaara sudah ada di kamar. Aku diinterogasi semalaman! Tega sekali mereka tidak membiarkan aku tidur walau sebentar! Mereka kejam!" ujar Sakura yang emosinya mulai tersulut. Melupakan bahwa salahnya sendiri pergi diam-diam dan pulang lewat tengah malam.

"Sakura-chan, bukankah sudah kukatakan lebih baik tidak pergi?" Hinata menanggapi dengan tenang sambil membelai bahu sahabatnya.

"Hmm.. salahkan Ino juga yang merecokiku untuk ikut ke bar dengan mereka. Hah.. enak sekali dia boleh membolos hari ini. Aku kesal!" tangan Sakura terkepal di atas mejanya dan aura kelabu yang tadi menyelimutinya berubah menjadi lebih pekat.

"Sakura-chan lebih baik ikut aku ke kantin. Neji-nii membawakan bento-ku yang tertinggal. Sebaiknya kita makan bersama di sana."

Mata Sakura berbinar mendengarnya. Bento buatan Hinata memang jadi favorit Sakura setelah bento buatan Mebuki tentunya. Dengan sigap Sakura mengangguk dan menerima ajakan Hinata. Keduanya berjalan beriringan sambil bercanda, tanpa terasa mereka sudah sampai di pintu kantin. Setelah memandang berkeliling mencari Neji, sepupu Hinata, senyum yang tadinya mengembang di wajah Sakura luntur melihat sosok pria berambut kelam yang duduk sambil bercanda bersama segelintir gadis yang mengelilinginya. Sakura menggelengkan kepalanya sambil tertunduk. Berusaha menahan air matanya. Sesekali matanya melirik pria itu.

Ternyata rasanya masih sesak seperti ini..

"Tidak perlu memandangi sampah sepertinya Saku. Dan hapus air matamu. Jangan membuang percuma air matamu lagi."

Sosok Gaara yang lebih tinggi dari Sakura langsung menghalangi pandangan Sakura dengan dada bidangnya. Sebagai saudara kembar, ikatan batin keduanya cukup kuat. Gaara bisa merasakan apa yang sekarang dirasakan adik kembar dua menitnya itu. Sudah cukup ia melihat Sakura menangis dan terpuruk karena pria brengsek itu. Pria yang sejak awal hanya menjadikan Sakura salah satu dari koleksi kekasihnya. Pria yang pernah berhasil menarik hati adiknya bahkan berpacaran dengannya diam-diam. Gaara merangkul Sakura, menyalurkan kehangatan dan kekuatan tanpa kata padanya.

Sakura masih tertunduk. Suara tawa para gadis bersama pria itu terdengar begitu jelas di telinganya. Membuat hatinya semakin bergemuruh.

"Menma-kun.."

-TBC-