NICKNAME
Mino/Seungyoon
Other cast: Lee Seunghoon and Kim Jinwoo
Romance or friendship idk
Oneshoot
Sorry for any typo karena ff pertama hehe
Enjoy!
Summary:
Saat seungyoon memanggil Mino pig. /bad summary/
Pelajaran Sekolah Dasar baru dimulai. Mino yang masih tidak berani menatap lingkungan baru, bersembunyi dibalik pinggang ibunya.
"Song Mino kemari, ayo bergabung bersama teman-temanmu," ujar Park-ssaem berjongkok di hadapan Mino. Mino masih menggelengkan kepalanya dan mengeratkan cengkraman di baju ibunya.
"Mino, bukankah kemarin kamu senang akan memulai sekolah baru? Sekolah baru masih sama seperti sekolah lamamu sayang, malah kamu bertemu teman-teman baru." Mata Mino sudah berair ingin segera menangis tetapi ia sudah berjanji pada eommanya bahwa ia bukan anak kecil lagi.
Seorang anak kecil seusia Mino menghampiri Park-ssaem sambil menarik ujung baju saem.
"Park-ssaem! Kenapa berhenti bermain? Kalo gk ad gerbangnya nanti ular naganya tidak bisa jalan." Park-ssaem tersenyum mengusap pipi tembamnya.
"Sabar ya, kita juga harus mengajak teman barumu dahulu baru ular naganya lengkap."
Mino menatap anak bersurai hitam dengan rambutnya berponi rata dan matanya yang sedikit tajam. Ditambah pipinya yang tembam seperti *mandu, Mino menjadi lapar sekarang. Anak kecil tersebut menatap Mino yang seperti menahan tangis sambil mengusap perutnya.
"Hai, namaku Seungyoon. Aku kepala ular saat ini tapi Kau bisa menjadi kepala ular kalau kau mau." Seungyoon menghampirinya sambil mengulurkan tangan.
Mino menatap Seungyoon heran.
"A-apa itu?"
"Jika kau menjadi kepala ular, kau akan mendapat permen dari saem."
Mata Mino langsung berbinar.
"B-benarkah?"
"Iya, ayo bermain! Sapa namamu?"
"S-song mino," ujarnya sambil mengusap matanya.
Seungyoon membalas tersenyum sambil mengandeng Mino menuju teman-temannya yang sudah berbaris.
Itu adalah pertemuan pertama Song Mino dengan Kang Seungyoon.
.
.
.
.
10 tahun kemudian..
"Ha! Cerita macam apa itu? Seperti drama picisan saja," ujar Seunghoon sambil mengupas biji kuaci diatas meja.
"Hei! Jangan membuang kulitnya di mejaku!" bentak Jinwoo. Saat ini sedang jam istirahat. Empat sekawan ini sedang berkumpul di kelas mereka. Kenapa mereka? Karena empat sekawan ini berada dikelas yang sama lagi. Sudah berteman sejak SMA kelas 1, minus seungyoon-mino yg sejak SD tentunya, entah apa yang dipikirkan guru mengumpulkan mereka menjadi satu seperti ini di kelas 3-2. Guru-guru lain cukup prihatin kepada Kim-ssaem sebagai wali kelas. Biasanya jam-jam istirahat mereka berkumpul dikantin, tetapi entah mengapa Seunghoon malas bergerak dan mumpung ia membawa kuaci entah dari mana dan jadilah memakan kuaci di meja Jinwoo sambil mengenang masa lalu Mino.
"Aaah, pantesan kau dan Seungyoon seperti lem yang sulit dipisahkan," ujar Seunghoon mengabaikan Jinwoo.
"Dia bahkan sudah bisa berbohong, padahal park-ssaem memberi permen kepada semua orang. Aku malah tertangkap karena menjadi kepala ular."
"Kau liat Hoon? Bahkan sejak kecil saja dia hanya mementingkan makanan seperti babi." Ucap Seungyoon sambil tertawa.
"Ya! Setidaknya aku tidak makan serampangan seperti kau makanya tidak pernah punya pacar."
"Apa?!" seungyoon menggebrak meja karena merasa tersinggung dibilang jones yang memang adalah fakta.
"Pffft, HAHAHA jadi kau benar tidak pernah punya pacar sej-uhuk-ak dul-HUK dulu?"
"YA SEUNGHOON! SEKARANG MEJAKU PENUH DENGAN LUDAHMU!"
Seungyoon hanya menatap tajam seunghoon yang tersedak kuaci karna menertawakannya, 'rasakan itu' pikir Seungyoon dalam hati. Ia membalas Mino,
"Setidaknya aku tidak terlalu bodoh untuk tidak bisa membedakan telur cicak dengan pilus!"
"Tapi aku tidak jadi memakannya! Kalau kau jadi aku kau pasti juga mengira yang sama kan!"
"Tapi aku tidak akan memasukan itu kemulut apalagi kau ambil dari lantai!"
"Ewww! Dari lantai?" seunghoon menatap mino jijik dan sekali lagi mengabaikan jinwoo.
"ho-oh! Kau mengajak perang ya, Yoon?" Mino bangun sambil mengeretak tanganya seperti siap untuk berkelahi. Seunghoon bersorak heboh sendiri sambil mengajak Jinwoo taruhan sapa yang menang. Seungyoon menatap Mino dengan malas yang sudah mengajak adu panco dan samar-samar mendengar Jinwoo berbicara 'aku tidak mau taruhan sebelum kau membersihkan mejaku'
"Aku malas, kau kan tau aku tidak suka olahraga, bertanding hal yang kau bisa saja? Seperti anak kecil saja." Seungyoon melanjutkan bacaan komik one piece milik Mino yang sempat tertunda tanpa mempedulikan Seunghoon 'haa, kau tidak seru Yoon.'
"A-APA? KALAU BEGITU KAU TIDAK BOLEH PINJAM EDISI BARU ONE PIECE-KU"
Seunghoon tertawa menjawab, "Yaampun Mino, Seungyoon mana takut ancaman seper-"
"JADI KAU BERMAIN LICIK YA! KAU JUGA TIDAK BOLEH PINJAM NITENDO KU!"
Suara gebrakan meja terdengar lagi. Orang-orang yang masih ada dikelas hanya mengelengkan kepala sudah terbiasa dengan pertikaian mereka yang seperti anak kecil. Ya benar, sekarang sapa yang kekanak-kanakan.
"OKE! KAU JUGA TIDAK BOLEH BERMAIN PLAYSTASION-KU!"
"AKU TIDAK MAU MENEMANI MU PULANG LAGI."
"AKU JUGA TIDAK MAU MEMBELIKAN ESKRIM LAGI"
"AKU JUGA TIDAK AKAN MENUNGGUIMU LES LAGI"
"AKU JUGA TIDAK AKAN KERUMAHMU LAGI"
Seunghoon yang sedari tadi hanya menatap mereka malas karena ia sudah menduga akhirnya seperti ini lagi. Akhirnya cabut dri tempat duduknya mencari udara segar, mengabaikan Jinwoo yang berteriak 'Kemana kau?! Kalau kau pergi akan kumasukan kulit kuaci ke tasmu!'
"BAGUSLAH! AKU TIDAK PERLU MEMINJAMKAN PR KU LAGI"
"BAIKLAH! AKU JUGA TIDAK BU- Apa? Seungyoon kau kan tau aku tidak bisa matematika," ujar Mino memelas.
Seungyoon tidak menghiraukan Mino, teman-teman sekelas menghela nafas lega karena bel istirahat selesai akhirnya berbunyi.
.
.
.
.
"Seungyoon, kau masih marah padaku?" ucap Mino. Seungyoon memasukan bukunya siap untuk pulang mengabaikan Mino. Mino menatap luar sekolah yang sudah ditetesi hujan tetapi sayangnya ia tidak membawa payung. Ia sudah terbiasa tidak membawa payung, karena selama ini ia selalu tau Seungyoon yang siap sedia. Seungyoon yang berdiri di sebelah Mino sudah bersiap membuka payungnya.
"Ah, Seungyoon, kau tau kan aku tidak pernah memba-" Seungyoon melongos pergi dengan payungya. Mino hanya menunduk sedih karena kepergian Seungyoon, tiba-tiba ada yang menyodorkan payung.
"Oh? Kau sudah tidak marah padaku lagi?" Mino tersenyum senang, baru mau mengucapkan terima kasih ketika melihat sang pemiliknya.
"Jinwoo hyung?"
"Aku sudah dijemput supir, jadi kau saja yang gunakan."
"Tapi bukannya kau biasa pulang dengan Seunghoon?"
"Emm.. untuk saat ini sepertinya tidak. Bye Mino, hati-hati dijalan."
Tidak berselang beberapa setelah Jinwoo pergi, Seunghoon berlari sambil berteriak,
"KIM JINWOO! BERSIHKAN DULU KUACI DI DALAM TASKU!"
.
.
.
.
"Oppa, tumben gak nafsu makan. Baper lagi ya? Pasti karena Seungyoon oppa." Ujar Dana sambil makan malam.
Mino segera menjitak Dana. "Enak saja, aku hanya sedang tidak lapar."
"Ohya? Tadi Seungyoon oppa datang kerumah mencari oppa."
Mino langsung menaruh sumpit dan menghentikan makannya. "Benarkah?!"
"Benarkan? Pasti kalian Berantem lagi, lelaki kok berantem kayak perempuan ckck"
"hahaha Mino kan emang lagi PMS –OUCH kenapa kau menendangku?!" Seunghoon melanjutkan makan sambil mengusap kakinya. Mino segera menyudahi makannya dan menuju kekamar. Mino menatap hpnya. Tidak ada pesan dan telepon dari Seungyoon. Mino juga bingung, ngapain juga dia menunggu Seungyoon menghubunginya. Pacar aja bukan. Ia menatap tugas matematikanya di atas meja. Seketika ia ingat sahabatnya lagi yang biasanya selalu mengajarinya jam segini sambil bermain nitendonya.
"Kalau kangen pergi saja kerumahnya. Bersebelahan juga." Seunghoon masuk dan langsung tidur diatas ranjang Mino.
"Berisik Hoon! Lagipula tumben kau dateng kerumah ku? Biasanya kau selalu main ke rumah Jinwoo"
"Aku bosan, Mino." Sambil memeluk Mino dan ber-aegyo yang menurut Mino sangat menjijikan.
"Jangan bercanda. Aku tau kau paling malas datang kerumahku yang cukup jauh kalau bukan karena sesuatu."
Seunghoon langsung memasang wajah datar.
"Sebenarnya aku lagi malas kerumah Jinwoo karena ia memasukan biji kuaci ke tasku, ditambah lagi aku malas mendengar eomma mengoceh karena bukuku jadi kotor bla bla, HEI! Ada pesan dari- uh sapa ini puppy yoon?" Mino segera merebut ponselnya.
"PFFT itu Seungyoon?" Mino mengabaikan Seunghoon dan segera membacanya.
July 10th 8:44 pm
From: Puppy Yoon
Mino-ya, Bisa kau keluar sebentar?
July 10th 8:45 pm
To: Puppy Yoon
Memangnya ada apa? Bicara disini saja.
"huh! Sok jual mahal sekali kau Song Mino- auch! Jangan memukulku terus!"
July 10th 8:45 pm
From: Puppy Yoon
Lebih enak berbicara diluar, aku sudah di depan rumahmu.
Mino memandang lewat jendela yang basah karena hujan segera beranjak dan menuju ke pintu melewati ruang tamu.
"Mino, kau mau kemana malam-malam begini?" Tanya Ibu Mino.
"Aku mau menemui Seugyoon, eomma. Dia ada sudah menunggu diluar."
"Seungyoon oppa? Bukankah biasanya dia datang selalu lewat jendela kamarmu oppa." Ujar Dana sambil mengejek.
Mino hanya memberi death glare pada adiknya, dan segera keluar sambil membawa payung. Tetapi ketika sudah membuka pintu gerbang tidak ada sapa-sapa. "apa aku salah baca?" pikir Mino. Ia mengecek ulang lagi pesannya tetapi ia tidak salah baca.
July 10th 8:53 pm
To: Puppy Yoon
Kau dimana? Aku sudah menunggu diluar rumah dan kau tidak ada.
July 10th 8:55 pm
From: Puppy Yoon
Maaf, karena hujannya semakin lebat aku sudah balik. Besok saja kuberitahu.
Apa-apaan dia? Kalau dari awal bisa besok kenapa harus datang sekarang? Sudah malem-malem hujan, ditambah Mino kedinginan karena tadi terburu-buru keluar sehingga lupa mengambil jaket. Mino segera masuk ke kamar dan membanting dirinya ke ranjang.
"bagaimana? Sudah bertemu dengan pangeran tercinta?"
"Hyung, lebih baik kau balik saja, dari pada tidak ada kerjaan. Atau kau main saja ke rumah Seungyoon, sepertinya dia juga tidak ada kerjaan."
"Aku males ke rumah Seungyoon, paling yang dia lakukan hanya belajar. Baiklah aku balik dulu, jangan lupa mengerjakan tugas matematika untukku menyalin besok."
Mino menatap Seunghoon yang keluar kamar sambil bingung. Jelas-jelas diantara mereka berempat, Mino yang paling bodoh dalam Matematika. Apa kebanyakan makan kuaci Seunghoon jadi gegar otak?
Mino segera menghampiri meja belajarnya sambil menghela nafas, karena ia seperti didalam neraka jika mengerjakan pr matematika sendirian tetapi ia melihat buku yang tidak asing diatas mejanya.
Ini buku matematika Kang Seungyoon.
Kenapa bisa ada diatas mejaku?!
Mino membuka bukunya dan benar, Seungyoon anak paling teladan disekolahnya tentu saja sudah mengerjakan, diatas ada post it tertulis:
Aku memberimu bukan berarti kau bisa menyontek.
Kerjakan dulu kalau tidak bisa baru melihat.
Mino mengeleng kepalanya sambil menahan ketawa, sudah kuduga sang perfectionist Kang.
Dan kau mau tau fun fact baru?
"Pigs are extremely social animals. They form close bonds with other individuals and love close contact and lying down together."
Don't be sad when I call you Pig. That's what I really mean ;)
Ps: Jangan lupa bawa One Piece edisi terbaru besok.
Sepertinya Mino bisa mengerjakan tugas Matematikanya dengan tenang.
-fin-
Epilog
Seungyoon segera mengganti bajunya segera basah-basahan tadi. Sepertinya aku bisa sakit kalau basah-basahan malam-malam seperti ini.
Drzzzzt. Drzzzzt.
Seungyoon sedikit terkejut ada pesan masuk dari Song Mino.
July 10th 9:33 pm
From: Song pig
Aku akan membawa komiknya, aku tidak marah saat kau mengejekku pig tadi. Kau tau itu hanya bercanda bukan?
July 10th 9:33 pm
From: Song pig
Aku senang dipanggil pig tetapi bukan karena fun fact itu. Kau tahu kan?
July 10th 9:34 pm
From: Song pig
Tidak. Bukan berarti aku suka di panggil pig. Tetapi… jangan sering-sering panggil aku pig. Apalagi di depan semua orang. Hanya kau dan aku saja.
July 10th 9:34 pm
From: Song pig
Bukan itu yang ku maksud! Sudahlah.. aku mengampunimu karena kau hanya mencoret-coret muka babi di buku catatanku. Setidaknya kau tidak sampai menyimpan nomorku dengan nama pig kan? Ceritakan padaku besok bagaimana cara kau menaruh buku catatanmu.
July 10th 8:35 pm
To: Song pig
Tenang saja dan akan kuceritakan besok;) good night^^
July 10th 8:50 pm
From: Seunghoon pabo
Kau harus mentraktir ku besok karena aku sudah membukakan jendelanya. Tanpaku, kau tidak bisa masuk.
July 10th 7:50 pm
To: Seunghoon pabo
Siap! ^^
July 10th 8:51 pm
From: Seunghoon pabo
3 days okay? Karena ongkos ke rumah mino tidak murah, ditambah aku harus berbohong.
July 10th 8:52 pm
To: Seunghoon pabo
Tenang saja, aku sudah berjanji tadi siang bukan? Kkkk
-fin-
A/N:
Maaf ya kalau ffnya boring dan gak jelas genrenya apa lol karena masih pemula T.T kalo ada kritik dan saran silahkan review! Thanks for reading
