cuma pengen memuaskan nafsu gw akan pairings2 di naruto. gue pengen aja ngeliat mereka nikah dan punya anak. dan anak mereka punya petualanagnya sendiri. that's why i called it endless.


chapter 1. the babies was born

"Shikamaru-nara, kau kami nikahkan dengan kakak kami tercinta, Temari binti xxx(spa sih nama kazekage ke empat?), bersediakah kamu menyayanginya seimur hidup, melewati badai di rumah tangga kalian sampai maut memisahkan?" Tanya Gaara sambil menggenggam tangan Shikamaru yang keliatan gugup. Mata hijau Gaara terlihat mengerikan dengan jidat yang tertekuk di bawah rambut merahnya yang disisir rapih untuk hari bersejarah ini.

"aku terima nikahnya, temari binti xxx, dengan mas kawin emas 24 karat dan uang tunai sebesar 200.000.000(AN: knapa 200 juta? Krna kalo Cuma 2rtus rbu, atau 2 juta nggak pantes buat nikahin sodara kazekage) dibayar tunai".

"sah, semua?" tanya gaara ke saksi yang dibales dgn kata "Sah.." yang saling saut-sautan.

"akhirnya.." gumam Shikamaru waktu ngeliat muka Temari.

"yup, finally.." kata Temari sambil tersenyum manis.

Shikamaru mengecup lembut dahi Temari. "aishiteru..".

Shikamaru bahagia banget waktu itu. Dia bahkan nggak terlalu mikirin Gaara yang narik bajunya pake pasir abis acara selese buat bilang, "awas kalo loe sampe bikin kakak gue kecewa!".

Kenanganya di hari itu terus berputar saat tanganya di genggam Gaara, saat dia mencium dahi Temari dan saat malam pertama.. saat dia dan temari(AN: whoops.. sensor. Bukan apa-apa, tapi kurang aman kalo dipaparkan disini. Lgyan lebih enak kalo byanging sndiri kan )


11 bulan berlalu sejak hari paliiing bahagia buat Shikamaru. Hari yang nggak akan bisa dia lupain. Dan memory akan hari itu lagi berputar cepat di kepalanya. Sementara dia—dengan perasaan harap-harap cemas—menunggu di kursi sebelah tempat tidur Temari. Temari keliatan pucat, menatap perutnya yang membesar.

Tangan Temari tiba-tiba mencengkram tangan Shikamaru erat-erat, "kayaknya sekarang waktunya deh.." kata Temari gugup. "aku.. aku.." Shikamaru bingung, antara manggilin dokter dan tetep di sisi Temari, "panggil dokter.." gumam Temari yang kedengeranya lagi nahan sakit.

"DOKTER! DOKTER! SUSTER! BIDAN! DUKUN BERANAK!" raung Shikamaru yang nggak mau pergi dari sisi Temari.

"dasar bego! Ntar kalo dateng semua gimana?" Temari, yang kalo nggak lagi ksakitan banget waktu itu pasti ketawa, tersenyum ngeliat kebodohan suamimnya.

"COMING!" teriak suara Sakura dari luar.

Sakura masuk dengan beberapa perawat dibelakangnya. Shikamaru nggak bergeming, tetep mengenggam tangan Temari.

"sorry Shika-kun, tapi lo mesti keluar sekarang," perintah Sakura.

"tapi.. tapi gue mesti ada di sebelahnya!"

"sorry Shika-kun," Sakura menggeleng, terus ngasih tanda ke perawat buat ngebawa Shikamaru keluar. Shikamaru ngelawan sekuat tenaga, 2 perawat tumbang.

"pokoknya gue mesti tetep disini!"

"Shika-kun! Dattebayou!" Sakura melayangkan pukulan mautnya, Shikamaru mental keluar kamar. "tunggu diluar!" sakura ngebanting pintu.

"Shikamaru-kun!" di ujung lorong, keliatan Gaara lagi lari, atau, terbang dengan kecepatan super-pasir. Di belakangnya, Kankuro mengejar.

"udah waktunya?" tanya kankuro bego.

Shikamaru ngangguk.

Gaara dan Shikamaru ribet bolak-balik di depan pintu, sementara Kankuro duduk di kursi sambil goyang-goyangin kakinya, resah.

"AAAAA!" terdengar jeritan Temari dari dalam, Shikamaru buru-buru ngerapetin telinganya ke pintu. Gaara berusaha ngedorong, tapi Shikamaru tak tergoyahkan.

Kankurou menarik Gaara, "ini waktu yang berharga buat seorang ayah. Loe jangan ngerusak!"

"oweeeee!" terdengar tangisan. "bayinya perempuan!" terdengar teriakan Sakura.

"ohhh.. Yes!" teriak Shikamaru keras.

"aku menang taruhan, gaara.." Kankurou tersenyum jail ke Gaara. Gaara cembetut.

"buset! Loe berdua taruhan ke anak gue?!" perasaan Shikamaru bercampur aduk. Bahagia, lega dan kesel sama dua adek iparnya ini. Tapi perasaan yang paling dalem adalah buat nerobos masuk dan ngeggendong anak pertamanya, dia nggak peduli cewek atau cowok. Anak itu saksi hidup dari cintanya dan Temari. Tangisan bayi itu masih terdengar, bikin hasrat mendobrak Shikamaru makin gede.

"kapan sih gue bisa masuk?" jerit Shikamaru.

"oweeee!" tiba-tiba tangisan itu bertambah.

"kembar! Bayi laki-laki!" teriak Sakura buat orang yang lagi diluar.

Shikamaru nggak peduli apa-apa lagi, dia menghadapkan bahunya ke pintu dan mendobrak jatoh pintu itu. Hal terakhir yang dia denger dari luar adalah Gaara yang teriak, "gue nggak jadi kalah taruhan! Bodo amat sama taruhan bego itu. Gue jadi om buat dua ponakan sekaligus! Hore!"

Di dalam, dia ngeliat apa yang orang bilang heaven in the earth. Temari menggendong seorang bayi berambut kemerahan, dan sakura yang sejenak keliatan mau marah tapi nggak jadi, nyerahin seorang bayi berambut coklat kekuningan ke tanganya.

Shikamaru menerima bayi itu dengan kikuk dari tangan Sakura, bayi itu menggeliat di pelukanya. "congrate, Shika-kun.." kata sakura dengan kelelahan yang amat sangat sambil menepuk punggung Shikamaru.

Shikamaru mendekat ke Temari yang menatap dua anak mereka dengan bahagia. Air mata mengalir di pipi-nya yang penuh keringat. "Halo, papa.." sapa Temari sambil terisak tangisnya.

"halo, mama.." dan saat mendengar kata-katanya sendiri, Shikamaru baru sadar kalo dia juga menangis.

"liat, wajanya persis kamu.." kata Shikamaru menunjukan bayi di tanganya, yang laki-laki. "yang itu juga mirip kamu, hey! Kog nggak mirip aku?"

"baguslah, kalo' mirip loe ntar keponakan gue jelek dong!" kata Gaara sambil merangkul Sakura yang bersandar lelah di bahunya.

Shikamaru nggak ngedengerin kata-kata Gaara. "dua sekaligus, wow" kata Shikamaru nggak percaya.

"kita harus mikirin nama buat mereka" kata Temari, "nggak mungkin kita panggil anak-cewek, anak-cowok, kan?"

"loh? Nggak boleh ya? Kalo gitu kan nggak repot?"

"Shikamaru-kun!" teriak semua yang ada di situ, setelah mengatasi sweetdrop tentunya.

"oke-oke.. sorry. Gimana kalo' satu kita kasih nama Teshi?"

"najis! Kayak banci yang dulu suka ada di Tv dong!" protes Kankuro.

"mmm.. kalo' gitu.. Shikari buat yang cewek.."

"not bad.." kata Gaara. Semua nengok ke Gaara. Ini sebuah kemajuan besar. Gaara.. yang nggak pernah setuju sama omongan Shikamaru..

"yang cowok?" tanya Sakura.

"mm.. Rishiru. Bagus nggak?" kata Temari.

"jauh lebih bagus dari pada Teshi" kata Kankurou. Semua setuju.

"'met dateng di keluarga, Rishiru, Shikari.." kata Shikamaru sambil mencium lembut Rishiru. Temari juga mencium Shikari.


5 bulan berikutnya, di Konoha..

Gaara nggak pernah keliatan sekacau itu seumur hidupnya. Dia sendiri juga nggak pernah ngerasa setakut ini. Rambut merahnya makin acak-acakan tiap kali dia garuk-garuk kepala buat mengatasi keresahannya.

Tadinya dia pikir nggak bakal semengerikan ini. Dia juga takut waktu Temari ngelahirin Rishiru dan Shikari, dia kira nggak bakal jauh-jauh rasanya sama waktu itu. tapi rasanya bedaa banget kalo yang bakal ngelahirin itu istrinya sendiri.

Gaara masih bolak-balik di depan pintu waktu Shikamaru dan Temari datang bawa Shikari dan Rishiru. Abis itu kankuro nyusul sambil ngebawa satu tas gede yang isinya perangkat-persenjataan-menghadapi-tangisan. Contohnya, susu, popok, dot, dll. Yang jumlahnya dua kali lipat satu bayi (NA: secara anaknya kembar gituu..). abis itu muncul kakashi yang masih make maskernya. dan terakhir, Naruto dan Hinata.

Shikamaru tersenyum ngeliat gaara yang resah, dia menepuk punggung Gaara, "takut?".

Gaara mengangguk.

"harus. Loe nggak bakal ngerasain rasa takut kayak ini lagi seumur hidup loe.." kata Shikamaru.

"Gaara, Sakura-chan di caesar?" tanya Naruto, menatap lampu ruang oprasi.

Gaara mengangguk. "soalnya kontraksinya udah mulai. Padahal baru 7 stengah bulan"

"tenang aja. Dia kuat kog. Kuat banget. Pipi gue ini saksinya.." Naruto menghibur Gaara, sambil nginget pukulan-pukulan Sakura di pipinya.

Makin siang, makin banyak yang dateng. Gaara terharu ngeliat betapa orang-orang di Konoha peduli sama Sakura.

Nggak heran, sebenernya. Sakura pernah paling nggak sekali nyelamatin nyawa orang-orang ini. Dan sekarang semua orang pingin ngliat nyawa yang dimunculkan ke dunia oleh sang penyelamat nyawa mereka.

Udah 2 jam Sakura di dalem. Semua orang khawatir dan resah. Kenapa lama banget? Tapi nggak ada satupun yang pergi.

Sampai akhirnya, lampu ruang oprasi itu mati.

Deg! Dada gaara berdetak keras.

Pintu di buka, Tsunade keluar. Nggak ada yang berani nanya..

Deg! Dada gaara berdetak keras lagi.

Tsunade berbalik menatap gaara, "selamat anak mu perempuan!"

Gaara nyaris melompat denger ucapan Tsunade. Orang-orang berteriak bahagia, tapi teriakan itu terasa jauh di telinga Gaara. Dia masuk ke ruang oprasi, melewati lorong panjang ke pintu kaca, dan membukanya. Jalanan terbagi dua, dia ke kanan. Entah kenapa, pokoknya dia tahu, ke sana arahnya.

Seorang perawat nyaris melempar anaknya waktu kaget ngeliat Gaara. "aku ayahnya," kata gaara buru-buru. Perawat tadi menyerahkan anaknya yang lagi nagis kenceng-kenceng. Sedikit lebih kecil dari Shikari dan Rishiru waktu baru lahir. Tapi bodo amat! Ini anak gue! Pikir Gaara.

Sakura masih tertidur dibawah pengaruh obat. Gaara menggendong anaknya ke dekat ibunya, lalu memperhatikan wajah anaknya. Rambutnya berwarna merah, sama kayak dia. Sementara bentuk mukanya kayak Sakura. Bayi itu masih menangis, tapi waktu di dekat ibunya, tangisan itu terhenti. Tergantikan tawa kecil yang manis. Persis ibunya, pikir Gaara sambil tak bisa berhenti tersenyum.

Mata Sakura perlahan membuka, "gaara-kun? Itu.."

"ya.. anak kita.." Gaara memnyerahkan anaknya ke Sakura. Dia memberikan ciuman ringan di bibir sakura. Dan mencium lembut dahi putrinya.

"hey, dia nggak jenong!" kata Sakura senang. Membuat gaara ketawa.

"jadi? Siapa namanya?" tanya Gaara ke Sakura.

"mm.. kamu aja yang nentuin."

"kalo' gitu, namanya Gakura.."

"kayaknya mirip nama cowok deh.."

"apa dong, kalo gitu?"

"kalo Saagara?"

"lebih kayak cowok lagi.."

"Sagura!" kata gaara.

"nice name.."


hoaah.. selese juga.. jam 2:38. terpaksa berenti dengerin musik, takut di suruh tidur.. besok sekolah! Gue bisa gila nih!! Tapi gue udah biasa gila kog. Jadi nggak masalah. Kita Q&A duluuu yuuuk!!!

Naruto: yup! Ini dia! Q&A pertama dari author sinting ini! Host-nya gue, Naruto. Kenapa gue ya?

Bby: soalnya judul-nya elo sih! Lgian kalo gue suruh Shino jadi host, bisa-bisa nggak ngomong apa-apa..

Naruto: oke, dan kayak bnyak Q&A indonesia, gue mengeluarkan kalinta maut, kembali ke laptop, kenapa banyak banget bayinya?

Bby: soalny kemaren tante gue yang ngelahirin udah 3 orang. Jadi rada inspired gtu.. gue pengen nyoba bikin o.c, critanya gue anaknya tema-shika. Dan temen gue anaknya sasu-gaa.

Naruto: kog anaknya shika-tema kembar? Loe kan nggak kembar?

Bby: well, gue bingung aja. Kalo' gue jadi cewek kurang mantep. Tapi kalo' jadi cowok aneh. (naruto/swt) jadi pilih jalan tengah aja.. bikin kembar.

Naruto: pinter.. pinter.. next chapter tentang apa?

Bby: no spoiler! (boong. Belom kpikiran sama sekali)

Naruto: tadi bolos sekolah ya?

Bby: sial! Kog loe tau?!

Q&A di stop secara paksa. Author harus menemukan cara buat nyuap naruto selain dengan nraktir ramen setaun. Soalnya bill-nya author sendiri di Ichiraku ramen udah banyak banget.

Reviews plisss