Character : Kris , Suho, Lay, Sehun, Kai, Chanyeol, Baekhyun, Lay, Xiumin
Main Pairing : Krisho
Rate : M
GS for Baekhyun, Suho
In July 2014…
Itu adalah pertama kali Suho bertemu dengannya. Seorang pria tinggi semampai yang selalu sok cool namun terlihat konyol dengan kacamata bulatnya. Seseorang yang membuat seorang Suho jatuh cinta pada pandangan pertama. Ya… orang itu adalah Kris.
"Katanya hari ini ada dosen tamu dari perusahaan program developer terbesar Seoul ya?" tanya Chanyeol
"Iya… namanya Pak Kris…" jawab Xiumin yang pernah magang di perusahaan itu
"Cakep nggak ya? Tapi kalau tua mah gua ogah…" komentar Baekhyun
"Elu mah pikirannya cowok mulu, Baek…" ledek Lay
"Aku beli minum dulu ya…" Suho pun berpamitan beli minum
Tak selang beberapa waktu setelah Suho kembali dan masuk kelas bersama anak – anak yang ikut jam tambahan dosen tamu itu. Betapa terkejutnya Suho ketika dia tahu kalau 'Pak Kris' itu adalah cowok iseng yang memanggilnya ' gadis kelinci cebol' ketika mereka tadi bertemu di minimarket dekat kampusnya ketika Suho membeli minum.
"Perkenalkan saya, Wu Yifan… saya yang akan membimbing kalian dalam jam tambahan pembuatan aplikasi satu semester ke depan… kalian bisa memanggil saya dengan Kris.." Kris memperkenalkan diri
"Ah… kamu kan naga mesum yang ada di minimarket tadi" kata Suho yang langsung kena timpuk dari Xiumin
Sejak saat itu intensitas kedekatan Suho dan Kris semakin lama semakin dekat. Kedekatan itu membuat makin hari membuat Suho makin menyukai Kris tanpa berpikir apakah Kris membalas perasaan itu atau tidak.
Satu semester terasa benar – benar sangat sebentar untuk pertemuan mereka. Minggu ini adalah terakhir berada di Incheon dan terakhir ia memberi jam tambahan di kampus Suho. Seperti biasa bukan kesan positif yang ditinggalkan tapi pertengkaran bodoh yang lagi – lagi mereka lakukan.
"Ini kan minggu terakhir aku ada di sini, boleh tanya kalau sudah lulus dari kampus ini kalian mau kemana?" kata Kris basa – basi sambil memberi pengarahan pada peserta jam tambahan.
"Sepertinya aku pilih melanjutkan S2, hyung… apa kau punya rekomendasi yang baik?" tanya Xiumin
"Di Seoul banyak universitas bagus kok… nanti aku kirimin rekomendasiku…" balas Kris
"Kalau kau Chanyeol?" tanya Kris
"Aku ingin mengembangkan bakatku di industry music" jawab Chanyeol
"Kalau kau Lay?" tanya Kris lagi
"Sama dengan Chanyeol, hyung… kami berdua sering menciptakan lagu berdua soalnya… jadi aku ingin kerja sama dengan Chanyeol terus…"
"Kalau kamu, Baek?"
"Aku pingin punya salon kecantikan, oppa…" jawab mahasiswi salah jurusan bernama Baekhyun
"Hah… apa dari kalian tidak ada yang ingin jadi programmer? Kalau Suho – ya pasti ingin jadi programmer kan?" tanya Kris sembari menggoda
"Nggak mau… aku pingin jadi Idol…" jawab Suho
"Idol itu sulit… latihannya bikin capek, jadwal manggung padat… belum ngadepin hater nyinyir… jadi programmer aja gampang…" sanggah Kris
"Ya udah aku jadi graphic desainer" jawab Suho lagi
" Jadi Graphic desainer itu juga sulit… garisnya harus detail… gak boleh ada coretan… jadi programmer aja ya…" sanggah Kris lagi
"Ya udah aku jadi editor video…" jawab Suho
"Dibilangin gampang jadi programmer kok…" balas Kris
"Nggak mau… dasar naga tukang maksa…" kata Suho dengan nada kesal dan mengepoutin bibirnya yang membuat Kris ketawa melihatnya.
Saat Kris akan kembali ke Seoul, Suho menghentikan langkahnya ketika keluar dari kelas tempat mereka belajar.
"Oppa… oppa apa aku … ah kami masih bisa menemuimu lagi?" tanya Suho ragu – ragu
"Ya… datang saja ke Seoul, rumahku terbuka untuk kalian…" jawab Kris kemudian naik ke travel yang dia pesan untuk kembali ke Seoul
Bodohnya Suho saat Kris sudah naik travel dan travelnya pergi dia baru sadar kalau dia ingin memberikan sesuatu untuk Kris pada hari itu. Suho pun dengan segera menelephon Kris
"Oppa… aku melupakan sesuatu … aku lupa ingin memberikan sesuatu untuk oppa…"
"Nggak papa… kamu bisa kasihkan ketika kita ketemu lagi kan?"
"Minggu depan… aku minggu depan ada acara di Seoul…"
"Oke…"
Seminggu berlalu begitu cepat hari dimana Suho ingin menemui Kris pun datang juga. Suho nekat ke Seoul sendirian demi bisa bertemu Kris. Dia menunggu Kris di statiun Seoul tapi tidak kunjung datang hingga ada email dari Kris yang mengatakan bahwa mereka akan bertemu di COEX saja karena Kris tidak bisa menjemput Suho. Dengan wajah kecewa Suho pun menaiki taksi menuju COEX.
Beberapa menit sebelum Kris mengirim email pada Suho…
Kris ingat benar bahwa hari ini ia memiliki janji dengan Suho namun bodohnya Kris adalah dia justru melupakan dia juga memiliki janji dengan client perusahaanya.
"Mati gua… gua lupa kalau hari ini ada janji dengan client…" komat kamit Kris ketika melihat buku agenda miliknya dia pun terpaksa menyuruh Suho untuk ke COEX sendirian naik taksi. Dan tentu saja Kris menemui clientnya terlebih dahulu.
Setelah urusan dengan clientnya selesai bukannya langsung menuju COEX dia malah mampir ke kontrakan Kai untuk meminjam baju dan sepeda motornya.
"KAI~!" teriak Kris mencari temennya yang bernasib berbeda walau berprofesi sama dengannya itu
"Apaan sih lo, siang – siang berisik bener… lagian ini hari minggu… deadline project juga masih lama…" kata Kai yang keluar dari kamar dengan rambut gimbalnya
"Gua pinjem baju lo yang paling jelek donk…" Kris memohon
"Noh…" kata Kai sambil menunjuk kaos dekil yang udah berubah fungsi jadi lap sepeda motor
" -_- Plis deh Kai…. Gua kan gak lagi pingin jadi gembel atau orang gila… cuma pingin terlihat jadi orang sederhana yang terlihat seperti bukan dari keluarga orang kaya…"
"Cih… dengan tampang kayak bule gitu? Untung lo tonggos bang…" hina Kai
"Apa lo bilang barusan?"
"Ah nggak… gua ambilin bajunya dulu deh…"kata Kai sambil masuk kekamar dan kemudian membawa kaos oblong sederhana yang hampir pudar sablonnya dan celana pendek
"Makasih ya… sekalian aku pinjem motornya…" kata Kris yang seenak jidatnya mengambil kunci motor Kai dan melemparkan kunci mobilnya ke arah Kai
Tanpa memperdulikan omongan Kai yang nggak terima perilaku Kris yang seenak jidatnya membawa motornya itu, Kris langsung tancap gas menuju COEX untuk menemui Suho.
Seperti dugaan Kris, saat menemui ia menemui Suho di autorium COEX di mana tempat event yang Suho datangi wajah Suho Nampak ingin menangis dan benar – benar kesal. Penampilan Kris yang nampak sangat sederhana karena baju pinjaman dari Kainya jauh berbeda dengan penampilan Kris ketika memberi tambahan di kampus Suho. Suho memang kecewa dengan penampilan Kris yang sekarang yang menjadi jauh dari expetasi bahwa Kris adalah anak orang kaya,tapi hal itu tak lantas membuat perasaan Suho pada Kris berhenti
"Maaf aku terlambat…" kata Kris dengan tersenggal – senggal karena mengejar waktu untuk menemui Suho
"Oppa… oppa lama sekali sih… acaranya sudah mau selesai kenapa oppa baru datang?" tanya Suho kesal
"Maaf tadi aku harus menemui client terlebih dahulu" jelas Kris
"Iya deh nggak apa – apa…" kata Suho sambil mengepoutkan bibirnya karena kesal
"Bibirmu gitu lagi aku cium kamu loh… oh ya… kamu udah makan?" Kris mengalihkan perhatian agar kesalnya Suho hilang
"Belum sih…"
"Ayo makan… aku trak…. Eh nggak jadi… hehe…" Kris sebenarnya ingin menraktir Suho tapi dia baru sadar kalau dompetnya tertinggal di mobilnya tentu saja itu membuat Suho kesal lagi.
"Maaf lagi deh… tapi ayo… aku temenin…" Kris menarik tangan Suho untuk berkeliling – keliling mencari makanan di dalam Mall tersebut.
Saat di dalam lift yang sepi dan kosong dan hanya ada Kris dan Suho. Tak tahu apa yang dipikirkan Kris tiba – tiba Kris menarik Suho ke dalam pelukannya dan mencium bibir kelinci menggemaskannya itu dan kemudian memojokkannya ke dinding lift
"O…Op…Oppa… apa yang oppa lakukan…" kata Suho dengan canggung setelah mendapat kecupan hangat Kris di bibirnya.
"Ingin mendorongmu ke jurang kenikmatan, My Bae…" bisik Kris di telinga dan mengigit lembut telinga itu.
"Oppa… lepaskan… geli…" Suho mendorong tubuh Kris menjauhi tubuhnya tapi sepertinya Kris tidak perduli dan melanjutkan aktifitasnya dengan meraba seluruh tubuh Suho dan menciumi lehernya tanpa peduli orang – orang memandang mereka berdua dengan tatapan jijik.
Saat Kris akan membuka baju Suho tiba – tiba ponsel milik Kris berbunyi. Dan ternyata itu adalah sms dari client. Kris pun menghentikan aktifitas nakalnya dan menemani Suho ke sebuah restoran di dalam Mall tersebut.
"Sepertinya aku nggak bisa nemani kamu lama – lama deh…" kata Kris dengan tampang kecewa
"Yah… atrinya saja lama… Oppa jahat ih…" kata Suho kecewa
"Oppa… boleh minta foto oppa nggak…" kata Suho sambil mengeluarkan Hpnya dan memfoto Kris tapi Kris malah mengambil HP Suho dan menghentikan keisengan Suho itu
"Jangan ya…"
"Kenapa?"
"Nanti kamu pasti ngedit wajah gantengku jadi jelek… gak boleh pokoknya…" kata Kris dengan tampang songongnya
"Oke deh Oppa… tapi Oppa temanin aku lebih lama ya… oh iya Oppa ini buat Oppa" kata Suho sambil memberikan sebuah kaos untuk Kris.
"Makasih ya… aku juga ada sesuatu buat kamu…" Kris kemudian memasangkan bando kelinci di kepala Suho yang membuat pipi Suho memerah
. Selama Suho menganti untuk memesan makanan di restoran itu Kris undur diri untuk ke kamar kecil sebentar. Kris ke sana bukan untuk melakukan kebutuhan biologisnya tapi untuk menelepon seseorang untuk mengambil alih tugas yang harusnya untuknya.
"Sehun-ah…" sapa Kris pada orang yang diteleponnya
"Ada apa kakak thepupuku yang tampan? Tumben – tumbennya menelepon adek thepupumu ini?"
"Apa timmu bisa mengambil job dari perusahaan computer A? aku tidak bisa menemui utusan dari perusahaan itu sekarang…"tanya Kris tanpa basa basi terlebih dahulu
"Memangnya kenapa? Bukannya yang biathanya membuat program untuk peruthahaan itu adalah timmu? Lagian apa kamu thudah tanya kan thama anggota timmu? Jangan berthikap theenaknya lagi,hyung" tanya Sehun sambil menasehati kakak sepupunya yang selalu bertindak seenak jidatnya itu
"Belum sih… tapi ayo lah… aku ada urusan yang lebih penting nih…" Kris memohon pada Sehun
"Oke deh… tapi nanti thoba aku tanyain paman Wu dulu apa boleh anaknya theenak jidatnya melempar tugath…" ledek Sehun
"Sialan kau, cadel..." Kris langsung menutup telephonenya saat melihat Suho sudah duduk di kursi tempat mereka duduk tadi
Kris pun menyusul Suho untuk duduk di kursi di depan gadis mungil itu. Menatap gadis tembem itu menyantap hamburgernya yang membuat pipinya menjadi semakin tembem. Di lihat terus menerus oleh orang disukainya membuat Suho menjadi canggung. Apalagi Kris juga menolak untuk dibelikan makanan atau minuman dan memilih meminta sedikit milkshake milik Suho.
"O..Oppa kenapa memandangiku seperti itu?" tanya Suho dengan pipi gembulnya yang memerah karena malu
"Nggak apa – apa… tapi ternyata semakin dilihat kamu semakin cantik juga ya…" rayu Kris sambil mengusap mayonise yang ada dibibir Suho
"O…Oppa nggak apa – apa masih di sini? Katanya tadi Oppa ada keperluan?" kata Suho canggung karena pujian dari Kris itu.
"Nggak jadi kok… habisnya kamu makin diliat makin cantik sih… jadi nggak rela buat ninggalin kamu sendirian" rayu Kris kembali yang kali ini membuat Suho tidak dapat berkata apa – apa dan hanya tertunduk malu.
"Kamu mau ikut aku? Aku ingin mengajakmu keliling – keliling Seoul" kata Kris sambil menarik tangan Suho menarik ke tempat parkiran
Setelah mengajak Suho berkeliling – keliling Seoul Kris kemudian mengantarkan Suho ke Statiun Seoul. Rasa tidak rela berpisah masih menyelimut hati keduanya. Dan saat Suho akan menaiki kereta Kris menariknya kembali ke pelukannya dan mencium bibirnya.
"Kris – oppa… nanti Suho di tinggal kereta…"Suho mendorong tubuh Kris menjauhi tubuhnya.
"Ah… Maa.. maaf…" Krispun melepaskan pelukannya
"Oppa… kita masih bisa bertemu lagi kan suatu saat nanti?" kata Suho sebelum pergi memasuki gerbong yang ada di depannya
"Iya… pasti…" Kris melepaskan genggamannya dan membiarkan kelinci tembemnya itu pergi meninggalkannya.
"Oppa… aku mencintaimu… oppa… saranghe…" tapi sayang Suho mengatakannya saat pintu gerbong tertutup sehingga Kris tidak mendengarkan kata hati Suho itu.
Hanya air mata dan lambaian perpisahan dari keduanya saat kereta menuju Incheon itu mulai berjalan yang mengakhiri pertemuan mereka. Dan tanpa sadari pertemuan itu pertemuan terakhir mereka.
