Sulay Fanfiction Indonesia

Chapter 1

Meet by Accident

Kim Junmyeon*Zhang Yixing

Anson

Siwon

Soo Young

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Kim Jongin

Eunji

e)(o

YAOI

MPREG!

BxB

Typo(s)

You don't meet someone by accident there's always a reason, a lesson or a blessing

.

Suara musik memenuhi ruangan besar dengan tempat tidur yang berukuran besar. Tergeletak seorang namja sibuk dengan kertas ditangannya, mencoba menghafal apa yang tertulis di atas kertas itu. Kim Junmyeon anak tunggal dari pewaris yang kaya raya, ayahnya Siwon pemegang tunggal salah satu maskapai penerbangan internasional, sang ibu Soo Young yang bekerja sebagai ibu rumah tangga mengurusnya dengan penuh kasih sayang. Tidak ada cukup perhatian dari ayahnya yang sibuk bekerja, membuat Junmyeon menjadi lebih dekat dengan sang ibu. Junmyeon juga sering selisih paham dengan ayahnya yang keras itu.

Seminggu lagi adalah hari kelulusan Junmyeon, ia telah mempersiapkan untuk langkah selanjutnya. Ia akan menjadi seorang aktor seperti yang dia cita-citakan. Menjadi traineer selama bertahun-tahun dinilainya cukup relevan dengan usianya jika ia masuk ke agensi dari sekarang. Tidak ada yang tahu tentang keinginan Junmyeon, bahkan ibunya sendiri masih menganggap Junmyeon sedang memilih masuk ke universitas favorit.

" Iya nanti kusampaikan.. Malam ini tidak bisakah pulang lebih cepat? Hmm baiklah."

Soo Young ibu Junmyeon berbicara di telepon rumahnya, layaknya seorang istri yang sedang menunggu suaminya pulang kerumah.

" Junmyeon… Ayo turun ibu membuat kue untukmu." Ucap Soo Young dari lantai bawah rumah mereka.

" Ne Eomma…" Jawab Junmyeon

Junmyeon meletakkan kertas yang dibacanya dibawah bantalnya, bersiap untuk kebawah memakan makanan ibunya yang lezat.

Andai ayah ada juga dibawah. Gumam Junmyeon dalam hati.

.

.

Orang-orang lalu lalang masuk memberikan penghormatan terakhir mereka, tidak terlalu ramai hanya beberapa tetangga yang mengenali mereka. Sepasang suami istri meninggal dikarenakan tabrakan ketika mengantarkan jualan mereka subuh tadi. Meninggalkan seorang anak laki-laki yang telah di janjikan untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi lagi, karena sebentar lagi akan lulus. Yixing menangisi kepergian kedua orangtua nya, ada rasa sesak yang ia rasakan. Menyesal karena dirinyalah orangtuanya harus bekerja lebih keras lagi.

Yixing seorang anak yang biasa saja

" Yixing…"

" Baekhyun hiks…"

" Menangislah.. Aku masih ada di sisimu."

Baekhyun memeluk sahabatnya itu dengan penuh kasih sayang, walau Yixing lebih tua darinya tapi Yixing selalu lebih manja kepada dirinya. Membuat Baekhyun selalu ingin melindungi namja itu. Ditambah kenyataan bahwa Yixing kini sudah ditinggal pergi kedua orangtuanya.

" Aku akan menjagamu Yixing.." Ucap Baekhyun lagi.

.

.

Dengan bersiul bahagia Junmyeon memakai jaket kulitnya, bersiap menunggu kedatangan sahabatnya Park Chanyeol yang tinggi menjulang seperti kelebihan kalsium. Hari ini mereka telah berencana akan menghabiskan malam dengan karaoke dan mabuk-mabukan. Rutinitas setelah ujian sekolah dilakukan. Seperti biasa Junmyeon yang akan menjadi bandar membayar segala macam yang di makan dan minum sahabatnya.

" Junmyeon…"

" Ne Eomma.."

" Turun kesini dulu. Appa dan eomma mau berbicara."

" Ne.. Hmm ganteng juga." Ucap Junmyeon memperhatikan dirinya di kaca

Junmyeon turun kebawah setidaknya ia masih memiliki waktu sampai sahabatnya Chanyeol datang.

" Duduklah…"

" Kau mau keluar?." Tanya Siwon pada Junmyeon.

" Ne Appa.."

" Hmm.. Baiklah kalau begitu appa akan langsung saja."

Junmyeon dan Soo Young duduk menyimak mendengarkan, Junmyeon belum pernah dipanggil untuk berbicara serius seperti ini sebelumnya.

" Ehem appa sudah memikirkan setelah kau lulus nanti…"

" Oh iya appa aku juga mau memberitahu rencanaku.."

" Rencanamu?."

" Ne rencanaku setelah lulus nanti."

" Baiklah kita dengar dulu rencanamu itu apa."

" Aku akan ikut audisi untuk menjadi aktor."

" Aktor?." Ulang siwon

" Ne ayah, aktor."

" Haha.."

Junmyeon menatap appa nya yang tertawa mendengar perkataannya, tidak menyangka akan direspon seperti ini.

" Appa sudah menyusun masa depanmu yang lebih cerah."

" Maksud Appa?."

" Apa sudah mendaftarkan namamu di sekolah khusus penerbangan."

" A-Apa?."

" Ne, menjadi pilot lebih menjamin masa depannu daripada menjadi seorang aktor."

" Tapi Appa…"

" Junmyeon.. terima saja."

" Eomma… Tidak! Aku tidak mau menjadi pilot! Aku akan ikut audisi dan menjadi aktor seperti yang ku katakan."

" Anak ini! Kau kira modal tampang saja cukup menjadi seorang aktor?! Kehidupanmu akan menjadi konsumsi publik! Tidak! Ini keputusan keluarga dan kau harus menerimanya!."

" Keluarga? Menurut appa sesekali muncul di meja makan, sibuk dengan ponsel dan pulang larut malam itu yang disebut keluarga?!."

Plaak

" Junmyeoon.." tangis Soo Young

Siwon menatap anaknya yang sukses ditamparnya, Junmyeon menatap Siwon dengan pandangan terluka.

" Terima keputusanku dan jangan membantah!."

Siwon pergi ke kamarnya meninggalkan Junmyeon yang langsung di peluk oleh Soo Young.

" Bersabarlah Junmyeon.. Eomma harap kau menuruti kemauan appa mu.."

.

Chanyeol menatap wajah kusut sahabat di depannya, Junmyeon tidak memberitahukan permasalahan apa yang di hadapinya. Tetapi melihat dari yang di tampilkan Junmyeon sudah pasti masalah ini berat. Tidak jadi berkaraoke kini mereka duduk di tempat menjual minuman dan pembakaran.

" Sudah jangan minum lagi kau sudah mabuk." Ucap Chanyeol

" Ani… Apa Eunji tidak datang?." Tanya Junmyeon

" Hmm entahlah, mungkin sebentar lagi."

Ucap Chanyeol memandang sekelilingnya. Menatap tertarik pria kecil yang sedang memakai bandana Pikachu tampak seperti sedang menghibur rekan di depannya.

" Sudah banyak orang aneh disini." Ucap Chanyeol yang tidak digubris Junmyeon.

.

Sudah capek rasanya Baekhyun menghibur rekannya yang asik meminum arak di depannya, Yixing tidak pernah kuat meminum arak tetapi ia memaksa Baekhyun mengantarkannya untuk pergi minum sekedar melepas pikirannya. Baekhyun mencopot bandana pikachu yang dipakainya setelah ia melihat seorang pria yang memandanginya dengan pandangan aneh.

" Uh capek aku tuh, kau tidak juga ketawa. Malah sekarang orang lain yang tertawa melihatku." Ucap Baekhyun

" Baek… Aku sudah yatim piatu hiks."

" Yixing berhentilah minum, kau sudah mabuk."

" Baek.. kenapa aku selalu merasa kesepian hiks."

" Tidak kau tidak kesepian. Lihat ada aku!."

" Hiks.."

Yixing kembali meminum minumannya, tidak memperdulikan Baekhyun yang sudah melarangnya untuk menambah minuman.

" Perhatian! Tolong mobil yang di pinggir jalan segera disingkirkan." Ucap beberapa petugas tata tertib jalan.

" Hais.. Yixing tunggu disini aku akan memindahkan mobil sebentar."

Yixing tidak menjawab dia, dengan setengah kesadaran ia melihat Baekhyun sudah berlari keluar.

" Junmyeon mana kunci mobil mu? Haiss.." Chanyeol merogoh segala tempat di baju dan celana Junmyeon mencari kunci.

" Ini dia. Tunggu aku pindahkan dulu mobilnya."

Chanyeol pergi keluar meninggalkan Junmyeon yang masih asik melamun.

Yixing bangkit berdiri dengan sempoyongan, kepalanya terasa pusing karena minuman yang ia minum. Ia memilih duduk setelah berjalan beberapa langkah.

" Eunji?.. Kau sudah kemari? Ayo kita pergi." Ucap Junmyeon menarik tangan Yixing yang duduk di depannya.

Yixing yang sudah mabuk menurut di tarik Junmyeon keluar dari tempat peminuman. Junmyeon mengajak lari Yixing menyelusuri tepian jalan.

" Ayo Eunji… berlarilah.. kita tinggalkan segala masalah di belakang kita.." Ucap Junmyeon

" Ne! Kajja!." Jawab Yixing ikut lari bersama Junmyeon

" Haha ini seru…"

Mereka terus belari semakin menjauh dari tempat yang mereka tinggalkan tadi. Tidak peduli bahwa suara ketawa mereka sangat besar hingga membuat orang-orang di sekitar mereka memperhatikannya. Yixing berhenti memegang perutnya yang sakit akibat lelah berlari.

" Kenapa berhenti Eunji!."

" Aku capeek tahu! Aku bukan Eunji! Aku Yixing tau Yixing!."

" Eunji kau itu Eunji!."

" Yixing aku Yixiiing!."

Cup!

Junmyeon mencium bibir Yixing yang masih sibuk berteriak menyebutkan namanya. Yixing yang tidak menyangka akan di cium oleh seseorang yang tidak dikenalinya itu hanya terdiam menerima kecupan Junmyeon. Rasa mabuk yang ia rasakan membuat dirinya menjadi seseorang yang berbeda.

" Kajja!." Ucap Junmyeon menarik Yixing untuk menuju sebuah motel.

.

.

Good Morning!

Yixing terbangun dengan rasa sakit luar biasa di badannya, punggungnya rasanya akan patah dan rasa aneh sekitar daerah bawahnya membuat dirinya yang semula ingin bangkit berdiri menjadi terjatuh.

" Aduh..!."

" Aduh!."

Yixing merinding mendengar suara seseorang yang tampaknya asing untuk dirinya. Segera ia buka selimut yang menutupi sebagian dirinya dan memandang kepala seseorang menyembul dari balik selimut itu.

" Kyaaak siapa kau!."

" What the... Kenapa kau telanjang!."

" Kau sendiri..kyaaak mesum dasar kau mesum! Kenapa kau telanjang dan berada di ranjang bersamaku."

" Aku..Jangan-jangan!..."

" Tidaaak!."

" No!."

.

Setelah mencoba bangun dan memakai pakaian dibantu dengan Junmyeon, mau tidak mau Yixing menerima bantuan Junmyeon walau dengan setengah hati Yixing menerima bantuan Junmyeon. Akhirnya kini mereka duduk di tempat makan untuk mencari sarapan. Junmyeon sedikit merasa malu dan cemas melihat Yixing yang masih kesakitan.

" Er.. Kau laki-laki kan?." Tanya Junmyeon

" Memang yang kau lihat aku ini bagaimana?!."

" Hehe calm down. Er karena kau seorang laki-laki, jadi kurasa kita..aku.."

" Apa yang mau kau bicarakan."

" Maksudku.. aku tidak perlu bertanggungjawab apapun." Ucap Junmyeon gelisah

" Tanggung jawab?."

" Ne.. tanggung jawab er karena menusuk mu.. eh bukan maksudku.. menidurimu.."

Bruuk plaaak!

Yixing memukuli kepala Junmyeon dengan gemas, entah dosa apa yang dia lakukan hingga berjumpa dengan laki-laki seperti ini.

" Berhenti..berhenti.."

" Kyaak! Kau ini membuat aku jengkel! Hiks..Hiks...Huaaa."

" Jangan menangis.. Tolong jangan menangis.." mohon Junmyeon

Junmyeon cemas melihat Yixing yang masih menangis keras, beberapa pengunjung mulai memperhatikan mereka.

" Baik-baik, ini kartu identitasku, kau pegang semua disana alamatku, nama asliku, tanggal lahirku, jenis kelaminku dan bonus fotoku." Ucap Junmyeon menyerahkan kartu identitas pribadinya.

" Untuk apa? Hiks."

" Jaminan sewaktu-waktu misalnya er kau er bagian belakang mu sakit atau er infeksi atau..."

Plaak!

" Aduh kenapa kau memukul kepalaku lagi!."

" Kau pikir kartu identitasmu ini kartu kesehatan apa!."

" Bukan-bukan, ya setidaknya kau bisa mencariku dan memintaku membayar semua pengobatanmu."

" Hiks.. Baiklah..."

" Okay kalau begitu selesai masalah kan?."

" Hiks.. tapi..tapi kenapa kau meniduriku huaaa..." Yixing kembali menangis histeris

Junmyeon panik melihat orang-orang disekitar mereka mulai memperhatikan dirinya dan berbisik-bisik. Mendengar bahwa Yixing mengatakan ia telah menidurinya.

" Sttt... Kau ini.. Sudah jangan nangis. Aku sendiri juga tidak tahu. Anggap saja kita berjumpa karena insiden okay?. Jadi baik kau dan aku sama-sama tidak tahu. Kita mabuk kau lupa?."

" Hiks..Hiks.."

" Sepertinya kau sudah mulai agak tenang. Jam berapa sekarang sudah mau siang, aku tidak bisa lama-lama. Ingat kalau kau merasa sakit dan butuh pengobatan kabari aku." Ucap Junmyeon meninggalkan Yixing

" Hiks kau pikir kau itu siapa!." Yixing membaca kartu identitas yang diberikan Junmyeon kepadanya.

" Kim Junmyeon.. bahkan fotonya saja tidak menarik!." Ucap Yixing kesal.

.

.

Junmyeon dengan langkah hati-hati ingin naik ke lantai atas kamarnya, jika eomma nya tahu ia menginap di luar semalaman pasti ia akan diadukan ke appa nya. Eomma memang tidak pernah bisa marah kepadanya, karena itu setiap kedisplinan Junmyeon kembali ke Appa nya.

" Baru pulang?."

" A-Appa? Appa tidak kerja?."

" Dasar anak ini! Kemana saja semalaman ha! Kenapa Chanyeol mengantarkan mobilmu dan mengatakan kau pergi setelah mabuk?."

Siwon memukuli anaknya pelan, geram dengan tingkah laku anak laki-lakinya yang dicemaskannya sejak semalaman itu.

" A-Appa.. kepalaku sakit.."

" Sayang sudah biarkan Junmyeon naik ke atas, biarkan dia istirahat kasihan dia."

" Eomma.." Rengek Junmyeon

" Naiklah ke atas ne, eomma buatkan susu hangat nanti."

" Ne Eomma."

Junmyeon segera naik ke atas menghindari dari amukan appa nya lagi.

" Jangan terlalu memanjakannya sayang." Ucap Siwon

" Bagaimana mungkin aku tidak memanjakannya, dia anak kita satu-satunya. Sudah istrahatlah libur sehari bersama keluarga. Kami merindukanmu."

" Hmm baiklah..."

Siwon menuruti keinginan istrinya untuk tinggal dirumah, sesungguhnya ia pun merindukan keluarganya. Tidak terasa Junmyeon yang dahulu masih kecil sekarang sudah mau tamat sekolah. Siwon merindukan Junmyeon yang merangkak mendekatinya ketika ia pulang kerja, ataupun Junmyeon yang mengucapkan kata Appa untuk pertama kalinya. Kini Junmyeon sudah menjadi seorang laki-laki dewasa. Siwon berharap Junmyeon tidak salah jalan mengambil kehidupannya.

.

.

2 bulan berikutnya tralala..

Yixing duduk di depan televisinya sibuk mengunyah segala macam makanan, kini ia tinggal bersama Baekhyun sahabatnya dirumahnya. Ia merasa sangat beruntung memilki Baekhyun, yang membuat dirinya tidak pernah merasa kesepian dirumah itu. Baekhyun rajin bernyanyi, pandai menghibur dan sangat cerewet. Rumah tidak pernah sepi karena tingkah Baekhyun.

" Berita hari ini! Victor Blade seorang laki-laki yang berasal dari Prancis dinyatakan hamil. Berita ini dinilai tidak terlalu mengejutkan karena kehamilan untuk seorang laki-laki sudah ditemukan dari sejarah masa silam."

" Wah dengar berita itu. Aku sampai sekarang belum bisa membayangkan bagaimana jika laki-laki hamil. Pasti lucu sekali kan Yixing." Ucap Baekhyun

" Ne.. kau bayangkan dengan perut buncit kau berjalan mencari perlengkapan bayi haha." Tawa Yixing

" Haha apalagi kalau dia juga punya istri dan sedang hamil juga hahaha."

" Haha..." Yixing mengentikan tawanya.

Yixing berlari menuju toiletnya, memuntahkan segala macam makanan yang telah ia telan tadi.

" Yixing kau kenapa?!." Teriak Baekhyun panik

" Entahlah rasanya mual sekali. Mungkin aku tersedak."

" Haha kau kena karma Victor Blade hahaha."

Yixing memegang perutnya, rasa mual nya tidak juga kunjung hilang. Ia kembali memuntahkan hingga berkali-kali.

" Yixing sebaiknya kita ke dokter. Wajahmu sudah sangat pucat." Ucap Baekhyun sambil mengurut punggung Yixing

" Aku tidak apa-apa."

" Jangan membantah, ayo kita ke dokter."

Baekhyun menarik Yixing untuk mengikutinya pergi bersama mobil untuk menuju dokter. Baekhyun memang menjaga Yixing dengan penuh perhatian. Apalagi Yixing jarang sakit, membuat Baekhyun tambah khawatir dengan dirinya.

.

Yixing dan Baekhyun menunggu hasil darah dirinya, wajah Yixing sudah sangat pucat walau rasa mual mulai berkurang tetapi badannya yang menjadi dingin itu tambah mengkhawatirkan.

" Yixing bertahanlah."

" Ne Baekhyun aku hanya tidak enak badan saja."

" Tuan Zhang Yixing!."

" Ah itu namamu dipanggil, ayo kita masuk ke dalam."

Yixing menatap dokter yang seperti bingung memperhatikannya. Baekhyun pun di buat cemas dengan tatapan dokter itu.

" Er bagaimana dok hasil darahnya?." Tanya Baekhyun

" Hmm.. Bagaimana ya… Begini, ini merupakan kasus yang jarang terjadi tetapi bisa saja terjadi dimana saja."

" Iya?." Ulang Baekhyun tambah cemas

" Tuan Zhang Yixing, anda dinyatakan positif hamil."

" Apa dok?!." Tanya Yixing

" H-h-hamil?." Ulang Baekhyun

" Iya hamil sudah jalan delapan minggu."

Baekhyun menatap Yixing seakan meminta penjelasan, bagaimana dirinya tidak shock menerima diagnosa dokter bahwa sahabat laki-lakinya itu hamil. Baekhyun merasa Yixing tidak pernah dekat dengan orang lain kecuali dirinya sendiri.

" A-Apa itu anakku?." Tanya Baekhyun hilang akal

Yixing terdiam begitu juga dokter di depan mereka yang tampak bingung dengan kedua manusia di depannya itu.

" A-Apa saling meminjam baju bisa membuat kau hamil? Atau dudukan kloset? Ya mungkin dudukan kloset." Ucap Baekhyun

" Ani Baek.. Ini bukan anakmu.." Ucap Yixing menunduk

" Yixing? Katakan siapa yang menghamilimu!."

.

.

Junmyeon dan Chanyeol tertawa begitu mereka berada di kamar Junmyeon yang nyaman, Chanyeol melemparkan jaket dan tas nya sembarangan. Berbaring di kasur Junmyeon yang empuk. Junmyeon menghidupkan laptopnya. Membuka lagu yang mereka gemari, membesarkan volume speakernya dan bernyanyi mengikuti alunan lagu.

" Kau lihat tadi Jongin wajahnya? Hahaha." Ucap Chanyeol tertawa heboh

" Haha kau pasti gila. Bagaimana bisa kau merobek brosur usahanya."

" Salah dia sendiri, kita semua baru lulus. Bingung-bingung mau melanjutkan ke universitas mana eh dia sudah punya usaha sendiri. Mana sukses pula." Ucap Chanyeol

" Jadi kau iri dengannya?."

" Iri? No thank man. Aku hanya ingin mengusili nya saja. Lagipula tadi kau juga ikut memijak brosur nya kan."

" Haha habis dia lucu ketika marah haha."

" Jadi kau jadi masuk agensi man?."

Junmyeon menghentikan tawanya, mematikan musik dari laptopnya dan kemudian larut dalam bad mood.

" Ah apa lagi ini?." Tanya Chanyeol

" Entahlah man, orang tua ku menginginkan aku masuk sekolah penerbangan. Sedangkan keinginanku jauh berbeda. Apa sebaiknya aku kabur dari rumah saja?."

" Lalu hidupmu?. Apa kau sudah memikirkan? Selama traineer nanti kau mau makan pakai apa?."

" Hmm.. Kurasa aku bisa membujuk eomma ku."

" Hmm.. Kalau eomma mu berada di pihakmu kurasa kau masih aman." Ucap Chanyeol cengengesan.

" Junmyeon! Ajak Chanyeol turun kebawah kita makan appa sudah pulang." Teriak Soo Young dari bawah

" Tumben appamu pulang cepat." Ucap Chanyeol

" Iya.. Tapi bagus juga, setelah makan malam aku akan berbicara lagi tentang keinginanku. Kurasa jika kali ini aku berbicara baik-baik aku akan di dengar oleh appa." Ucap Junmyeon yakin

Walau terasa sedikit canggung Chanyeol tetap duduk di sebelah Junmyeon untuk makan bersama keluarga Junmyeon. Walau ia sudah bersahabat lama dengan Junmyeon, sering mengajak berbicara eomma nya Junmyeon, tetapi rasanya berbeda begitu ayah Junmyeon Kim Siwon yang jarang ia jumpai itu duduk di meja makan bersama. Baik Junmyeon maupun ayahnya tidak ada saling berbicara. Chanyeol hanya memakan makanan di depannya tanpa bersuara apapun.

Teet..teeet..teeet

Suara bel yang berbunyi seperti orang tidak sabar itu terus mengisi kesunyian rumah, Siwon menatap heran istrinya. Seakan bertanya siapa yang malam-malam datang seperti ini.

" Akan kubukakan." Ucap Soo Young kemudian pergi ke depan.

Junmyeon melanjutkan makannya tidak peduli dengan wajah ayahnya yang penuh tanda tanya.

" Tapi siapa dirimu?." Tanya Soo Young panik

Siwon, Junmyeon dan Chanyeol berdiri di depan tempat duduk mereka, melihat seorang pemuda kecil merisuk masuk ke dalam rumah. Di belakang Soo Young mengikutnya dengan cemas

" Hentikan menyembunyikan anakmu. Ha yang mana satu dia! Pasti yang mirip jerapah ini kan! Hey kau Junmyeon! Berani-berani nya kau menghamili sahabatku!."

" Menghamili?." Ulang Chanyeol

" Apa?!." Ucap Soo Young menutup mulutnya

" Junmyeon jelaskan ini!." Amuk Siwon

" Junmyeon atau Chanyeol?." Tanya balik Junmyeon

Krik krik krik

Mendadak menjadi sunyi, Baekhyun yang tampak kebingungan kemudian mencari sesuatu di dalam tas nya. Mengeluarkan kartu identitas dan meneliti nama serta foto yang terdapat di kartu tersebut.

" Kim Junmyeon.. dan.. oh maaf bukan dirimu.. Kau! Kau yang disebelahnya! Berani nya kau menghamili sahabatku satu-satunya! Laki-laki terbaik di daerah tempat tinggalnya! Pemegang juara satu dari tingkat sekolah dasar hingga sekarang!."

Soo Young mendadak pingsan yang langsung di tahan oleh Baekhyun yang berada di dekatnya.

" Apa! Kau menghamili laki-laki?." Kaget Chanyeol

" KIM JUNMYEOON!." Teriak Siwon

" Apakah itu mungkin?." Tanya Junmyeon shock.

TBC

*JANGAN LUPA REVIEW KAKA^^*

Maaf kalau ada yang kurang suka Mpreg

Ga tau kenapa lagi pengen bikin cerita yang family2 gitu hahah

Biar cepat nular kalik hahaha amiiin