Vocaloid (c) Yamaha, Crypton FM, related companies. Ditulis untuk Infantrum challenge 50 Sentences II dari kuroliv, set satu. Genre gado-gado. Maaf judulnya ngawur #plok.
Cavalcade
a Vocaloid fanfiction by nabmiles. No profit taken.
1. Biru
Gadis pecinta langit yang akhir-akhir ini kerap Yuuma temui di puncak bukit itu bernama Luka. Seorang yang mencurah segenap perhatian pada bentang biru cerah langit berkawan kekaguman besar dan damai melukis rupa. Seolah langit adalah cintanya.
[ "Mengapa kausuka langit?"—Mereka terlalu klise. ]
[ Luka tersenyum. "Karena langit adalah tempatku pulang." ]
Yuuma tertegun. Kemudian, di antara binar-binar indah sepasang netra biru cemerlang itu, ia pun menemukan tempat untuk pulang.
2. Biskuit
Yuuma melihat Luka di sudut gudang perlengkapan, meringkuk dalam gelap. Wajah ditenggelamkan di antara tekuk lutut yang dipeluk lengan.
Amarah ibu kepala panti masih membekas di benak gadis kecil itu.
Yuuma mendekat ragu-ragu. Membagi biskuit di tangan menjadi dua bagian, mengulurkan satu pada sang kawan. Luka mengangkat kepala. Matanya merah sehabis menangis.
"Makanan manis bisa membuat lupa masalah. Ini. Nanti kutemani minta maaf ke Bu Kepala."
Luka mengangguk kecil, meraih biskuit dari jari-jari Yuuma, menggigit pelan.
3. Akhir
Setiap awal selalu eksis akhir. Ujung dan pangkal. A dan Z. Prolog dan epilog. Pertemuan dan perpisahan. Hidup dan mati. Seperti itulah.
Luka menggenggam tangan Yuuma dalam gamang. Telapak tangan lelaki itu kian dingin dari hari ke hari. Luka menggigit bibir, menggeleng kuat-kuat. Bisikannya sarat doa dan pengharapan.
"Yuuma, bertahanlah. Kau tidak boleh mengakhirinya sendiri."
4. Empat
Dulu, hanya ada Yuuma dan Luka. Kini, foto keluarga di ruang tengah membingkai dua anggota tambahan; sepasang kembar lelaki dan perempuan.
5. Jiwa
Luka tidak pernah percaya hal bernama 'belahan jiwa'. Baginya tak lebih dari omong-kosong, seloroh orang dimabuk cinta semata. Konyol. Menjijikkan.
Namun, ketika suatu hari ia bertemu Yuuma, mengenal Yuuma, menemukan rentang hari yang ia lalui menjadi lebih berwarna akan keberadaan Yuuma di antaranya, menemukan seorang yang ingin dipanggilnya rumah, dan mendapati dirinya berdiri di depan altar bersama Yuuma di masa depan—Luka mulai berpikir ulang akan konsep belahan jiwa.
6. Bintang
Luka kerap melihat satu bintang paling terang menghias malam. Bintang dengan sinar paling benderang dan kerlip paling indah.
"Kautahu? Kata orang, roh orang mati akan menjelma bintang."
Malam ini, Luka kembali memperhatikan bintang terang di sana. Dia pikir bintang itu adalah Yuuma—hati kecilnya yang berkata.
7. Rahasia
Yuuma menyeruput coffee latte panas di tangan, mengerling Luka yang berjalan di samping. Gadis itu memegang minuman yang sama, namun dengan suhu berbeda jauh. "Apa isi doamu di kuil tadi?"
Luka menjauhkan sedotan dari mulut, mengulas senyum sebelum menjawab. "Rahasia." Tak menghiraukan Yuuma yang cemberut dan membujuknya agar bicara, Luka hanya menjulurkan lidah.
( Dia berdoa agar kebersamaan mereka terus berlanjut. Sederhana. )
8. Cinta
"Yuuma."
"Hm?"
—Aku mencintaimu.
9. Dia
"Tugas baru untukmu, Luka."
"Katakan."
"Agasa Yuuma. Dua puluh tahun. Direktur utama Agasa Corp., pemilik proyek Mars, penerima nobel bidang ilmu pengetahuan dua tahun lalu. Segala data aset kulampirkan di sini."
"Melenyapkan seorang Tuan Muda? Tak masalah."
—ah, jadi dia….
.
"Tugas baru untukmu, Yuuma."
"Hn."
"Megurine Luka. Pembunuh bayaran."
Tawa menggema. "Kau menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuh pembunuh bayaran? Lucu sekali. Baiklah, kenapa tidak."
—bukankah dia….
10. Musik
Pemusik itu tak menjual nama. Tak mengumbar panggung mewah. Tak mencari muka. Tak memburu tepuk tangan. Tak memberdaya melodi sebagai popularitas. Tapi bakat, permainan, dan kerendahan hatinya bermain musik untuk rumah-rumah sosial membuat Luka tahu; Yuuma pemusik hebat.
a/n: Pertama kali bikin YuumaLuka—salahkan seseorang yang membuat saya nge-ship dua merah jambu ini hohoho. Baru 10 dari 50, selanjutnya tunggu kapter depan yak. Saya nggak punya hitungan pasti untuk berapa tema tiap kapternya, kemungkinan 10. Jadi bakal tamat di kapter 5, itu kalau nggak ada perubahan rencana #halah.
Seabal-abalnya fik ini, apa ada prompt yang anda sukai? ;w;
see you next chap!
