Cinta dan Benci
Memang sih, judulnya nyontek judul lagunya Geisah yang lagi ngehits, aku terispirasi dari lagu yang syahdu itu. Untuk My Geisha (fans-nya Geisha Band) aq minta kritik dan saran… Buat readers…review ya… but, don't flame, Ok?
Cerita ini adalah lanjutan dari fanficQ yG prtama (Cinta tak terbalas) yg di published teman saya Miku Hatsune Kagaimane.
"Ya Tuhan, Mengapa aku masih memikirkannya? Inikah yang dinamakan first love? Tak pernah hilang seumur hidup? Ya Tuhan, bantulah aku untuk membencinya.." batin Len dalam hati setelah penolakan menyakitkan beberapa malam yang lalu itu.
Seperti biasa pagi itu Len melakukan aktivitas rutinnya yaitu, berlari (jogging) di sekitar komplek perumahannya. Kebetulan jalur jogging-nya itu melewati rumah Miku. Ia menjadi ogah-ogahan karena masih sangat sakit hati setelah kejadian pahit itu. Tapi dengan berat hati, ia harus melakukannya. Karena apabila ia tidak melakukannya maka tubuhnya tidak akan lagi bisa ideal.
Ketika melewati rumah Miku. Len berhenti sebentar, sambil menatap rumah Miku ia berkata, "Sungguh ku bisa sampai kapanpun tak bisa membenci dirimu, sesungguhnya aku tak mampu." Kemudian ia melanjutkan joggingnya itu.
"Rin…dirimu berangkat jam berappa? Kalau agak siang aku nebeng ya…" pinta Len.
"Ouh,ya aku berangkat siang kebetulan tidak ada jadwal piket," ucap Rin dengan mantab.
"Rin, aku sangat bingung sekali," curhat Len.
"Bingung kenapa, Kak? Soal Miku ya?" tebak Rin.
"He eh, aku tidak bisa membencinya, melupakannya pun sangat sulit. Padahal aku sudah berusaha 'tuk hilangkan dia dari memori penting di otakku. Tapi, nyatanya aku masih sangat sulit untuk… untuk bisa memisahkan cinta dan benci terhadapnya," lanjut Len.
"Bagaimana ya, Kak? Masalahnya aku belum pernah benar-benar merasakan suka kepada seseorang, jadi aku tidak bisa memberikan masukan apa-apa selain Sabar, Sabar, dan Sabar," kata Rin dengan berwibawa.
Siang itu, Len dengan sangat nekad datang ke rumah Miku untuk berkata sejujurnya. Ketika sampai di rumah Miku. Betapa terkejutnya, ia melihat Kaito yang ada di rumah Miku membawa serta orang tuanya.
"Ya Tuhan… Pasti Miku akan bertunangan… Bencilah aku padamu Miku!" batin Len, akhirnya ia kembali pulang ke rumahnya.
Ketika sampai di rumah, " Tidak ada yang bisa diajak berbicara dari hati ke hati! Ah! Lebih baik aku meluapkan ini semua dengan menelpon stasiun radio."
"Halo…Selamat Malam…" ujar Len dalam telepon.
"Halo…Selamat malam juga… dengan siapa dimana?" Tanya penyiar radio itu.
"Iya, Saya Len Kagamine dari Kyoto," jawab Len.
"Ya, silahkan.." ujar penyiar radio itu mempersilahkan Len untuk curhat.
"Sakit hati saya berawal dari malam nan indah penuh kepahitan. Di sebuah restaurant saya mengajak seorang gadis untuk makan malam, di makan malam itu saya mengungkapkan perasaan saya. Tetapi, rupanya dewi fortuna dan cupid sedang tidak berada di pihak saya, Cinta saya di tolak dengan pengakuan bahwa dia sudah mempunyai kekasih. Betapa hancur hati ini mendengar itu semua, hingga pada akhirnya saya benar-benar sudah membenci drinya, tapi di satu sisi saya tidak mampu untuk membencinya bahkan bisa di kata saya semakin mengingatnya, mencintainya," ujar Len panjang lebar mengenai perasaannya.
Ternyata, tanpa di ketahui Miku sedang mendengarkan radio yang sama dengan Len. Betapa terkejutnya ia mendengar itu semua.
Gimana nih, ceritanya? Seru? Bored? Jelek ato malah geje (gak jelas) ?
Kalo menurut kalian bagus, monggo di review…
