Part 1 : Permulaan
Fanfiction
Aku Akan Melindungimu
Bilal
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Happy Reading!
.
.
.
Pagi yang cerah di desa konohakagure. Desa yang aman tentram dan damai di bawah kepemimpinan hokage ketujuh atau nanadaime hokage, yang lain dan tak bukan adalah pahlawan perang shinobi ke 4 Uzumaki Naruto. Selain menjadi pemimpin desa, dia juga memimpin sebuah keluarga kecil yang di dalamnya adalah orang yang di cintai Uzumaki Hinata yang telah menganugerahkannya 2 orang anak yaitu, Uzumaki Boruto dan Uzumaki Himawari. Keluarga yang sekilas sempurna. Dimana sang pemimpin rumah tangga adalah seorang hokage, dan istrinya seorang yang berparas cantik serta berhati lembut.
Tapi sebagian itu tidak benar….. Dimulai dari Uzumaki Naruto yang dilantik menjadi hokage. Membuat anak sulung dari nanadaime ini, mulai kehilangan perhatian dari seorang ayahnya. Boruto sering kali membuat kehebohan dengan bertingkah konyol seperti, mencoret-coret patung para hokage saat diadakannya pertemuaan 5 kage. Semua itu dilakukanya hanya ingin mendapat perhatian dari seorang ayahnya yang super sibuk itu.
Pagi itu seperti biasa tim 7 yang di pimpin oleh Konohamaru berlatih, kali ini mereka sedang latihan kekompakan tim, Yaitu mengambil lonceng dari konohamaru (Seperti latihan kakashi dulu).
Ting! Ting! Ting!.
Suara kunai yang saling beradu dan tergolong cepat. Boruto terus beradu kunai dengai senseinya konohamaru.
"Kagebunshin no jutsu!" kata Boruto seketika menciptakan 2 bayangan untuk menangkap kedua tangan serta menahan tubuh senseinya itu.
"Mitsuki" teriak Boruto.
Mitsuki yang sedari tadi sudah siap langsung memanjangkan tangannya dan melingkarkannya di tubuh Knohamaru sekaligus mengunci gerakan senseinya itu. Melihat kesempatan emas Sarada langsung melesat tanpa ragu untuk memberikan pukulan keras pada Konohamaru, yang tidak bisa bergerak akibat kukungan bunshin Boruto serta lingkran tangan Mitsuki yang menyerupai tali.
Di sisi lain, tubuh asli Boruto juga melakukan hal yang sama dilakukan oleh Sarada.
"Shannarooo"…."Terima ini dattebasaaaa" teriak keduanya.
Namun tubuh Konohamaru seketika langsung menghilang dikaranakan itu hanya bunshin. Sarada dan Boruto yang terlanjur melesat tidak dapat menghentikan laju mereka yang berlawanan arah itu. Alhasil mereka berdua bertemu dan bertubrukan.
BRUKKKK… mereka berdua meringis kesakitan, tanpa disadari posisi mereka terlihat tidak pantas dimana Sarada yang berada di atas tubuh Boruto.
Tak lama kemudian mereka berdua yang masih meringis kesakitan membuka mata mereka masing-masing, Sarada dan Boruto terdiam ketika sepasang mata onyx dan shappire mereka bertemu, Semburat kemerahan terpancar dari masing-masing wajah mereka, yang saling menatap satu sama lain.
Hening, hanya itu yang tergambarkan oleh situasi mereka saat ini.
1
2
3
"kyaaaaaa" mereka berdua langsung menjerit bersamaan saat menyadari posisi mereka saat ini.
"Baka Boruto! Apa yang kau lakukan?" geram Sarada sambil memperbaiki letak kacamatanya dan beranjak dari tubuh Boruto.
"Seharusnya aku yang bertanya dattebasa, kenapa kau malah maju juga?" lagian kau tidak melihatku ada dimana, hah?" sambil menepuk-nepuk pantatnya yang sakit sekaligus membersihkannya dari debu.
"Apa kau bilang!, apa kau tidak ingat dengan strategi yang kita buat tadi dasar bodoh, kau memang selalu membuat kekacauan. lihatlah apa yang kau perbuat, kita kehilangan kesempatan emas kita untuk mendapatkan lonceng yang ada pada Konohamaru sensei. Kata Sarada bertubi-tubi menyalahkan Boruto.
"Diamlah! jika saja kau tidak muncul sekalipun, aku bisa saja mendapatkan lonceng itu tanpa bantuanmu. Kata Boruto tak mau kalah.
Mereka berdua pun saling berhadapan dan melemparkan tatapan yang masing-masing memberikan sorot kebencian. Pertikaian keduanya memang sudah tidak asing lagi terjadi di dalam tim Konohamaru, akibat perbedaan pendapat yang berujung adu mulut antar keduanya.
"Sampai kapan kalian akan begini terus?" keluh Konohamaru yang entah sejak kapan sudah ada berdiri ditengah-tengah mereka berusaha untuk melerai pertikaian tersebut. "kupikir dengan latihan ini kalian berdua bisa mempererat kerja sama di antara kalian, Tapi kenyataannya kerja sama kalian malah semakin buruk".
"Sensei kupikir mereka semakin kompak dan serasi." timpal Mitsuki dengan senyuman polosnya.
"Itu tidak mungkin." teriak Boruto dan Sarada bersamaan.
Latihan kali ini Konohamaru menugaskan untuk mengambil lonceng, yang ada di Konohamaru untuk itu diperlukan kerja sama apa daya Boruto dan Sarada tidak bias menjalin kerja sama dengan baik alhasil hasilnya kalian sudah bayangkan gagal total. Ini juga berdampak buruk bagi keberhasilan misi-misi yang tim mereka lakukan,hanya karena kedua orang itu sering bertengkar dan berdebat dengan hal-hal yang kecil.
Akhirnya latihan tim 7 selesai, "Dengan ini latihan kita sampai di sini saja" ucap Konohamaru. Namun sebelum ketiga muridnya memutuskan untuk pulang, dia memutuskan untuk mentraktir ke tiganya makan di Ichiraku ramen, sekaligus mempererat kebersamaan timnya.
"Baiklah, sebelum kalian pergi aku akan mentraktir kalian makan di Ichiraku ramen. Bagaimana kalian mau kan?" Tawar Konohamaru.
"Yosh, baiklah, hn" jawab mereka bertiga, tanpa basa-basi karena perut mereka belum di isi sedari pagi.
Setibanya mereka berempat di kedai Ichiraku Ramen, mereka lansung disambut oleh Ayame yang meneruskan kedai ramen ayahnya ini.
"Wah, lihat siapa yang datang" seru Ayame bahagia karena pelangganya adalah anak dari cucu hokage, anak dari pasangan sasuke dan sakura serta cucu dari hokage 3 ( susah jelasinnya kepanjangan, lanjut cerita ) yang sudah lama tidak berkunjung.
"Hai Ayame san, maaf lama tidak mampir kesini" jawab Konohamaru seraya duduk di kursi bersama ketiga muridnya.
"Hahahaha, tidak apa-apa kalian pasti sibuk dengan misi kalian, jadi kalian mau pesan apa?" Tanya Ayame.
"Aku pesan ramen spesial, kalian bertiga ingin pesan apa?" Tanya Konohamaru.
"Aku pesan sama seperti yang sensei pesan" serentak mereka bertiga. " Hmm…nampaknya mereka mulai menunjukkan sikap kebersamaan mungkin ini awal yang bagus bagi mereka." batin Konohamaru yang menyadari bahwa ketiga muridnya ini memesan pesanan yang sama, dan semoga logika Konohamaru itu bisa menjadi kenyataan.
"Baiklah, 4 ramen spesial akan segera datang" kata Ayame sembari berjalan menuju dapur untuk membuatkan pesanan mereka.
Setelah Ayame pergi mereka berempat hanya mengobrol ringan dan bercanda ria, kehangatan serta keakraban tim 7 mulai terasa dan semoga kebersamaan ini selalu terjaga, Semoga saja!. Tak lama berselang pesanan mereka telah tersaji di depan mereka masing-masing, aroma ramen yang harum ditambah dengan perut mereka belum terisi sejak tadi, Membuat mereka langsung menyantap hidangan tersebut.
Tiba-tiba Sarada yang asik menyantap hidangannya itu tak sengaja menumpahkan kuah ramennya yang panas dan mengenai tangan kanannya, karena sangking lahapnya makan.
Melihat kejadian itu Boruto angkat bicara "Makanya makan itu jangan terburu-buru" sedikit meledek Sarada.
Merasa diledek. sarada pun terlihat marah "Apa masalah mu tuan yang selalu IKUT CAMPUR urusan orang" menekan kata ikut campur. "Itu urusanku mau makan terburu-buru atau tidak" masih tidak terima perkataan Boruto tadi. Sarada pun melanjutkan acara makannya walaupun dia memakai tangan kiri.
Melihat perdebatan rekannya itu, Mitsuki langsung berbisik memberikan usulan kepada Boruto. "Boruto, daripada kau berdebat dengan sarada, lebih baik kau menyuapinya ramen. Lihatlah nampaknya dia kesusahan memakai tangan kiri" setelah melihat Sarada yang kesusahan makan dengan tangan kirinya.
Boruto yang mendengar usulan dari Mitsuki itu lansung membuat pipinya merona. Dia pun sempat menolak tapi melihat Sarada yang kesusahan makan dia pun pasrah dan mengambil sumpit yang ada di tangan kiri Sarada yang bermaksud untuk menyuapinya.
"Hei, apa-apaan kau kembalikan sumpitku" bentak Sarada yang tidak rela acara makannya di ganggu.
"Kau sepertinya kesusahan makan memakai tangan kiri, lagian tidak baik makan dengan tangan kiri. Sini… aku suapi " ucap Boruto berusaha untuk tidak gugup dan menyembunyikan semburat merah di pipinya.
Kata-kata Boruto tadi sukses membuat sarada kaget dan merona di pipinya ''T-tidak usah. Aku bisa makan sendiri kok" jawab Sarada sedikit gugup.
"Jangan begitu Sarada, kita ini kan 1 tim jadi wajarlah saling membantu" ucap Boruto.
"B-baiklah kalau itu maumu" jawab Sarada dengan pasrah.
"Buka mulutmu"….
.
.
Setelah acara makan mereka berempat selesai, Konohamaru serta mitsuki lansung berpamitan untuk pulang. Alhasil tinggal lah mereka berdua.
Boruto membuka pembicaraan "Sarada apa kau sudah mau pulang?" Tanya anak bersurai kuning ini.
"Yah, memangnya kenapa?" Tanya Sarada balik kepada Boruto.
"Ah…. T-tidak ada apa-apa sih, tapi aku cuma mau Tanya tentang keadaan tangan mu itu!" sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Oh…ini agak sedikit perih sih, tapi nanti juga akan sembuh kok" jawab Sarada sambil mengelus tangan kanannya yang sedikt melepuh.
Melihat itu Boruto pun mengajak Sarada untuk ke apotik untuk membelikannya perban dan minyak gosok/saleb. ( mungkin di Konoha ada apotik atau minyak gosok ), kembali ke cerita.
"Sarada ayo kita ke apotik, aku akan membelikanmu obat untuk lukamu itu" seraya menarik tangan sarada, tentunya tangan yang tidak terluka.
"Hei pelan-pelan….." sarada yang kaget pun, hanya pasrah mengikuti Boruto.
Setelah Boruto mengajak Sarada dengan sedikit paksaan ke apotik terdekat dan memebeli perban dan miyak gosok/saleb. Sesudah itu mereka berdua duduk di bangku taman. Dan disana Boruto sedari tadi serius mengobati lukanya sarada, sangking seriusnya dia tidak meyadari kalau wajah Sarada sudah merona akibat perhatian yang diberikannya.
Deg, Deg, Deg…. Jantung Sarada berdetak cepat akibat ulah Boruto "Perasaan apa ini?, kenapa aku jadi deg-degan seperti ini. Dia kan hanya mengobati luka ku!." Batin Sarada
"Selesai, tanganmu sudah ku obati." Ucap Boruto, sambil tersenyemum lebar ke Sarada.
"T-terima kasih. maaf menyusahkan" kata Sarada yang sudah memerah wajahnya akibat perlakuan Boruto kepadanya.
"Hehehehe… ini gampang kok, lain kali berhati hatilah jika kau terluka kan aku yang repot." Sambil tersenyum lebar ke Sarada.
"Hn, baiklah aku akan pulang" sebelum Sarada beranjak dari duduknya Boruto menahan tangan Sarada.
"Mau kuantar pulang , langit sudah mulai gelap tidak baik anak perempuan pulang malam-malam sendirian." Tawar Boruto ke Sarada.
"Hn, terserah" jawab Sarada datar, namun di dalam hatinya ia sangat senang.
.
.
Sesampainya di rumah Sarada, Boruto pun langsung berpamitan pulang ke Sarada.
"Kau tidak mampir dulu" tawar Sarada.
"Tidak terima kasih , aku langsung pulang saja, ngomong-ngomong terima kasih untuk hari ini Sarada. Lain kali berhati hatilah lagi, aku tidak mau melihat mu terluka lagi" ucap Boruto sambil mengelus tangan Sarada dengan lembut dan senyuman. Lalu ia pun pergi sambil melambaikan tangannya.
Sarada pun merona sambil tersenyum saat masuk ke rumahnya.
"Tadaima." Ucap Sarada.
"Hai Sarada, kenapa hari ini kau tampak senang sekali, hmmm…?" Tanya Sakura kepada anaknya ini, yang sepertinya menyembunyikan sesuatu darinya.
"Tidak ada apa-apa mama, aku kan selalu Nampak ceria tiap harinya!" jawab Sarada.
"hmm… Baiklah kalau kau tidak memberitau mama, pergilah mandi dan cepat pergi makan, mama sudah menyiapkan makan malam" sifat ke ibu-ibuan Sakura mulai muncul.
"Hn….." Sarada pun bergegas mematuhi perkataan ibunya itu.
.
.
Setelah makan malam, Sarada pun langsung pergi ke kamarnya. Dan berbaring di kasurnya ia tidak langsung tidur melainkan memikirkan kejadian-kejadian yang tadi menimpanya. Mulai dari saat dia saling bertatapan dengan Boruto di tempat latihan dikarenakan mereka berdua terjatuh dan saling tindih , dan saat Boruto menyuapinya, serta dimana Boruto mengobati lukanya. Wajah Sarada pun merona saat mengingat itu semua. Sambil mengelus tangannya yang diperban itu, dia pun mengingat kembali ucapan Boruto saat mereka berpisah tadi "Aku tidak mau melihat kau teluka lagi".
"Dasar baka Boruto!" sambil tersenyum, Sarada pun terlelap dan bermimpi indah.
.
.
Sementara itu, di lain tempat Boruto juga berbaring di atas kasurnya yang empuk. Ia juga sedang mengingat-ingat kejadian tadi, yang sukses membuat dia senyum-senyum sendiri. Lama-kelamaan akhirnya Boruto pun terlelap dan bermimpi indah.
.
.
Tanpa di sadari benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka
Akankah, cinta mereka akan bersatu…
Bersambung…
.
.
.
Haaaa… akhirnya Fanfic pertama saya selesai juga, bagaimana apa cerita ini menghibur atau tidak? Mohon maaf jika banyak kesalahan kata atau yang lainnya. Karna ini adalah fanfic pertama saya. Saya juga perlu belajar lebih banyak lagi untuk membuat cerita yang lebih bagus lagi ke depanya.
Saya juga meminta kepada pembaca, jika ada saran atau kritik mohon di review yah, supaya saya juga bisa tau kesalahan saya dimana. Ngomong-ngomong saya terinspirasi dari beberapa fanfic yang saya baca seperti aku selalu setia by YOGA07, Boruto & Sarada : Sweet Romance by noviquiin. Terima kasih banyak yang sudah menginspirasiku untuk membuat cerita ini.
Saya juga berterima kasih kepada para pembaca, yang sudah sempat untuk membaca cerita ini. Mungkin saya juga ingin meminta pendapat anda tentang cerita ini juga, mau dilanjutkan atau tidak.
Sekali lagi mohon maaf karna banyak kesalahan saat membuat cerita ini. Untuk chapter ke 2 mungkin saya menunggu respon dari kalian dulu. thank you and see you next time.
