Konichiwa minna-san….
Kay Inizaki-chan, author yang –mungkin- agak sarap dateng lagi membawa fic gaje.
Tanpa babibu lagi…
Saya persembahkan!
Disclaimer : Yoshihiro Togashi Hunter X Hunter
Warning : Kurapika trans-gender
Di sini Kurapika ngak tau nama pimpinan laba-laba.
Don't like, don't read.
Kurapika's POV
Aku mencoba membuka mataku yang berat. Aku merasa tubuhku terbaring di tempat yang nyaman. Aku juga merasa seluruh tubuhku sakit.
" Kau sudah sadar, Kurapika?" tanya seorang anak laki-laki menunjukan wajah kucingnya saat aku membuka mataku.
"hn, Killua? Berapa jam aku pingsan?" tanyaku balik sambil memegangi kepalaku yang terasa agak sakit dan berusaha duduk di tempatku tadi terbaring.
" Apa maksudmu jam?" ucapnya sambil mengacak rambut silvernya yang memang sedari awal berantakan "Kau itu pingsan hampir seminggu tau!"
" Huh? Masa? Lalu kenapa kau ada di sini?"
" Karna ini waktunya aku jaga. Hampir seminggu ini aku, Gon, Leorio, dan Senritsu bergantian menjagamu." tutur anak berumur 12 tahun itu yang membuatku tersenyum bahagia. Betapa beruntungnya aku punya teman sebaik kalian.
"Kau tunggulah di sini! Aku akan membawakan sesuatu untukmu!" ucapnya lagi seraya meninggalkanku. Aku turun dari ranjangku dan berjalan menuju jendela besar yang ada di kamarku.
" Masa sih aku pingsan hampir seminggu?" gumamku pelan.
"Kurapika! Syukurlah kau sudah sadar!" ucap seorang anak seumuran Killua girang seraya memelukku.
"Maaf membuatmu khawatir, Gon!" balasku.
"Bukan hanya Gon tahu! Kami semua mengkhawatirkanmu!" protes seorang bapak-bapak.
"Kurapika juga,sih! Pingsan ngak bilang bilang dulu!" protes Killua.
"Killua, kalo Kurapika bilang dia mau pingsan namanya bukan pingsan!" kali ini Gon yang protes pada Killua.
" Gomen,membuat kalian semua dalam bahaya!" balasku sambil tersenyum manis sambil megingat saat-saat menegangkan malam itu. Aku menukarkan kepala laba-laba dengan Gon dan Killua.
"Tidak apa-apa, itulah gunanya teman!" ucap Senritsu seperti biasa lembut.
"Aku lapar…. Makan,yuk!" ajak Gon sambil menarik tangan kananku.
"Ah iya,ya. Tadikan aku bilang mau membawakanmu sesuatu…. Tapi kenapa aku malah membawa mahluk nista ini!" keluh Killua menunjuk pada Leorio.
"HEY!" protes Leorio.
"Sudahlah! Aku juga lapar karna hampir seminggu tidak makan!" ucapku.
"Kurapika,setelah ini kau mau pergi bersamaku?" kata Leorio di tengah acara makan kami yang langsung di sambut batuk sengaja Killua.
"Kau tidak apa,Killua?" tanya Gon. Anak itu hanya tersenyum a la kucing sambil menggeleng. Sedang Leorio melirik Killua dengan sinis.
"Jadi?" tanya Leorio lagi.
"Baik. Kemana?" kataku. Namun iya memberikan jawaban yang tidak memuaskan.
"Nanti juga kau tahu!". Aku hanya merespon dengan menaikan sebelah alisku. Tanda tidak mengerti.
Setelah selesai dengan acara makan-makan kami, kami pun kembali ke apartemen masing-masing. Betepa terkejutnya aku saat melihat seoarng gadis kecil berambut hitam pekat pendek berkuncir satu, berbaju serba hitam, atasan tanpa lengan,celana pendek dan sebilah pedang di punggungnya berdiri tepat di depan pintu apartemku sambil tersenyum tipis kearahku.
"Konichiwa, Kurapika Kuruta!" sapanya tetap dengan senyuman tipis padaku.
"Kay Inizaki-chan?" ucapku heran. Kay adalah kenalanku saat aku mencari lokasi di adakannya juga seorang Hunter lulusan tahun lalu. Tipe nennya Tokushitsu. Ia memiliki kemampuannya mengendalikan dan menciptakan 4 elmen. Ia tersenyum sambil mengangguk. Akupun menghampirinya dan mempersilahkannya masuk.
"Jadi di sini kau sekarang tinggal Kurapika-chan?" tanya gadis itu sambil merebahkan dirinya di sofa.
"Kay, ngak usah pake embel-embel chan donk!" ucapku sambil sweatdrop.
"Kenapa? Aku inikan seniormu." ucapnya seperti biasa sok.
"Ngomong-ngomong dari mana kau tau letak apartemenku?"
" Aku tahu dari udara yang kau hembuskan dan suara langkah kakimu. Suara langkan setiap orang itu berbeda,loh!"
"Rasanya aku pernah dengar kata-kata itu dari Senritsu."
"Senritsu?"
"Dia itu rekan kerjaku."
"Oh….."
"Kau tinggal di mana?"
"Hehehehehe sebenarnya aku belum dapat tempat tinggal yang cocok. Di sini ?" ucapnya full senyum padaku. Sedang aku membatin 'ngomong aja mau ikut bersamaku'
"Tinggal saja di sini selama kau mau! " tawarku. Kurasa akan menyenangkan kalau punya teman satu apartemen.
"ARIGATHOU KU-CHAN!" serunya girang memelukku. Tiba-tiba bel apartemenku berbunyi.
"Hey,Kurapika,ayo kita pergi!" ajak Leorio dari balik pintu.
"Kau akan kencan dengannya? Selera yang buruk!" keluh Kay di depan monitor.
"Ah….. kau salah Kay. Dia itu temanku!"
"Baguslah!"
"Kenapa?"
"Aku tak rela kau pacaran dengannya. Lihat saja! Wajah yang nampak bapak-bapak,kaca mata aneh, plus wajah mesumnya itu loh….. ngak cocok banget ama Kurapika yang manis!" tuturnya seraya merengut. Sedang aku hanya bisa ber sweatdrop ria.
"KURAPIKA! JANGAN MEMBUATKU MENUNGGU,DONK!" teriak Leorio. Baru saja aku hendak menjawab, tiba-tiba Kay menempelkan jari telunjuk di bibirnya.
"pstt! Kau tunggulah di sini!" perintahnya seraya meninggalkanku. Akupun menuruti kata-katanya. Aku melihat apa yang di lakukannya lewat monitor yang ada di hadapanku. Kulihat Kay berjalan mendekati Leorio. Setelah itu dia hanya diam sambil melipat kedua tangannya. Merasa bosan, Leorio pun membuka percakapan.
"Adik kecil, apa kau melihat Kurapika?"tanyanyantersenyum pada Kay.
"Apa maksudmu? Dengar,ya! Aku palimg benci di anggap anak-anak! Mentang-mentang kau bapak-bapak jangan seenaknya memanggilku!" ucap Kay memasang tampang serius. "Kau tau, meski umurku baru 13 tahun, aku ini adalah Hunter dan pengguna nen profesonal! Tidak sepertimu yang baru bisa menguasai dasar nen!"
"APA KAU BILANG? BAPAK-BAPAK? DASAR BOCAH!" ucap Leorio emosi hendak memukul Kay menggunakan koper yang di bawanya. Namun tiba-tiba tangan Kay sudah berada di depan wajah Leorio.
"Eits! Apa begini caramu bertanya?" ucapnya tetap dengan tampang serius. Kemudian Leorio benar-benar hendak menghantam Kay dengan kopernya. Dan kali ini tiba-tiba Kay sudah berada di atas Leorio. Gadis itu mengeluarkan nen, ia mengumpulkan air yang ada di udara dan membentuknya menjadi tongkat es. BRUAK! Sebuah pukulan nan dahsyat dari Kay tepat mengenai sasaran, kepala Leorio.
"Huh…. Apa begini caramu memperlakukan wanita! Kau benar-benar kasar. Mana mungkin aku membiarkan nee-chan pergi denganmu!" keluh Kay merengut. Aku sempat tertegun dengan kata-kata Kay.
"Baiklah….." gumam Leorio.
"Huh?"
"Onna-san, siapa namamu?"
"Kay Inizaki!"
"Kay-san bisa kau beri tau di mana Kurapika?" tanya Leorio yang artinya ia menyerah.
"Kata-katamu memaksa!" protes Kay.
"Kay-san,kalau boleh tau di mana Kurapika?" tanya Leorio dengan senyum yang di paksakan. Kay mendesah pelan.
"Kurapika-chan, keluarlah!" perintahnya. Akupun berlari keluar apartemen.
"Oh….. arigathou Kami-sama!" syukur Leorio saat melihatku.
"Kurapika! Bawa ini bersamamu!" ucap Kay melemparkan sesuatu padaku.
"Kalung? Untuk apa?" tanyaku sambil menatap kalung berbentuk plus yang berhiaskan batu berwarna biru yang amat cantik.
"Anggap itu tanda terima kasihku karena mau menerimaku." Ucapnya full senyum. Akupun balas tersenyum sambil mengangguk.
"Ayo,Kurapika!" ajak Leorio.
"Leorio,matte!" perintah Kay.
"Apa?" tanya Leorio emosi serya berbalik.
"Bawa Kurapika dalam keadaan utuh atau kau yang tidak akan utuh!" ancam Kay mengeluarkan death glare dan aura pembunuh yang tajam pada Leorio.
"I~~~iya!" balas Leorio merinding. Setelah itu kami pun pergi.
TBC
Minna-san….. gimana? Kalo ada yang kuarang ato apa please di sampaikan melalui
REVIEW
