TITLE : DRAGONSWAN

AUTHOR : LEE EUN SAN

GENRE : SUPRANATURAL, ROMANCE, DRAMA

LENGTH : CHAPTERED

MAIN CAST :

*WU YI FAN aka Draco Kris

*HUANG ZI TAO aka Huang Zi Tao

* and the others...

Hhoollaaa…#teriak pake toa masjid!

Sekian lama mikir pingin buat ff dengan main cast para member exo akhirnnya niat aku kesampaian juga.

Ini ff pertama aku dengan cast mereka, semoga pada suka deh.

Aku kepikiran buat bikin ff ini abis aku baca novel karyanya Sherlyn Kenyon.

Sumpah pas baca yang kebayang di otak yang main di novel itu anak-anak exo, jadi akhirnya aku bikin versi aku deh..

Dibilang remake juga aku gak gitu yakin soalnya aku sendiri suka benget melencong dari pakem alur,, di bilang terispirasi nanti takutnya ada yang bilang aku plagiat karya orang,,

Hhhmm,, terserah deh mau dibilang apa.

Pokoknya ide bikin ff ini muncul abis aku baca novel itu. Terserah kalian mau bilang gimana.

Well,, udah ah cuap-cuapnya mari kita mulai ini cerita..

Check this one out…!

Chapter 1

Seoul historical museum

Hari sudah menjelang malam namun masih ada dua gadis cantik yang betah duduk berlama-lama di tengah tumpukan buku di museum seoul hari ini. Salah satu gadis manis itu berambut hitam arang bernama Huang zi tao atau biasa di panggil tao oleh teman-temannya.

"baby tao,, kau mau sampai kapan disini,eoh..?" Tanya seorang temanya yang tak kalah imut dengannya.

Tao yang sedari tadi asik dengan laptop hitamnnya mendongak memandang orang yang baru saja bertanya padanya.

"entahlah,, baekkie onnie,, aku masih harus menyelasaikan ini semua,, othoke,,?" katanya dengan wajah memelas.

"hhh,, tapi aku harus pulang sekarang,, chanyeol sudah menjemputku di depan, kau tidak apa-apa aku tinggal,eoh?" Tanya gadis yang bernama lengkap Byun Baekhyun itu.

Tao mengangguk mantap. "ne,, gwaenchana, onnie,, sudah sana pulang, aku tak mau tiang listrik autismu itu marah-marah padaku karena aku menahan kekasihnya." Kata tao sambil terkikik kecil

Baekhyun mendengus sebal. "tsskk,, dia tidak autis tau! Ahh, sudahlah,, aku pulang sekarang ne. jangan bicara pada orang asing, jangan menerima makanan dari orang asing jang,,,,"

"ne, ne,, arrachi eonnie. Aku sudah hafal semua yang akan kau ucapkan padaku. Memangnya aku ini anak TK,eoh!" kesal tao sambil mengerucutkan bibir mungilnya lucu.

"hhh,, baiklah,, baiklah,, aku pulang ne,, " kata baekhyun. Setelah memasukan barang-barangnya kedalam tas merahnya, baekhyun berjalan meninggalkan tao sendiri dengan semua tugasnya.

Setelah kepergian baekhyun, tao kembali fokus pada pekerjaannya yang sempat sediki tertunda. Tao adalah seorang mahasiwi tingkat akhir di fakultas Arkeologi universitas korea. Untuk bahan tesisnya dia akan meneliti sebuah permadani kuno yang sangat misterius sebab tak ada satupun dari pihak musium maupun sejarahwan yang mampu menguak asal-muasal benda cantik nan bersejarah itu.

"kira-kira dari mana ya asal permadani cantik ini..?" kata tao sediri.

Dia kembali mengamati permadani berwarna merah maroon itu lebih. Dia begitu terpesona oleh corak dari permadani bergambar seekor naga besar yang tengah bertarung dengan seorang kesatria berbaju zirah mengkilap. Kesatria itu mengacngkan pedangnya kehadapan sang naga seolah ia menantang naga itu untuk saling bertarung. Ada juga gambar seorang bayi yang terlahir dimana di antaranya terdapat seekor naga besar dan seorang wanita cantik.

"hhh,, naga itu begitu besar,, kira-kira kesatria itu menang tidak ya? Apa kesatria itu adalah bayi yang lahir ini?" monolognya sendiri.

Dia menggelengkan kepalanya pelan "tsskk,, susah sekali mengerti maksud gambar-gambar ini. Aaiiggoo,, aku bias gila lama-lama!" katanya sambil memukul kecil kepalanya.

Dia kembali fokus mencari literatur untuk bahan tesisnya lagi. Terhitung sudah satu bulan lebih tao menghabiskan hampir seluruh waktunya bergulat dengan buku-buku kuno nan tebal itu setiap harinya. Dia begitu ingin mengungkapkan semua misteri yang ada di dalam permadani cantik itu.

Jam sudah menunjuk ke angka 8 tapi tao masih enggan beranjak dari tempatnya. Dia menggelengkan kepanya kekanan dan kekiri untuk menghilankan pegal yang mendera lehernya tak lupa Dia menghembuskan nafasnya pelan berkali-kali untuk membuatnya lebih tenang.

"hhh,, sulit sekali menemukan pembuatmu, cantik. Kurasa orang yang membuatmu enggan di kenali sebab dia tak mau orang lain memaksanya membuat karya lain yang sanggup menandingi kecantikanmu." Katanya sambil mengelus permukaan kaca yang menjadi pelindung permadani itu. Sibuk memandangi permadani yang jadi objek penelitiannya, sampai-sampai tao tak sadar kalau ada seseorang yang berjalan mendekatinya.

"ehhmm,," dehem orang itu.

Tao yang sedang fokus sedikit terlonjak kaget mendengar suara yang tiba-tiba saja terdengar. Dia menoleh kesamping dan mendapati seorang pemuda berparas diatas rata-rata tengah memandang juga permadani itu.

Jujur tao langsung terpesona akan kesempurnaan wajah orang yang ada disampingnya itu. tubuhnya tinggi tao perkirakan tingginya pasti mencapai 190 cm. rambutnya pendek dan berwarna keemasan. Meski hanya terlihat dari samping mata pemuda itu tampak begitu tajam dan indah, hidungnya yang mancung bak pahatan patung porselin karya pematung zaman yunani kuno. Bibirnya merah merekah, tao jadi membayangkan bagaimana rasannya jika bibir itu melumat bibirnya..

Dia menggelengkan kepalnya pelan berusaha menghilangkan fikiran aneh yang tiba-tiba muncul begitu saja diotaknya.

"tsskk,, kau memikirkan apa bodoh!" rutuknya.

"do you like it?" kata pemuda itu masih tanpa memandang tao.

Mendengar Suara berat nan indah milik pemuda itu membuat tao menjadi sedikit tergagap bodoh.

"ah,, eumm,, ne,,"

Pemuda itu lantas berbalik menatap tao. Jantung tao seakan ingin melompat dari tempatnya saat ia melihat pemuda itu tersenyum ke arahnya, ya,, dia yakin pemuda itu tersenyum padanya. Oh,, tao mimpi apa kau semalam,,

"Why do you like such ancient thing like this?" Tanya pemuda itu lagi.

Tao yang masih dalam mode terpesona hanya diam sambil mengerjapkan matanya lucu. Pemuda itu sedikit bingung karena ia tak mendapat respon dari lawan bicaranya.

"hallo,," kata pemuda itu sambil mengibaskan tangannya di depan tao.

Tao yang sadar langsung mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mengembalikan kesadarannya.

"ah,, ne,, kau bicara padaku?" katanya bodoh.

"tsskk,, huang zi tao mati saja kau,, tentu saja dia bicara padamu bodoh! Kau fikir siapa lagi yang ada di musium ini selain kau,, aaiisshh,, gadis bodoh,,! Mati saja kau mati,,!" rutuk tao sendiri.

Pemuda itu tersenyum melihat tingkah polah tao yang menurutnya lucu. "kau lucu sekali,, " katanya sambil terkekeh pelan

Tao makin menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang mulai merona merah.

"ttsskk,,!eothoke,,,!" batinnya.

"Well,, I'm Kris, you?" kata pemuda itu sambil mengulurkan tangan putihnya kedepan tao.

Tao meraih tangan itu malu-malu. "eumm,, tao,, imnida." Kata tao dengan suara bergetar menahan gugup.

"nama yang cantik, secantik dirimu.." kata kris yang langsung membuat hati tao melayang ke nirwana.

"astaga,, dia bilang aku cantik,,, ini bukan mimpi kan,,?" kata tao senang sambil mencubit sendiri pahanya.

"aah,, appo,," rintihnya.

"are you okay?" Tanya kris.

Tao mengangguk "a,, I'm okay. "

"baguslah, kukira kau sakit. Oiya kau belum menjawab pertanyaanku." Kata kris

Tao memiringkan kepalalanya imut. "memang kau tadi bertanya apa?" jawab tao bingung. Dia nampak berusaha berfikir sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Kris menyukai tingkah tao yang begitu menggemaskan di matanya. Jujur selama ini tak ada satupun yang sanggup membuatnya tertegun seperti ini. Dia harus akui gadis cantik di depanya ini begitu menarik.

"kau tidak ingat?" ulang kris

Tao menggeleng sambil mengerucutkan bibirnya imut.

"astaga,, gadis ini ingin menggodaku,eoh! Sabar, kris,, sabar,, tujuanmu kesini bukan untuk bercinta dengan manusia,, ingat,, fokus, kris, fokus,," kata kris dalam batin

Dia menghembuskan nafasnya pelan. "tadi aku bertanya padamu, kenapa kau suka pada barang kuno seperti ini?" kata kris.

"ahh,, itu, hehehe,, maaf tadi aku sempat melamun. Aku memang suka dengan barang-barang kuno sejak aku kecil. Entahlah, aku hanya berfikir benda-benda itu menarik. Selain mereka cantik mereka juga punya nilai sejarah yang panjang." Kata tao sambil tersenyum kecil

Jantung kris mendadak berdetak tak karuan. Senyuman tao membuatnya hilang kendali. Diam-diam dia memandang tao intens.

"gadis ini memang bukanlah gadis tercantik yang pernah aku temui namun entahlah gadis ini punya daya pikat lain yang membuatku tertarik. Wajahnya yang polos makin menambah nilai lebih untuknya.

Lagi-lagi kris memandang tao diam-diam.

"astaga,, dia cantik sekali,," batin kris.

"eum,, lalu kenapa kau memilih di musium sampai selarut ini? Aku yakin kau bukan pengurus musium ini bukan?" Tanya kris berusaha mengalihkan fikirannya sebelum ia berfikir makin jauh.

"ya, memang. Aku sedang meneliti permadani ini sambil mencari literatur dari buku-buku yang aku cari di perpustakaan. Kau sendiri kenapa kesini malam-malam?" Tanya tao balik.

"aku ingin mencuri benda ini." Kata kris enteng sambil menunjuk permadani yang jadi objek pandang mereka berdua.

Tao sedikit tersentak kaget namun sedetik kemudian dia tertawa. "ahahahah,, kau lucu sekali. Bercandamu aneh, kris-ssi." Kata tao

Kris memandang tao "benarkah? Apa aku terdengar bercanda?" jawabnya.

Tawa tao sontak berhenti. "jj,,jadi kau benar-benar ingin mencuri?" gagap tao.

Kali ini giliran kris yang tertawa "hahahahah,, kena kau,,, hahahahah,,"

Tao kesal karena berhasil di bodohi. "tsskk,, dasar!" tanpa sungkan ia memukul lengan kris keras.

"aauuw,,, ahahahhaha,, habis kau terlihat polos sekali. Aku jadi ingin mengerjaimu." Kata kris sambil masih terkikik

Tao cemberut kesal. "tsskk, terserah kau sajalah." Dia ingin berbalik meninggalkan kris yang membuatnya kesal namun tangan kris lebih dulu mencekalnya pergi.

"mau kemana?" Tanya kris

"menurutmu?" balas tao ketus.

"kau marah padaku?" Tanya kris. Tawanya sudah berhenti sekarang.

"ani,," jawab tao singkat. Ia kembali ingin pergi meninggalkan kris namun tangan kris tak mau melepaskan tangannya.

"lepas,," kata tao lagi.

"sorry,, tao. Aku kan hanya bercanda jangan marah,eoh?" kata kris

Tao masih betah cemberut. "oh, ayolah aku akan melakukan apa saja asal kau tak marah lagi." Kata kris berusha membuat tao tak lagi marah padanya.

"jangan marah ne,," kata kris sambil tersenyum menatap tao.

Mendapat serangan beruntun dari kris akhirnya kekesalan tao luntur juga. Oh ayolah siapa yang tak akan lumer melihat senyum menawan kris. Pemuda itu benar-benar memiliki daya tarik luar biasa di dalam dirinya. Matanya, senyumnya bahkan harum tubuh kris begitu memabukkan. Berada disamping kris membuat tao sedikit pusing.

"hhh,, baiklah,," kata tao,,

"thanks tao." Jawab kris.

"mau duduk?" tawar tao.

Kris mengangguk. "tentu saja."

Keduanya duduk di sebuah bangku yang tak jauh dari tempat permadani itu di pajang.

"jadi, apa yang membuatmu begitu tertarik dengan benda itu?" kata kris sambil menunjuk ke arah permadani.

"entahlah, sejak pertama kali aku melihatnya aku sudah tertarik pada benda itu. umurku saat itu baru sepuluh tahun waktu aku pertama kali melihat benda cantik itu. waktu itu appaku mengajakku berrkunjung kemari." Cerita tao.

"benarkah? Berarti sudah lama sekali?" kata kris

Tao mengangguk "ne, sudah lebih dari 10 tahun yang lalu kurasa."

"kau sedang meneliti benda itu sekarang?" tebak kris.

Tao memandang kris "dari mana kau tahu?" Tanyanya.

Kris mengangkat sebuah buku yang bertuliskan sejarah dunia yang tergeletak begitu saja di atas meja di depan mereka. Tao hanya ber "o" ria melihat kris.

"jadi? Sudah sejauh mana penelitainmu?" Tanya kris.

Tao mendesah pelan "hhh,, entahlah,,, aku sudah hampir gila mencari jejak benda itu. kau tahu sudah sebulan lebih aku menacari bukti kesana-kemari tapi aku belum juga bisa memecahkan misteri permadani ini." Keluh tao.

"benarkah? Apa sesulit itu?" Tanya kris nampak antusias.

Tao mengangguk kecil "ne,, hhh,, entahlah. Padahal aku ingin menggunakannya untuk bahan tesisku. Kalau begini entah sampai kapan aku bisa menyelesaikannya,, aaiisshh,," kata tao kesal sendiri.

"kalau begitu ganti saja dengan benda yang lain, gampang bukan?" kata kris mencoba memberi saran

Tao memandang kris tajam "tskk,, aku tak mau! Pokoknya aku mau itu!" kata tao kekeh.

"hahahah,, kau ini keras kepala sekali,eoh!" kata kris sambil mengusap lembut rambut hitam tao.

Sentuhan lembut kris bak listrik bertegangan tinggi bagi tao. Badannya bergetar hebat saat merasakan tangan halus kris mengusap rambutnya.

Tao diam, dia sungguh menikmati sentuan kris di tubuhnya.

"well,, kau hanya sendiri disii?" Tanya kris

"sebenarnya tadi aku bersama seorang temanku tapi dia sudah pulang duluan karena sudah dijemput kekasihnya." Jawab tao.

"lalu kau? Dimana kekasihmu,eoh? Kenapa dia tidak menemanimu?"

"eh,, eumm,, aku tak punya kekasih." Jawab tao pelan.

Kris membulatkan matanya tak percaya. "what? Benarkah kau tak punya kekasih?" ulang kris

Tao mendengus "ne,, memangnya kenapa kalau akau tak punya, masalah?" balas tao ketus.

Tao memang selalu sensitive tiap kali ada yang membahas tentang statusnya yang masih betah sendiri tanpa kekasih. Eeiitss,, tapi jangan kalian anggap tao tidak menarik,eoh. Meski tak termasuk dalam golongan gadis yang terlalu populer di kampusnya tao juga banyak di sukai oleh sebagian mahasiswa kampusnya. Tubuhnya yang tinggi dan ramping membuatnya selalu terlihat mencolok diantara puluhan gadis lainnya. Wajah imut dan polosnya juga sering membuat banyak orang begitu terpesona olehnya

".ah,, bukan seperti itu, tapi apa mereka bodoh membiarkan gadis secantikmu begitu saja? Astaga aku tak percaya mereka melewatkan gadis semanis kau tao,," kata kris. Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya. Entahlah berhadapan dengan tao sikap dingin dan tak peduli kris menguap entah kemana.

"kenapa aku bicara begitu padanya? Tsskk,, kris kau terlihat seperti ahjussi-ahjussi mesum yang menggoda anak gadis,, aaiisshh,,," rurtu kris.

Wajah tao memerah saat mendengar kata-kata kris. Meski bukan kali pertama ada yang mengatakannya cantik tapi kata-kata kris terdengar bereda di telinganya. Kata-kata kris yang tegas dan cederung spontan membuat semua yang ia ucapkan terdengar sangat jujur.

"yah,, begitulah,," jawab tao sekenanya.

"uumm,, kau bukan orang sini ne,,?" Tanya tao berusaha menghilangkan gugupnya.

Kris mengangguk singkat.

"lalu? Dari mana kau berasal?" tanyanya lagi

"inggris"

Tao terlihat sumringah " jinjja? Wah kebetulan sekali, aku bertemu dengan seorang inggris." Kata tao heboh.

Kris mengernyit bingung "wae,,? Kau terlihat senag sekali,eoh?"

"ahh,,begini. Aku hanya senang saja karena aku rasa permadani ini ada kaitanya dengan negeri asalmu, eumm tapi ngomong-ngomong kenapa kau lancar sekali bernahasa korea? Memang sejak kapan kau tinggal disini?" Tanya tao bertubi.

Kris terlihat berfikir sebentar "eem,, belum lama, kurasa aku datang kemari sekitar dua minggu yang lalu," katanya

Tao melongo "dd,, ddua minggu? Tapi kau pasti sudah lebih dulu belajar bahasa korea sebelum kemari bukan?" tanyanya lagi

Kris menggeleng pelan "no, I'm not."

"tsskk… Non sense! Mana mungkin kau fasih berbicara korea dalam tempo dua minggu. Jika kau bukan manusia itu mungkin saja." Kata tao

Kris terdiam mendengar kata-kata tao. "bagaimana kalau kukatakan aku memang bukan manusia?" kata kris tajam sambil memandang intens tao dengan mata keemasannya yang mengintimidasi.

Tao tersentak kaget "jj,, jadi kau bukan manusia?" ulangnya takut-takut.

TBC

Woohhaa,, senengnya akhirnya kelar juga chap 1 nya…. #ngelus dada.

Well,, masih pada bingung ya ama ceritanya..? mau pada tahu siapa sebenernya abang kris,,?

Trus bener gak kalau dia bukan mausia?

Aaiggoo,,? Banyak kali pertanyaannya….?

Semua akan terjawab satu-satu ne,,

So,, buat yang pingin tahu jangan lupa repiu ne,

Kalau repiunya banyak update cepet kalo gak banyak ffnya berhenti disini.

See u next chap…

Sign

Lee Eun San

EunhyukLegalWife