Story 1: Begins Adventures!
Usai peperangan selesai, beberapa tahun kemudian sisa-sisa tubuh Alisa yang melayang di angkasa dipenuhi batu-batu komet. Pesawat luar angkasa yang tidak diketahui datang dan berhenti kemudian mereka mengambil tubuh Alisa dengan menggunakan satu tangan robot dari dalam pesawat. Di sana, Alisa eksistensi akan memiliki tenggat waktu. Alisa terlihat kaku dan tidak pernah bergerak.
"Fuyuki..."a voice from Alisa.
Tiga tahun kemudian, di Planet Keron, Dia adalah sersan yang memimpin kelompok ini tapi dia benar-benar berlagak bodoh karena ia malas dan suka mengoleksi Gundam-gundam kesukaannya.
Dia adalah Sersan Keroro.
"Lalala...aku selalu membuat robot Plaku!"Keroro bernyanyi.
Tiba-tiba ada sebuah bola kecil yang menggelindingi ke arah Sersan Keroro, tiba-tiba meledak sehingga Keroro babak belur. Rupanya bola kecil itu adalah bom! Ternyata bom itu dilempar oleh seorang Keron yang berwarna merah itu bernama Kopral Giroro. Dia adalah teman sejak kecil Keroro yang bersifat pemarah dan keras kepala tapi sebenarnya dia baik.
"Hei, Kapan kamu berlatih!" "Hanya kamu bermalas-malas main melulu!"Giroro marah saat memegang bahu Keroro.
"Ya ampun, aku tak pernah ingat aku berlatih..." "Maaf ya"Keroro selalu santai.
"Huh!" "Kamu benar-benar sersan?"Giroro menyesal.
"Bicara apa kau!" "Lihat saja, kita pasti menguasai Pekopon tahun ini!"Keroro bertindak sebagai Sersan.
"Grrr...Kau benar-benar serius, tapi kamu benar=benar tidak serius"Giroro mengomel.
"Aku tak sabar akan menjajahi Pekopon pada bulan ketiga lagi"Keroro kembali mengoleksi gundam Pla.
Soal Pekopon, Giroro mengingat orang yang disukainya di sana. "Natsumi..."
Tiba-tiba seorang anggota kelompok Keroro Platoon paling muda bernama Prajurit kelas dua Tamama. Dia bersifat rakus dan suka iri sedangkan dia menyukai sersan Keroro yang dikaguminya. Tapi dia sekarang sudah menjadi dewasa dan tidak berekor lagi.
"Tamama!"Keroro melihat Tamama datang mengunjunginya.
Tamama membawa bongkahan kotak-kotak Gundam Plastik, "Aku membawa bongkahan kotak-kotak Gundam Plastik!"
"Wow...!"Keroro bersemangat.
Hal itu membuat Giroro melamun dan jengkel.
Muncullah seorang anggota lagi berwujud ninja bernama Kepala Kopral Dororo.
Dia adalah ninja pengintai yang bertugas, sifatnya baik hati dan cinta pada keindahan alam tapi dia punya trauma masa kecil.
"Sudah lama tak ketemu, Leader-dono!"Dororo menyapa pada Keroro, mengangguk kepalanya.
"Jadi kita berkumpul setelah sudah lama tak berkumpul"Giroro berkata.
"Oh ya, soal itu Kururu-senpai tidak terlihat di sini"Tamama mengingat.
Tiba-tiba komputer itu berbunyi, Keroro menyalakan komputernya lalu menerima email dari Sersan Mayor Kururu.
Dia adalah Keron yang cerdas dalam ahli pembuat alat yang aneh tapi sifatnya menyebalkan.
"Sudah lama tak ketemu, sersan!" "Khu...khu..."Kururu tertawa aneh.
"Ada apa, Kururu?"Keroro menghubungi Kururu.
Kururu memberitahu Keroro dan yang lain bahwa komandan Garuru ingin berbicara dengan mereka di pesawatnya.
"Garuru?"Giroro terkejut.
Kururu bilang dia punya pembicaraan yang penting. Kururu lagi tertawa aneh.
Keroro mengajak yang lain pergi bertemu Garuru di pesawat milik Garuru. Tamama dan yang lain setuju dengannya.
Datanglah seorang remaja wanita berpakaian intan sedang naik tongkat yang panjang.
Dia adalah Angol Moa dulu pernah membantu Keroro Platoon dalam menjalankan tugasnya. Dia punya sifat belakang setelah mengubah jadi manusia Pokopen yang bernama Asami, dia baik hati dan suka menolong. Tapi hobinya aneh adalah menghancurkan planet.
Keroro bertemu dengan Moa. "Nona Moa?"
"Paman, aku rindu denganmu!"Angol Moa memeluk Keroro.
Tamama jadi panik dan merasa iri karena merasa ingin melakukan seperti itu.
Keroro juga mengajak Moa ke pesawat milik Garuru bersama yang lain.
Keroro dan teman-temannya pergi ke pesawat dengan menggunakan mobil terbang. Sesampai ke bukit ada pesawat yang bundar seperti UFO mendarat di lapangan yang luas, di sana ada Kururu sedang menunggu.
"Kururu, kamu menunggu kami datang"Keroro mengangkat tangannya.
"Khu...Khu..."Kururu tertawa aneh.
Giroro bertanya pada Kururu. "Apa yang diinginkan Garuru?"
Kururu menjawab, "Khu...khu...katanya dia memanggil kalian untuk sesuatu yang penting termasuk aku"
"Penting?" "Apa maksud?"Giroro tidak mengerti.
Kururu memberitahu diri tidak tahu.
Pintu belakang tiba-tiba terbuka, ada Taruru datang menyambut kedatangan Keroro Platoon.
Dia adalah Junior Tamama yang bergabung dengan Garuru Platoon.
"Selamat datang, senior-senior!" "Senior Tamama!"Taruru menyambut.
Tamama menyapa Taruru. "Sudah lama tak ketemu, Taruru!"
"Wah...senior sudah tumbuh!"Taruru memuji Tamama.
Tamama menyombongkan diri.
"Tentu saja, aku sudah berlatih mati-matian setiap tahun!"
Tamama mengharapkan Keroro akan memujinya suatu hari.
Tamama dan Taruru saling menyambut dengan mengeluarkan suara mereka.
Sesudah itu, Taruru mempersilakan Keroro dan kawannya mengikutinya untuk bertemu dengan Garuru.
Zoruru datang memberitahu kepada Garuru, kakak Giroro yagn berwarna ungu dan bersikap tenang dan dingin bahwa Keroro Platoon sudah datang.
Zoruru adalah rekan sekaligus saingan Dororo.
"Terima kasih, Zoruru" "Aku harus segera menemui mereka"
Keroro Platoon bertemu dengan Garuru sekarang di ruang yang besar.
Garuru mengangkat satu tangannya. "Terima kasih atas kedatangan kalian ke sini"
Keroro dan anggotanya membalas mengangkat satu tangan untuk menghormati.
Giroro bertanya pada Garuru, "Mau apa dengan kami?"
"Oh karena kalian dibutuhkan oleh ketua pemimpin dukun Keron, Asasa untuk ditugaskan" Garuru langsung menjawab.
"Dibutuhkan?"Giroro kaget.
"Kenapa kami dibutuhkan?"
Garuru memberitahu Keroro Platoon akan bertugas di masa depan Pekopon.
"Masa depan Pekopon?"Keroro Platoon terkejut.
Garuru menjelaskan, "Tentu saja, kalian harus bekerja sama dengan ketiga orang Pekopon yang terpilih oleh dukun Asasa.
"Tiga orang Pekopon?"Tamama berkata.
Giroro tidak setuju. "Kenapa kami harus bekerja sama dengan tiga orang Pekopon sekaligus musuh?"
"Ya, kepala dukun Asasa sudah menentukan siapa orang Pekopon yang terpilih tadi"Garuru berkata.
"Apa?"Giroro kaget. Giroro ingin tahu siapa orang Pekopon yang terpilih oleh Dukun Asasa.
Tororo akan memperlihatkan sesuatu pada Keroro Platoon.
Tororoadalah anggota dari Garuru Platoon yan paling muda. Dia saingan Kururu.
Dororo bertanya, "Apa yang kau perlihatkan pada kami?"
"Tentang profile orang Pekopon yang kalian kenal"Tororo menjawab.
Giroro merasa familiar. "Tunggu.. bukankah...?"
Pertama, di Perancis, ada seorang remaja wanita Jepang yang menunjukkan bakat balet di theater. Hal itu membuat semua orang mengagumi gadis itu. Gadis itu adalah Momoka Nishizawa (15), dulu pemilik Tamama yang punya sifat kepribadian tapi dia baik dan kaya raya. Tapi bukan hanya balet, ia juga mempelajari karate dan judo seperti Ibunya seorang petarung. Ia mempunyai kemampuan yang kuat.
Kedua, sekolah SMU, ada seorang murid perempuan yang jago bersalto senam dan lompat indah. Dia bernama Koyuki Azumaya (16), seorang gadis ninja dari kampung. Sebagai ninja, ia mempunyai kemampuan cepat sekali. Dulu dia berteman dengan Dororo yang dia tolong.
Dan ketiga, selain Koyuki di SMU ini, ada seorang lagi bernama Natsumi Hinata (16) yang berambut pendek dan bersifat energtik. Ia berlatih lari 100 meter sampai berolahraga seperti baseball, sepak bola dan voli. Dulu dia bertetangga dengan Keroro Platoon. Natsumi galak kalau Keroro berbuat onar. Sekarang Natsumi yang berusia enam belas tahun menjadi wakil ketua OSIS karena dia menguasai kemampuan.
Tapi Natsumi sedikit berubah karena dia tidak peduli lagi dengan Keroro Platoon.
Setelah film itu diperlihatkan Tororo, Keroro dan yang lain berkomentar dengan ketiga orang itu.
Tamama berkomentar, "Momochi sudah dewasa dari sebelumnya"
Dororo juga berkomentar, "Nona Koyuki juga dewasa"
"Wow...mereka benar-benar hebat!"Moa memuji.
Giroro melamun. "Natsumi...kamu benar-benar dewasa"
Keroro heran. "Kenapa ketiga orang itu terpilih tapi Fuyuki-sama dan Saburo-sama tak terpilih?"
Garuru mengatakan bahwa itu keputusan dukun Asasa. Garuru memerintahkan anggotanya untuk memberangkatkan pesawat luar angkasa ke tempat di mana dukun Asasa tinggal. Sekarang mereka sudah berangkat dengan menaiki UFO itu.
Keroro Platoon sudah sampai ke planet kecil dekat di planet keron lalu mendarat di padang rumput dengan dipenuhi angin.
Keroro melihat-lihat sekeliling. "Hah...di mana ini?"
Zoruru bergantung di atas UFO. "Di planet ini adalah planet kerolaiburu" "Di sini dukun Asasa tinggal di kuil sana"
"Kerolaiburu?" "Tidak salah lagi kudengar dari ibu, planet ini dikenal banyak kuil yang jarang dikunjungi"Dororo mengingat cerita dari Ibunya.
Garuru mengatakan, "Di sana ada kuil Razabur, dia menunggu kita"
Moa memuji pemandangan di kuil Razabur. "Wow...indah sekali!" "Katamu, pemandangan yang sangat fenomana dan romantis?"
"Tunggu, rasanya aku pernah dengar kuil razabur..."Keroro merasa familiar.
"Oh, kuil itu yang dibangun nenek moyang Razaza legendaris!"Giroro mengingat.
Tamama bertanya, "kenapa kita harus ke sana?"
Garuru pergi ke kuil Razabur. "Lihat saja!"
"Oh ya, di sana juga ada Pururu"
"Hah...Pururu-chan juga di sini?"Keroro terkejut.
"Ya, dia membantu Asasa di sana"Garuru menjawab.
Giroro tampak ingin tahu saat pergi ke kuil Razabur.
"Kalau begitu, kita pergi ke sana"
Keroro dan teman-temannya masuk ke kuil lalu bertemu dengan Pururu bersama dukun Asasa yang paling tua.
Pururu senang melihat Keroro Platoon datang.
"Keroro-kun, teman-teman!"
"Pururu, sudah lama tak bertemu"Keroro menyapa Pururu.
Pururu menghela napas. "Sigh...kamu tidak berubah, Keroro-kun"
"Anda bernama Asasa kan?" "Mau apa anda dengan kami?"Giroro bertemu dengan dukun Asasa.
Dukun Asasa mengatakan bahwa sebab Keroro Platoon memang terpilih.
"Kemarin ada yang berbicara kepadaku melalui hatiku"dukun Asasa berkata.
Keroro dan temannya bingung.
"Eh?" "Siapa yang berbicara dengan anda?"
Pururu menjelaskan, "Roh yang menyatakan pada dukun Asasa"
Dororo bertanya, "Roh?"
Taruru menyatakan, "Katanya masa depan Pekopon terlalu tidak beres maka planet kita dalam bahaya!"
Giroro menduga alasan Asasa, "Jadi..."
Dukun Asasa mengangguk kepalanya. "Benar, di masa depan ada kebenaran di balik masa peperangan itu"
Giroro menanyakan pada dukun Asasa. "Siapa roh yang berbicara dengan dukun Asasa.
Dukun Asasa memberitahu dirinya tidak bisa memberitahu apapun tapi menurutnya, roh yang memilih Keroro Platoon karena dia tahu Keroro Platoon mempunyai tindakan yang tepat.
Dukun Asasa mengajak Keroro Platoon mengikutinya.
Giroro bertanya, "Kenapa kami harus mengikutinya?"
Garuru memberitahu Giroro. "Turutlah dia!" "Dia bermaksud memanggil tiga teman kalian ke sini"
"Apa maksud?"Giroro kaget.
Di sekolah SMU, di ruang ganti perempuan, Natsumi mengganti baju seragamnya.
Koyuki berteriak dari luar ruang ganti.
"Natsumi, kita pergi!"
"Iya...sebentar lagi"Natsumi selesai memakai baju seragam.
Natsumi dan Koyuki pergi berjalan-jalan bareng dua teman sejak kecil Natsumi bernama Yayoi dan Satsuki.
Mereka asyik berngobrol saat perjalanan pulang ke rumah. Natsumi dan Koyuki dalam melanjutkan perjalanan pulang setelah berpisah dengan dua teman itu.
Koyuki merasa mengingat kenangan itu selama tiga tahun.
"Ngomong-ngomong kenangan..."
"Kenangan?"Natsumi bertanya.
"Iya, aku ingat soal Dororo dan teman-temannya" "Aku ingin bertemu dengan Dororo tiga tahun ini"Koyuki merindukan.
Natsumi merasa mengeluh.
"Oh begitu" "Tapi apakah Katak bodoh itu melupakan semua"
"Kurasa kita terlalu berbeda dengan mereka walaupun mereka adalah penjajah"
Koyuki bertanya, "Apa maksudmu?"
Natsumi kelihatan sedikti tersinggung. "Mungkin para kodok itu kemungkinan akan menyerang planet bumi lagi!" "Takkan kubiarkan mereka akan menguasai bumi!"
Koyuki berkata, "Mustahil...tak mungkin"
Natsumi mengatakan, "Sebetulnya aku mencemaskan adikku jika ia bertemu dengan katak bodoh!" "Katak bodoh itu bermaksud menyerang bumi daripada teman"
Tiba-tiba sinar cahaya datang kemari menyelimuti Natsumi dan Koyuki.
"Waa..."Natsumi dan kOyuki menutup mata mereka.
Di Perancis, di rumah kediaman Nishizawa, Momoka sedang berlatih kendo di ruang kendo. Sampai latihan selesai, Paul membawa jus sepsial untuk Momoka.
Paul adalah kepala pelayan butler sekaligus bodyguard Momoka.
"Nona, saya bawa jus kesukaan nona"Paul membawa jus spesial.
Momoka meminum jus. "Terima kasih, Paul!"
Momoka sedang memikirkan sesuatu.
Paul bertanya, "ada apa, Momoka?"
"Tidak apa-apa"Momoka menggelengkan kepalanya.
"Oh, maksudmu tuan Fuyuki?"Paul bertanya.
"Sepertinya anda merindukannya"
Momoka mengangguk kepalanya. "Ya, aku ingin bertemu dengannya"
Di balik kesifatannya, Ura Momoka tidak sabar begitu.
"Aku tak sabar ingin melihat seperti apa Fuyuki sudah tidak lama kutemui"
Balik lagi sifatnya pada Momoka asli.
"Bukan hanya Fuyuki, ada juga teman-teman yang ingin kutemui di Jepang"Momoka berwajah rindu.
"Nona Momoka..."Paul memperhatikan Momoka.
Momoka memikirkan dirinya sebagai pengecut karena gagal menyatakan cinta pada Fuyuki yang ia cintai. Karena itu Momoka bermaksud datang ke Jepang lagi untuk menyatakan cinta pada Fuyuki.
Momoka merasa cemas.
"Apakah Fuyuki-kun tidak melupakanku atau tidak?"
Tiba-tiba sinar cahaya muncul ke arah Momoka.
"Kyaaa!"Momoka terkejut.
Sinar cahaya itu membuat semua berkilauan. Sesudah kilauan cahaya hilang, Paul menutup matanya lalu membuka matanya untuk melihat apa yang terjadi. Kemudian Paul terkejut melihat sesuatu yang terjadi. Ternyata tidak ada Momoka di depan mata Paul.
"Nona momoka?" "Di mana dia?"
Momoka menutup matanya lalu membuka matanya untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata ia berada di aula kuil yang dipenuhi oleh peralatan canggih.
"Glek...di mana ini?"Momoka terkejut.
"Momoka?"seseorang muncul.
Ternyata di sana juga ada Natsumi dan Koyuki.
"Hah...Natsumi dan Koyuki!"Momoka bertemu dengan Natsumi dan Koyuki.
Momoka menggangguk kepalanya.
"Wah, kamu sudah menjadi dewasa ya!"Natsumi puji.
"Wah, cantik banget!"Koyuki memuji.
Momoka jadi malu saat dia dipuji.
"Benarkah?" "Aku nggak..." "Kak Natsumi sudah berubah, rambutmu sudah pendek!"
Koyuki memberitahu Momoka, "Benar, dia jago berolahraga dan populer di sekolah!"
"Hei, kalau kamu cantik berarti kamu populer ya?"Natsumi bertanya.
Momoka mengangguk kepala. "Iya, soal balet, jadi populer di kalangan semua orang"
Koyuki memuji, "Hebat sekali!"
Natsumi mengagumi kepopuleran Momoka.
"Hebat, kamu sudah populer karena kau kaya raya"
Momoka juga malu. "Eh...tidak..."
"Tapi di mana Fuyuki?"
Natsumi bilang pada Momoka bahwa hanya Natsumi berdua dengan Koyuki saat pulang.
"Karena tiba-tiba sinar cahaya tadi membuat kami ke sini"
"Sinar cahaya?" "Oh waktu itu..."Momoka mengingat kejadian itu.
Koyuki melihat berkeliling tempat yang tidak diketahui.
"Di manakah kita di sini?"
"Kenapa kita di sini?"Natsumi heran.
Momoka melihat tempat yang kelihatan seperti kuil.
"Sepertinya ini kuil..."
Tiba-tiba pintu gerbang terbuka, Natsumi dan temannya kaget sampai bertemu dengan Keroro Platoon.
Keroro menyambut tiga gadis itu. "Selamat datang di planet kerolaiburu, Nona Natsumi, Nona Koyuki, dan Nona Momoka!"
"Kerolaiburu?" "Jadi kita berada di planet ini?"Momoak bertanya.
"Katak bodoh!" "Kenapa kalian lakukan?"Natsumi tampak marah saat memegang kepala Keroro.
"Wah...Momochi!"Tamama kaget saat bertemu dengan Momoka.
Momoka berwajah rindu saat bertemu Tamama.
"Kamukah, Tama-chan?" "Kamu sudah besar"
Tamama memeluk Momoka dengan erat-erat.
"Sudah lama tak bertemu selama tiga tahun, Tama-chan!"Momoka memeluk Tamama saat air matanya keluar dari matanya.
"Aku juga"Tamama juga.
"Dororo, kita sudah lama tak bertemu!" "Aku merindukanmu, Dororo!"Koyuki bertemu dengan Dororo.
"Aku juga, nona Koyuki"Dororo terharu, mengangguk kepalanya
Natsumi meihat Giroro bertingkah laku aneh.
"Anu..."Giroro tidak berani mengatakan.
Natsumi tersenyum. "Sudah lama kita tak bertemu"
Muka Giroro jadi merah dan berdebar-debar.
"Wah...benar-benar merindukan!" "Katamu, reuni kita bersama?"Moa terharu.
"Moa-chan, sudah lama tak ketemu juga" "kamu sudah tambah tinggi dan cantik"Natsumi menyapa Moa.
"Benarkah?" "Habis aku berlatih menghancurkan planet-planet..."Moa merasa gugup.
Natsumi dan teman-temannya merasa hening dengan keanehan Moa.
Natsumi bertanya, "Kenapa kami di sini?"
Pururu, Keron betina warna merah muda, teman sejak kecil Keroro mengatakan bahwa ketiga orang Pokopen yang terpilih untuk bertugas di masa depan Pekopon.
Natsumi jadi kaget mendengar dari Pururu.
"Hah...jadi kami bekerja sama dengan kelompok Katak bodoh ini?"
Koyuki tertarik dengan perkataan Pururu. "Tampak menarik sekali..."
"Lalu apa tujuan kita ke masa depan bumi?"Natsumi bertanya.
"Kalian akan mencari kebenaran di masa depan"Dukun Asasa datang.
Asasa datang kemari bersama Garuru.
Pururu berkata, "Ketua Asasa!"
"Siapa dia?"Koyuki bertanya.
Dororo menjelaskan, "Dia tuan Asasa, dukun yang memberi kita ke masa depan pokopen!"
Natsumi merasa muak dengan pekerjaan itu.
"Apakah kita membantu kalian menjajah planet bumi lagi?" "Kalau permintaan itu, akan kutolak!"
Asasa mengatakan, "Huh, bukan yang kamu maksud tapi tujuan sebenarnya kalian adalah menyelamatkan seorang ahli occult di masa depan bumi!"
Natsumi dan semua orang bertanya, "Menyelamatkan Occult?"
"Jangan-jangan..."Momoka menyangka.
"Benar, jiwa masa depan mengatakan padaku melalui hati bahwa namanya Fuyuki Hinata!" Asasa mengangguk kepalanya.
"Tuan Fuyuki?"Keroro bertanya dengan kaget.
"Jadi kita menyelamatkan Fuyuki di masa depan...?"Natsumi bertanya pada Asasa.
"Ya, supaya membersihkan nama planet kita mau pun planet bumi!"Asasa mengangguk kepalanya
"Kenapa kami harus menyelamatkan Fuyuki di masa depan?"Natsumi penasaraan.
Dukun mengatakan, bahwa sebab Fuyuki merupakan saksi kebenaran.
"Adikku adalah saksi kebenaran?" "Kenapa?"Natsumi kaget.
"Permisi, kalian sebaiknya baca koran ajaib!"Kururu memberi koran ajaib kepada Natsumi.
Natsum membaca koran ajaib sehingga ia terkejut.
"Mustahil, tidak mungkin...!"Natsumi tak percaya saat membaca koran ajaib.
Koran itu menyatakan peperangan yang terjadi pada tahun 2013.
"Apa maksudnya?" "Apa yang terjadi pada Fuyuki?"Ura Momoka bertanya.
"Entahlah, ia merupakan saksi kebenaran, kalian harus melindungi dia!" "Jika tidak, masa lalu kalian akan lenyap!"dukun Asasa menjelaskan.
"Apa?"tanya Natsumi dan dua temannya terkejut.
"Apakah kalian pantas akan menerima ini?"Garuru bertanya.
Natsumi berpikir demikian lalu memutuskan untuk menerima tugas itu. Koyuki dan Momoka juga ikut.
"Baiklah, aku akan bertugas untuk menyelamatkan adikku!"
"Hm, bagus!" "Kalian harus ke ruang ganti dulu!"Asasa tersenyum.
Pururu mengantar Natsumi dan yang lainnya ke ruang ganti.
"Di sana ada pakaian yang akan kalian pilih sesuka kalian!"Pururu menjelaskan.
Di ruang ganti, Natsumi mengganti baju pelindung lalu memakai kaki pelindung. Natsumi merupakan wujud ksatria wanita yang gagah. Lalu Koyuki memakai baju ninja seperti Kumimo berwarna biru. Dia terlihat seperti ninja sungguhan.
"Bagaimana penampilanku?"Koyuki memperlihatkan diri.
"Hm, bagus seperti ninja sungguhan!"Natsumi melihat penampilan Koyuki.
Momoka keluar dari kamar ganti. Rupanya Momoka memakai baju bermerk China itu berwarna putih dan rok pendek berwarna putih, lalu bersepatu bot putih.
"Woow...keren!"Koyuki melihat penampilan Momoka.
"Kamu benar-benar seperti ibumu ya!"Natsumi berkata.
"Benarkah?"Momoka memegang mukanya dengan bermuka malu.
"Hei, kenapa kamu malu di depan mereka!"Ura Momoka di balik sifat Momoka.
"Kuharap aku ingin melihat Fuyuki seperti apa?"Momoka bertanya.
"Benar, kita ingin tahu di masa depan seperti apa!"kata Natsumi.
"Ayo, Natsumi!"ajak Koyuki.
Natsumi dan temannya keluar dari tempat ganti, bertemu dengan Keroro dan yang lainnya.
Giroro bengong saat melihat penampilan Natsumi itu. Sejak melihat penampilan Natsumi, Giroro jadi bermuka merah.
"Wow...penampilan Momochi seperti Ibumu!"seru Tamama.
"Begitulah...entah kenapa aku memakainya!"Momoka bersuara lamban.
"Nona Koyuki, pakaianmu sangat pas dan lumayan!"Dororo mengagumi penampilan Koyuki/.
"Terima kasih, Dororo!"Koyuki tersenyum.
"Kalau sudah selesai, kita akan pergi ke aula kuil di halamannya!"Garuru mengajak yang lain.
Natsumi dan temannya terkejut melihat aula yang sangat luas dan banyak tanaman yang indah. Di sana ada jam pasir yang berukuran raksasa, lalu ada lingkaran bersimbol mata yang dikelilingi oleh obor-obor.
"Wow...benar-benar luas sekali!"Koyuki bengong saat melihat aula yang sangat luas.
"Wow..indah sekali!"puji Moa terpesona.
Asasa datang bersama Pururu.
"Sersan Keroro, Pururu akan bergabung dengan kalian untuk meneliti di sana!" "
EH?" Benarkah?"Keroro bertanya.
"Benar, aku ikut dengan kalian untuk meneliti di masa depan!"Pururu mengangguk kepalanya.
"Silakan bergabung dengan kami!"Keroro menyambut Pururu.
"Terima kasih!"Pururu tersenyum.
Datanglah orang tua dari Keroro dan yang lainnya.
"Astaga...ayah?" "Ibu?"Keroro kaget.
"Kudengar kamu akan bertugas lagi!" "Jadi ayah mau memberimu semangat!"Ayah Keroro bersama Ibu Keroro. "Ayah..." "Ibu..."Keroro bertemu dengan orang tuanya.
"Tidak salah lagi namamu Natsumi ya!" "Tolong jaga anakku!"pinta IBu Keroro.
"Tolong ya"Ayah Keroro yang berkumis tebal saat ia menunduk kepalanya.
"Eh?" "Baiklah kalau anda mau!"kata Natsumi.
Dalam hati, sebenarnya Natsumi tidak ingin dengan katak bodoh itu.
"Giroro, kamu harus menjadi prajurit yang hebat!" "HAHAHA!"Ayah Giroro tertawa lebar.
"Hentikan, ayah!" "Lagi-lagi memalukan!"Giroro merasa malu.
"Ayah kan memberimu semangat padamu!"Garuru menasihat Giroro.
"Jagalah dia untukku!"Ibu Dororo memohon kepada Koyuki.
"Jangan, bu!"kata Dororo.
"Nggak apa-apa, Dororo!" "Dia mengharapkan kamu selamat!"Koyuki berkata.
Koyuki berjanji pada Ibu Dororo untuk menjaga sahabatnya.
"Tolong ya!"ucap Ibu Dororo.
Banyak Keron betina yang memakai jubah berwarna merah yang sama muncul secara berbaris.
"Hah...siapa mereka?"Keroro kaget.
Asasa menyatakan mereka adalah pendeta saat dia butuhkan jika ada ritual.
"Ritual?"Momoka bertanya.
"Benar, di sana kan ada jam pasir raksasa untuk mengulur waktu yang lama!" "Kami mengadakan ritual untuk mengirimkan kalian ke masa depan Pekopon!"Asasa menjelaskan.
"Hah...ritual untuk mengirimkan kami ke masa depan planet kami?"tanya Natsumi.
"Kalau kita tidak bisa kembali, bagaimana?"Koyuki penasaran.
"Jika kalian tidak bisa kembali tanpa menyelesaikan tugas, nanti bulan kedua lagi tentara-tentara Keron akan menyerang planet Pekopon tapi aku tidak sama sekali bertanggungjawab...!"Asasa menjelaskan.
"Apa?" "Planet kami akan diserang?" "Jangan bercanda!"Natsumi tidak percaya.
"Benar, katanya bulan kedua, para penjajah Keron akan menjajah lagi planet Pekopon!"ujar Giroro.
"Kenapa kami harus menjalankan tugas seperti ini?"Natsumi mengeluh.
"Kalau kalian menyelesaikan tugas dengan benar, kita bisa buktikan kebenaran pada pemimpin bangsa Keron maka ia akan mengerti!"dukun Asasa meyakinkan pada Natsumi.
Natsumi berpikir untuk menentukan pilihannya sendiri.
"Baiklah, kami akan pergi bertugas!"Natsumi bertindak tegas.
"Bagus, kalian harus berdiri di tengah lingkaran mata yang tepat!"dukun Asasa mengangguk kepalanya.
Natsumi dan teman-temannya sedang berdiri di tengah lingkaran mata.
"Ada apa dengan lingkaran ini?"Momoka kegugupan.
Asasa mengatakan bahwa Itu adalah lingkaran Tradisi planet Kerolaibaru yang mampu mengirimkan kalian ke masa depan pada tahun dan tanggal ini yang tepat!
"Tahun dan tanggal yang tepat?"tanya Koyuki.
"Tahun ini adalah peringatan cerita dongeng berjudul pahlawan yang tak terlihat pada tahun 1911 berarti hari ini tepat tahun 2011 sedangkan tanggal itu adalah tanggal 8 Agustus berarti tanggal ini sekarang yang sama dengan tanggal 8 agustus!"Pururu menjelaskan.
"Astaga...Hari ini...!"seru Natsumi.
"Benar, karena itu hari ini kami mempersiapkan ini!"ujar Asasa.
"Kalian siap?"Asasa mempertanyakan pada Keroro dan yang lain.
"Iya, kami sudah siap!"Keroro dan yang lainnya sudah bersiap.
"Ayo, lakukan!"Asasa memerintahkan asisten-asistennya menyalakan mesin yang berhubungan dengan lingkaran mesin itu. Lalu para pendeta sedang berdoa untuk membukakan 'pintu Portal' bagi Natsumi dan teman-temannya. Sinar cahaya mulai muncul dari lingkaran mesin saat Keroro dan yang lainnya berdiri di bawah sini.
"Ayo, kita pegang tangan!"Natsumi mengajak teman-teman saling berpegangan supaya tidak terjadi.
Mulailah sinar cahaya itu menyelimuti Keroro dan yang lainnya sehingga menghilang.
"Sepertinya mereka sudah pergi sekarang..."Garuru berkata.
"Iya, semoga mereka bisa menyelesaikan tugas mereka lebih cepat!"seru Asasa selalu berharap. Apakah mereka akan selamat di masa depan?
Dalam aliran waktu, Natsumi dan teman-temannya sedang dikirimkan dari masa lalu.
"Natsumi...kamu ingin menyelamatkan adikmu sebagai Occult?"Giroro bertanya pada Natsumi.
"Tentu saja, aku ingin melihat masa depan seperti apa maupun adikku seperti apa di masa depan!"Natsumi penasaran saat berwajah riang seperti itu.
"Aku tak sabar ingin melihat wajah Fuyuki seperti apa!"Momoka deg-degan.
Momoka memikirkan dirinya ingin bertemu dengan Fuyuki di masa depan, dia pasti tampan.
"Aku ingin tahu seperti apa di masa depan!"Keroro penasaran.
Keroro memimpikan masa depan itu pasti planet Pekopon yang sukses berhasil ditaklukkan oleh dirinya.
"Aku ingin menjadi penguasa planet Pekopon di masa depan!"Keroro berimpian.
"Bicara apa kamu?" "Kamu ingin menaklukkan planet bumi lagi!" "Takkan kubiarkan kamu melakukan seenaknya!"Natsumi mencubit pipi Keroro dengan keras.
Tiba-tiba muncul ada serpihan cahaya itu, Natsumi dan teman-temannya masuk ke dalam cahaya itu. Usai memasuki ke dalam cahaya itu, Natsumi dan teman-temannya jatuh ke atas tanah setelah keluar dari cahaya itu.
"Aduh...sakit sekali!"Natsumi merasa pinggangnya sakit.
"Tolong singkirkanmu dariku!"pinta Keroro berada di bawah Natsumi.
Kepala Giroro benjolan setelah kepalanya dipantulkan di batu keras.
"Sakit, tahu!"Ura Momoka kelihatan galak setelah jatuh.
"Apa semuanya tidak apa-apa?"Koyuki melihat kondisi teman-temannya.
"Iya, kami sudah baik-baik saja!"jawab Natsumi.
"Ngomong-ngomong di mana ini?"Moa melihat sekelilingnya.
Dalam keadaan situasi itu dalam kegelapan dan sunyi.
"Apa kita sudah ada di masa depan?"Natsumi bertanya.
"Khu...khu...kita sudah berada di masa depan!"Kururu memeriksa alat pengukur waktu itu.
"Akhirnya kita sudah mencapai masa depan!"Keroro lega.
"Kita berada di jalan yang panjang!"kata Giroro.
Natsumi merasa familiar dengan jalan ini yang pernah dia lihat.
"Tunggu, tidak salah lagi jalan ini menuju ke pedesaan di mana nenekku tinggal!"Natsumi mengingat.
"Kebetulan kita bisa bermalam di pedesaan, kita bisa bertemu dengan nenekmu!"kata Koyuki.
"Masa nenek tinggal di sana pada tahun..." "Tahun berapa sekarang ini?"Natsumi penasaran.
"Kira-kira tahun 2030...!"Kururu memeriksa alat pengukur waktu.
"Tahun 2033...nenek berusia 83 tahun, pasti nenek mudah-mudahan sehat-sehat!"Natsumi menyangka.
"Kalau begitu, kita pasti pergi ke pedesaan!"Keroro bersemangat.
Natsumi dan teman-temannya pergi ke pedesaan untuk bermalam tapi di sana tidak pernah disangka ada sesuatu yang terjadi. Ternyata pedesaan itu sudah lumpuh dan kosong karena pedesaan dihancurkan. Hal itu membuat Natsumi dan kawan-kawannya sangat terkejut.
"Astaga...apa yang terjadi di pedesaan ini?"Koyuki tegang.
"Siapa yang melakukan ini?"Momoka juga tegang.
Di depan mata Natsumi ada pedesaan neneknya yang dulu bersih dan ramai tapi sekarang pedesaan itu sudah menjadi rusak.
"Tidaak...!"Natsumi syok. Natsumi terburu-buru pergi ke pedesaan untuk mencari nenek di sana.
"Tunggu dulu, Natsumi!"Giroro menyusul Natsumi pergi ke pedesaan itu. Keroro dan yang lainnya ikut menyusul.
Natsumi pergi ke rumah nenek itu sampai menemukan rumah nenek tapi ia terkejut melihat rumah nenek itu sudah rusak dan dihancurkan.
Natsumi mencari-cari tanda hidup nenek dalam puing-puing.
"Natsumi!" "Jangan terpaksa!"Koyuki berusaha menghentikan Natsumi yang shock.
Sampai Natsumi menemukan kalung bel kepunyaan nenek di dalam puing-puing rumah itu.
"Mustahil...ini...!"Natsumi syok.
Natsumi berlutut saat wajahnya syok sekali.
"Natsumi..."kata Giroro.
"Nenek...!"Natsumi menangis histeries.
"Natsumi...!"Koyuki memeluk Natsumi.
"Natsumi..."Momoka mencoba menghibur Natsumi.
"Jenderal nenek!" "Kenapa begini?"Keroro panik dan shock.
Natsumi terlihat menyesal lalu mencekik Keroro ke atas.
"Bangsa kalian rupanya menyerang planet kami?" "Kenapa jadi begitu?"Natsumi marah saat menuduh Keroro. "Aduh...lepaskan aku!"pinta Keroro panik.
"Lihat semuanya!" "Dia dibunuh bangsamu secara kejam!" "Keterlaluan kalian semua!" "KENAPA kami dikirim di sini?"Natsumi marah saat menuduh Keroro.
"Bukan..."Keroro hampir dicekik.
"Benar-benar bangsa kalian benar-benar tidak berhenti mau menyerang bumi!"Natsumi mengomel.
Koyuki dan yang lainnya berusaha melerai pertengkaran Natsumi dan Keroro.
"Kenapa aku disalahkan?"Keroro merasa sakit sekali saat lehernya dicekik.
Tiba-tiba Giroro merasakan hawa yang berbahaya, ia mengangkat senjata untuk mempersiapkan diri.
"Ada apa, Giroro?"Pururu bertanya.
"Ada yang melangkahi ke sana!"Giroro menunjukkan.
Tiba-tiba suara yang keras didengar oleh Natsumi dan teman-temannya.
"Hah...suara apa itu?"Tamama terkejut.
"Bunyinya seperti suara mesin..."Giroro mendengar suara itu.
"Khu...khu...seperti misalnya pesawat atau robot!"sangka Kururu. Keroro berusaha melepaskan diri dari cekikan Natsumi. "Aku ingin tahu siapa di sana!"Keroro ingin tahu.
Giroro buru-buru pergi mencari asal suara di sana.
"Tunggu, Giroro!"Dororo menyusul Giroro. Yang lainnya juga pergi menyusul Giroro.
Keroro dan yang lainnya melihat Giroro sedang bersembunyi di balik pohon di samping rumah desa.
"Ada apa, Giroro?"Natsumi bertanya.
"Sebaiknya lihat di sana!"jawab Giroro.
Terjadilah Natsumi dan teman-temannya terkejut melihat hal yang tidak mungkin. Di sana ada kedua robot yang besar melangkah kaki di dekat pedesaan yang rusak. Robot itu mempunyai tangan capit yang tajam dan badannya hitam.
"Apa-apaan mereka!"Natsumi tegang saat melihat robot raksasa yang bersapit.
"Kenapa mereka di sini?"Koyuki heran.
"Apakah ini perbuatan kalian?"Natsumi bertanya.
"Hah..bicara apa kamu!"Keroro panik.
"Khu...khu...kurasa robot itu tidak pernah kami lihat seperti itu!"
"Kami bangsa Keron memang punya robot pasukan tapi tidak mempunyai robot-robot seperti itu..."Kururu menjawab.
"Hah...kalau begitu, robot-robot siapa?"Natsumi ingin tahu.
"Hei, ada yang keluar dari robot itu!"Giroro bersembunyi di balik semak-semak.
Ada seseorang yang memakai helm hitam dan membawa senjata Gun keluar dengan turun menggunakan tali elevator.
Ternyata itu manusia biasa yang memakai helm hitam.
"Astaga...mereka manusia?" "Kenapa bisa begitu?"Natsumi tidak bisa percaya.
"Apa yang terjadi?"Momoka bertanya dengan gelisah.
Ada manusia lain juga turun dari robot itu.
"Apakah ada orang masih di sini?"salah satu orang yang memakai helm hitam.
"Nggak ada tanda orang-orang masih hidup di sini!"salah satu orang kedua memakai helm hitam.
"Apakah mereka berpihak pada manusia?"Koyuki ingin tahu. "Entahlah!"Natsumi tegang.
Datanglah satu robot lagi yang datang.
"Satu lagi...!"Giroro berkata.
"Apa yang mereka lakukan di sini?"Keroro berbisik-bisik pada Giroro.
"Hmph!" "Kamu sudah datang, kawan!"salah satu orang kedua itu.
"Oh ya, kita kan harus kembali ke markas atas perintah komandan!"orang kesatu yang memakai helm hitam. "Benar, tapi satu lagi yang harus dilakukan!"orang kedua tersenyum sinis.
Orang kedua itu meminta robot milik orang ketiga merobohkan salah satu rumah desa sehingga berantakan. "Hahaha...puas sekali!" "Ya sudah, kita kembali aja!"seru orang kedua tertawa terbahak-bahak.
Mereka sudah pergi dengan menggunakan robot mereka.
Setelah mereka sudah pergi, Natsumi dan teman-temannya masih tidak percaya saat melihat hal itu.
"Jadi mereka menghancurkan pedesaan itu...?"Natsumi tegang.
"Kenapa mereka lakukan ini?"Koyuki bertanya.
"Aneh, seharusnya makhluk luar angkasa yang menjajah planet ini tapi di sini sepi..."Giroro heran.
"Oh, benar juga!" "Aku tak pernah lihat motor luar angakasa atau mobil luar angkasa di sini!"Keroro melihat-lihat.
"Apa yang terjadi di pedesaan nenekku?" "Jika ini bukan perbuatan kalian, jadi siapa yang melakukan?"Natsumi bertanya.
"Aku nggak tahu, mungkin perbuatan Viper!"Keroro menyangka.
"Tidak mungkin, yang kita lihat adalah manusia-manusia biasa yang memakai helm hitam tadi!"Giroro berkata.
"Apa kita cari tahu dari mana orang-orang itu?"Koyuki bertanya.
"Kurasa kita harus mengikuti orang-orang itu karena mereka akan kembali ke 'markas utama'!" "Kudengar salah satu yang dikatakan orang-orang itu!"Giroro berkata.
"Markas utama?"Natsumi bertanya.
"Benar, kita tahu cari siapa bos mereka yang pasti di markas utama!"Giroro mengangkat pistolnya.
Tiba-tiba Koyuki mendengar bunyi suara itu seperti suara mesin pesawat terbang.
"Hah...itu kan suara mesin seperti pesawat...!"Koyuki mendengar suara itu.
"Pesawat?"Momoka mendengar suara dari atas.
"Lihat di atas!"Tamama menunjukkan ke atas.
Di atas ada pesawat terbang yang berukuran panjang dan kelihatan besi.
Natsumi dan teman-temannya sangat terkejut sekali.
"Apa itu?"Momoka terkejut melihat hal itu.
"Kurasa kami tidak mengingat pesawat seperti itu!"Pururu tidak menyangka.
"Kita harus mengejar pesawat itu!"Giroro saat ia pergi mengejar pesawat itu.
"Tunggu, Giroro!"Natsumi menyusul. Yang lainnya juga menyusul.
Giroro menembakkan alat penarik jaring untuk mencapai pesawat itu lalu talinya berhasil mengikat di batang antena.
Natsumi menangkap Giroro yang memegang tali yang mengikat di antena pesawat itu kemudian memegang erat-erat Giroro.
Saat dipegang erat-erat Natsumi, Giroro jadi heboh sekali saat berwajah merah muda.
Tapi Koyuki dan Momoka berhasil memegang badan Natsumi dengan erat-erat supaya tidak jatuh.
"Jangan lepaskan ya!"Natsumi berkata.
"Yah!"Koyuki mengangguk kepalanya.
Moa menaiki tongkat penghancur yang mampu terbang
Pururu juga menaiki alat suntikan yang mampu terbang.
Keroro dan Tamama naik mesin scuter berbentuk telaga yang terbang sedangkan Kururu menggunakan alat baling-baling melalui alat pendengarnya. Dan Dororo naik ke atas scuter yang berbentuk bintang Iga yang mampu terbang. Mereka segera mendarat ke atas pesawat teknologi itu.
Sesampai pesawat itu sebentar lagi menuju ke kota itu.
"Di sana ada kota!"Giroro melihat melalui teropongnya.
"Bagaimana dengan di sana?"Natsumi bertanya.
Giroro naik ke atas dek pesawat itu, tiba-tiba terkejut saat melihat sesuatu yang ia tak pernah sangka.
"Apa yang terjadi, Giroro?"Natsumi kemari pada Giroro.
"Mustahil...tidak mungkin!"Giroro tegang.
Natsumi juga terkejut.
Di sana banyak kota yang dihancurkan.
"Mustahil..."Natsumi shock.
Apa yang terjadi pada kota yang berantakan?
TO BE CONTINUED....
