Mulai dari latar setting cerita ini :
Akashi Seijuuro, Midorima Shintarou, Aomine Daiki, Kise Ryouta, Murasakibara Atushi, Kuroko Tetsuya, dan Momoi Satsuki kini tengah menempuh pendidikan di SMA Teiko. Momoi satsuki yang menjadi manager tim basket SMA Teiko menyukai pria dengan rambut baby bluenya dan wangi vanilla yang begitu lekat dengan tubuhnya dan orang itu adalah Kuroko Tetsuya, perasaan suka Momoi mulai timbul saat SMP dulu namun Momoi masih belum sanggup menyatakan perasaannya pada Kuroko. Sampai akhirnya dia membuat janji untuk dirinya sendiri akan menyatakan perasaanya pada Kuroko pada saat pulang sekolah setelah mengambil rapot hasil belajar mereka yang menandakan mereka akan naik tingkat kelas 3 SMA.
.
.
.
"prittttt…." Suara pluit yang momoi tiup dan menandakan latihan telah usai.
"ahh lelas sekali-ssu." Keluh kise sambil berjalan untuk mengambil air putih yang disiapkan momoi dipinggir lapangan.
"tetsu-kun, ini air untuk mu." Momoi memberikan sebotol air putih untuk kuroko sambil tersenyum manis.
"ah terima kasih momoi-san." Balas kuroko dengan senyum yang manis pula.
"ahhhh momoichi curang hanya kurokochi saja yang selalu diperhatikan." Kise menggembungkan pipinya.
"diam kau kise. Berisik sekali."
"benar, tutup mulut mu itu nanodayo."
"aominechi, midorimachi jahat-ssu."
"bersihkan tubuh kalian dan pulanglah." Titah sang kapten.
Tanpa banyak protes semua melaksanakan titah itu.
Momoi dan aomine yang rumahnya berdekatan pulang bersama dan sepanjang jalan momoi terlihat begitu gusar seperti memikirkan sesuatu.
"kau kenapa satsuki ?" Tanya aomine yang memperhatikan momoi dari tadi.
"ano..ano aomine-kun aku hanya sedang bingung saja."
"tentang tetsu ?"
"hem iya. 2 hari lagi aku berniat untuk menyatakan perasaan ku kepada tetsu-kun."
"ah. Semoga kau berhasil."
"terima kasih aomine-kun, tumben sekali kau bersikap semanis ini ?" goda momoi.
"ahh. Hentikan satsuki aku sedang lelah ingin segera tidur dan memimpikan mai-chan."
.
.
Momoi gelisah dan terus memegangi hp ditangannya karna hari ini saatnya dia menyatakan perasaanya kepada kuroko. Namun dia belum sama sekali membuat janji atau meminta kuroko untuk menemuinya sampai akhirnya momoi memutuskan untuk mengirimi kuroko email.
From : momoi satsuki
To : tetsu-kun
Subject : bertemu
Teks : tetsu-kun, ku tunggu ditaman dekat magi burger jam 3 sore ini.
Send…
Momoi memandangi jam tangannya yang sudah hampir menunjukan pukul 3 sore namun sosok pria yang ia sukai belum sekalipun muncul. Momoi sesekali bangun dari duduknya dan berjalan mengitari taman itu sampai suara datar itu mengagetkannya.
"momoi-san."
"ahhhhh. Tetsu-kun jangan mengagetkan ku !"
"gomen momoi-san."
"ah, tidak apa-apa."
"momoi-san, ada apa meminta ku datang kesini ?"
"ada yang ingin ku sampaikan pada mu tetsu-kun."
"hem. Baiklah. Apa ?"
" .ano..tetsu-kun jujur saja sebenarnya dari SMP sampai dengan sekarang aku menyukai tetsu-kun." Momoi langsung memalingkan wajahnya dari kuroko karna malu akan wajahnya yang memerah.
Kuroko tidak terkejut karna ia menyadari dari sikap momoi yang memang menunjukan suka pada dirinya namun ia tidak menyangka ia menyatakan perasaannya.
.
.
Kuroko pov
"tetsuya ada yang ingin ku sampaikan pada mu."
"ada apa Akashi-kun ?"
"aku menyukai satsuki."
Deg. Kebingungan mengisi seluruh otak kuroko.
"bagus itu Akashi-kun."
"tapi sepertinya satsuki menyukai mu."
"tenang saja Akashi-kun. Momoi-san mungkin akan menyukai Akashi-kun bila Akashi-kun lebih bersikap hangat dan perhatian lagi padanya."
"hem seperti itu. Baiklah terima kasih atas masukan mu tetsuya."
Percakapan itu terjadi sejak pertama kali mereka menjadi siswa SMA dan sejak itu tentu aku tidak sesekali menanggapi perhatian momoi-san atau bahkan bersikap lebih hangat agar momoi-san tidak menyukai lagi dan mulai menyukai Akashi-kun.
-end-
"tetsu-kun."
Kuroko pun tersadar dari lamunannya dan melihat momoi didepannya dan menunggu jawaban atas pernyataan cintanya tadi.
"maaf momoi-san, aku hanya ingin bersahabat dengan momoi-san tidak lebih. Aku harap momoi-san menerima ku sebagai sahabat." Kuroko merangkai kata yang tidak ingin melukai hati momoi lebih dalam.
"ah seperti itu rupanya. Tidak apa tetsu-kun. Aku hanya ingin menyatakannya saja agar lega dan sekarang aku sangat lega sekali dan aku terima tetsu-kun sebagai sahabat ku." Momoi mencoba tersenyum walaupun terasa sangat sakit didadanya.
"maaf aku sekali lagi momoi-san." Kuroko membukan dirinya dengan sopan ke momoi.
"tidak apa tetsu-kun. Oya maaf kan aku karna aku harus ke supermarket membeli belanjaan yang disuruh kaa-san tadi. Aku duluan ya." Momoi berlari meninggalkan kuroko yang masih terdiam pada posisinya.
Lari sekencang mungkin itu mungkin yang bisa momoi lakukan dan menahan air matanya untuk tidak terjatuh karna tidak memperhatikan jalan momoi tersandung dan terjatuh dengan cukup keras kejalan dan momoi hanya duduk dan memegang lututnya yang mengeluarkan darah karna gesekan dengan aspal jalan dan ia tidak kuat membendung tangisnya dan mengeluarkannya.
Sebuah tangan mengulur ke arah momoi yang masih terduduk ditempatnya yang terjatuh.
"jangan menangis disini, satsuki."
- bersambung-
