ANTAGONIST JAE

Pair: YunJae (real couple), YunBoa (fake couple)

Casts: Kim Jaejoong, Jung Yunho, Kwon Boa, and other

Genre: Family-romance-little bit hurt-Male Pregnant

Length: Two shoot

Caution: This is YAOI fanfiction. YAOI is gay, boys love, shoneun-ai. If you guys not like that, just go back and DON'T READ this one. Oke? I warn you!

Disclaimer: all of casts isn't mine, but the story is pure mine

Warning: FF ini tanpa EYD, alur yang terlalu cepat, membuat Anda yang membacanya akan merasakan mual, muntah, lesu, serangan jantung, dan sebagainya. Jadi persiapkan mental Anda. Juga, tokoh di sini sifatnya mungkin berbeda dengan di dunia nyata. So, jangan protes jika sifat mereka berubah. Saya hanya meminjam nama mereka tanpa berniat merubah apa pun dari karakter mereka.

Antagonist Jae

Aku benci pada tokoh utama dalam drama-drama sangat beruntung

Mereka memiliki segalanya

Walaupun biasanya menderita di awal, tapi mereka akan bahagia di akhir

Namun aku bersumpah, bahwa tokoh pemeran pembantu sepertiku akan merubah alur-alur drama itu

Suasana pagi itu cerah dengan semilir angin musim gugur yang menyapa di awal bulan Oktober. Di sebuah mansion mewah di kota daerah Gangnam, tampak biasa saja dari luar. Sepi. Hanya terlihat beberapa tukang kebun yang sibuk mengurus tanaman di halaman rumah dan juga tiga orang satpam yang menjaga pintu masuk mansion itu.

Kita tinggalkan bagian luar dan mari beralih ke dalam rumah.

Mansion yang megah itu di desain dengan bangunan ala eropa klasik yang membuat siapa pun nyaman di dalamnya. Sebuah ruang tamu akan terlihat setelah membuka pintu utama mansion itu. Tatanan ruang tamu itu begitu apik, memanjakan mata. Satu set meja tamu di lengkapi dengan sofa asal Italia membuat para tamu akan nyaman duduk di atasnya. Dindingnya yang berwarna cream pucat dihiasi oleh beberapa foto. Terdapat aquarium yang besar di pinggir ruangan juga vas-vas bunga cantik asal Tiongkok. Rasanya semua barang yang ada di sana sangatlah mahal nan memanjakan mata.

Masuk ke dalam lagi, aka nada sebuah ruang keluarga dengan sofa santai yang besar dan LED TV juga sebuah kulkas dan barang-barang lain seperti meja nakas. Lantainya dialasi oleh karpet bulu lembut yang begitu lucu bergambar seekor gajah dan beruang.

Lebih ke dalam, ada sebuah ruang makan di mana pemeran utama kita berada. Tiga orang duduk mengelilingi meja yang mungil yang hanya muat untuk empat orang. Dua diantaranya adalah laki-laki dan satu perempuan.

Laki-laki pertama namanya adalah Jung Yunho. Dia adalah CEO di perusahaan ternama di Korea yaitu Jung Corp. Yunho adalah laki-laki yang tampan dengan wajah kecil, mata musang, hidung mancung, bibir sexy, dan kulit tan yang menggoda.

Lalu laki-laki yang kedua adalah Kim Jaejoong. Laki-laki cantik itu adalah istri kedua dari Jung Yunho. Laki-laki cantik? Ya, kalian semua tidak salah dengar. Laki-laki itu memang cantik, bahkan sangat cantik. Ia mempunyai wajah tampan yang lebih menyerupai cantik, lebih tepatnya indah. Bibirnya merah alami, bulu matanya lentik, matanya besar menawan, hidungnya mancung, kulitnya seputih susu, dan perawakan lelaki itu tidak seperti laki-laki pada umumnya, dia mungil.

Yang ketiga, perempuan sendiri adalah Kwon Boa. Dia istri pertama dari Yunho. Perempuan itu bermata lumayan besar, kulitnya putih susu, rambutnya hitam lurus sepinggang, hidungnya kecil meruncing, dan garis wajahnya yang terlihat ramah.

Ketiganya tengah duduk menikmati sarapan pagi mereka yang dibuat oleh Boa. Ketenangan itu mulai terusik saat sebuah suara manja tiba-tiba menginterupsi mereka.

''Ah, masakan Boa nuna asin sekali. Joongie tidak suka,'' celetuk Kim Jaejoong memanyukan bibirnya. Boa menatap Jaejoong dengan tatapan yang sulit diartikan. Wajah wanita itu terlihat memerah, entah karena apa.

Jung Yunho tersenyum kikuk pada Boa karena ucapan istri keduanya. Ia yakin Boa sakit hati mendengar perkataan Jaejoong barusan.

''Joongie-ah, kau tidak boleh seperti itu, ne? Boa sudah berusaha memasakkan sesuatu untuk kita. Harusnya Joongie menghargai usaha nuna,'' kata Yunho berusaha memberi pengerian pada Jaejoong.

''Tapi masakan nuna tidak enak, Yunnie-ah!'' Pekik Jaejoong.

Boa terlihat kesal namun matanya memandang sebal istri kedua suaminya. Dia menghembuskan napasnya.

''Aku akan memasak lagi!'' gerutu Boa dengan raut wajah masamnya dan mata yang memandang sebal Jaejoong.

''Tidak usah. Joongie jadi tidak berselera makan.'' Ketus Jaejoong.

Jung Yunho mau tidak mau menjadi gerah dengan kelakuan Jaejoong. Menurutnya Jaejoong sangat keterlaluan sekali. Dia tidak menghargai usaha keras Boa menyiapkan makan untuk mereka.

''Kim Jaejoong!'' Teriak Yunho. Dia kehilangan kesabarannya.

Jaejoong tersentak kaget. Yunho tidak pernah membentaknya dan barusan laki-laki itu membentaknya. Alis Jaejoong bertautan, terlihat tersinggung namun matanya berkaca-kaca. Laki-laki itu mungkin akan menangis dibentak Yunho seperti itu jika saja egonya tidak terlalu tinggi.

Yunho melihat Jaejoong yang menggeser kursinya dan berdiri. Raut wajah istri mudanya itu terlihat marah.

''Aku tidak peduli! Kau bahkan memanggilku Kim, Jung!'' Teriak Jaejoong dan terburu-buru pergi dari sana dengan cara jalannya yang terlihat lucu karena perut besarnya.

Jung Yunho menghela napas melihat kelakuan Jaejoong. Laki-laki yang dinikahinya tiga tahun lalu itu begitu keras kepala dan susah untuk dinasehati. Egonya terlalu tinggi. Ia akan berterus terang pada apa saja yang tidak disukainya walaupun itu akan sangat menyakiti hati orang lain, seperti saat ini. Bahkan, setelah Jaejoong hamil, sifat istrinya itu semakin menjadi-jadi dan semaunya sendiri. Namun dia pikir, itu hanya bawaan bayinya saja. Yunho begitu kaget saat hampir delapan bulan yang lalu istrinya dinyatakan hamil. Bagaimana tidak, Jaejoong itu seorang laki-laki, walaupun dia cantik. Dan saat dokter menjelaskan padanya semua kemungkinan yang terjadi, Yunho tidak bisa untuk tidak senang. Dia begitu senang. Ia telah lama ingin mempunyai anak, dan Tuhan memberikannya padanya melalui Jaejoong.

Yunho menatap Boa yang mendengus kesal. Istri yang dinikahi karena perjodohan lima tahun silam itu menghindari tatapan Yunho.

''Maafkan Jaejoongie, Boa. Dia sedang hamil, mungkin pembawaan bayinya.'' Kata Yunho berusaha memberi pengertian pada Boa.

Boa terkekeh sinis, ''Bukan bawaan bayinya, Yun. Sifatnya memang seperti itu, tidak akan berubah sampai kapan pun!''

''Boa!''

Yunho menatap Boa tajam.

''Apa?'' Jengah Boa, ''Kau mau membelanya lagi? Kau selalu membelanya, Yunho-ah! Hanya karena kau menikah dengannya karena cinta tanpa paksaan bukan berarti kau bisa memandangku sebelah mata. Aku dan Jaejoong punya 'kasta' yang sama. Aku sah sebagai istrimu di mata hukum, bahkan sebelum laki-laki itu ada!''

Yunho terdiam. Memang, dia menikah dengan Boa karena perjodohan. Dia tidak mencintai wanita itu. Namun jujur saja, seiring berjalannya waktu, dia mulai bisa menerima Boa dalam kehidupannya dan perlahan menyayangi Boa.

Lalu, setahun setelah pernikahannya dengan Boa berlangsung. Dia bertemu dengan Jaejoong di acara reuni sekolahnya dulu. Jaejoong adalah mantan pacarnya. Mereka putus karena Yunho dan Jaejoong yang harus berkuliah di negara yang berbeda, Yunho di Jepang dan Jaejoong di Jerman, dan keduanya tidak tahan jika harus menjalani Long Distance Relationship. Maka, mereka memutuskan untuk berpisah secara baik-baik.

Dan Yunho tidak menyangka jika dia akan bertemu dengan Jaejoong. Laki-laki itu tetap sama seperti dulu dengan sifatnya yang ramah namun keras kepala dan semaunya sendiri. Perasaan cinta yang hampir terkubur mulai tergali dengan sendirinya. Mereka bertukar nomor ponsel dan berkomunikasi dengan baik setelah itu, lalu mereka mencoba untuk kembali mengenal satu sama lain seperti dulu, dan kemudian mereka memutuskan untuk bersama. Walaupun Yunho tahu dia sudah menikah, dia tidak bisa melepaskan Jaejoong begitu saja, dia sangat mencintai pemuda cantik itu. Dan Jaejoong juga tahu bahwa Yunho telah menikah, tetapi dia tidak masalah dengan semua itu. Yang Jaejoong tahu mereka saling mencintai, dan mereka harus bersama.

Kemudian Yunho meminta restu kepada Boa, menceritakan pada istrinya bahwa dia ingin menikah lagi. Hal itu sontak membuat Boa kaget dan sakit hati, namun dia tidak bisa menolak keinginan Yunho. Dia memberikan restu itu dengan terpaksa.

Orang tua Yunho pun kaget saat sang anak mengatakan bahwa dia ingin menikah lagi. Dan saat mereka tahu jika Jaejoong yang akan dinikahi oleh Yunho, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka kenal baik dengan mantan pacar anaknya itu dan mereka begitu menyayangi Jaejoong.

''Maaf, Boa.'' Sesal Yunho.

Boa menatap Yunho dengan kesal. Kemudian perempuan itu berdiri dan pergi dengan cara berjalannya yang angkuh.

Yunho mengusap wajahnya. Dia begitu bingung.

Sebenarnya Yunho telah lama memikirkan satu hal. Ia harus menceraikan salah satu dari istrinya. Yunho hanya ingin hidup dengan seorang yang dicintainya, bukan dua orang. Terlebih, ia takut jika ia tidak memperlakukan mereka dengan adil.

Yunho mendesah linglung. Namun, siapa yang akan dipilihnya?

Kim Jaejoong atau Kwon Boa?

Antagonist Jae

Pemeran pendukung biasanya pasif dan jarang disorot

Tenggelam dalam pesona pemain utama

Kali ini aku berjanji bahwa akan membuat pemeran pendukung sepertiku lebih disorot

Terlebih oleh 'nya'

Kim Jaejoong duduk dengan tenang di sofa santai ruang keluarga. Kakinya naik ke atas meja dan tangannya memegang camilan, oh jangan lupakan juga berbagai bungkus makanan ringan yang berserakan di lantai beralaskan karpet bulu bergambar beruang dan gajah itu.

Kim Jaejoong sedang menonton televisi yang menayangkan film bergenre horror. Pemuda cantik yang tengah hamil itu memang menjadi maniak film bergenre horror yang dulunya sangat ia benci. Sesekali pekikan-pekikan kecil terdengar dari bibirnya yang mungil.

Jaejoong memicingkan matanya saat melihat Boa yang menghampirinya dengan cara jalannya yang angkuh. Dia tidak suka wanita itu, jujur saja.

Jaejoong mengangkat dagunya, lebih angkuh dengan wanita yang sekarang ada di hadapannya.

''Kim Jaejoong,'' desis Boa.

''Kwon Boa,''

''Aku membencimu, jalang.''

Jaejoong membelalakkan matanya mendengar omongan Boa. Dia menatap tajam Boa, menurunkan kakinya, dan berdiri menatap Boa sengit.

''Aku lebih membencimu, nuna.'' Jawab Jaejoong sengit dan menumpahkan snack yang dipegangnya ke atas kepala Boa.

Boa membuka mulutnya tak percaya. Wajah wanita itu terlihat memerah, dan itu membuat Jaejoong tersenyum merendahkan.

Boa mengangkat jari telunjuknya ke wajah Jaejoong, wanita itu terlihat sangat marah sampai kehilangan kata-katanya. Boa kemudian berlalu pergi dengan aura hitam menguar dari tubuhnya.

''Aish, snack ku habis.'' Keluh Jaejoong. Pemuda itu menatap penuh sesal snack yang yang berceceran di karpet, snack yang ditumpahkannya ke kepala Boa tadi. Tapi jauh dalam lubuk hatinya, dia begitu puas.

Jangan panggil dia Kim Jaejoong jika dia tidak bisa mengatasi masalah sepele seperti itu.

Jaejoong kemudian tersenyum sombong dan melanjutkan menonton film horror yang sempat tertunda semenjak kedatangan Boa tadi. Dia duduk santai di sofa tanpa niat untuk membersihkan 'kekacauan' yang dibuatnya tadi.

Antagonist Jae

Aku, mungkin akan segera menjadi pemain utama

Tunggu saja

Malam harinya, Yunho begitu pusing mendengar pertengkaran antara Jaejoong dan Boa. Ia sangat tahu jika kedua istrinya itu tidak pernah akur, tidak akan pernah bisa akur.

Ia yang begitu lelah karena energinya terkuras di kantor berharap sampai rumah mendapat sambutan yang hangat dari kedua istrinya itu malah dibuat semakin lelah mendengar pertengkaran yang tidak ada ujungnya.

Ia tahu jika Jaejoong memang sangat keras kepala dan tidak akan mau mengalah. Tapi dia tahu jika istrinya adalah orang yang sangat baik, itu terbukti dari banyaknya teman Jaejoong baik di Korea atau pun luar negeri. Dan semua teman Yunho pun mengatakan jika istri mudanya itu adalah orang yang ramah dan gampang bergaul saat ia mengajak Jaejoong ke pesta pembukaan perusahaan kolega bisnisnya.

Beda Jaejoong, lain dengan Boa. Boa adalah wanita yang dingin namun sangat ramah dengan orang-orang tertentu yang disukainya. Walaupun Yunho tahu bahwa Boa adalah perempuan yang terkenal suka membully di kampus mereka, namun Boa sudah memenuhi janjinya saat ia dijodohkan dengan Yunho bahwa ia tidak akan pernah membully lagi, dan hal itu pun terbukti.

''Aku tidak tahu apa-apa, nuna! Kau tidak boleh menuduhku sembarangan seperti itu!'' teriak Jaejoong nyaring. Pemuda hamil itu menatap sengit Boa.

''Siapa lagi yang membenciku selain kau, Kim Jaejoong! Jadi tidak mungkin lipgloss ku bisa hilang begitu saja!'' Boa tak mau kalah, dia balas meneriaki Jaejoong.

''Mana aku tahu! Aku punya banyak lipgloss yang bahkan lebih bagus dan mahal darimu, nuna! Menyedihkan sekali jika aku mengambil barang murahan yang hanya akan membuat bibirku iritasi,'' Ketus Jaejoong.

Boa menatap tak percaya pada Jaejoong. Jaejoong bilang lipglossnya barang murahan? Apa dia tak tahu jika dia juga membeli lipgloss dengan merk ternama walaupun tidak semahal punya Kim itu.

''Aku membencimu, Kim!'' Pekik Boa. Wanita itu sengaja menabrakkan bahunya dengan bahu Jaejoong. Namun Jaejoong yang tidak siap malah kehilangan keseimbangan dan jatuh.

Jaejoong mulai menangis, dia memegang perutnya. Boa terlihat kaget, ia menatap takut juga khawatir pada Jaejoong. Diliriknya Yunho yang dari tadi menyaksikan pertengkaran mereka mulai berjalan ke arahnya, tidak, ke arah mereka.

Boa menggigit bibir bawahnya. Dia memandang Jaejoong ketakutan. Padahal tadi niatnya hanya untuk menggertak saja. Dia tidak tahu jika tabrakannya yang ingin dia lakukan tidak keras itu malah membuat Jaejoong jatuh.

''Boa, apa yang kau lakukan pada Jaejoong!'' Murka Yunho. Wajah Boa berkaca-kaca. Yunho sangat marah kali ini. Laki-laki berumur dua puluh sembilan tahun itu mengangkat Jaejoong yang merintih kesakitan ala bridal style.

Boa tersenyum gugup, ''A-aku t-tidak sengaja, Yun. Aku hanya ingin menggertaknya saja tadi.''

''Hanya karena masalah lipgloss kau tidak perlu mendorongnya seperti itu. Apa jangan-jangan kau memang ingin Jaejoong keguguran, kan?''

Boa membelalakkan matanya tak percaya. Bagaimana Yunho nya bisa menuduh seperti itu? Dia sama sekali tidak berniat seperti itu.

Tanpa berkata apa pun, Yunho melewati Boa begitu saja dengan Jaejoong yang ada di gendongannya.

Boa mendelik tak percaya menatap punggung Yunho yang menjauh. Bukan, bukan punggung Yunho, tapi pemuda cantik yang ada di gendongan Yunho.

Pemuda itu menaikkan satu alisnya dan tertawa mengejeknya dari balik pundak Yunho. Laki-laki itu bahkan tak menampakkan raut wajah kesakitan sama sekali. Dia sehat.

Boa menggeram marah. Apalagi saat Jaejoong berkata tanpa suara disertai senyum kemenangannya, 'Malam ini Yunho milikku'dan secara sengaja menyamankan diri di ceruk leher Yunho.

Sial. Jadi dia hanya dibohongi oleh laki-laki munafik itu.

Boa menyeka sudut matanya yang berair, ''Aktingmu menawan, Kim,'' desisnya berbahaya, ''Dasar iblis.''

To Be Continue

Ara's back :D

Ceritanya aneh banget, kan? Ara tau -_-

Fanfic ini tiba-tiba saja muncul di pikiran Ara.

Maaf jika aneh, tapi ini baru part pertamanya saja, hehe

Selamat menikmatiiiiiiiii~