Disclaimer

Kuroko No Basket © Fujimaki Tadatoshi

Rate: T

Characters : Kagami Taiga & Kuroko Tetsuya

Chapter 1

Kuroko, Ajari aku cara berkencan!

tentang perasaan tersembunyi antara Kagami dan Kuroko yang dibatasi julukan 'Shadow & Light'.

Menguak lebih dalam tentang kegalauan Kuroko yang selama ini tersembunyi di balik tampang datarnya.

Kuroko Tetsuya, siswa kelas 1 smu, seorang anak laki-laki biasa yang sebenarnya luar biasa karena dia seperti jelangkung yang kadang muncul dan pergi tanpa kau sadari, luar biasa payahnya dalam permainan basket one vs one tapi luar biasa hebat dalam teknik passing, sifatnya yang sulit ditebak dan kedua matanya yang mirip dengan Tetsu #02 anjing peliharaan yang dia pungut di jalan. Kuroko menyebut dirinya sendiri sebagai 'bayangan'nya Kagami.

Kagami Taiga, siswa kelas 1 smu seirin, seorang anak laki-laki biasa yang sebenarnya sama sekali 'tidak biasa' karena porsi makanannya yang lima kali lipat melebihi orang normal, bisa memasukan bola basket ke ring sampai kepalanya terbentur ring saking tingginya dia melompat, gaya bicaranya yang terkadang kasar tapi entah kenapa selalu menyisipkan kalimat keigo (bahasa sopan) saat bicara dengan seniornya, sifatnya yang keras kepala, tidak mudah menyerah, luar biasa pemberani tapi nyalinya langsung ciut ketika berhadapan dengan Tetsu #02. Ya, ada banyak hal menarik tentang Kagami yang akan membuat orang bertanya-tanya apakah dia itu menakutkan atau lucu dalam berbagai arti?

Hal baru yang terjadi pada Kagami akhir-akhir ini adalah: sisi stalker. Sebenarnya sih Kagami sama sekali bukan tipikal orang yang akan bersusah payah mencari data tentang seseorang (seperti halnya momoi satsuki). Singkat cerita, Kagami sedang jatuh cinta.

Oh baiklah, seorang anak laki-laki jatuh cinta mungkin adalah hal yang normal. Belum lama ini Kagami bertemu dengan sosok perempuan yang langsung membuatnya menyadari arti 'jatuh cinta pada pandangan pertama'. Seorang anak perempuan berambut panjang biru muda, dia memakai seifuku seirin seperti Riko, Kagami bertemu dengan anak perempuan itu di taman belakang sekolah setelah jam sekolah berakhir.


17:38 PM

Kagami's Point Of View

Langit sore sudah berubah warna semakin gelap, kumpulan awan yang seperti ubur-ubur bahkan hampir tidak terlihat. Aku masih berkemas-kemas di ruang ganti setelah menjalani latihan basket ekstra ketat yang dijadwalkan pelatih. Aku pulang sendirian setelah sebelumnya gagal mencari Kuroko yang memang mudah menghilang, dia bahkan absen latihan hari ini.

Ketika aku berjalan pelan menuju gerbang, aku melihat seorang anak perempuan di dekat taman yang sedang berdiri bersembunyi di balik pohon. Awalnya aku tidak peduli, tapi aku cukup penasaran ketika anak perempuan itu terus melihat ke arahku.

"Oi… apa yang kau lakukan disana?" tanyaku

"Kagami kun…"

Aku mengangkat sebelah alis, "Dari mana kau tahu namaku?" entah kenapa aku merasa tidak asing dengan suara gadis itu. Gadis berambut biru panjang, ia punya suara yang berat seperti anak laki-laki. "Apa yang kau lakukan disini?"

Gadis itu tetap diam sambil memegang erat ujung lengan jaketnya. "Bukan urusanmu"

"Hei! Aku hanya bertanya! Lagipula kelihatannya kau sedang ada masalah"

Alih-alih menjawab, gadis itu justru menatapku cukup lama, tanpa sadar pipiku sudah berubah warna jadi merah.

"Kenapa wajahmu merah?" Tanya gadis itu dengan wajah polos

"Ke…kenapa!? Bukan urusanmu" aku mulai salah tingkah, aku sendiri bingung harus bertingkah normal seperti apa. Sebenarnya aku memikirkan sesuatu, aku merasa kenal dengan gadis itu, tapi aku sama sekali tidak ingat dimana pernah bertemu dengannya. "Ngomong-ngomong….siapa namamu?"

Suasana hening…..

Satu menit berlalu, aku tetap diam menunggu dia bicara.

Dua menit berlalu, apa susahnya menyebutkan nama? Jangan-jangan gadis itu amnesia dan lupa namanya sendiri?

Tiga menit berlalu….

Gadis itu berjalan melewatiku "Aku pulang dulu"

"Oi hei!" Aku mulai sebal, baru kali ini aku diacuhkan seperti itu. Aku menarik tangannya, ah… tanpa sadar aku memegang tangan si gadis misterius "Maaf!" aku buru-buru menjaga jarak

"Kenapa kau gugup?" Tanya gadis itu, ia tampak santai.

"Aku tidak gugup!" aku sama sekali tidak gugup! Ya aku tidak gugup! Tidak gugup sedikitpun! Tapi kenapa jantungku berdebar sangat kencang!?

"Baiklah kalau begitu, sampai jumpa"

"Tunggu"

"Apa lagi?"

"Boleh aku tahu namamu?"

"Kau bahkan tidak kenal siapa aku"

"Karena itu aku tanya namamu!"

Suasana hening kembali terulang samai akhirnya muncul seorang gadis berambut hitam pendek yang mendadak mendarat di antara aku dan gadis berambut biru itu.

Gadis itu melirikku sejenak, "Hei Tetsuna, aku lupa memberitahu dimana baju gantimu, ayo ke ruang ganti"

Mereka berdua pergi begitu saja. Apa-apaan itu tadi? Semuanya terasa seperti angin lalu. Tapi setidaknya aku mendapatkan satu hal penting, nama gadis berambut biru itu adalah Tetsuna.


15:00 PM

Kuroko's Point Of View

Aku heran bagaimana bisa Kagami makan belasan roti dan beberapa botol susu, maksudku… seberapa besar isi perutnya? Aku bahkan sudah merasa kenyang walau hanya menyantap dua potong roti dan segelas milk shake.

Jam pelajaran hari ini dipercepat karena sekolah akan direnovasi untuk persiapan festival besok. Festival ya… aku jadi bersemangat. Meskipun ada festival, kami dari tim basket masih tetap harus latihan. Kagami sudah pergi beberapa menit yang lalu, sedangkan aku masih membersihkan papan tulis karena hari ini jadwal piketku.

"Permisi…." Seorang gadis berambut hitam pendek menghampiriku. Ah, aku kenal dia. Kaoru, dia ketua kelasku "Kuroko kun, kan?"

Apa maksudnya 'kan'? apa dia masih belum mengenaliku? Aku hanya mengangguk.

"Untunglah…" Kaoru bernafas lega "Kami dari klub drama kekurangan anggota karena ada salah satu anggota kami yang mendadak jatuh sakit. Ku pikir sangat sulit mencari penggantinya tapi sepertinya kau cocok"

"Maksudnya?" aku sama sekali tidak mengerti

Dia membungkukan sedikit badannya, "AKU MOHON tolong kau jadi pemain pengganti di klub drama kami, hanya untuk sore ini saja!"

"Klub drama? Aku tidak bisa akting, lagipula aku tidak hafal dialognya"

Kaoru tersenyum lebar kemudian menarik lenganku dan mengajakku pergi keluar kelas "Kau hanya perlu mengahafal tiga atau empat dialog. Niatmu saja sudah lebih dari cukup"

Klub drama? Aku belum pernah masuk ke klub lain selain klub basket. Tapi aku tidak tega membiarkan temanku yang sedang dalam kesulitan. Kira-kira peran seperti apa ya yang akan aku mainkan?


"Jadi…." Aku menatap cermin "Kenapa aku harus berperan sebagai perempuan?"

Kaoru menepuk bahuku, "Karakter yang kau perankan adalah seorang anak perempuan yang polos, pendiam, susah diajak bicara, keberadaannya kadang tidak diketahui, SANGAT COCOK untukmu" dia mengacungkan jempol "Tolong ya, Tetsuna, drama ini sangat penting untuk kami"
"Siapa Tetsuna? Aku Tetsuya, Kuroko Tetsuya"

Kaoru hanya membalas dengan senyum. Bukan hanya Kaoru, anak-anak klub drama lainnya juga memohon padaku. Untuk seumur hidupku baru kali ini aku melihat sosokku sendiri dirombak jadi seperti perempuan dengan wig biru panjang dan memakai seragam perempuan, rok pendek ternyata sangat menyusahkan karena paha jadi terasa dingin.

Kegiatan drama berlangsung lebih cepat dari yang aku perkirakan. Aku senang acara crossdress ini berakhir, tapi tunggu… dimana Kaoru menaruh seragamku!? Anak-anak klub drama lainnya tidak ada yang tahu, Kaoru bahkan menghilang entah kemana. Jadi aku harus pulang dengan penampilan seperti ini!? Mungkin Kagami membawa dua baju ganti, baju olahraga juga tidak apa-apa, masih lebih baik daripada memakai rok. Hanya saja…. Tidak mungkin aku menemui Kagami dengan penampilan ini, bisa-bisa aku jadi bahan tertawaan. Alhasil aku terus menunggu Kaoru di taman dekat gerbang, berharap sosok Kaoru muncul membawakanku pakaian ganti yang layak.

Tapi kenapa justru Kagami yang muncul? Kagami bahkan menghampiriku.

"Oi… apa yang kau lakukan disana?" Kagami berjalan mendekatiku. Gawat… dia pasti langsung menyadari kalau ini aku.

"Kagami kun…" aku bingung harus bicara apa dulu.

"Dari mana kau tahu namaku?"

Apa? Barusan itu Kagami bertanya kenapa aku tahu namanya? Jangan-jangan… dia tidak menyadari kalau aku ini Kuroko. Oh Kagami aku tidak tahu apakah kau ini polos atau bodoh.

"Bukan urusanmu" aku ingin dia segera pergi, aku bisa mati karena malu kalau dia sadar siapa sosok di hadapannya ini. Tapi sungguh di luar dugaan, Kagami tidak mengenaliku seolah dia baru pertama kali bertemu denganku, Kagami bahkan bertanya siapa namaku. Aku kan tidak bisa langsung mengatakan aku ini Kuroko. Kami terdiam cukup lama, suasana yang canggung dan aneh, ditambah lagi sikap Kagami yang salah tingkah seakan dia jatuh cinta padaku dalam sosok perempuan.

Sosok yang dinanti (siapa lagi kalau bukan Kaoru) akhirnya muncul dan menarikku dari masalah (sejujurnya Kaoru lah sumber dari masalah ini). Kagami terus menatap kepergianku dan Kaoru. Aku pikir ini adalah akhir dari masalah crossdress, ternyata ini adalah awal dari masalah.

Esoknya, aku kembali dalam penampilan normal seperti biasa di sekolah. Kagami berdiri di hadapanku dengan wajah merah.

"Hei Kuroko, aku harap kau tidak tertawa mendengar ceritaku. Aku pikir aku sedang jatuh cinta dengan seseorang, dia siswa seirin juga, kemarin sore aku bertemu dengannya, namanya Tetsuna"

INI GAWAT! Kagami, atau lebih baik aku katakan BAKAgami, yang kau sukai itu adalah aku dan aku bukan perempuan!