A/n: Setelah nunda 1 bulan karena males, akhirnya, aku putusin ini bakal jadi fanfic Rune Factory terakhir yang bakal di publish, kemungkinan. Karena author udah move on ke pembuatan cerita yang original! :D
Title: After 3 Years Living in This Fantasy World...
Summary: "Good bye to every persons I've met here, in a great fantasy world. I'll miss you so much..."
Rating: T
Genre: Fantasy, Romance, Adventure, Mystery etc.
Warning: Typos, OC, POV changes, Garnet's POV, Emery's POV, Mirai's POV, Frey's POV, Ringo's POV, etc.
Note: Di sini lebih banyak POV-nya Emery. Bahasa dia formal tapi bercampuran sama bahasa yang gak formal. Jadi, takut gak ngerti aja... XD
[Chapter 1: Stone of Intelligence, Earth Power Keeper & Legendary Monster Tamer]
(Garnet's POV)
Ada sewaktu waktu, dimana kita akan terpisah. Semua yang ada mulainya, pasti ada akhirnya.
Jadi, hari ini adalah musim semi. Ini juga musim semi ke-3 yang udah kealaman. Jadi aku udah tinggal disini 3 tahun...
"Suatu hari, pasti datang hari dimana kita harus meninggalkan orang-orang yang kita sayangi..." Kata Emery. Waktu itu aku, Emery sama Cherry sedang di airship. Kalian tau kan pemandangan gimana? Biasa aja... -_-
"Sebenernya ngapain kita ke sini?" Tanya Cherry. Katanya pinter... -_-"
"Karena aku gak mau sampai aku melewatkan moment seperti ini..." Jawab Emery yang masih aja ngeliatin itu gunung, dll.
Sesudah hari itu, tiap malem, langit itu berbintang. Tapi bintangnya bercahaya warna biru, kuning, pink, hijau, orange, sama ungu. Yang aneh itu cahayanya. Karena warna-warni begituan...
(Emery's POV. A few days later...)
"Aneh, gak? Kalo itu bintang bercahayanya warna-warni?" Tanya Garnet sambil melihat ke langit. Saat ini aku, Cherry dan Garnet sedang berada di Dragon Lake.
"Mungkin disini memang begitu..." Kata Cherry.
"Tapi aku suka yang warnanya biru muda!" Lanjut Cherry terlihat senang.
"Tumben suka biru..." Jawab Garnet.
Tiba-tiba bintang yang kilauannya berwarna biru muda itu bersinar terang sekali.
"Ah! Kita harus ke Yokmir Forest!" Tiba-tiba Cherry menyuruh kita ke Yokmir Forest.
"Loh?! Kenapa?" Tanya Garnet heran.
"...Pokoknya ke sana!" Jawab Cherry dan langsung berlari ke Yokmir Forest.
"Kita ikuti dia!" Kataku.
Sesampai di Yokmir Forest, tepatnya di daerah dimana Ambrosia dulu berada.
"Cherry, apa yang membuat kamu ke sini?" Tanyaku sesudah menemukan Cherry disana.
"Aku juga gak tau... Tapi liat! Aku nemuin ini!" Jawab Cherry dan lalu menunjukan sebuah batu berlian berwarna biru muda.
"Hmmm... Ini apaan?" Tanya Garnet sambil melihat batu tersebut.
"Venti pasti tau..." Jawab Cherry. Tapi pandangannya masih ke batu itu.
"Ide bagus!" Seru Garnet.
Kita langsung di teleport ke istananya Ventuswill. Dia gak bilang sama sekali... -_-
"Kalian harus segera mencari semua bagian-bagiannya!" Ucap Ventuswill sesudah memperhatikan batu yang dipegang Cherry tadi.
"Maksud?" Tanya Garnet singkat.
"Pasti kalian liat bintang yang waktu itu mulai bersinar dengan warna-warna yang berbeda! Aku tahu kalian bukan berasal dari sini. Jadi temukan lah semua batu itu!" Jawab Ventuswill dengan pandangan serius.
"Kalau nggak?" Tanya Garnet lagi.
"Kalian akan lenyap untuk selama..." Jawab Ventuswill.
"Huh?! Apa?! Ada batas waktunya?!" Tanya Cherry panik.
"Pokoknya secepatnya, sebelum semua bintang itu menghilang!" Jawab Ventuswill.
"Kita harus panggil yang lain!" Kataku. Garnet dan Cherry hanya menjawabnya dengan anggukan.
"Oh iya! Satu lagi, semua orang memiliki warna batu yang berbeda. Cherry memiliki yang berwarna biru muda, yaitu Stone of Intelligence dan yang lain adalah Stone of Earth Power Keeper, Legendary Monster Tamer, Future, Music, Kingdom Ruler, Snow Dragon dan yang terakhir, Stone of Norad. Batu berwarna hijau yang hanya dapat di temukan bila orang-orang menganggapmu sebagai orang penting se-Norad." Ucap Ventuswill.
"Ok, Venti! Kita bakal nemuin semua!" Seru Cherry dan kami semua pergi untuk mencari teman-teman kita yang lain.
Sewaktu meninggalkan pintu istana, aku mendengar Lest berbicara dengan Ventuswill... Tapi itu gak begitu penting...
Keesokan harinya, setelah mengumpulkan semua orang-diantaranya Kaz, Dash, Mirai, Nekusuto, dan Yuki-Dan juga menceritakan masalahnya kepada mereka semua...
"...Berarti kalo kita gak bisa nemuin batu-batu secepatnya, kita lenyap?! Kenapa?!" Tanya Dash.
"Kemungkinan besar karena kita bukan berasal dari sini..." Jawab Nekusuto.
"Kalo begitu, kita mulai dari mana?" Tanya Kaz.
"Hmmm... Kira-kira... Dimana, ya? Batu itu bisa ada disegala tempat..." Jawab Yuki sambil berpikir.
"Sebenernya, aku punya pikiran yang Dash-kun ada di Yokmir Forest juga!" Ucap Mirai.
"Kenapa kamu mikirnya gitu?" Tanya Nekusuto heran.
"Karena yang Cherry ada disana!" Jawab Mirai sambil tersenyum.
"...Sebentar... Mungkin apa yang dibilang Mirai ada benarnya. Gimana menurut kamu, Dash?" Tanyaku.
"Mmm... Sebentar!" Jawab Dash dan langsung berlari entah ke mana.
Beberapa menit kemudian, antara 10 sampai 20 menit kemudian, Dash balik lagi...
"Yap! Mirai-chan bener!" Seru Dash. Ternyata dia sudah menemukan batunya. Batu itu berwarna biru tua.
"Ahhh! Dash-san gak ngajak-ngajak!" Bentak Cherry. Dash hanya bisa tertawa.
"Kayaknya ini Stone of Earth Power Keeper..." Kata Yuki sambil memperhatikan batu itu.
"Aha! Itu dia! Aku disini punya kekuatan alam atau bisa dibilang bumi. Tadi Cherry dapet yang itu karena dia pinter!" Kata Dash. (Baru jalan otaknya... :v)
"Berarti.. Kemungkinan batu yang dimiliki Garnet itu yang Legendary Monster Tamer!" Kataku.
"...Hmm.. Berarti aku yang Future, Neko-kun yang Music!" Seru Mirai.
"Tapi... Yang jadi masalah itu... Kita susah nyarinya..." Kata Yuki.
"Benar juga! Hmmm... Mungkin 6 batu lagi ada di kota-kota yang berbeda..." Kataku walaupun gak begitu yakin.
"...Kalo begitu, kita ke Fenith Island!" Seru Garnet serius.
"Huh?!" Semua heran.
"Dulu, peran aku sebagai Monster Tamer lebih berarti waktu aku masih disana!" Lanjut Garnet.
"Pokoknya, aku bakal ke sana!" Seru Garnet lagi dan langsung teleport ke sana.
(Garnet's POV)
Aku sampe di Fenith Island. Tapi dihadapan aku udah ada masalah...
"Hey! Kamu mencari ini?" Tanya Ringo yang sedang memegang batu berwarna kuning.
"Oi! Sembarangan ngambil hak orang!" Bentakku kesal.
"Kamu gak tau apa yang aku lakukan sekarang! Lebih baik kamu biarkan aku ngelesaiin masalah ini!" Kata Ringo.
"Apa yang kamu mau?!" Tanyaku marah.
"Hey... Aku juga punya kehidupan disana. Aku juga mau balik lagi..." Jawabnya santai.
"Gak tau kenapa... Aku seperti... Gak diberi kesempatan untuk menjalani hidup aku yang dulu..." Lanjutnya sambil menunduk.
"Aku mau pulang, tentunya..." Lanjutnya lagi. Aku kebingungan sebenernya...
"Aku memang kadang jahat. Tapi susah untuk mengendalikan diri kalau kamu punya keinginan. Tapi saat keinginan itu gak tercapai, kamu bakal menghilang selamanya..." Ringo terus bercerita.
"...Tapi kamu gak bisa begini. Itu tetep gak akan berguna!" Jawabku.
"Kalau begitu, ambil aja ini!" Kata Ringo sambil melempar batu itu dan langsung menghilang.
"Hey, Ganetto-chan!" Panggil Dash bersama yang lain. Mereka teleport ke sini ternyata...
"Dia juga mau pulang?" Bisikku sambil mikir apa yang tadi di omongin Ringo.
"Dia siapa?" Tanya Kaz.
"...Ringo..." Jawabku singkat.
"Dia tadi ada disini?" Tanya Kaz lagi.
"Iya..."
"Ngomong-ngomong, ini aku dapet batunya!" Seruku sesudah itu.
"Whoah! Keren!" Ucap Mirai.
Sebenernya, aku masih mikir apa yang dimaksud Ringo tadi. Jadi, dia juga bukan dari sini?
~ To be Continued ~
