Disclaimer: Aku nggak punya Harry Potter atau 'How I Met Your Mother'
Summary: How I Met Your Mother (Harry Potter Style). Harry menceritakan bagaimana dia dan Ginny bertemu kepada Albus, James dan Lily. Tapi apakah dia akan menceritakan hal yang sesungguhnya? Cerita tidak akan mengikuti jalan cerita 'How I met Your Mother'. Non-Magic.
Warnings: Typos, Non-Magic.
*Flashback*: yang di bold adalah Flashback
Non-Flashback: yang nggak di bold bukan Flasback sesungguhnya hanya sementara.
Itu penting karena aku nggak akan memakai kata *Flashback* atau *end of Flashback* lagi.
Chapter 1: Story one.
"Dad! Ayo ceritakan bagaimana kau bertemu Mom!" ujar Lily dalam bisikan.
"bagaimana kalu kalian tidur dulu?" kata Harry, tanpa memandang Lily sedikitpun.
"tapi dad, kita sudah ada diatas kasur!" kata James tak sabar.
"ok, kita mulai dengan apa kisah ini?" tanya Harry.
"Suatu Hari?" usul Lily.
"Jaman Dahulukala?" Albus.
"terlalu lama! Kenapa kau tidak mulai saja dengan caramu sendiri?!" ujar James, tangannya sudah disilangkan didada, sudah tak sabar.
"Ok.. Waktu itu... aku baru masuk sekolah baru.. dan pamanmu adalah teman pertamaku disana..
Harry baru memulai semester barunya di sekolah barunya: Hogwarts High School. Hogwarts High sama saja dengan sekolah lainnya: Cheerleaders, Football Team, Glee Club, Mean Girls Groups, Pretty and Popular Girls, Popular Guys, Nerd Kids, Bullying, and more...
Harry berjalan menuju lockernya dan mengotak-atik pemutarnya sampai menemukan kode yang tepat. Saat itu Ron berjalan ke lockernya yang tepat berada di samping Harry.
"kau pasti murid baru!" ujar Ron, dia sudah mengulurkan tangannya untuk dijabat Harry.
"Yup." Jawab Harry singkat, dia menjabat tangan Ron. Dan kembali memegang bukunya.
Ron mempunyai rambut merah, yang semerah...
"semerah daun musim gugur?" kata Albus. Semuanya melihat kearahnya.
"Semerah Bulu di tubuh Elmo?" ujar Lily.
"Semerah Mum?" kata James.
Semerah daun musim gugur, dan juga beberapa bercak di pipi, namun yang paling mencolok selain rambutnya adalah tinggi badannya yang menjulang. Untungnya Harry masih bisa menatap tepat ke matanya, itu artinya dia cukup tinggi untuk bisa sampai se-hidung Ron.
"bagaimana kalau kau kuajak berkeliling?" kata Ron lagi, namun Harry tetap tidak membalasnya.
"uh.. apa pelajaran pertamamu?" akhirnya Ron menyerah, dan bertanya tentang hal biasa.
"Fisika" ujar Harry, namun dia tetap tidak menengok kebelakang, dia tetap berjalan...
"Harry adalah type pria yang misterius..." kata Lily.
"lanjutkan" ujar James, yang melempar bantal kearah Lily.
"akan kuantarkan..." Ron tiba-tiba terjatuh dan membuat Harry terguyur air yang datang entah dari mana...
"Dad! Itu tidak masuk akal!" kata Albus.
"yah! Dari mana air itu? Ron sama sekali tidak memegang apapun!" kata James.
Uh... Oh, ya dari tadi Ron memengang sebotol air yang tutupnya dibuka...
"Dad, kau harus serius..." kata Lily dengan wajah malas.
Dan Ron terjatuh karena... karena tas seseorang.
Harry yang sudah basah, berusaha untuk meneringkan bajunya lagi. dan dia meninju Ron... tunggu bukan Harry yang meninju Ron, itu Vincent Crabbe yang sedang lewat... jadi mari kita ulang kembali... Harry sedang lewat dan... berikutnya Crabbe yang berlari mengejar bola football, datang diantara Ron dan Harry, dan Ron tersandung...
"Dad! Yang benar saja!" ujar James.
Crabbe meninju Ron dan Harry membantu Ron berdiri.
"Lelucon yang menarik Ron" ujar Harry sambil tertawa kecil.
"terimakasih..." kata Ron.
"dan itu awal mula mereka bertemu.." kata Harry, yang mematikan lampu kamar anak-anaknya.
"tapi itu pertemuanmu dengan Paman Ron! Aku mau tahu bagaimana kau bertemu dengan Mom!" ujar Lily yang naik ketempat tidurnya, yang ada di sebelah kiri ranjang Albus.
"besok, aku akan menceritakannya besok." Kata Harry.
"Pinky swear?"
"Pinky swear" Harry mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Lily yang kecil.
A/N: ide ini datang saja di kepalaku... tapi aku harus update story yang lain... jadi kemungkinan updatenya lama.. :D.
