Perkenalkan saya Aisyah author baru di fandom Hunter x Hunter.
Ini fanfic Hunter x Hunter pertama saya, mohon bantuannya ya :D
maaf kalo OOCnya *kebangetan* dan saya menyisipkan karakter original di cerita ini :D

Selamat Membaca


Pangeran Petaka

Sudah menjadi tradisi dalam monarki, bahwa putra tertua raja akan menggantikan ayahnya ketika beliau meninggal. Di sebuah pulau indah dan agak terpencil terdapat sekelompok klan bernama klan Kuruta. Klan ini terkenal dengan mata merah mereka yang indah dan bahkan dipercaya sebagai 7 keajaiban dunia. Mata mereka sebetulnya berwarna biasa seperti biru, coklat, hijau,hitam, namun ketika emosi mereka meluap mata mereka akan berubah menjadi merah. Klan Kuruta dipimpin oleh seorang raja bernama Kirito, sudah 2 tahun ia menjabat sebagai raja dan tahun ini anak pertama akan lahir!

"Syukurlah tuan, bayinya lelaki!"

"Ah… lihat betapa indahnya dia…" ujar sang raja bahagia.

"Ayah, biarkanlah ia dimandikan dulu…" kata sang ratu.

Dan sang pengasuh bayi memandikan bayi tersebut. Raja memintanya untuk memandikan putranya di tempat persalinan. Raja dan ratu begitu menunggu

kelahiran ini sehingga rasanya tak dapat berpisah barang sedetik saja. Begitu menyentuh air, sang bayi menangis, raja dan ratu tersenyum bahagia. Sejenak menangis dan tersentuh air bayi itu pun membuka matanya…

Kurapika mendesah menatap bulan dan iapun turun dari balkoni menuju kamarnya. Gelap dan dingin, saat malam hari kamar itu hanya berhiaskan cahaya bulan dan angina malam yang melewati jendela yang terbuka. Kurapika menaruh kepalanya di telapak tangan. Mengamati setiap bayangan yang dihasilkan cahaya malam, tenang sekali pikirnya. Matanya terpejam mencoba memasuki dunia memori tentang hidupnya, tentang masa lalunya yang sebetulnya hanya menghasilkan sesak saja. Kesehatannya memang memburuk belakangan ini dan ia pun tertidur saat menahan sesak yang mendera.

Kriiiiinnnggg….Krrriiiiinnnggg….
Teng Nong

Bunyi alarm dan bell pintu berbunyi bersamaan…

"KURAPIKAAAA! BANGUUNN!"

Teriak beberapa orang dari luar

Dengan malas Kurapika menyeret kakinya keluar kamar, melewati ruang tamu, menuju pintu masuk. Ia mencari-cari kunci di meja dekat pintu, namun sepertinya tidak ada disana. Tampaknya ia terlalu malas mencari kunci tersebut.

"Killua, Gon… Kuncinya tidak ada, minta cadangannya sana !" perintah Kurapika tak peduli.

Killua dan Gon akhirnya terpaksa turun ke ruang pemilik apartemen sambil bersungut-sungut sendiri. Sesekali mereka mengutuk-ngutuk Kurapika. Dalam beberapa langkah mereka pun sampai di lobi. Tampaklah putri pemilik apartemen yang sedang sibuk menasihati resepsionisnya.

"Pagi Killua, Gon!" sapa Yumi saat mereka sampai... "Mau pinjam kunci lagi?" tanya Yumi.

"Iya…" jawab Killua dan Gon sedikit kesal.

"Okay, biar aku ikut ke atas…" kata Yumi kemudian.

Dan mereka bergegas menuju kamar 202.

"Bagaimana lombanya?"

"Menang dong :D Kami sih tak terkalahkan" jawab Killua dan Gon antusias.

"Hmm… tak perlu diragukan lagi " jawab Yumi senang.

Mereka pun sampai di depan pintu dan membukanya. Dengan segera Yumi beranjak ke kamar Kurapika, Killua dan Gon yang baru pulang dari lomba pramuka berlari menuju kamar mandi. Yumi menarik selimut lalu berkacak pinggang.

"Aaaaahhhh! Bisa tidak sih membangunkanku dengan cara biasa?" tanya Kurapika geram.

"Bukannya pergi ke sekolah!" jawab Yumi.

"Kau bukan ibuku! Dan lagi, kalau ternyata aku sedang tidak memakai apapun bagaimana?" tanya Kurapika lalu menarik T-Shirtnya.

"Tidak mungkin kau seperti itu…" jawab Yumi santai.

"Yakin sekali!" bentak Kurapika dan merebut selimutnya lalu merapikannya.

"Mandi sana! Lalu pergi ke sekolah, tiga hari berturut-turut tidak datang tanpa keterangan! Aku malas menulis namamu tau!"

"(=_=')Dasar sekretaris kelas. Memang hari ini hari apa sih?" tanya Kurapika lalu melihat kalender.

Yumi memalingkan wajahnya, Kurapika tersenyum licik.

"Hahaha, pasti menyebalkan ya? Hari ini? Berusaha ya…" tawa Kurapika licik.

"Aaarrrgghh! Kau sudah janji bodoh!" bentak Yumi, Kurapika tertawa lagi.

"Lagipula, mau sampai kapan kau bolos?" tanya Yumi.

"Ya… ya aku sekolah…" kata Kurapika di akhiri senyum

A/N: blushing / ni orang ganteng amat seh.

"Bagus ! Kalau begitu aku berangkat ya…"

"Eh! Tunggu, kau tidak mau berangkat denganku, Killua dan Gon?"

"Aku berangkat dengan Killua dan Gon kok, tapi kau kan belum mandi, kalau menunggumu nanti terlambat."

"Cih, dasar. Masih keburu kok, masih 20 menit lagi sebelum bel masuk…"

Yumi berpikir.

"Ya baiklah…" jawabnya kemudian.

"Good, nha aku mandi dulu ya!" kata Kurapika.

Sementara itu Yumi menunggu di luar bersama Killua dab Gon, mereka sibuk membicarakan tentang perlombaan Pramuka kemari. Gon dan Killua tampak sangat antusias dan hari ini akan di adakan semacam acara ucapan selamat kepada tim Pramuka SMP yang tentu saja melibatkan Killua dan Gon. Oh ya, Kurapika, Gon dan Killua tinggal di apartemen yang sama. Mereka sudah seperti kakak beradik dan juga teman seperjuangan di Hunter Exam, sedangkan Yumi yang satu tahun di bawah Kurapika adalah atlet Karate di sekolah mereka, juga putri pemilik apartemen ia menempati kamar 206.

"Yo! Maaf membuat kalian menunggu, ayo berangkat…" kata Kurapika.

"Ayo! ^o^" jawab Yumi, Gon dan Killua serempak.

Sesaat kemudain, mereka sampai di sekolah. Seperti biasa Kurapika di kerubuti para gadis, ya mau di apakan lagi. Dia tampan, pintar, meski agak berandalan, juga jago karate! Dari sanalah ia mengenal sahabatnya, Yumi. Setelah tertahan beberapa saat, Kurapika berhasil juga masuk ke kelasnya, iapun duduk lalu melayangkan pandangannya ke pojok ruangan. Ia mengamati Neon yang sibuk bermesraan dengan kekasih barunya yang mirip dengan Quroll. Sesaat mata Kurapika merah karena termakan emosi dan kecemburuannya. Ia masih ingat sewaktu Neon mencampakkannya saat ia bertemu dengan cowok yang mirip

Quroll itu. Ia pun mencoba tenang dan melayangkan pandangannya ke arah lain.

"Pfffttt…" Kurapika menahan tawanya.

Ia melihat Yumi yang sedang sibuk mengerjakan 'hadiah' dari guru matematika mereka, yang tak lain dan tak bukan adalah : LEORIO. Ya, ya selain Pembina Klub PMR dan dokter terkenal di York Shin. Ia juga mengajar jadi guru MTK.

"Kesulitan…? Perlu bantuan…?" goda Kurapika.

"Tolong aku kawan… T_T" pinta Yumi memelas.

"Matematika itu mudah Yumi, kau juga sih waktu itu tidak memperhatikan saat Leorio mengajar, jadilah kamu dapat 'kado' kayak gini…"

"Ahh… aku tidak peduli. Aku bisa mengerjakannya tapi, ada beberapa bagian yang membingungkan…"

"Baiklah, tapi aku akan mengajarkanmu. Bukan memberi jawaban…"

"Aku tau :p " jawab Yumi meledek. Kurapika kebanyakan ceramah pikirnya hehe.

Belum juga Kurapika memulai, bel masuk sudah berbunyi! Untunglah pelajaran petama IPS, gurunya sepertinya tidak masuk, jadi ia bisa membantu Yumi. Sedikit penjelasan dan beberapa contoh dan Yumi pun bisa. Hebat! Kurapika memang pandai! Tapi ia tetap saja tidak bisa berhenti tertawa melihat Yumi yang sibuk menyelesaikan tugasnya. Yumi tidak peduli yang penting selesai! Saat Kurapika masih sesekali menertawainya…

"Apa yang lucu sih?" tanya Neon.

"Yumi, kalau sedang sibuk mengerjakan matematika dia kelihatan lucu sekali, tidak bisa diam. Kelimpungan sendiri meski bisa menjawabnya dengan benar…" jawab Kurapika tanpa menoleh.

Tampaknya Kurapika tidak sadar kalau yang bertanya adalah Neon. Gadis itu menarik dasi Kurapika dengan angkuh. Barulah Kurapika sadar siapa yang bertanya.

"Lihat aku saat aku berbicara dong, tampan…" goda Neon, jemarinya menyentuh pipi Kurapika.

Kurapika menepis tangan Neon dan hanya diam. Neon tersenyum puas.

"Kencan denganku yuk… Malam ini aku tidak ada janji dengan siapapun kok…"

"Tidak berminat…" jawab Kurapika dingin.

Neon pun kembali memandangi Kurapika dannnn….

"Selesai! Horeee!" teriak Yumi kegirangan.

Pada saat yang bersamaan Leorio masuk ke kelas.

"Wah selesai ya? Padahal saya sudah mempersiapkan hadiah kedua!"

"Tidak perlu weee :p … Baiklah saya janji untuk memperhatikan pelajaran anda lebih serius lagi mulai dari sekarang!"

"Haha bagus itu baru muridku!"

Tosss!

Yumi dan Leorio juga sudah bersahabat baik. Murid-murid yang lain tampak bingung dan penuh ekspresi kira-kira begini : =_="

Kurapika hanya bisa tersenyum melihat kedua sahabatnya.

"Dasar…" gumamnya.

Author : Yeeeeeiiii chapter 1 selesai :D. Hi semuanya salam kenal saya Aisyah, (bukan nama sebenarnya) ini kali pertama saya buat fanfic HxH hehehe. Sebenernya udah dari dulu suka HxH tapi baru bisa sekarang-sekarang ini aja buat fanficnya :D
Oh ya, mau jujur. Saya gak suka pairing KuraNeon. Saya hormati tapi saya tak membuat fanfic dengan pairing itu _ maaf ya. Saya lebih suka membuat satu orang karakter yang biasa saya pakai untuk jadi pasangannya Kurapika atau pendamping kayak teman dsb gitu. Ya si Yumi itu hehehehe. Saya juga tidak membuat fic genre yaoi. Mungkin kalau cuma hint dikit ada deh hehehe. Oke mohon bantuannya ya :D

Kurapika : Kenapa kelinci percobaannya saya?

Author : Soalnya Killua kan kucing, kasian kalau di jadikan bahan percobaan (dengan polosnya)

Kurapika : =.=" ugghh