.

Chapter 0

Prologue

.

Jimin masih menunggu.

Walau sudah lewat sejam semenjak Ia memasuki kafe kopi yang Ia janjikan dengan Yoongi untuk bertemu, Jimin masih menunggu kedatangan lelaki berambut hitam itu.

Jimin memutar-mutarkan handphone-nya di atas meja, sedikit-dikit mengecek apakah ada chat yang masuk atau tidak, dan menandakan Ia sedang bosan dan sudah tidak sabar menunggu kedatangan lelaki yang Ia nantikan. Sebenarnya, Jimin datang 15 menit lebih dulu dari waktu yang mereka tentukan untuk bertemu di kafe tersebut, jadi, lelaki yang Ia tunggu sudah terlambat kurang lebih 45 menit lamanya.

"Apa hyungnim sedang berteduh, ya...?" pikirnya sambil menopang dagunya- memandang ke arah luar jendela yang telah dibasahi oleh rintik hujan, membuat jendela tersebut sedikit berembun.

Bel penanda masuknya pelanggan di kafe tersebut berbunyi dengan indahnya, melodinya menyatu bersamaan dengan bunyi pintu yang terbuka dan kemudian tertutup setelah seorang lelaki memasuki kafe.

Yoongi memasuki kafe, dan dengan segera pandangannya tertuju kepada lelaki yang memakai beanie hitam di pojok ruangan yang sedang memandang ke arah luar jendela dengan bosannya. Tanpa jeda, Yoongi mendatangi lelaki itu dan kemudian duduk di depannya. Lelaki itu terbangun dari lamunannya, dengan segera membalikkan wajahnya untuk menatap orang yang ada di depannya. Kemudian lelaki tersebut tersenyum lebar.

"Yoongi-hyung!" serunya dengan tersenyum- sedikit terlalu bersemangat. Yoongi langsung menempelkan jari telunjuknya ke mulutnya, memerintahkan Jimin- lelaki yang terlalu semangat ini- untuk berbicara tidak terlalu keras. "Hyung terlambat satu jam!" sambungnya melebih-lebihkan waktu keterlambatan Yoongi dengan suara berbisik, tetapi tetap keras. Mulutnya dikembungkan dengan lucunya, menandakan Ia sedang merajuk. Yoongi terkekeh kecil.

"Maaf, Jimin. Mungkin disini hujannya tidak terlalu deras, tapi, di daerah rumahku sangat deras, lho. Aku saja nekat mencari tumpangan walaupun diguyur hujan di jalan yang banyak orang berlalu-lalang." jelas Yoongi sambil mengusap-usapkan rambut hitamnya yang basah setelah diguyur oleh hujan, membuat tetesan-tetesan airnya jatuh di wajahnya yang tampan dan berkulit putih pucat.

Jimin menjadi tidak tega dan sedikit berbunga-bunga, karena- kenyataannya- hyung-nyarela diguyur oleh hujan demi bertemu dongsaeng-nya. Jimin berdiri dari kursinya, lalu mendekat untuk meraih kacamata Yoongi yang berframe hitam besar, mengusap lensanya yang dihiasi oleh tetesan-tetesan hujan dengan lap lembut miliknya yang Ia bawa setiap saat. Setelah selesai, Ia memasangkan kacamata Yoongi dengan hati-hati dan mengusap-usap rambut Yoongi dengan lapnya, mencoba untuk mengeringkannya. Yoongi mengambil lap milik Jimin dan mengusap rambutnya sendir, lalu Jimin kembali duduk di kursinya.

"Yoongi-hyung, harusnya hyung membalas chat-ku. Jadi, aku bisa menjemput hyung kesini, atau...," Jimin sedikit terhenti untuk melanjuti perkataannya, "atau aku bisa membatalkan pertemuan kita hari ini..." lanjutnya dengan sedikit penyesalan, walau Ia sebenarnya sangat- sangat tidak ingin membatalkan pertemuannya dengan Yoongi.

"Ah- handphone-ku mati dan aku lupa dimana aku meletakkan charger -ku. Jangan merasa bersalah, Jimin. Lagipula, aku tidak ingin mengecewakan dongsaeng-ku yang sangat tidak sabaran untuk berduaan dengan hyung favoritnya ini," ucap Yoongi sambil tersenyum menggoda, membuat pipi Jimin hangat dan kemerah-merahan karena ucapan Yoongi. "Justru akulah yang seharusnya merasa bersalah karena telah membuatmu menunggu terlalu lama, Jimin. Sekali lagi, aku minta maaf. Hyung minta maaf." sambungnya, kini dengan nada yang menyedihkan.

"Ti-tidak apa-apa, hyung. Aku tidak marah, dan aku juga tidak masalah menunggu terlalu lama. Semua ini juga karena aku sendiri. Aku yang meminta hyung untuk menemuiku. Walaupun hyung datang tepat waktu atau terlambat, itu tidak masalah, karena aku sangat ingin bertemu denganmu…." tutur Jimin sedikit gelagapan. Ah, Ia sangat benci bila hyung-nya sedih seperti itu. Dan, Ia sangat benci bila kegugupannya muncul saat berbicara dengan Yoongi. Itu membuatnya terlihat seperti orang bodoh- seperti gadis sekolahan yang sedang berbicara dengan lelaki yang Ia sukai.

Walau memang kenyataannya, Jimin sudah lama menyukai- mencintai Yoongi.

Perasaan itu sudah lama Ia rasakan, bahkan sejak Bangtan Sonyeondan masih aktif. Kini, Bangtan Sonyeondan sudah bubar. Sebenarnya sangat tidak enak diucap kata 'bubar' itu, tapi bukan berarti mereka- para member- bubar karena ada suatu masalah ataupun hal-hal negatif seperti itu. Hanya saja, masa aktif mereka sudah selesai. Dibalik itu semua, umur para member yang sudah memasuki 30-an lebih (usia dimana para member boyband maupun girlband lain akan mengakhiri karirnya sebagai idol) juga menjadi salah satu faktor bubarnya grup yang mempunyai singkatan BTS itu. Walaupun mereka sudah bubar, mereka masih sering berkumpul, minum bersama, bila mereka mempunyai waktu luang.

Leader, Kim Namjoon, atau Rap Monster, kini memasuki dunia sebagai soloist. Namjoon memulai karir rap solo-nya bahkan saat BTS masih aktif. Kini Ia sedang dalam proses merilis single terbarunya untuk tahun ini, featuring dengan Jungkook, dan ini membuat para ARMY sangat menantikannya.

Kim Seokjin, member BTS yang paling tua, membuka bisnisnya dalam bidang kuliner. Ia mendirikan restoran kue di Seoul tiga tahun yang lalu dan itu sangat sukses. Bahkan, Seokjin memerankan sebuah drama satu tahun yang lalu walau hanya sebagai pemain sampingan. Tapi, tahun ini Ia akan debut sebagai pemeran utama dalam sebuah drama romantis.

Member paling ceria dan berisik, Jung Hoseok, atau dikenal dengan nama panggungnya- J-Hope, kini aktif dalam bidang entertainment terutama MC dalam sebuah acara TV. Keahliannya dalam berbicara, bergaul, dan membuat suasana lebih ceria membuat pekerjaannya menjadi MC sangat cocok dengan dirinya. Dua tahun lalu, Ia bahkan mendapatkan penghargaan sebagai MC pendatang baru terbaik.

Kim Taehyung atau V sebagai nama panggungnya, aktif dalam bidang entertainment juga, namun dalam bidang acting. Debut acting pertamanya dalam drama Hwarang membuatnya sukses menjadi aktor. Bahkan, Hwarang mendapatkan rating yang sangat tinggi- membuat drama historical tersebut sebagai drama historical terfavorit. Taehyung memerankannya dengan sangat baik, membuatnya mendapatkan banyak tawaran menjadi aktor di saluran TV lainnya.

Jeon Jungkook, member BTS biasanya memanggilnya Kookie, sangat ambisius dalam pekerjaannya sebagai soloist. Album pertamanya dua tahun yang lalu terjual lebih dari 1 juta kopi dalam waktu kurang dari 3 bulan. Tahun ini Ia akan featuring bersama Namjoon dalam single terbaru Namjoon.

Dan ini Min Yoongi, a.k.a Suga, produser musik yang bekerja di studio dalam rumah pribadinya. Ia tidak begitu sering muncul di dalam TV, tetapi musik-musiknya terus terputar di seluruh saluran TV hingga di sudut jalan raya. Sebenarnya, Yoongi tidak begitu tertarik bila Ia muncul di dalam saluran TV. Yoongi orang yang tertutup, walau Ia tidak kaku dalam berbicara di depan umum. Banyak tawaran kepadanya dalam bidang MC, acting, soloist, namun Ia tidak mau menerima tawaran tersebut. Yoongi sudah cukup bahagia dengan kehidupannya sekarang, sebagai produser musik di studio miliknya sendiri. Motionless Min, itu julukannya, dan kini hidupnya benar-benar motionless.

Kesuksesan BTS yang mempengaruhi dunia K-Pop tentu saja akan mempengaruhi para member BTS walau grup mereka sudah bubar. Namun, Park Jimin, kini hanyalah seorang pengangguran. Memang menyedihkan, namun Jimin juga menyukai kehidupannya yang tenang seperti sekarang ini. Ia memikirkan ingin bekerja sambilan, namun Ia masih belum memutuskan dimana Ia akan bekerja. Walau begitu, Ia masih menyimpan banyak uang tabungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dan Jimin sangat bangga dengan sisi dirinya yang sangat hemat.

Dan disini- disebuah kafe kopi dengan para pelanggan yang sibuk dengan urusannya masing-masing- terdapat dua mantan member BTS yang sedang duduk bertatap wajah satu sama lain, sesekali menyeruput kopi yang mereka pesan, dan sesekali juga tertawa atas lelucon satu sama lain.

Yoongi dan Jimin, keduanya sangat menikmati waktu mereka saat ini, hingga mereka ingin rasanya melupakan perasaan sakitnya jatuh cinta diam-diam.