Pacar Pertama
By Chiha YaFuu
Naruto © Masashi Kishimoto
Rated : T
Genre : Romance, Humor
Warning: Typo(s)—maybe / OOC / GaJe / AU-yeah say hello to my first AU story for SK
.
[Uchiha Sasuke X Uzumaki Karin]
.
.
.
DLDR
.
.
.
"Apa kau tidak merasa kalau dia selalu melihat ke arahku?"
"Siapa? Oh itu, maksudmu Uchiha Sasuke?" jawab lelaki berambut putih sambil memakan roti melonnya.
"Uchiha Sasuke?"
"Kau tidak kenal dia Karin? Dia kan cowok paling populer di sekolah kita. Ketua klub basket. Dan lagi, mana mungkin dia melihatmu, kau kan bukan cewek," kata Suigetsu sambil tertawa.
"Cerewet!"
"Aha! Mungkin dia melihat ke arahmu karena dudukmu yang ngangkang begitu, tuh celana dalammu kelihatan. Mungkin Sasuke pikir kau cewek aneh."
"E-ehh..." Karin segera membenahi roknya. Suigetsu pun tertawa puas.
.
.
.
"Karin cepat!"
"Tunggu sebentar Sui, buku logaritmaku tertinggal di laci meja," teriak gadis berkacamata sambil berbalik menaiki tangga untuk kembali ke kelasnya yang berada di lantai tiga.
"Oh ya ampun." Suigetsu menggeleng sambil menatap temannya yang berlari menaiki tangga.
"Ah!"
"KARIN AWAS!"
Karin terpeleset dari anak tangga dan siap untuk jatuh sampai sepasang lengan kekar meraih tubuhnya. Kacamata Karin terjun bebas dari atas tangga tempat Karin hampir terjatuh ke tempat Suigetsu yang masih mematung di bawah tangga.
Krak...
Kacamata itu pun patah. Suigetsu masih terpaku, hampir copot jantungnya kala melihat teman merahnya itu hampir jatuh dari atas tangga. Terima kasih pada sepasang lengan yang yang sudah meraih tubuh temannya itu. Tapi, siapa itu?
"Kau tidak apa-apa?" suara lelaki terdengar di telinga Karin. Segera saja ia buka matanya, yang ia dapati adalah sesosok lelaki dengan rambut yang seperti err... pantat ayam. Wajahnya tidak terlihat, selain karena mata minusnya tidak ditopang oleh kacamata, lelaki itu berdiri membelakangi cahaya.
Karin mencoba berdiri tegak kembali. "Te-terima kasih."
"Hn, sama-sama."
"Maaf merepotkanmu, dan sekali lagi kuucapkan terima kasih," Karin ber-ojigi di depan lelaki yang sudah menyelamatkannya.
"Namaku, Uchiha Sasuke," kata lelaki itu sambil menjulurkan tangan kanannya ke arah Karin. Karin nampak terkejut karena Sasuke lah yang sudah menolongnya, kemudian ia pun menyambut tangan itu dengan niat bersalaman.
"Aku Uzumaki Ka—"
"Uzumaki Karin, maukah kau menjadi pacarku?"
"—rin. A-ap-apa?"
Lelaki bernama Sasuke itu bersujud dan mencium tangan Karin. Karin kelabakan dengan wajah merah merona. Seumur hidup baru kali ini ia ditembak laki-laki. Tapi bagaimana bisa?
Suigetsu sudah sampai di tempat Karin sambil membawa pecahan kacamata milik Karin. Ia terkejut melihat Sasuke yang sedang berlutut sambil mencium tangan Karin.
"Apa dia pacarmu?" tanya Sasuke sambil mengarahkan tangan kirinya ke arah Suigetsu.
"Bu-bukan, mana mungkin dia pacarku," jawab Karin jujur.
"Kalau begitu jadilah pacarku," kata Sasuke sambil tersenyum lembut. Para siswa-siswi sekolah itu langsung berkumpul menyaksikan adegan penembakan seorang pangeran sekolah pada seorang gadis yang tidak populer.
"Hahaha apa-apaan itu cowok kok nembak cowok," Suigetsu tertawa terbahak-bahak.
"Apaan sih!"
"Dia manis, Karin adalah gadis termanis yang pernah aku temui," Sasuke telah berdiri kembali tanpa melepaskan pegangan tangannya pada Karin. Suigetsu menggigit bibir bawahnya mendengar kata-kata Sasuke. Sebenarnya ia tahu betul akan itu.
Karin memerah sempurna. Seumur hidup ini pertama kalinya ada seorang lelaki yang mengatakan kalau ia gadis yang manis.
.
.
.
"Kau dengar? Karin dari kelas 2-4 pacaran dengan Sasuke dari kelas 2-1?"
"Iya, kok bisa ya? Karin itu kan bukan cewek."
Ini hari kedua Karin menjadi pacar seorang Uchiha Sasuke, sang pangeran sekolah. Dari pagi ia sudah diserbu banyak orang hanya untuk dimintai penjelasan. Karin sendiri pun masih tidak percaya kalau sekarang ia sudah memiliki seorang pacar. Ini pertama kalinya ia mempunyai pacar.
"Haahh..."
"Kenapa Karin?" tanya Juugo.
"Lelah saja, dari pagi banyak yang bertanya. Sudah seperti artis saja."
"Haha itulah akibatnya berpacaran dengan pangeran sekolah," tambah Suigetsu.
"Perasaanku jadi gak enak. Apa mungkin aku hanya bahan taruhan? Seperti cerita di film-film itu lo," tanya Karin sambil memasang pose berpikir.
"Mungkin juga, akan kuberi pelajaran Sasuke kalau sampai mempermainkanmu Karin," kata Suigetsu tegas.
"Ayo ganti baju, jam pertama jam olahraga," Juugo menutup pembicaraan mereka sambil mengeluarkan tas baju olahraganya.
Karin sedang melepas sweater luar baju seragamnya sampai pintu terbuka dan menampakkan Sasuke. Sasuke mematung melihat pacarnya yang sedang melepas sweater di tengah-tengah para lelaki di kelas itu.
"Kenapa di sini?" tanya Sasuke dengan nada yang agak tinggi.
"Ha-habis ruang ganti cewek jauh."
"Ayo pergi!" Sasuke menyeret Karin keluar kelas. Mereka sampai pada lorong di samping tangga. "Sebenarnya apa sih maumu? Duduk pun ngangkang!"
"Iya maaf, aku akan pakai celana pendek di dalam rok nanti, jadi gak bakal terlihat lagi."
"Bukan itu," Sasuke sweatdrop.
"Ini pertama kalinya aku pacaran, aku masih belum begitu mengerti," kata Karin sambil menundukkan kepalanya. Karin berpikir kalau ia hanya bisa membuat Sasuke kesal.
Cup~
"Yang namanya pacaran itu ya seperti ini."
Karin syok. Uchiha Sasuke baru saja menciumnya, di bibir. Ciuman pertamanya.
"Aku hanya mau mengajakmu pulang bersama hari ini, tapi aku ada latihan basket sebentar. Kalau kau mau kau bisa datang ke lapangan setelah pulang sekolah baru kita pulang bersama."
"I-iya."
"Bye, my girl~"
Karin masih mematung. Lama-lama ia bisa berubah menjadi kepiting rebus kalau berpacaran dengan Sasuke.
.
.
.
Karin masuk lapangan basket dengan gugup, karena semua orang langsung menatapnya. Karin hendak berbalik dan pergi sampai sebuah suara memanggilnya.
"Kau datang?" Sasuke menghampiri Karin dengan terengah-engah, ia memakai seragam basket dengan keringatnya yang banyak.
"I-iya..." Karin merona melihat Sasuke. Sasuke terlihat sangat tampan dan sexy di mata Karin.
"Tunggu sebentar ya, latihannya tinggal sebentar lagi. Duduk saja di sana," kata Sasuke sambil menunjuk kursi di deretan penonton. Karin pun berjalan menuju kursi tersebut dalam diam, sambil mendengarkan orang-orang di sekitarnya yang masih saja sibuk membicarakan hubungannya dengan Sasuke. Karin tahu betul ia tidak pantas bersama Sasuke, tapi kenapa Sasuke mau menjadi pacarnya?
Sasuke berkali-kali mencetak angka dalam sesi latih tanding tim basketnya. Karin ingat—berkat Suigetsu kalau minggu depan tim basket sekolahnya akan melawan tim basket sekolah dari kota lain. Karin tidak bisa menyembunyikan wajah meronanya setiap Sasuke yang menyempatkan diri melihat ke arahnya dan tersenyum lembut padanya. Banyak gadis-gadis di sekitar Karin yang berteriak dan mengelu-elukan nama kekasihnya itu walaupun mereka tahu kalau Sasuke sudah mempunyai pacar.
Akhirnya latihan basket pun selesai. Sasuke tampak mengambil tas miliknya yang berada di ujung ring basket. Karin tersenyum sambil berdiri menunggu pacarnya datang menghampirinya sampai sebuah minuman dingin mengenai seragamnya.
"Ups, maaf, tidak sengaja," kata seorang gadis sambil berjalan kembali mengabaikan tatapan tajam Karin.
"Cih..."
"Kenapa?" tanya Sasuke yang sudah berdiri di hadapan Karin.
"Hanya kejatuhan minuman dingin."
"Ikut aku," Sasuke menggandeng tangan Karin. Semua orang di lapangan basket itu memperhatikan kepergian Sasuke dan Karin. Sasuke membawa Karin ke dalam ruang ganti di belakang lapangan.
"Coba cuci di westafel itu," kata Sasuke sambil meletakkan tasnya di sebuah kursi. Karin mengangguk dan mencuci bagian luar seragamnya. Setelah selesai, betapa terkejutnya ia sewaktu melihat Sasuke yang hanya mengenakan celana basketnya.
"Apa lihat-lihat?" tanya Sasuke menyeringai. Karin membuang muka dari tubuh sexy Sasuke. "Karin, yang namanya pacaran itu seperti ini..." Sasuke mendekati Karin, kemudian melepas kacamata Karin dan mencium bibir Karin lembut. Karin menutup matanya menikmati ciuman keduanya bersama Sasuke.
Sasuke tiba-tiba memainkan tangannya dan menyingkap seragam sekolah Karin. Karin terbelalak kaget di tengah ciumannya dengan Sasuke. Tidak lama kemudian Sasuke berhenti mencium Karin dan membetulkan seragam Karin kembali.
"Maaf, kau itu manis sekali. Aku sampai tidak tahan..."
Karin benar-benar sudah menjadi kepiting rebus. Apa itu tadi?
Sasuke menarik tangan Karin dan memeluknya mesra. "Sungguh, aku tidak mau kau dimiliki orang lain," tambah Sasuke. Karin mengangguk dalam pelukan Sasuke.
"Mumpung belum ada yang menyadarinya, aku ingin memonopolimu dan mengajakmu pacaran. Lalu, aku ini sangat pencemburu! Makanya kau harus berubah, mengerti?"
"Ba-baik."
Sasuke mengecup bibir Karin sekali lagi, lalu ia memakai seragam sekolahnya.
"Ngomong-ngomong Sasuke..."
"Hn?"
"Badanmu bau..." Karin tertawa puas saat melihat perubahan raut wajah Sasuke. Sasuke speechless dan mematung di depan loker seragamnya.
.
.
.
Sudah tiga hari Uzumaki Karin menjadi pacar Uchiha Sasuke. Kehidupan Uzumaki Karin benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat. Setiap hari ia disapa banyak orang, padahal sebelum berpacaran dengan Sasuke, ia malah seperti tidak dianggap di sekolah itu.
"Aku masih merasa sangat aneh," kata Karin saat istirahat makan siang di kantin.
"Kau hanya belum terbiasa berpacaran," sahut Juugo
"Kalau merasa aneh putusi saja," kata Suigetsu santai.
"Suigetsu kau ini..."
Karin memutar bola matanya bosan. Ia memang merasa aneh tapi ia harus jujur kalau ia juga senang punya pacar seperti Sasuke. Ah halo, siapa yang tidak senang bisa berpacaran dengan pangeran sekolah.
"Kau di sini," kata lelaki yang baru saja datang menghampiri meja Karin dan teman-temannya.
"Sa-sasuke?"
"Hn, bisa kau minggir sebentar, aku mau duduk di sini," kata Sasuke ketus pada Suigetsu yang duduk di sebelah Karin.
"Oh ya ampun Sasuke, kursi di samping Juugo kosong kok."
"Aku mau duduk di samping pacarku."
Blush~ Karin memerah lagi. Suigetsu memutar bola matanya bosan tapi pada akhirnya ia minggir juga dan berpindah duduk di samping Suigetsu.
"Kau mau ke mana minggu ini?" tanya Sasuke pada Karin.
"Tidak ada."
"Kalau begitu apa kau mau ke rumahku?"
"Ru-rumahmu?"
"Iya, rumahku kosong minggu ini."
Suigetsu memasang wajah terkejutnya dan dibalas Sasuke dengan tatapan remeh.
.
.
.
"Aku hanya mau memberikan yang terbaik untuk Sasuke, mungkin memang sebaiknya aku membeli baju baru yang lebih feminim."
"Lalu kenapa kau mengajak kami?" Suigetsu memasang wajah malasnya.
"A-aku tidak tahu lagi harus mengajak siapa, hanya kalian teman baikku," Karin cengengesan.
"Lalu kau mau pakaian seperti apa Karin?" tanya Juugo.
"Menurut kalian Sasuke suka yang seperti apa?"
"Mana kami tahu, kalau aku suka yang itu," tunjuk Suigetsu pada mini dress berwarna biru.
"Kalau aku yang itu," kata Juugo pada t-shirt bergambar beruang.
"Ini bukan tentang kesukaan kalian tau!" Karin memasang wajah datarnya.
"Mungkin kau juga butuh pakaian dalam Karin, Sasuke mengundangmu ke rumahnya saat kosong pasti ada hal terselubung 'kan?"
Blush~ Memang Karin sempat kepikiran. Tapi tidak perlu juga Suigetsu mengatakannya selantang itu.
"Coba ini," kata Suigetsu sambil mencocokkan set pakaian dalam berwarna biru ke tubuh Karin.
"Kau ini apa-apaan sih! Kalau Sasuke sampai melihat dia bisa-bisa—"
"Sasuke lihat! Pacarmu sedang berbelanja pakaian dalam dengan teman laki-lakinya. Pacarmu lucu sekali."
Demi apapun, kenapa Sasuke juga berada di tempat ini. Karin langsung memasang wajah takutnya saat Sasuke menatapnya dengan aura yang berbeda.
"Sa-sasuke teman-temanku hanya..."
"Cukup! Karin, kali ini kau benar-benar berlebihan. Aku kira kau bisa berubah." Sasuke pun berjalan kembali dengan temannya dan Karin menangis.
"Karin, kau tidak mengejarnya?"
"Tidak, aku merasa kalau bersama Sasuke aku berubah menjadi orang lain. Aku selalu berusaha menjadi seperti yang Sasuke inginkan dan aku muak. Kalau memang harus berakhir, biarlah..." Karin tersenyum di tengah-tengah linangan air matanya.
Suigetsu dan Juugo pun menjadi merasa bersalah.
.
.
.
"Sasuke apa tidak apa-apa?" tanya Naruto yang merupakan sahabat Sasuke.
"Hn, kalau dia sayang padaku, dia akan menghubungiku dan minta maaf padaku."
"Kau yakin sekali hahaha."
"Hn."
.
Uchiha Sasuke sedang duduk di atas meja belajarnya sambil memandangi layar laptopnya yang sedang menampilkan profile facebook dari kekasihnya, Uzumaki Karin. Relationshipnya masih dengan Sasuke, dan Sasuke tidak melihat update apapun dari kekasihnya itu sejak kemarin.
Sasuke menguap, saat melihat jam dinding ia terkejut karena waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia melirik ponselnya yang berada tepat di samping laptop berlambang keluarga Uchiha itu. Tidak ada telepon, tidak ada pesan singkat, tidak ada chat dari social media apapun. Sasuke tidak habis pikir, apa kekasihnya benar-benar tidak peduli padanya? Ia baru sadar kalau selama ini memang dia yang selalu menelepon dan men-chat Karin. Sasuke melirik ponselnya sekali lagi, menimang-nimang, apa perlu ia yang menelepon lebih dulu? Astaga! Mau sejauh apa gadis Uzumaki itu menjatuhkan harga dirinya. Apa hanya dia yang jatuh cinta setengah mati pada gadis itu? Apa gadis itu tidak suka padanya?
Sasuke menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang, tidak lama kemudian ia terlelap karena lelah menunggu.
Keesokan paginya Sasuke dibuat terkejut bukan main karena Karin sudah menghapus relationshipnya di facebook. Sasuke tidak mau putus! Bukan itu yang ia inginkan.
.
.
.
TBC
.
.
.
a/n: cuman dua chapter kok~ janji hahahaha
Gaje ya? Maap! Habis, nulis SasuKarin emang enakan versi canon hehe
