Ini Fanfic pertama ren pada fandom ini. mohon sambutan bantuannya ya *ojigi
FFC ini hanya akan terdiri dari 2 chapter :)
Summary : Beberapa minggu ini Lucy sudah tidak ikut dalam misi team Natsu. Ada apa gerangan? Apa team Natsu membuangnya? Apa team Natsu tak membutuhkannya? Semua angota Guild sedang membicarakannya. TWO-SHOT.
.
.
Desclaimer : Hiro Mashima
Warning : GaJe n Abal-abal
Pair : Lucy x Natsu
Genre : Romance
Rate : T
.
.
.
Ini adalah hari yang cerah di magnolia. Mari kita lihat sebuah serikat yang selalu tampak cerah di magnolia!
"Natsu, kau sudah siap?" Tanya seorang gadis berambut merah panjang –Erza.
"Tentu saja! Aku sudah tak sabar ingin segera menyelesaikan misi ini! Ayo kita pergi, Erza, Wendy, Ice Head!"
"Kau ingin mengajakku menjalankan misi apa bertarung?!" ungkap pria bermata onyx –Gray.
"Sudahlah, kita jalankan misi ini. Mira, kami berangkat. Ayo, Wendy." Erza berjalan pertama keluar dari guild dengan diikuti Wendy, charle, kemudian Natsu dan Gray.
Setelah mereka –team Natsu- agak jauh dari Guild, Guild yang sempat heningpun terpecahkan oleh suara dehaman Levy.
"Ehmmm…. Lihat? Lagi-lagi mereka pergi tanpa Lu-chan." Gadis bersurai biru itu memulai percakapan.
"Aku penasaran, apa yang terjadi? Apa mereka mengeluarkan Lucy dari team?" Tanya Lisanna.
"Lu-chan tidak lemah, kita semua tahu itu." Jawab Levy.
"Dan juga, bukan hanya Lucy yang tak ikut. Happy juga. Kalian jangan melupakannya " kakak dari Lisanna –Mira- masuk pada percakapan.
"Apa ini ada kaitannya dengan masalah pribadi?" pertanyaan dari seorang pria berambut biru tua –Macau, membuat anggota Fairytail di Guild itu terdiam dan berpikir.
"Dengan Erza, tidak mungkin. Kemarin Erza dan Lucy terlihat bercakap-cakap dengan santainya." kata seorang remaja berambut ungu tua, Romeo.
"Dengan Gray-sama juga tidak mungkin. kemarin Lusa Gray-sama dan Juvia berkunjung ke apartement Lucy-san." Kali ini pengendali airpun mengutarakan pendapatnya.
"Si Salamander itu juga terlihat baik-baik saja dengan Bunny-girl." Ucap salah satu Dragon Slayer, Gajeel.
"Lalu?"
"Ohayou minna!"
Ternyata, si topic utama –Lucy- tak disangka melenggangkan kakinya memasuki Guild dengan senyum ceria yang terpampang di wajah ayunya di ikuti 'kucing terbang' di belakangnya. Sudah beberapa hari ini ia tak berkunjung ke Guild kebanggaannya. Dan kedatangannya tersebut ternyata membuat orang-orang terkejut seakan 'tertangkap basah sedang mencuri' (bergosip tentang Lucy). Semua membeku di tempat, padahal orang yang mereka gosipkan tak mendengar apapun yang mereka bicarakan membuatnya bingung akan tingkah mereka yang menurutnya aneh. Suasana canggung akhirnya hilang setelah Mira menyapa Lucy.
"Ohayou Lucy, Happy."
"Ohayou Lu-chan! "
"Hai Mira, Levy. Syukur kalian bicara. Aku sedikit gugup karna kalian menatapku demikian. Hehe" Lucy berjalan mendekati mira dan levy dan duduk di salah satu kursi kosong di dekat Levy.
"Gomenne, Lu-chan. Kami tidak bermaksud membuatmu seolah orang asing. Kau sudah jarang sekali kesini. Jadi kami sedikit "
"Ah, maaf ya sudah jarang kesini. Aku takut dengan 'perang' antara Natsu dan Gray. Jadinya aku kesini saat mereka tak ada. hihi"
"Heh? Sejak kapan Lu-chan takut?"
"Sejak kapan ya? Mungkin sejak aku jarang kesini." Jawaban Lucy yang terkesan ngaco membuat anggota Guild yang mendengarkannya sweatdrop.
"Oh iya, aku kesini untuk tau kabar kalian dan bagaimana suasana guild. Kalian sehat? Lalu, sepertinya guild baik-baik saja ya "
"Kami baik, Lu-chan. Dan seperti yang kau katakan, Guild juga tak banyak berubah. Begini-begini saja . Lu-chan baik-baik saja, kan? Lu-chan sudah jarang kesini. Juga rasanya sudah lama tidak menjalankan misi." Levy menggenggam kedua tangan Lucy dan menatap Lucy dengan pandangan khawatir. Sebagai salah satu sahabat Lucy, dia sangatlah khawatir walau tak jarang ia bertemu dengan Lucy di tempat lain.
"Aku baik, Levy. Aku sehat! dan soal misi, aku sedang cuti saja. Master juga sudah menyetujuinya."
"Syukurlah kalau begitu."
"Baiklah, sampai disini dulu. Aku harus pulang. Happy, kalau kau ingin bermain dulu? kau boleh disini lebih lama. Aku pulang duluan, ya..."
"Ta-tapi Lucy..." Happy merasa tak enak membiarkan Lucy pulang duluan, padahal ia datang dengannya.
"Tidak apa-apa, Happy. Aku akan langsung pulang ke apartement. Okey."
"Ha'i, Mom"
Lucy pun berpamitan pada nakama-nakamanya. Ternyata, Gadis dengan surai putih panjang berniat untuk meneruskan percakapan yang sempat tertunda itu setelah sadar ada narasumber yang dapat dipercaya tentang apa yang sebenarnya terjadi di team Natsu.
"Happy!"
"Aye! Ada apa, Mira-san?" respon ceria kucing terbang milik Natsu itu sambil memakan dengan lahap ikan dari Mira.
"Kenapa Lucy tidak bergabung dalam misi lagi dengan team Natsu? Aku tak bisa bertanya langsung pada Lucy. Aku takut alasannya menyakitinya."
"Oh... soal itu…" Happy tetap focus dengan ikannya dan menggantungkan kalimat yang mungkin berisi jawaban yang membuat anggota Guild disana penasaran. 2,5, sampai 10 menit ( ) tak kunjung anggota Guild dapatkan jawabannya dari Happy membuat anggota Guild kesal bukan main.
"Happy!/Kucing sialan!" seru mereka bersamaan membuat Happy tersedak karna terkejut.
"A-apa?" Happy mulai ketakutan.
"Apa jawabannya?! Ada apa dengan Lucy?!" seru mereka lagi.
"A-aku tidak tau..." Happy hampir menangis ketakutan melihat mereka seperti akan menelan Happy.
"Apa?! Jadi buat apa kami menunggu lama?!" semua mengarahkan deathglare kepada Happy.
"Lucy disuruh berhenti oleh Natsu, Erza, Gray, dan master Makarov" Happy akhirnya mengatakan apa yang ia tau sambil menangis (?)
"Apa?! Kenapa teka-teki ini semakin membingungkan?" teriak Cana dengan frustasi. " Lalu kau?! Kenapa kau tidak ikut misi juga?" Cana benar-benar bingung.
"Ja-jangan membentakku... aku akan mengatakan apapun yang aku tau… "
"Baik, baik. Maafkan kami, Happy." Mira mengelus puncak kepala kucing berwarna biru itu dan memberi tambahan ikan di mangkuknya.
"Arigatou, Mira-san…"
"Jadi? Jawab pertanyaanku, Happy." Cana menghela nafas berusaha sabar.
"Aku tidak ikut misi karna di suruh masterku, Natsu. Dia bilang, tinggallah terus bersama Lucy untuk menjaganya. Walau ada roh Lucy yang secara bergantian menjaga Lucy, Natsu tetap bersikeras agar aku tetap disisi Lucy untuk menghemat tenaga Lucy agar tak selalu mengeluarkan roh bintangnya."
"Apa lu-chan sakit?" Levy mulai khawatir dengan sahabatnya. Sepertinya sikap over team Natsu beralasan. Lucy bukan gadis lemah.
"Benarkah Lucy-san sakit? Apa itu alasannya Gray-sama waktu dengan juvia kesana membawa buah-buahan?" juvia menunduk sedih, begitupun anggota Fairytail lainnya. Apa Lucy mereka yang ceria itu benar-benar sakit? Sakit parahkah sampai ia dilarang menjalankan misi? Apa senyum ceria itu hanya topeng untuk menutupi rasa sakitnya? Tak lama, sebuah tangispun pecah dari mata gadis bersurai biru muda yang tak lain adalah Levy. Gajeel memegang tangan Levy berusaha membuat gadis yang dikabarkan dekat dengannya itu agar tenang.
"A-ano... minna. Kenapa kalian terlihat sedih? Sepertinya Lucy tidak sakit." Suara gugup kucing biru membuat mereka mengangkat wajah dengan pandangan bingung.
"Apa maksudnya, Happy?" Tanya lisanna.
"Sepertinya Lucy sehat. Ia tidak terlihat sakit parah. Lalu aku tak pernah melihat ada dokter ke apartement Lucy. Juga Natsu, Erza, Gray, dan Wendy tidak terlihat sedih. Mereka tampak selalu ceria bersama Lucy."
"Lalu apa yang terjadi?! Ini membuatku benar-benar bingung!" Cana kembali frustasi. Melihat itu, Happy bergegas meninggalkan guild khawatir akan mendapatkan deathglare lagi dari mereka.
"Minna, aku kembali ke apartement Lucy ya..." Happy akan segera terbang dan mungkin akan segera keluar jika saja Gajeel tak menghentikannya.
"Ke apartement Bunny-Girl? kenapa tidak ke tempat si salamander?"
"Tak ada lagi. Kami sudah tak menempati tempat itu lagi. Aku selalu menjaga Lucy. Jadi aku tinggal di apartementnya. Kalau mereka sudah pulang dari misi, aku selalu tinggal bersama Charle" Happy langsung ceria mengingat kucing putih milik Wendy tersebut.
"Lalu Si Salamander kalau pulang dari misi, tinggal dimana?" Tanya Gajeel penasaran dengan seringai membayangkan bahwa Natsu tidur di jalanan atau berpindah kesana sini untuk menginap.
"Kalau Natsu… dia tinggal bersama Lucy." Jawab Happy enteng menghancurkan bayangan Natsu di pikiran Gajeel yang menderita tidur dijalanan menjadi bahagia hidup dengan seorang gadis yang cantik.
"Apa?!" sontak secara bersamaan minus Gajeel Happy saking terkejut. Bukan rahasia umum lagi tentang kedekatan Lucy dan Natsu bagi Guild mereka itu. Apapun, selalu Lucy yang akan Natsu pertama ingat dan Lucy selalu tersipu bila dekat dengan Si Salamander itu. Tapi, tak mereka sangka hubungan Lucy dan Natsu ternyata telah semakin dekat bahkan tinggal bersama seperti suami-istri.
Kembali ke Happy, setelah ia mendengar mereka menggunakan nada tinggi lagi, ia segera melesat keluar dari Guild itu. Ia segera terbang secepat yang ia bisa. Ia tak mau menjawab pertanyaan mereka lagi yang menurutnya hanya menghasilakan deathglare bukannya kata terimakasih atas informasi yang ia berikan. Hurf, Ia merasa sial hari ini.
"Minna… apa yang terjadi antara Lu-chan dan Natsu?"
"Levy... apa menurutmu mereka sudah jadian?" Cana berasumsi.
"Tapi Gray-sama tak mengabarkan kabar gembira ini pada kita semua. walaupun…"
"Walaupun apa, juvia?" Lisanna penasaran akan kalimat menggantung yang juvia katakan.
"Juvia merasa, hubungan Lucy dan Natsu memang sangatlah dekat. Juvia merasa bahwa Lucy adalah saingan Juvia. Tapi cara Lucy menatap pada Gray-sama berbeda dengan tatapan penuh kasihnya pada Natsu. Juvia sempat menjalankan misi dengan mereka, Juvia merasa Natsupun memberi perhatian lebih pada Lucy. Ia selalu khawatir akan kondisi Lucy. Bukan tak yakin pada kekuatan Lucy, dia terlihat seperti tak ingin satu gores lukapun ada pada Lucy. "
"Kalian ingat? Saat Lucy terluka? Natsu begitu marah." Ucap mira.
"Salamander juga selalu bertarung demi gadis itu. Sepertinya gadis itulah yang menjadi alasan ia bertarung dengan semangat lebih."
"Gajeel… kau memperhatikan Natsu?"
"Tentu saja. Sainganku."
"Sedetail itu?"
"Aku hanya pernah mendengar ia marah pada lawannya. Ia bilang, 'kau telah menyakiti Lucy... bahkan matipun aku tak memaafkanmu' dia berteriak demikian dan lawannyapun tumbang."
"Benarkah?" Tanya levy penasaran.
"Iya… Juvia pernah juga mendengar itu."
"Baiklah! Besok aku akan ke apartement Lucy!" Levy berkata dengan semangat. "sebagai sahabatnya, aku tidak boleh sampai tertinggal informasi penting!"
"Levy, kami percayakan padamu" Mira dan yang lainnya terseyum pada levy.
"Tapi bagaimana jika kebenarannya… Lucy dikeluarkan dari team Natsu? Karena merasa tak enak hati, mereka berbaik hati pada Lucy." Satu pernyataan dari Lisanna membuat yang lainnya merenung dan merasa sedih karenanya.
TBC
Oooooooooooooo
Maaf, masih junior walau usia udah tua. Hehe.
Pertanyaan buat para reader deh…
Ada apakah dengan Lucy? Pasti mudah kebaca. hehe
