Title: That Jerk Is My Lover

Main Cast: Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Wu Yi Fan a.k.a Kris, Oh Sehun, Xi Luhan, Kim Jongin a.k.a Kai, Do Kyungsoo and others.

Disclaimer:

Fanfict yang ditulis sendiri oleh saya yang terinspirasi dari berbagai pengalaman. NO COPAST! HARGAI SELURUH AUTHOR YA~

Perhatian!

FANFICT INI MENGANDUNG MUATAN DEWASA. BAGI PEMBACA YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU TIDAK NYAMAN DENGAN KONTEN TERSEBUT,DIANJURKAN UNTUK TIDAK MEMBACANYA. BOYS LOVE/YAOI/HUBUNGAN SESAMA JENIS. MATURE CONTENT INSIDE! NC-21! DON'T BASH IF YOU NOT LIKE IT,OKAY?:)

HAPPY READING^^


THAT JERK IS MY LOVER
BY
PARK ZIYU

.

.

.

Pagi yang tidak bersahabat di kota Seoul,hujan mengguyur ibu kota Korea Selatan itu dengan deras. Suara petir yang bergemuruh semakin memperburuk cuaca disana,terlebih memperburuk suasana hati seorang lelaki mungil yang sedang berjalan dengan enggan di koridor sekolah.

Jam menunjukkan pukul 10.00 KST yang artinya kegiatan belajar-mengajar sudah dimulai sejak 2 jam yang lalu.

Bukankah ia sangat terlambat?

Terdengar umpatan-umpatan yang keluar dari bibir tipisnya,ia menggigil karena seragam yang dipakainya sedikit basah terkena cipratan air hujan.

'Sial!'

'Mengapa sekolah ini besar sekali,dimana kelas itu?'

'Ugh,menyebalkan!'

Ia melangkahkan kakinya dengan dihentak-hentakkan. Bukankah ia terlihat seperti anak berumur 5 tahun yang sedang merajuk karena tak dituruti keinginannya? Siapapun ingatkan ia bahwa ia adalah siswa tingkat 2 menengah atas!

Langkahnya terhenti ketika mendengar suara aneh yang berasal dari ruangan disudut koridor,ia ingin mengabaikannya karena takut namun rasa penasarannya lebih dominan saat ini.

TAP

TAP

TAP

Dengan perlahan ia dekati ruangan itu,bulir-bulir keringat sudah menghiasi dahinya. Ia mendongak mendapati sebuah papan tag yang bertuliskan 'MUSICAL ROOM' .

"Ahh..."

Dahinya mengkerut saat mendengar suara yang demi apa terdengar seperti desahan. Apakah itu suara piano? Atau mungkin suara recorder? Tapi bukankah suara piano dan recorder tidak ada yang seperti itu? Entahlah.. Ia memegang kenop pintu dengan bergetar,pikirannya kembali menerawang. Apakah tadi suara hantu? Tapi apakah ada hantu yang mendesah seperti itu?

Ia menggeleng-gelengkan kepala,menyadari betapa konyol pikirannya. Dengan perlahan ia buka lebar-lebar pintu ber cat putih itu. Mata sipitnya melebar,dengan bibir yang sedikit terbuka. Betapa terkejutnya ia, mendapati lelaki dengan tubuh yang lumayan ehem kekar,dilihat dari betapa perkasanya ia menggenjot seorang lelaki-yang lebih kecil darinya(?) yang sedang merintih antara kesakitan dan nikmat dibawah kungkungan lelaki tersebut.

"Ahhh... Chanhhhh mmmhhh"

Ia segera meninggalkan tempat itu dengan wajah malas,pemandangan yang dilihatnya tadi bukanlah sesuatu yang mengejutkan karena hidup di Amerika selama hampir empat tahun membuatnya terbiasa dengan gaya hidup disana. Bercumbu bahkan melakukan sex didepan umum itu bukanlah hal mengejutkan baginya, walaupun ia tergolong orang yang tak pernah melakukan itu semua.

Ia berdiri di depan sebuah lift,menunduk lalu menatap sepatu converse merahnya yang masih baru. 'Apakah aku harus menelepon paman Shin-supir pribadinya- dan pulang saja? Tapi ayah akan memarahiku',pikirnya.

"Apakah kau murid pindahan dari Amerika itu?"

"Astaga! Kau mengangetkanku!" Ucap lelaki mungil itu sambil mengelus dadanya.

"Maafkan aku,kau Byun Baekhyun kan? Anak dari donatur sekolah ini?"

Lelaki mungil tersebut mengangguk malas

"Cukup Baekhyun saja,dan ehm..."

"Ah aku Choi Siwon,guru bahasa inggris di sekolah ini. Dan aku adalah wali kelasmu"

Baekhyun -lelaki mungil itu- segera membungkuk hormat.

"Mari aku antar kekelasmu" Ucap Siwon sambil mengembangkan senyumnya.

Baekhyun pun ikut tersenyum dan berjalan mengikuti gurunya dari belakang.

Mereka berhenti didepan ruangan yang Baekhyun yakini adalah kelasnya,dimana ia akan menempuh waktu yang sangat panjang dengan belajar.

"Selamat pagi anak-anak" Ucap Siwon sesampainya didalam kelas.

Suara gaduh yang terdengar sangat memekakkan telinga seketika terhenti,kelas menjadi sangat hening ketika wali kelas mereka masuk.

"Bukankah saat ini pelajaran Tuan Song? Dimana beliau?" Tanya Siwon sambil menatap satu-persatu muridnya.

Siswa-siswi itu mengedikkan bahunya sambil menahan tawa.

"Siapa yang berulah kali ini? Kai atau Chan-" Siwon menunjuk siswa berkulit agak hitam lalu menunjuk bangku kosong dibelakang siswa tersebut.

"Dimana Chanyeol? Apa dia membolos lagi?" Tanya Siwon

"Entahlah saem" Sahut siswa berkulit agak hitam tadi yang diketahui bernama Kai.

Siwon membuang nafas kasar,ia lelah menghadapi siswa-siswi yang selalu melanggar peraturan dengan mengatas-namakan jabatan orang tua mereka ketika di tegur.

"Masuklah" Ucapnya sambil menatap kearah pintu

Baekhyun melangkah dengan pelan dan sopan.

"Perkenalkan dirimu" Ucap Siwon ketika Baekhyun sudah berdiri disampingnya.

"Aku Byun Baekhyun,senang bertemu dengan kalian" Ucap Baekhyun dengan senyuman manisnya

Siswa-siswi berdecak kagum melihat ketampanan sekaligus kecantikan Baekhyun.

"Kau cantik" Teriak Kai dari bangkunya membuat semua siswa-siswi disana menoleh padanya.

Baekhyun mendelik kesal,bagaimana bisa seorang lelaki tulen sepertinya dikatai cantik.

"Aku lelaki dan ehm..kau hitam"

BUAHAHAHA

Seketika semua orang yang berada didalam kelas tertawa termasuk Siwon -minus Kai yang tercengang dan Baekhyun yang menyeringai.

"Kau pindahan dari Amerika itu kan? Bukankah disana banyak sekali orang dengan warna kulit seperti ini? Ini ek-so-tis sayang,bukan hitam" Kai berucap dengan manis sambil menekankan kata eksotis.

"Aku tak peduli,kau terlalu hitam di Korea"

What the..

Bagaimana bisa seorang murid baru dengan berani menyebut teman sekelasnya hitam? Terlebih mereka baru saja mengenal lima menit yang lalu. OKE! Kai akui bahwa dirinya itu sedikit hitam -tidak,ini eksotis. Tapi bagaimana bisa? Ia merupakan cassanova sekolah yang digilai para siswi maupun siswa yang berstatus 'bottom',bahkan banyak yang meminta ditiduri olehnya. Jadi bagaimana bisa Baekhyun menyebut dirinya seperti itu hah?

Semua orang yang ada didalam kelas menganga,tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Baekhyun -terkecuali lelaki dengan wajah datar dan kulit seputih susu yang menyeringai kearah Baekhyun. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya,bagaimana bisa ada orang yang seberani itu? dan jawabannya ADA yaitu siapa lagi kalau bukan 'BYUN BAEKHYUN'

"Bolehkah aku duduk sekarang saem?" Tanya Baekhyun menyadarkan Siwon yang menatapnya tak percaya.

"Y-ya,kau boleh duduk disana" Ucap Siwon sambil menunjuk bangku kosong didepannya.

"Aku tak suka duduk didepan,jadi... Ah,aku akan duduk disana!"

Baekhyun menunjuk bangku kosong disebelah lelaki wajah datar dan kulit seputih susu membuat semua orang yang berada dikelas menganga lagi. Bagaimana bisa ada yang berani mendekat pada si malaikat kegelapan Oh Sehun? Oke mungkin terdengar berlebihan,namun julukan itu pantas diberikan olehnya mengingat Sehun merupakan murid yang paling menakutkan.. Bukan,bukan menakutkan dalam artian suka membunuh atau apa,namun perilaku dinginnya terhadap semua orang yang tak dikenalnya membuat nyali semua orang yang ingin mendekat menjadi ciut. Dan karena ketampanannya yang menyerupai malaikat,maka itulah julukan yang selama ini disandang Oh Sehun.

Lelaki dengan wajah datar itu tersenyum kearah lelaki mungil membuat seluruh anak kelas menatap tak percaya,seorang Oh Sehun tersenyum? Astaga,ada hubungan apa dengan mereka sebenarnya?

"Kau terlambat" Ucap Sehun pada Baekhyun yang baru saja mendaratkan bokong seksi-nya disampingnya.

"Hah~mereka semua membosankan" Baekhyun bersandar pada bahu Sehun sambil memejamkan matanya lelah.

"Hei,ini bahkan baru hari pertamamu" Bisik Sehun.

Kai memperhatikan keduanya dengan alis terangkat. Bagaimana bisa Sehun tenang-tenang saja saat lelaki mungil itu bersandar dibahunya?

"Hoi,apa kau mengenal lelaki mungil itu?" Tunjuk Kai pada Baekhyun

"Dia temanku" Ucap Sehun datar,oke Kai sudah terbiasa dengan sikap Sehun yang.. ehm kalian tahukan? Datar,bicara seperlunya dan selalu bertingkah menyebalkan. Tapi bagi orang yang sudah mengenalnya,itu sudah biasa. Mereka memaklumi tabiat Sehun yang seperti itu,bahkan Sehun bisa menjadi orang yang menyenangkan pada saat-saat tertentu. Sehun hanya bersikap dingin dengan orang-orang yang tidak dikenalnya,dan berubah menjadi orang yang hangat dengan orang-orang yang disayanginya,contohnya dengan Baekhyun.

Kai mengangguk-angguk mengerti,omong-omong Siwon sudah pergi sejak Baekhyun duduk dibangku sebelah Sehun dan kini suasana kelas 2-3 itu sedikit bising. Semua anak kelas memperhatikan sosok mungil dengan tatapan tak suka. Berbisik-bisik tentang betapa lancangnya sosok itu bersandar dibahu Oh Sehun.

Sepertinya itu bukan sebuah bisikan mengingat yang dibicarakan mulai membuka matanya dan menatap sengit pada makhluk-makhluk kurang kerjaan didepannya.

"Sehunnie~ mereka membicarakanku"

Baekhyun merengek sembari menampilkan tatapan minta dilindungi pada Sehun. Sehun tersenyum melihat bagaimana menggemaskan sahabatnya ini. Oh,sepertinya kalian belum tahu bahwa Sehun dan Baekhyun itu sudah berteman sejak mereka berada disekolah dasar,mereka berpisah ketika Baekhyun memutuskan melanjutkan sekolah menengah pertamanya di luar negeri. Dan betapa senangnya Sehun saat mengetahui Baekhyun berada di Korea dan memilih melanjutkan pendidikannya ditanah kelahirannya.

"Bisakah kalian tidak membicarakan kami?"

Hening

Sehun berbicara sangat datar dan dingin. Ugh,sepertinya kalian sudah mengusik malaikat kegelapan.

Kai yang berada di bangku seberang Sehun-Baekhyun hanya terkikik geli. Kalian belum tahu saja bagaimana gilanya Oh Sehun saat mabuk bukan? Atau menyeramkannya Oh Sehun jika sedang melucu.

SREEKK

Semua anak kelas menoleh mendapati seseorang yang baru saja membuka pintu,siswi-siswi disana berteriak heboh sambil sesekali merapikan riasan wajah mereka.

Dia,Park Chanyeol.

Anak dari Park Yunho yang merupakan pemilik sekolah ini,bisa dibilang Chanyeol juga merupakan pemilik sekolah tersebut. Sekolah elit yang didirikan 50 tahun yang lalu oleh kakek buyut Chanyeol,sekolah yang hanya menerima 50 siswa-siswi setiap tahunnya,sekolah bak negeri dongeng karena ketampanan dan kecantikan para muridnya,sekolah dengan perlengkapan khusus dan lengkap. Tentunya bukan sekolah sembarangan,yang hanya menerima mereka yang memiliki harta fantastis,Park High School.

Chanyeol berjalan dengan angkuh menuju bangkunya yang terletak dibelakang Kai. Sesekali bibir tebalnya berdecih ketika mendengar para siswi yang begitu memujanya,terlalu memuakkan. Mata bulatnya tak sengaja bertemu dengan mata sipit yang sangat indah,mata yang dilihatnya tadi,mata yang membuatnya terdiam untuk beberapa saat,mata yang menurutnya seperti mata seorang malaikat. Chanyeol berhenti,memandangi sosok mungil disebelah Sehun. Ia sama sekali belum pernah melihat sosok ini sebelumnya,siapa dia? pikirnya.

Baekhyun yang sedang ditatap tajam pun segera menundukkan kepalanya,bukan karena ia takut namun bukankah ini adalah lelaki yang dilihatnya diruang musik itu? Yang sedang melakukan sex dengan hebatnya? Mengapa lelaki ini melihatnya? Oh,apakah lelaki ini mengetahui bahwa ia telah mengintip? Sialan,mengapa jantung Baekhyun menjadi berdegup dengan kencang seperti ini.

"Hoi Chanyeol! Bagaimana? Apa puas?" Teriak Kai sambil melambaikan tangannya ke arah Chanyeol yang terdiam ditengah jalannya menuju bangkunya.

Chanyeol yang tersadarpun akhirnya berjalan dengan dagu yang diangkat tinggi kemudian duduk disamping Kai yang mana ia duduk diseberang bangku Baekhyun!

"Kim Heechul selalu aja agresif" Ucap Chanyeol santai

"Kau melakukannya tiga jam! Apa kau sudah mandi?" Tanya Kai sambil mengendus-ngendus hidungnya pada tubuh Chanyeol.

"Aku sudah membersihkan diriku sialan! Tadi spermanya berceceran dikemejaku!" Ow,sepertinya Kai menyinggung si pangeran sekolah.

Kai hanya cengengesan menanggapinya,Chanyeol itu mempunyai tempramen buruk. Dia sangat sensitif dan mudah tersinggung,dia juga tak segan-segan menghabisi siapapun yang melarangnya. Oke, satu kata untuknya yaitu dia PREMAN! Namun tetap saja dengan segala keangkuhan dan sifat kejamnya,ia tetap digilai para siswa 'bottom' dan siswi-siswi disekolah,bahkan Chanyeol sangat terkenal diluar sekolah karena ketampanan,kekayaan dan kekejamman-nya.

Baekhyun melirik kekanannya,telinganya tak sengaja mendengar kata sperma yang langsung membuat ingatannya kembali pada saat ia sedang mencari kelas ini. Betapa perkasanya Chanyeol yang menggenjot seseorang sampai merintih seperti itu,pipinya memerah entah kenapa jantungnya berdegup dengan kencang mengingat bulir-bulir keringat yang menghiasi wajah Chanyeol saat itu. Ugh,sangat seksi menurutnya.

"Sialan! Aku mengantuk sekali" Ucap Chanyeol sambil menyandarkan kepalanya pada buku tebal diatas meja.

Baekhyun yang sedang menutup matanyapun kembali mendengar umpatan lelaki seksi yang diketahui bernama Chanyeol itu. Baekhyun menoleh tak suka,terlihat sekali bahwa Chanyeol itu orang yang sangat arrogan,ia membuang nafas keras,ia rasa kembali ke Korea dan bersekolah disini merupakan pilihan yang buruk.

Sehun yang sedang membaca novel fantasi kesukaannya pun menoleh pada sosok yang sedang bersandar dibahunya,ia tersenyum kecil saat mendengar helaan nafas Baekhyun.

"Tidurlah Baek" ucap Sehun yang mengerti Baekhyun kelelahan.

"Hm" sahut Baekhyun kemudian mengusak-ngusakkan kepalanya mencari titik ternyaman dibahu temannya itu.

Tak terasa bel berbunyi menujukkan waktu makan siang,dengan semangat Kai melepas headseat yang sedari tadi bertengger ditelinganya lalu menaruhnya begitu saja diatas meja. Ia melirik kesamping kirinya mendapati Chanyeol yang tertidur dengan kepala yang menempel pada buku sastra Korea yang sangat tebal. Ia ingin mengajak Chanyeol kekantin,namun karena tahu resiko membangunkan singa dari tidurnya akhirnya ia urung. Matanya tak sengaja menoleh kearah sosok mungil yang sedang tertidur dibahu Oh Sehun.

"Sehun,ayo kekantin" ajak Kai

"Hm" sahut Sehun sambil menutup novel yang sedang dibacanya tadi.

"Apa kita perlu membangunkan Chanyeol dan dia?" Tunjuk Kai pada Chanyeol lalu Baekhyun. "Aku akan membangunkannya,dan kau membangunkan Chanyeol" Lanjut Kai dengan cepat,sepertinya membangunkan Baekhyun lebih mudah daripada membangunkan si singa.

"Terserah" Jawab Sehun singkat,ingatkan Kai agar memukul sahabatnya ini nanti

"Hei anak baru bangun" Ucap Kai dengan lembut sambil menggetarkan bahu Baekhyun dengan pelan

"AH BERISIK!" Teriak Baekhyun lalu kembali tertidur.

Kai terlonjak bagaimana mengerikan sosok manis yang tadi ia bangunkan ini,bahkan lebih menyeramkan dari si singa.

Sehun terkikik melihat perubahan wajah Kai yang memucat seketika,teriakan Baekhyun pun membangunkan Chanyeol dari mimpi indahnya. Chanyeol berdecak bagaimana melengkingnya suara Baekhyun yang seperti gadis itu

"Wow,dia menyeramkan" Ucap Kai sambil mengelus dadanya karena terkejut.

"Sudahlah,biarkan saja dia aku akan membelikannya burger untuk makan siangnya" Ucap Sehun dengan datar.

"Belikan aku juga,aku malas kekantin" Perintah Chanyeol.

Sehun mengangguk dan Kai berdecak menanggapi ucapan Chanyeol.

"Jangan gunakan kesempatan untuk menggodanya" Ancam Kai pada Chanyeol.

"Dia terlalu berisik untuk jadi tipeku" Acuh Chanyeol.

Kai memicing pada Chanyeol sambil mengetuk-ngetuk sepatu mahalnya pada lantai,sedangkan Sehun menaruh mantelnya untuk menyelimuti Baekhyun yang tertidur dengan kepala diatas meja seperti Chanyeol tadi.

Terkejut? Tentu saja,seorang Oh Sehun yang dijuluki sebagai Malaikat Kegelapan karena sikap dinginnya justru perhatian pada sosok mungil Baekhyun?

Sehun segera menarik Kai yang terbengong ditempatnya meninggalkan Chanyeol yang menatap Baekhyun curiga.

'Siapa dia sebenarnya?' Ucap Chanyeol dalam hati

Ia tersenyum tanpa sadar ketika teringat wajah datar Baekhyun yang sedikit merona saat memergokinya sedang melakukan sex hebat dengan Heechul tadi pagi. Ia pikir, sosok mungil disampingnya ini adalah malaikat yang dikirim Tuhan saat ia ingin mencapai klimaksnya. Ugh,mengapa kau berpikiran seperti ini Chanyeol?

"Nghh..." Baekhyun menggeliat perlahan,tidur dengan posisi membungkuk membuat pinggangnya sakit. Ah dimana sofa empuk-read;Sehun- itu,tanyanya dalam hati menyadari tak ada batang hidung Sehun sama sekali disampingnya. Ia mengecek jam diponselnya,benar saja bahwa kelas sudah sepi ternyata waktu jam makan siang. Ia mengedarkan pandangannya sampai berhenti di seberang kanannya,Baekhyun tidak pikun dengan seseorang yang sedang menaruh kedua tangan dibelakang kepala,kaki dinaikkan pada meja,menutup mata dengan sebuah headseat yang bertengger di kedua telinga lebarnya. Heol,dia pikir dia siapa hingga bertingkah seperti itu pikirnya. Ia beranjak,berniat menuju kantin untuk membeli air,ia haus omong-omong.

Chanyeol tersenyum mendengar pergerakan seseorang di seberang kirinya yang ia ketahui sebagai malaikat menuju klimaksnya itu,ia membuka mata dan melepas headseat yang bahkan tak bersuara,menaruhnya diatas meja.

"Sehun sedang membelikanmu makanan" Suara bass yang sangat dalam,dingin dan entahlah Baekhyun tak bisa mendeskripsikannya yang penting jantungnya berdebar dan rasanya aneh.

Baekhyun menoleh kearah sampingnya dengan pandangan sengit,walaupun sosok tinggi yang ia ketahui bernama Chanyeol ini tampan tapi sejak pertama kali ia melihat ada perasaan tak suka apalagi melihat sikapnya yang sombong dan perkataan kasarnya saat berbicara dengan sihitam Kim Jongin yang menyebut dirinya sebagai Kai itu.

Chanyeol mengernyit heran bagaimana Baekhyun yang memandangnya dengan tatapan seperti itu. "Ada-"

"Chanyeol!" Perkataannya terpotong saat seseorang memasuki kelas sambil memanggil namanya dengan bersemangat. Ia mendapati Heechul berjalan kearahnya dengan senyuman lebar.

"Ada apa lagi?" Tanya Chanyeol malas. Ia benar-benar tak mengerti kenapa Heechul selalu mengganggunya.

"Aku membawa bekal dari rumah,mau makan bersama?" Tawar Heechul ramah.

"Bisakah kau-"Ucapan Chanyeol kembali terpotong ketika mendengar suara pintu kelas yang kembali terbuka. Disana ada Kai dan Sehun yang berjalan kebangkunya dengan sebuah kantung pelastik ditangan masing-masing.

"Hai hyung!" Sapa Kai pada Heechul,Heechul hanya tersenyum sambil mengedipkan matanya nakal.

Kai hanya tertawa menanggapinya, Sehun yang menggeleng-gelengkan kepalanya dengan senyuman geli. Dan Baekhyun? Oh astaga,dia sungguh heran melihat lelaki yang diketahui bernama Heechul itu tersenyum nakal pada Kai. Bukankah Heechul adalah kekasih Chanyeol? Sebenarnya ia yakin bahwa Chanyeol dan Heechul berpacaran mengingat mereka melakukan sex di pagi hari tadi tapi mengapa setelah melihat interaksi Kai-Heechul dan Chanyeol yang terkesan dingin dengan Heechul membuat semua spekulasinya hancur begitu saja.

Sehun menarik tangan Baekhyun menuju bangku mereka. Ia segera membuka bungkusan lalu menyodorkannya pada Baekhyun. "Makanlah" Ucapnya singkat.

Baekhyun hanya tersenyum tipis sambil menerima bungkusan yang berisi sebuah burger. Sehun juga mengeluarkan susu strawberry,menancapkan sedotan dan menaruhnya di depan Baekhyun. Baekhyun kembali tersenyum "Terimakasih Sehunnie~" menampilkan eyesmilenya yang sangat cantik,sampai sebuah pemandangan yang membuat raut mukanya masam.

Kai memberikan bungkusan dan kaleng soda di depan Chanyeol,lalu ia duduk didepan bangku Baekhyun-Sehun dengan kursi yang diputar sehingga mereka duduk berhadapan. "Selamat makan" Ucapnya santai. Ia tidak memerhatikan wajah lelaki mungil didepannya.

Sehun tertawa kecil memandang wajah tidak bersahabat Baekhyun pada Kai.

"Mengapa kau duduk disini? Merusak pemandangan saja!" Cecar Baekhyun.

Kai mendongak dengan tatapan terkejut. "Wow,kau kasar juga ternyata. Lalu mengapa kau hanya bersikap baik pada Sehun saja? Apa kau kekasih tersembunyi-nya?" Tanya Kai balik,ia hanya heran dengan sikap Baekhyun yang sangat manja tetapi hanya didepan Sehun yang kalian tahu sendiri kan? Sehun itu sangat dingin dan terkesan menakutkan.

"Apa aku harus menjawab pertanyaan bodohmu itu?" Tanya Baekhyun sengit.

"Jadi benar? Sehun bagaimana bisa-"

"Ahh..."

Ucapan Jongin terhenti ketika mendengar suara aneh,ia menoleh mendapati Chanyeol yang sedang mendongak dengan mata tertutup dibangkunya kemudian melirik Heechul yang sedang berlutut didepan selangkangan Chanyeol. Sehun yang sudah tahu akan berakhir seperti itu pun hanya memutar bola matanya malas,dan Baekhyun? Ia membulatkan mata sipitnya. Baru satu hari berada di sekolah ini sudah melihat hal-hal vulgar yang meracuni otak polosnya.

"Aku mual" Ucap Baekhyun sambil berakting seolah-olah ingin muntah. Sehun hanya tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Baekhyun layaknya mengusap seekor puppy.

"Kau belum bertemu Kyungsoo,kan? Mau kuantar ke kelasnya?" Tawar Sehun yang diangguki antusias oleh Baekhyun. Mereka beranjak setelah membersihkan bekas makanan yang tadi mereka makan,meninggalkan Kai yang hendak bergabung dengan Heechul dan Chanyeol.

.

.

.

Sudah lewat 30 menit waktu istirahat,Park High School memang sekolahan yang cukup unik. Mereka memberikan waktu 1 jam untuk para siswa beristirahat,sangat lama memang tapi banyak siswa yang sangat senang akan hal itu. Menurut mereka,waktu 1 jam tersebut sangat bermanfaat ditengah pelajaran yang sangat membosankan.

Hujan yang setia menemani kota Seoul sejak pagi pun sudah menghilang,menyisakan warna gelap pada langit dan udara yang sedikit dingin.

Kyungsoo sedang mendengarkan musik menggunakan headseat dibangkunya dengan serius,ia hanya terlalu malas ke kantin yang jaraknya terlalu jauh dari kelasnya. Lagi pula,ia sudah kenyang karena memakan roti yang selalu disiapkan ibunya setiap pagi.

Memainkan ponselnya dengan bosan,ia mengetikkan sebuah pesan pada seseorang.

To : Byunee

Hyaa! Kau sudah bersekolah hari ini?

Ia memencet tombol send,berharap pesannya segera dibalas namun seseorang menarik headseatnya dengan kasar.

"Ya,aku sekolah hari ini!"

Kyungsoo mendongak mendapati wajah Baekhyun dengan senyuman manis. Ia segera bangkit dan menerjang lelaki mungil itu,menciumi pipi gembil Baekhyun yang mengundang tatapan aneh beberapa siswa yang berada dikelas.

"AAAA~ Aku merindukanmu Byuneeeee~"

Mereka berpelukan sambil melompat-lompat heboh,Sehun hanya bisa tertawa kecil melihat interaksi kedua sahabatnya yang baru saja bertemu.

"Kalian memalukan" Ucap Sehun sambil memperlihatkan ekspresi gelinya.

Kyungsoo melepas pelukan itu, menatap Sehun dengan kedua mata besarnya. Sehun balik menatap dengan tatapan datar dan wajah poker-facenya.

Baekhyun berdecih pelan lalu berkata "Apa? Kau ingin kupeluk?" Sambil merentangkan tangannya,mengabaikan tatapan para siswa dengan dahi yang mengernyit heran.

Sehun menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jangan membuat masalah,kau tahu image-ku di sekolah ini"

Baekhyun memutar bola matanya bosan. "Yayaa,aku tahu Tuan sok dingin" Kyungsoo tertawa mendengar celotehan Baekhyun yang selalu bicara dengan seenaknya,yang tak pernah berubah dari dulu.

.

.

.

Luhan mengetuk-ngetukkan sepatu adidas-nya pada lantai,ia tengah berdiri di depan gerbang fakultasnya sambil menempelkan ponsel pada telinganya.

"Mengapa dia tidak mengangkat panggilanku?" gumamnya.

Ia segera memutuskan untuk mengirim pesan saja

To : Sehunnie^^

Aku pulang lebih cepat hari ini,jadi jangan menjemputku. Kau sudah makan siang?

Ia dan Sehun memang berpacaran. Walaupun Luhan lebih tua beberapa tahun dari kekasihnya,itu tidak membuat keduanya menghentikan perasaan yang orang menyebutnya cinta. Baik orang tua Sehun ataupun Luhan sama-sama tidak mempermasalahkan pada siapa hati anak mereka berlabuh. Mereka cukup percaya dan berpikiran terbuka,walaupun anak mereka penyuka sesama jenis. 'Yang terpenting apakah kau bahagia atau tidak saat bersamanya' kata orang tua mereka saat Sehun-Luhan mengaku telah menjadi sepasang kekasih.

Ia men-dial nomor yang ber-username 'Fan-fan'

"Bisakah kau jemput aku?"

"..."

"Aku berada didepan fakultas"

"..."

"Ya,aku akan menunggumu di Starbucks seberang universitas-ku"

"..."

"Yayaaa,terserah. Sampai jumpa nanti. Oh,berhati-hatilah!"

Jika kalian bertanya siapa itu Fan-fan maka jawabannya adalah Wu Yifan yang sudah berganti nama menjadi Xi Yifan,adik tiri Luhan yang sangat tampan. Ibu Yifan menikah dengan ayah Luhan saat Luhan duduk di sekolah dasar tingkat 3. Walaupun tidak memiliki hubungan darah,Luhan sangat menyayangi Yifan begitu juga sebaliknya.

Luhan melangkahkan kakinya untuk menuju Starbucks,di perjalanan ia selalu tersenyum membalas sapaan dari beberapa teman-teman yang berada difakultas yang sama dengannya.

.

.

.

"Ahhh... Hahhhh..." Chanyeol memaju-mundurkan pinggulnya dengan cepat membuat Heechul kembali terbatuk. Heechul merasakan penis Chanyeol mulai berkedut tanda ia akan mengeluarkan sperma.

"Aaahhhhhh..." Chanyeol mendesah lega,cairannya keluar sangat banyak yang langsung ditelan habis oleh Heechul.

Kai yang melihatnya pun memberikan tissue pada Chanyeol-untuk membersihkan penisnya yang berceceran sperma- dan Heechul-untuk membersihkan mulutnya akibat sperma Chanyeol yang meluber-.

Chanyeol menaikkan ziper celananya sambil melirik Heechul yang sedang meminum air dengan perlahan "Kau benar-benar" desisnya.

Heechul hanya cengengesan,tiba-tiba wajahnya ditangkup dan sebuah benda kenyal mendarat di bibirnya.

Kai mengecup bibir Heechul singkat. "Sekarang giliranku,sayang. Manjakan dia!" Perintahnya sambil menyodorkan penisnya ke wajah Heechul. Heechul dengan senang hati menerimanya,ia mengurut batang penis Kai yang masih lemas.

Heechul adalah siswa Park High School tingkat 3,berada di tingkat lebih tinggi dari Chanyeol maupun Kai. Ia termasuk keluarga yang kaya,ayahnya mempunyai perusahaan textile yang cukup besar. Sifatnya sama seperti kebanyakan anak orang kaya,hanya bermain-main. Ia sering melakukan sex dengan banyak orang-yang menurutnya menarik- namun ia tak pernah menambahkan cinta di dalamnya,hanya sebagai kepuasan nafsu semata.

Ia juga hanya melakukan sex dengan orang-orang yang sedang tak terikat yang berarti lajang,ia hanya tak mau di cap sebagai perusak hubungan orang yang nyatanya banyak lelaki maupun wanita lajang diluaran sana.

Jam pelajaran sudah dimulai,namun siswa-siswi sangat bahagia akibat rapat yang diadakan para guru yang berarti mereka bisa melakukan apapun selama 2 jam kedepan.

Heechul masih di kelas 2-3 setelah memblowjob dua orang yang berada di kelas tersebut. Ia bergelayut manja pada seorang lelaki yang memiliki kulit putih bernama Zico.

"Kudengar ada anak baru dikelasmu,yeol. Apa dia tampan?" Tanya Heechul pada Chanyeol.

Chanyeol berdecih meremehkan. "Apa kau ingin melakukan sex juga dengannya? Dia pendek asal kau tahu".

Heechul memutar bola matanya,ia sudah terbiasa dengan perkataan kasar Chanyeol.

Kai tertawa mendengar pertanyaan Heechul. "Dia cantik,melebihimu"

Heechul memasang wajah terkejut. "Benarkah? Wow,aku tidak suka tersaingi" Celetuknya asal.

Lelaki disampingnya-Zico- hanya bisa meremas pantat Heechul gemas,membuat sang pemiliknya mendesah tertahan.

Kelas 2-3 sangat ramai,banyak siswa-siswi yang sedang bermain-main menikmati waktu bebas mereka atau sedang memperhatikan bagaimana tampannya seorang Park Chanyeol.

Baekhyun membuka pintu dengan cepat dan menimbulkan suara yang cukup kencang. Banyak mata yang mengarah padanya,namun ia tak peduli dengan itu semua.

Ia berjalan sambil memainkan ponselnya,duduk dibangku yang bersebrangan dengan bangku Kai cs.

Mengetik sesuatu pada ponselnya dan memencet tombol send dengan cepat.

To : Kyungsoo

Mereka mulai membicakanku lagi,apa aku harus menghajar mereka?

Ya,Baekhyun sudah menceritakan bagaimana harinya saat berada di sekolah pagi tadi. Ia berkata bagaimana tatapan sinis yang selalu mengarah padanya,ia juga menyesal mengikuti perintah ayahnya yang menyuruhnya bersekolah disini. Dan Kyungsoo hanya menanggapi 'Kenapa kau tidak menghajar mereka saja? Bukankah kau akan membalas orang-orang yang selalu mengganggumu?' yang dibalas seringaian Baekhyun.

Ia berusaha menulikan telinganya yang mendengar cibiran teman-teman kelasnya yang membicarakannya.

"Apa dia anak baru itu? Oh,astaga dia sungguh manis!" Ucap Heechul menggebu-gebu yang dihadiahi tatapan malas seorang Park Chanyeol.

"Sudah kubilang,kan? Dia lebih manis dan cantik dari pada kau,hyung" Sahut Kai dengan bangga.

"Apa-apaan? Bahkan ada lelaki yang lebih manis daripada dia yang tergila-gila padaku" Ucap Chanyeol malas

"Oh,benarkah? Bagaimana jika dia tidak tertarik padamu?" Tanya Heechul.

"Jangan bercanda! Tidak ada yang bisa menolak pesona Park Chanyeol" Sahutnya dengan bangga,Zico dan Kai hanya berdecih pelan sedangkan Heechul tertawa kecil.

"Coba kau rayu dia!" Tantang Heechul yang disetujui oleh Chanyeol.

Sehun memasuki kelas dengan wajah datar,ia duduk disebelah Baekhyun yang masih serius dengan ponsel ditangan.

"Kenapa kau menjadi seseorang yang terlihat dikucilkan?" Tanya Sehun,ia menahan tawa gelinya.

Baekhyun mendelik dengan kesal "Kau bilang apa? Dasar albino sok dingin!"

Sehun tertawa pelan.

Baekhyun mengerucutkan bibirnya. "Mengapa ayah harus mendonasikan uangnya untuk sekolah yang dipenuhi anak-anak seperti ini?" Membuang nafasnya kasar.

Sehun tersenyum. "Bukankah ayahmu dan ayahnya Chanyeol bersahabat? Mungkin itu alasannya"

"Ayah Chanyeol?" Tanya Baekhyun bingung

"Ya,Chanyeol adalah anak pemilik sekolah ini"

"Pantas saja,sikapnya sombong sekali" Baekhyun melirik Chanyeol yang sedang tertawa bersama Kai,Heechul dan Zico.

"Ya,sifatnya memang seperti itu. Tapi ia baik,menurutku" Baekhyun menoleh pada Sehun "Dia salah satu sahabatku" Ucap Sehun lagi.

"Dia kelihatan brengsek". Baekhyun mengedikkan bahunya. "Oh,ada panggilan dan pesan dari Luhan! Aku ingin mengangkatnya tapi sambungannya terputus" Lanjutnya sambil menyerahkan ponsel Sehun yang dititipkan saat Sehun ke kamar mandi sedangkan ia menuju ke kelas.

Sehun mengambil dan membaca pesan tersebut "Dia menyuruhku tidak usah menjemputnya"

"Kenapa? Apa kalian sedang bertengkar?"

"Tidak,dia sudah pulang. Dan aku masih harus terjebak disini sampai jam 3" Ucap Sehun sambil membuang nafas keras.

"Oh,jangan ingatkan aku tentang itu!" Ucap Baekhyun. "Aku dan Kyungsoo akan mengi-"

"Hai" Sapa Chanyeol yang langsung duduk didepan Baekhyun setelah memutar kursi agar menghadap lelaki mungil itu.

Baekhyun melebarkan volume matanya,ia tertegun sejenak melihat senyuman yang terpatri di wajah Chanyeol.

Sehun memutar bola matanya malas,ia tahu maksud Chanyeol yang ingin menggoda Baekhyun.

"Aku baru melihatmu disini,apa kau murid baru? Kau manis".

Oh,astaga.

Baekhyun berusaha menetralkan detak jantungnya yang seakan menggila.

Chanyeol menyeringai mendapati wajah lelaki di depannya merona,ia menoleh dan tersenyum bangga pada Jongin-Heechul yang sedang memerhatikan tingkahnya.

Baekhyun langsung memasang wajah datar,menyembunyikan jantungnya yang berdegup kencang. "Ya,aku murid baru. Dan aku lelaki,asal kau tahu!" Ucapnya lantang dan sedikit berteriak. Mengundang seluruh siswa yang berada dikelas melotot tidak percaya ke arahnya.

Chanyeol tersentak ketika lelaki di depannya berteriak,tidak ada yang berani padanya selama ini. Ia kembali tersentak saat lelaki di depannya bangkit dan melangkah keluar kelas.

Sehun,Jongin,Heechul,Zico menahan tawa. Melihat ekspresi Chanyeol yang demi Tuhan seperti melihat sesuatu yang mengerikan,tercengang dengan mulut tebal yang sedikit terbuka.

Seorang gadis cantik yang memerhatikan sedari tadi berteriak "Bagaimana bisa dia berbuat seperti itu?" Tidak terima karena pujaan hatinya-read;Chanyeol- diabaikan.

"Jangan berlebihan,Krystal" Sahut Sehun dingin.

Gadis yang diketahui bernama Krystal itu berdecak kesal. "Jangan ikut campur,Oh!" Sambil berkacak pinggang di depan Sehun.

"Krystal,bagaimana bila ke klub malam ini?" Tanya Chanyeol,berusaha meredam perasaan malunya.

"Ide bagus!" Sahut Krystal sambil bergelayut manja di lengan Chanyeol. Mengabaikan Sehun yang menatap datar ke arah mereka berdua.

Mengapa Krystal tak takut pada Oh Sehun yang sudah terkenal akan julukan malaikat kegelapan. Jawabannya adalah karena mereka saudara sepupu,mereka juga banyak memiliki kesamaan. Sikap dingin dan angkuh yang mengalir di darah mereka sangat kentara. Krystal cukup dekat dengan Chanyeol,katakan jika ia menyukai lelaki itu. Tapi,Chanyeol tak sedikitpun memperlihatkan bahwa ia tertarik dengan gadis itu. Mereka pernah berciuman,dan itu hanya sekedar hal biasa bagi Chanyeol yang menimbulkan kesalahpahaman di hati gadis itu. Krystal cantik,kaya dan berasal dari keluarga terhormat. Tidak dipungkiri bahwa banyak yang menjadikan ia sebagai tipe idaman. Tapi entahlah,Chanyeol hanya belum bisa menemukan seseorang yang membuat jantungnya berdegup kencang,seseorang yang berhasil mengalihkan pikirannya,seseorang yang bisa menjungkir-balikan dunianya,seseorang yang membuatnya jatuh cinta seperti yang dikatakan Sehun,sahabatnya yang sudah berpengalaman akan hal cinta.

Tapi,ketika melihat sosok mungil Baekhyun. Jantungnya berdegup kencang,tak dipungkiri bahwa hatinya sedikit mencelos saat Baekhyun berkata sesinis itu. Dan tak dipungkiri olehnya,bahwa sosok mungil itu telah mengalihkan sedikit banyak perhatiannya sejak pagi tadi.

.

.

.

Kyungsoo menatap sosok didepannya dengan jengah. "Sebenarnya apa yang terjadi denganmu,Baekhyun?!" Tanyanya penasaran.

Baekhyun masih berusaha menetralkan jantungnya yang berdegup kencang. "Sepertinya aku akan mati sekarang,aaaaaa bagaimana ini Kyungsoo~" Ucapnya dramatis.

Mereka sedang berada di kelas Kyungsoo,kelas 2-1 yang berarti kelas unggulan. Berisi 10 siswa-siswi yang memiliki nilai paling bagus diantara 40 siswa-siswi lainnya.-

"Jangan berlebihan,baek" Ucap Kyungsoo malas.

Baekhyun menatap Kyungsoo membuat Kyungsoo tersentak lalu membalas tatapan itu. "Diam dan dengarkan" Kyungsoo mengangguk paham. Baekhyun menghela nafas "Park Chanyeol duduk di depanku saat aku dan Sehun sedang berbicara,entahlah aku tak tahu tapi tiba-tiba dia duduk didepanku. Dia mengatakan 'Aku baru melihatmu disini,apa kau murid baru? Kau manis' "

Kyungsoo melotot tidak percaya. "Benarkah? Park Chanyeol?" Katanya setengah berteriak,mengundang beberapa tatapan tajam siswa yang sedang belajar-karena ini adalah kelas unggulan.

"Ya,dan aku berkata bahwa aku lelaki kemudian pergi begitu saja. Lalu seluruh siswa yang berada dikelas itu membicaranku"

"Kau benar-benar gila! Tak ada yang berani dengan Chanyeol selama ini!"

Setelah itu bunyi getaran ponsel Baekhyun. Tertera nama 'My galaxy'. Baekhyun mengangkatnya dengan semangat,melupakan fakta bahwa ia baru saja uring-uringan.

"Ah hyuuuung~"

Terdengar kekehan geli dari seberang telepon

"Apa yang sedang kau lakukan,hm?"

"Aku? Hmm,duduk bersama Kyungsoo. Kau?"

"Aku sedang tiduran dikamar. Oh iya,jam berapa kau pulang?"

"Jam 3 hyung,kenapa?"

"Bagaimana jika jalan-jalan sepulang sekolah? Aku akan menjemputmu"

"Benarkah? Sepertinya bukan ide yang buruk!"

"Apa kau tidak lelah? Kau baru saja tiba di Korea kemarin,bukan? Dan hari ini kau sudah mulai bersekolah"

"Tidak kok,aku ingin bertemu denganmu sejak kemarin. Tapi Luhan hyung bilang kau ada pertandingan basket,dan kau tidak pulang semalaman. Aku sangat merindukanmu,jadi mari bertemu sepulang sekolah!"

"Baiklah. Aku juga merindukanmu,sangat. Sampai jumpa baby"

"Sampai jumpa,hyung"

Baekhyun memutuskan panggilan setelah berucap dengan cicitan malu-malu,wajahnya merah yang membuat Kyungsoo menatap heran.

"Kris?" Tanya Kyungsoo. Baekhyun mengangguk kemudian melompat-lompat kecil.

"Aku akan jalan dengannya pulang sekolah. Apa dia semakin tampan? Ah,aku tak bisa membayangkan bagaimana rupanya setelah 4 tahun tidak bertemu" Ucap Baekhyun menggebu-gebu.

"Dia semakin tinggi,dan terlihat idiot" Sahut Kyungsoo asal,membuat Baekhyun mendelik sebal.

"Jangan mengatainya,dasar pendek!" Baekhyun mencibir "Bagaimana jika pergi dengan kami sepulang sekolah?" Tanya Baekhyun.

"Tak bisa,aku harus menghadiri kelas tambahan untuk perlombaan nasional nanti" Ucap Kyungsoo menyesal.

Baekhyun memutar bola matanya malas. "Ah,aku lupa! Aku berteman dengan seseorang yang genius,yang hidupnya hanya untuk belajar"

Kyungsoo merangkul Baekhyun yang sedang mengerucutkan bibirnya. "Jangan marah! Kita bisa pergi lain waktu. Ah,bukankah kita akan merayakan kepulanganmu besok?"

"Sebenarnya itu adalah ide Luhan hyung,dan disetujui oleh Kris dan Sehun. Entahlah,mereka hanya perlu menyuruhku datang ke apartemen Sehun"

"Aku juga setuju!" Sahut Kyungsoo antusias "Kau tahu,besok hari apa?" Tanya Kyungsoo.

"Hari sabtu?"

"Itu dia Baek!" Pekik Kyungsoo yang membuat Baekhyun sedikit terlonjak. "Kita pulang lebih awal setiap hari sabtu,dan lusa adalah hari minggu. Luhan hyung berkata kita harus menginap!"

Baekhyun berdecih pelan "Itu hanya pikiran liciknya agar bisa berduaan dengan Sehun" Kyungsoo membenarkan perkataan Baekhyun. "Apa kau tak mempunyai kencan di akhir pekan?" Goda Baekhyun.

"Ah,sepertinya aku harus mempelajari materi ini!" Ucap Kyungsoo sambil mengambil buku asal.

Baekhyun memutar bola matanya. "Jangan mengalihkan,Kyung. Apa kau tidak sedang berkencan dengan seseorang?"

"Sebenarnya aku sedang menyukai seseorang,dia berada di kelas yang sama denganmu" Ucap Kyungsoo sambil merona.

Jantung Baekhyun langsung berdebar. 'Apa orang itu adalah Chanyeol?' tanyanya dalam hati.

"S-siapa?" Tanya Baekhyun dengan suara bergetar

.

.

.

"Baekhyun,kau dimana?"

"Aku masih di kelas Kyungsoo."

"Sudah waktunya pulang,Baek. Kau mau pulang atau tidak"

"Tentu saja,pulang. Aku sedang menuju kelas"

"Turunlah ke parkiran,aku menunggumu disini"

"Tapi,tasku? Aku akan meng-"

"Tas-mu ada denganku,cepat turun Baek"

"Iya.. iyaa. Dasar tidak sabaran"

Baekhyun mematikan sambungan secara sepihak,ia hanya ingin segera sampai di parkiran untuk mengambil tas-nya dan bertemu Kris di depan gerbang sekolah.

Sehun berdiri disamping mobil sport hitam-nya dengan tangan dimasukkan ke saku celana,membuat beberapa siswi yang melihat berteriak histeris. Belum lagi ada Kai dan Chanyeol yang juga berdiri disamping mobil masing-masing,Chanyeol yang sedang memainkan ponselnya sambil menyandar di pintu mobil dengan angkuh sedangkan Kai yang sedang berbicara dengan seorang gadis cantik yang diketahui sebagai junior mereka.

"Sehuuun!" Teriak Baekhyun saat matanya menangkap tubuh Sehun dari jauh.

Sehun hanya mengangkat tas berwarna putih tinggi-tinggi membuat Baekhyun berdecak kesal.

Baekhyun berlari kecil membuat semua orang memandangnya gemas.

"Dia manis sekali" Ucap Kai sambil tersenyum.

Sehun tertawa kecil sedangkan Chanyeol menatap sosok mungil itu dengan datar walaupun jantungnya sedang menggila sekarang.

"Kembalikan tas-ku" Ucap Baekhyun sambil menengadahkan tangannya.

"Mana Kyungsoo? Kau sudah menelepon supirmu?" Tanya Sehun sambil menyerahkan tas putih itu.

"Kyungsoo ada kelas tambahan,dan aku dijemput pangeranku hari ini"

"Kau sudah punya pacar?" Tanya Kai yang dihadiahi tatapan menyelidik Baekhyun.

"Selera Kyungsoo sungguh... pfffttttt" Ucapnya sambil menahan tawa pada Kai yang ditanggapi kernyitan di dahi Kai.

"Sehun,aku harus pergi. Kris sudah menunggu" Baekhyun melambai pada Sehun yang tersenyum pada lelaki tinggi yang sedang berdiri disamping mobil silver yang tak jauh dari mereka.

"Bukankah dia adik Luhan?" Tanya Kai pada Sehun

"Ya" Sehun menjawab dengan singkat seperti kebiasaannya.

Mengabaikan seorang lelaki yang sedari tadi tak mengalihkan pandangannya dari sosok si mungil. Mata tajamnya menatap sengit bagaimana Baekhyun dan lelaki tinggi itu berpelukan dengan sangat mesra,mengabaikan tatapan iri para siswa-siswi yang melintas. Dan apa itu? Baekhyun mencium pipi lelaki tinggi itu! Oh,astaga. Ada apa dengan Chanyeol? Mengapa dia sangat kesal melihat pemandangan di depannya?

TBC


Haiiiii~ Aku bawa ff baru buat kalian*senyum cantik.

Maafin aku yang malah ngepost ff baru bukannya update ICY:( Aku harap kalian suka ya ama ff abal-abal ini hehe.

Aku mau bilang kalo aku agak lama buat update ff ini ataupun ff ICY,ga hiatus kok.. Tapi maklumilah! Guruku udah pada mulai menggila,tugas menumpuk apalagi setelah pembagian jurusan:( kelas 11 mana suaranyaaaa?~

Aku harap kalian mengerti dan mau menunggu update-an aku,aku juga bakal berusaha nulis ditengah kesibukan aku,aku tau harusnya aku tidak memasukan kehidupan pribadi aku kesini tapi aku pingin kita lebih deket dan saling mengerti *eaaaa...

Yang baca ini,kuharap meninggalkan jejak ya karena aku butuh masukan dan semangat dari kalian,siapa tau itu bisa buat aku memikirkan kalian terus dan update cepet hehe dan makasih banyak buat yang dukung ff ICY,aku harap kalian juga dukung ff ini.

MIND TO REVIEW,BABE?^^