"Akhirnya sesuatu yang lama kita nati telah datang kawan"
seorang pria dengan tegaknya berdiri diatas batu yang sangat besar sambil mengacungkan pedang yang sedari tadi ia telah genggam, rambut dan baju kimono yang ia pakai seolah-olah melambai lambai tertiup angin..sementara orang yang berada dihadapannya hanya tersenyum penuh makna antara senang dan kecut menghias bibirnya jubah dengan motif api dibawahnya yang ia kenakan ikut melambai terbawa angin dengan gagah dan sambil mulai mengikatkan ikat kepalanya. Setelah selasai mengikatkan kepalanya ia memberikan aba2 kepada makhluk yang sedaritadi telah ia tunggangi di atas kepalanya
" ayo bos katak, hadapi ini sasuke...! "
Dengan berani dan tersenyum ia mulai menyerang pemuda yang ia panggil sasuke itu, teman sseperjuangan sekaligus rivalnya...kunai mata 3 yang ia lemparkan bertebaran kemana2 setelah di tepis dengan pedang oleh lawannya namun keadaan inilah yang ternyata malah diharapkan oleh keturunan hokage ke 4 itu.. Sementara itu sasuke telah membuat segel tangan bersiap menyerang dengan bola api, bola api yang besarnya lebih dari penggunanya itu siap menyerang naruto, namun sebelum bola api itu menjilat kulit keturunan hokage itu hewan kodok yang selama ini ditungganginya merapalkan segel tangan dan mengeluarkan bola air yang sama besarnya dengan bola api itu sehingga keadaanpun seimbang. kepulan uap bekas beradunya air dan api itu mulai menipis namun bukan main kagetnya sasuke orang dihadapannya hilang dalam sekejap dan tiba2 sudah berada di belakangnya
" kau mencari apa teme hehehhe"
dengan cengiran khasnya naruto meledek temannya itu
" naruto kau!, tapi aku sudah menduga kau menggunakan hiraisin warisan ayahmu maka dari itu aku menangkis kunai2 mu ke arah yang bisa sharingan ku jangkau kau tak lihat di belakangmu itu HOKAGE?!.
Hewan ular yang sama besarnya dengan kodok milik naruto itu besiap ingin memakan tubuh yang lebih kecil dari hewan itu, namun ketika itu terjadi bukan main kecewanya ular raksasa itu yang dimakan hanya kepulan asap putih yang lama kelamaan menghilang..
" Kau kira aku bodoh sasuke lihatlah di sekelilingmu itu !
Tepat di sekeliling sasuke berdiri bunshin naruto yang masing2 berdiri di tempat kunai mata tiga yang sedari tadi bertebaran itu
" sial "
ya hanya kata umptan itu yang mewakili kekesalan sasuke saat ini
" ternyata kau pintar juga dobe, tak salah mereka dan aku menjadikan kau HOKAGE "
puluhan naruto yang bergerak secepat kilat kini telah beradu fisik kepada pemilik mata sharingan itu kunai mata 3 itu bergerak kesana kemari diikuti puluhan bunshin yang sedang beradu fisik dengan sasuke, namun lama kelamaan bunshin itu berubah menjadi satu oarang yang nyata yaitu naruto yang sebenarnya dengan rasengan yang super besar itu melihat itu sasuke yang telah hilang kesibukannya melawan bunshin naruto segera mengeluarkan decitan kilat di telapak tangannya dan segera menghampiri naruto yang sedang berlari ke arahnya. Akhirnya ke 2 jurus hebat itu beradu dan menghasilkan cahaya yang menyilaukan.
Cahaya yang terang itu dalam sekejap hilang digantikan dengan kegelapan dan sesosok mahluk orange yang berdiri tegak gagah mempunyai 9 ekor yang melambai lambai dengan garangnya
" apa yang kau lihat bocah pergilah ! "
Keringat deras mengucur di tubuh bocah berusia kurang lebih 10 tahun itu ketakutan yang luar biasa menghampirinya, rasa takut yang berlebihan itu membuatnnya shock sementara waktu sampai ia tersadar dari tidurnya
" kaa san!.."
Teriakan itu menggema di kamarnya sehingga menyita perhatian seorang wanita yang sedari tadi hanya berkutik di dapur sedang membuatkan sarapan kini harus menunda acara memasak riangnya dan segera berlari ke kamar anak semata wayangnya itu
" ada apa Minato! "
Dilihat anaknya sedang duduk di pinggir kasur yang telah berantakan karena mimpi yang dialaminya telah membuat ia bergerak tak karuan kesana kemari,
" ada apa minato "
suara yang tadi keras kini telah lembut tertdengar di telinga.
" mimpi itu lagi kaa san, lama kelamaan mimpi itu terasa begitu nyata aku seperti berada disana kaa san "
" Ah mungkin kau hanya terbawa suasana minato sudah lah itu cuma mimpi lebih baik kau segera mandi dan cepat sarapan nanti kau terlambat ke sekolah " dengan trsenyun sang itu menenangkan hati anak semata wayangnya itu.
" Yosh!"
Seperti biasa sifat asli anaknya itu mulai kelihatan, anak yang hyper aktiv itu mulai melompat tinggi dari kasurnya dan segera berlari dari kamarnya. Ya bocah ini sangat lah periang itulah yang membuat ibunya selalu tersenyum walau terkadang ia menanyakan keberadaan ayahnya yang sedari lahir telah pergi entah kemana dan sang ibu hanya menjawab telah terjadi kecelakaan waktu itu tanpa di perjelas bocah itupun mengerti maksud dari sang ibu.
" Aku berangkat kaa san "
" Ya hati2 yaa "...
Bell sekolah pun telah berbunyi tandanya anak2 pulang kerumah msing2 setelah berjam2 menerima pelajaran. Hari ini tak seperti hari2 biasanya jalanan yang bisanya ramai kini sepi sekali, angin yang bertiupun sekarang lebih dingin dan membuat badan Minato menggigil
" Sial coba tadi aku berpakain lebih tebal angin siang ini, sial begitu dingin "
Angin itu mulai menambah kecepatannya sehingga membuat badan minato lebih menggigil. Namun tanpa disadarri minato seseorang yang lebih tua darinya telah mengikutinya dari belakang dan segera ingin menyerangnya dengan tiga cakar besi, ia menyerang minato dengan cara melemparnya tiga cakar besi itu
" Sudah tiba saatnta mati kau "
Rasa gembira dan hawa yang sangat puas telah terpancar dari balik topengnya yang berhidung mancung dan berwarna merah itu setelah cakar besinya jarak satu jengkal lagi mengenai Minato.
" Tidak semudah itu iblis "
Prank !.seorang pria bertopeng putih dengan gambar kera melempar Sebuah kuunai menghalangi laju dari 3 cakar besi yang hampir mengenai minato. Sementara kunai yang satu lagi melesat menuju pria bertopeng merah itu. Namun pria bertopeng merah itu berubah menjadi seonggok kayu, dan tiba2 pria bertopeng merah itu telah berada di belakang pria bertopeng kera itu.
" Kau akan merasakan sayatan pedangku ANBU "
" Cuih! Tidak semudah itu iblis "
Orang yang dipanggil ANBU itu segera merapalkan segel
" Kucyose no jutsu "
sebuah tongkat tiba2 muncul dan segera menghantam pria bertopeng merah itu membuat pria itu jauh mengudara. Dan ANBU itupun menghilang.
" Hmm suara gaduh apa ya tadi "
Minato tak tau apa yang sedang terjadi tadi di belakannya, ketika ia menoleh ke belakang hanya ada daun yang sedang berterbangan.
~~~~~~~
Dalam ruangan ini dua orang sedang terlibat percakapan yang sangat serius. Satu orang berpakaian tidak seperti orang pada umumnya jubah perisai dengan pedang dipunggungnya dengan topeng bermotif burung menandakan dia adalah salah satu ANBU
" Hinata- sama sepertnya sekarang sudah waktunya kita tak mungkin menunda lagi "
" Sepertinya aku tidak akan melakukan itu "
" Apa yang hendak anda lakukan hinata sama bukankah ini sudah seharusnya "
" Diam kau! Kau tak mengerti apa yang kami rasakan dan kau tak mengerti apa yang anak itu rasakan"
Terasa emosi yang begitu dalam dari orang yang dipanggil Hinata sama itu, dan seketika air matanya pun mengalir.
Karna iba ANBU itu membuka topeng burungnya itu.
" Ini aku nii san "
Sambil menunjukan jati dirinya dengan memeluk seranya memang kedua oarang itu telah mengenal lebih jauh
" Aku tau itu kau Hanabi walaupun aku disini tapi aku tidak lupa dengan Byakugan ku "
" Aku tau perasaan mu nii san tp ini memang seharusnya, aku tau kau tak mau kehilangan untuk kedua kalinya tp apa kau tak percaya kepada Naruto sama dan anakmu itu "
" Aku tau Hanabi tapi... "
" Nii san! Dia adalah keponakanku untuk apa aku menjalankan tugas ini kalu aku tidak percaya kepadanya dan kepada naruto sama, ingat lah jalan ninjanya, jalan ninjamu, dan wasiat darinya! "
" Aku ..."
Pofff! Sebelum hinata menyelesaikan kata2nya tiba2 ANBU yang lain telah datang tapi melihat temanya telah membuka topeng ia pun ikut membuka topeng bermotif kera nya.
" Hinata nii san lama tak jumpa! "
" Konohamaru senang melihatmu, kalian hebat2 sudah jadi ANBU, tp aku tak akan pergi"
" Tp mau tidak mau nii san harus kembali ke konoha mereka juga ternyata bisa kesini, salah satu dari mereka tadi menyerang Minato, tapi untung ada aku hahhahahahhahahah "
Bruk! Pintu kamar tempat ketiga orang itu bicara kini terbuka dengan kencangnya hingga membuat ketiga orang di dalamnya Keget bukan main ditambah lagi ia melihat seseorang yang sepertinya penuh amarah...
