Haloo semua, ini fic pertama saya. Mohon bantuannya ya.. jadi saya mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan fict ini. J oya saya masih belum mengerti tentang OCC yah sejenis itulah, tolong kasih penjelannya ya sensei, sunbae, oppa, unnie.

Oke langsung saja.

NARUTO/MANGA.

PAIRING :SASUxSAKU.

WARNING : OCC, TYPO, Gaje.

Rated T.

BECAUSE OF YOU

Happy reading.

Part 1.

"SAKUUUURAAAAAA." teriak seseorang dari lantai dasar, yang sudah sangat ku kenal. suaranya. Yupp, dia adalan Kaa-san ku. Aku tersentak mendengar teriakan itu, perlahan aku mengerjapkan mataku sambil agar bisa terbuka. Perhalan aku menyusuri meja beljarku mencari sesuatu yang setiap pagi berbunyi tapi entah mengapa pagi ini alat itu tidak mengeluarkan bunyinya sama sekali.'Hup' aku melirik sekilas kearah jam beker-ku dan betapa sangat terkejutnya aku, di sana sudah bertengger angka 6.20 "WHAAATTT." Teriakku menggema di seluruh ruangan.

Bisa dipastikan aku telat lagi berangkat ke sekolah, tanpa basi basi lagi aku langsung menyambar seragamku yang tergantung bebas dilemari dan melesat ke kamar mandi.

Setelah keluar kamar mandi kulirik sekilas ke arah jam dan aku merasakan bulu kudukku merinding melihat angka di sana jam 6.29 menit. Aku berteriak dalam hati meruntuki nasib sialku ini, aku segera melesat ke ruang makan disana sudah betengger Otou-san dan Kaa-san, aku bergegas mengambil sarapan dan bekal makan siangku dan langsung menuju pintu depan.

"Makanya jangan tidur terlalu larut, telat bangun kan jadinya." ucap Kaa-san.

"Iya kaa-san. Tapi aku kan juga ngerjain tugas sekolah yang bejibunnya minta ampun." elakku.

"sudah sudah jangan berdebatm Sakura itu sudah jam berapa kamu bakalan benar benar telat kalau masih berdebat dengan kaa-sanmu ini" ucap tou-san. Aku mengangguk setuju.

"Ya sudah Kaa-san, Tou-san Sakura berangkat ya."

'Blaaam' bunyi pintu ditutup. #anggap saja begitu. Hhaa

"Pa satpaammm, jangan ditutup" teriakku sambil berlari sekencang kencangnya

Melewati anak anjing (?) got (?) semua rintangan di hadapanku (?). Pa satpam itu hanya menyeringai menatapku. SIALAN ! runtukku dalam hati.

"Haahh… haaahh.. haahh" napasku tersenggal setelah melewati pagar sekolah, sedetik saja aku telat masuk ke sekolah nasibku bakalan lebih parah, pasalnya aku sudah sering masuk ruang BP gara gara hanya telat masuk. Hanya (?), oke aku tahu itu bukan hal sepele karena aku itu hampir telat setiap hari maka dari itu guru BP hanya bisa geleng geleng kepalanya melihat tingkah lakuku. Dan kemarin adalah peringatan terakhir untukku, sekali saja aku telat lagi, aku benar benar akan diskorsing. Hei ! itu tidak adil bukan. Hah sudah lupalan,

Oke namaku Haruno Sakura, aku bersekolah di Konoha Senior High School, salah satu sekolahan yang sangat terkenal di konoha. Yah peraturan di sekolah ini juga sangat ketat tapi bagi aku, Haruno Sakura itu bukan masalah, sekarang aku sudah kelas 12 dan sebentar lagi akan menghadapi yang namanya UJIAN NASIONAL. Okeh sekian dulu perkenalannya.

'Teeng Teeng'

Bel tanda masuk pelajaran pertama sudah dimulai, aku segera beregegas memasuki kelasku sebelum wali kelasku Kakashi Sensei memulai pelajarannya, kalau tidak bersiap siap saja sampai bel istirahat tiba akan bertengger setia di depan kelas dengan kaki dianggat satu, kedua tangan berada di belakang kepala. Bisa bayangkan selama 3 jam pelajaran kali 45 menit betapa pegalnya kaki hingga kalian akan merasa tidak punya kaki lebih baik (?).

"Pagi semuanya." ucap Kakashi Sensei ketika memasuki ruang kelas 12-A

"PAGIIIIIII SENSEEII." teriak seluruh anak kelas, tidak termasuk aku.

"Nah kita kedatangan murid baru dari Otou. Sasuke ayo masuk dan perkenalkan dirimu" titah Kakashi Sensei.

"Halo semua, namaku Uchiha Sasuke, umur 16 tahun. Saya pindahan dari otou, mohon bantuannya semua." ucap sasuke datar sambil membungkuk 90derajat.

Semua mata tertuju pada ketampanan Sasuke, badannya yang proporsional, putih merata diseluruh tubuhnya, rambut emonya dengan riasan sedikit menonjol ke belakang, ahh bukan sedikit tapi banyak terlihat seperti bokong ayam. Aku hanya bisa melongo melihat ketampanan Sasuke anugerah Tuhan yang satu ini bener bener luar binasa upps, maksudnya luar biasa. Pandangan iri para lelaki pun terlihat jelas, terlihat jelas dari tampang ketua klub karate Kiba, dia hanya diam memandangi Sasuke. Aku hampir saja kelepasan tertawa melihat tampang kiba, kalah telak dengan tampang Sasuke.

"Nah Sasuke silakan kamu pilih bangku kosong, itu ada di samping Ino, Shikamaru, Kiba, dan." tampak sedikit befikir sensei menyebut namaku "Sakura." katanya dengan sedikit penekanan.

Tampak Sasuke melihat dengan penuh tatapan mengintimadasi kepada calon teman seangkunya. Tatapan Sasuke berakhir di depan mataku emerald dan onyx saling berpaut, lama dalam keadaan seperti itu, tampak Sasuke berjalan ke arah ku. Dan dia sukses mendudukkan bokongnya dikursi di samping kursiku. Tatapan tidak suka teman-teman sekelasku tertuju kepadaku, LHO ! apa salahku, bukan aku yang memintanya duduk di sampingku jadi bukan salahku dong~ innerku berbicara.

"Nah, sampai disini dulu pelajaran kita. Minggu depan kita sambung kembali. Selamat sore anak-anak" ucap Sensei mengakhiri pelajarannya, berarti berakhir pula pelajaran hari ini. 'IYYEYYY' teriak ku dalam hati. Aku bergegas membereskan barang-barangku ke dalam tas sekolah, sesekali ku lirik orang yang ada di sampingku ini, ekspresi datar terus dikeluarkan nya sepanjang hari ini, walaupun aku menjadi teman sebangkunya, gga pernah sekalipun dia berbicara bahkan menolehpun tidak kepadaku. Aku heran kok ada manusia es kayak dia, ck. yah walaupun dia sedingin es tapi tak ada salanya aku yang menegurnya duluan.

"Ahh, saa-saa-suuke-san" ucapku terbata, dia mengalihkan pandangannya dari tas menghada aku.

DEG.

DEG.

DEG.

Tatapan matanya seolah bertanya 'Ada apa kau memanggilku? mengganggu saja,'

"Aaa-kk-ku Sakura Haruno, salam kenal," ucapku akhirnya, dan mengulurkan tangan kananku untuk disambut oleh tangannya, tapi dia malah berjalan keluar kelas dan mengacuhkan tanganku. Sekali lagi aku bilang dia MENGACUHKAN tanganku.

HENING.

Aku tak bergerak beberapa menit mematung seperti orang kerasukan setelah dia memperlakukan aku dengan tidak elitnya. 'Huh, sok banget sih. Diajakin kenalan aja tidak mau' runtukku dalam hati. Aku terus saja memasang muka cemberutku sepanjang koridor perjalanan pulang, aku merntuki nasib sialku hari ini, mempermalukan diriku seniri di depan Uchiha si pantat ayam sok keren itu. Ck.

"Tadaimaaa~." ucapku kepada orang rumah.

"Okaerii~ Sakura." sambut Kaa-san. "Ada kejutan untuk kamu Sakura" Ucap Kaa-san ketika aku memasuki kamarku dan Kaa-san mengekoriku di belakang "Kejutan apa.?" tanyaku dengan malas melempar asal asalan tas sekolahku "Sakura sudah berapa kali Kaa-san bilang jangan melempar barang sembarangan" tegur Kaa-san. Aku memutar bola mataku bosan, jujur saja akibat perbuatan si Uchiha sok itu aku jadi bad mood. "Iya Kaa-san" jawabku malas, rupanya Kaa-san menyadari sikap anehku hari ini.

"Kamu kenapa Sakura.? Hari ini terlihat aneh.? Tidak seperti biasanya.?." tanya Kaa-san.

"Tidak apa apa kaa-san. Oh ya ! katanya ada kejutan.? Apa kejutannya?." tanyaku mengalihkan perhatian Kaa-san.

"Oh iya, hampir saja lupa. Hari ini kita kedatangan tamu istimewa" ucap Kaa-san dengan gembiranya.

"Siapa Kaa-san.? MINHO SHINee.?" tanya ku antusias, yah aku memang maniak kpop.

"Tentu saja bukan, lagian siapa MINHO itu, Kaa-san tidak mengenalnya." jawab Kaa-san. Ah iya mana tau kaa-san yang namanya SHINee, tiap aku perlihatkan foto atau video mereka kepadanya, Kaa-san selalu mengacuhkanku.

"Ah, ini dia anak teman ayah. Dia akan tinggal disini, orang tuanya menitipkannya kepada ayah, jadi kamu harus bisa menerimanya. Dia sedang ada di kamarnya, cepat temui dia. Dia pasti rindu padamu Sakura" ucap Kaa-san mendramatisir.

"Eh.! RINDU, memangnya aku pernah bertemu dengannya kaa-san.?" tanya sakura bingung dengan menekankan kata 'RINDU'

"Ah~ sudahlah cepat temui dia sakura, kamarnya ada di samping kamar kamu" ucap kaa-san sambil mendorong tubuhku keluar dari kamar.

"ya sudah Kaa-san tinggal ya, mau nyiapin makan malam dulu" ucap kaa-san berlalu meninggalkanku di depan pintu yang aku sendri tak tahu siapa orang di dalamnya.

Aku menghembuskan nafasku dalam dalam.

Huh..!

Satu.. dua.. tiga..

"Tok.. tokk..tokk."

Tidak ada jawaban sama sekali,

"Tok tok tok." masih tidak ada jawaban.

Ah masuk saja lah. "Kreek." pintunya tidak dikunci. Aku melihat sekeliling kamar ini, tidak ada tanda kehidupan. Jangan – jangan Kaa-san mengerjaiku oikirku dalam hati. Aku berjalan dengan hati hati seolah tidak ingin membuat sura gaduh.

"Kreek" aku mengerjap mendengar suara pintu kamar mandi dibuka. Dan pemandangan dihadapanku sangat menatang, aku melihat tubuh seseorang berbalut handuk di bagian perut hingga paha, mukanya menunduk sambil mengeringkan rambut emonya yang hitam dongker kebiruan, aku meneguk liur dengan sangat susah, tenggorokanku terasa tercekat melihat pemandangan seperti ini. Eh tunggu dulu rambut emo, jangan-jangan.

"Kenapa menatapku seperti itu, kau terpesona denganku" katanya membuyarkan lamunanku. Dia berjalan melewatiku menuju lemari pakaiannya yang terletak di pojok kiri ruangan.

"Kenapa masih di situ, kau mau melihatku ganti baju.?" tanyanya menggoda.

"KYYAAAAAAAAAAAAAAAA" aku berteriak histeris dan berlari sekencang- kencangnya keluar dari kamar..

"Hoosh.. hooshh" nafasku memburu, mukaku pasti sudah semerah tomat sekarang, tapi yang jadi pertanyaan, kok bisa si pantat ayam itu ada di rumahku.

Skip time

"Sakura, Sasuke ayo makan, makan malam sudah siap" teriak kaa-san dari bawah.

Aku berjalan keluar kamar, kulihat si pantat ayam juga keluar dari kamarnya, dia berjalan dengan stoicnya, memang tampan pujiku dalam hati. Dia seilas meliriku yang sedang menatapnya tanpa mengedipkan mataku sedikitpun darinya, dia menyeringai sedikit. Errr.. menyebalkan aku segera memalingkan mukaku dari mukanya dan bergegas turun. Saking tergesa-gesanya aku tidak memperhatikan anak tangga yang sedang ku pijaki akhirnya aku kehilangan keseimbangan dan jatuh ke bawah jika tidak ada tangan kekar yang melingkari pinggangku, karena kakinya juga tidak simbang akhirnya kami jatuh berdua ke lantai dasar. Eh tapi kok tidak sakit. Tapi sangat lembut menyapu bibirku, tangan kekar itu masih melingkar dipinggungku seolah tak ingin aku kesakitan. Dan aku baru sadar dengan posisiku sekarng, aku berada di atas Sakuse, dan parahnya lagi bibir kami bertemu.

"KYAAAAAAA" teriakku aku segera bangkit dari posisi yang sungguh sangat tidak mengenakkan tadi.

Ku lihat Kaa-san lari terbirit birit dari dapur. "Ada apa Sakura.? Kenapa teriak teriak.? Dan lagi kenapa dengan mukamu.? Kamu demam.? Kok mukamu merah Saku.?" tanya Kaa-san bertubi tubi.

Aku bingung sekaligus gugup apa yang harus aku katakan kepada Kaa-san, kalau Kaa-san sampai tau aku ceroboh lagi aku bakalan kena omel, lagi pula aku malu kalau menceritakn kejadian tadi kepada Kaa-san-saa. Arrgghh FIRST KISS-ku, di ambil oleh pantat ayam sialan ini. Oke emang lebe tapi tetep aja aku gga rela.

"Ehh, tidak ada apa-apa Kaa-san, tadi Saku jatuh. Iya kan Saku" jelas Sasuke, tunggu, 'KAA-SAN' apa maksudnya dengan panggilan itu. Arrgghh aku makin tidak mengerti apa yang terjadi dengan keluarga ini. Aku hanya mengangguk menaggapi pernyataan Sasuke tadi.

"Ya sudah, ayo saku sasu kita makan tou-san sudah menunggu"

Kami pun mengekori kaa-san dari belakang, dan aku menduduki kursi yang biasa aku tempati. Sasuke duduk di sebelahku. Aku tidak mempermasalahkan ha itu. Terserah dia saja.

"Ayo sasuke di coba masakan kaa-san" kata kaa-san lembut, aku makin heran. Ada apa ini sebenarnya.? Arrghh.. aku meruntuki nasib sialku hari ini, dan ini terjadi karena si sasuke pantat ayam ini.

"Ittadekimas" ucap kami berbarengan.

"Oya sasuke, kamu sebentar lagi akan masuk kuliah. Bagaimana kalau kamu melanjutkan di Konoha University, di sana jurusan Arsitek bagus lo, akreditasnya A. lagian sakura juga mau masuk KU ambil jurusan kedokteran. Iyakan Saku.?" tanya tou-san padaku, aku tersenyum kecut dan mengangguk pelan, kenapa juga tou-san harus mempromosikan KU kepadanya huh.. menyebakan.

"Iya tou-san, rencananya juga seperti itu" ucap Snolkasuke seadanya. Tunggu kok dia manggil "tou-san" ahh ini aneh sekali. Bantinku dalam hati.

"Aku sudah selesai kaa-san tou-san" ucapku sambil berdiri hendak beranjak meninggalkan ruang makan.

"Aku juga" ucap Sasuke kemudian berdiri mengikutiku berjalan menuju lantai atas.

"Sasuke" ucapku ketika dia hendak melewati pintu memasuki kamarnya.

"Hn"

Apa itu maksudnya dengan 'hn' aneh sekali manusia satu ini.

"Ah, yang tadi terimakasih sudah menolongku" ucapku sambil membungkuk.

"Hn" balasnya lagi.

"Ya sudah aku mau tidur dulu. Oyasumi." ucapku sambil memamerkan senyum termanisku.

Kurasa Sasuke sedikit tersentak dengan apa yang ku lakukan tadi "Hn" katanya sambil menutup pintu kamarnya.

'Apa-apaan itu, dasar manusia aneh. Irit kata kata, dan apa lagi itu 'Hn' bikin orang bingung saja' runtuk Sakura dalam hati.

End off POV Sakura.

Sasuke POV

Ya tuhan, senyum Sakura tidak berubah dari dulu. Senyum yang selalu bisa menghangatkan hatiku, meredakan emosiku, mengisi setiap hariku yang sepi, dia yang paling mengerti aku. Tapi sekarang aku hanya orang asing baginya, tidak ada lagi memori yang dia ingat semenjak kejadian lima tahun yang lalu.

TBC . . .

Makasih ya yang udah mau baca fic ini . . . semoga para readnrers menyukainya.

Saya masih newbie. Jadi mohon bantuannya. *bungkuk badan 900*.

Ini saya publish ulang, banyak banget kesalahannya, Ada beberapa bagian yang saya perbaiki. Mohon maap yang sebesar besarnya, nah itu masalah Typo saya juga tidak mengerti. Hehhe. Mohon ktirikannya lagi, agar saya dapat memperbaiki fict ini yang jauh dari kata sempurna.

Gomennasai, saya sungguh newbie. Jadi banyak yang belum saya tahu. Mohon untuk memberikan bimbingannya senpai :D

Bagi yang udah review makasih banyak ya..

Chap 2 nya bakalan saya publish secepatnya, harus saya edit ulang isinya. saya sekarang masih sibuk mengurusi test SNMPTN. Doakan saya ya semoga masuk ke universitas yang saya mau. :D

Sedikit balasan review :

Ma Simba : Arigatou, udah suka ama fict ini. Oke saya bakalan sering update.

Maya : Argatou, oke. Salam kenal juga. :D

Vivi : Iya. Saya ada bikin flashbacknya, tenang aja ada penjelasnnya di chap selanjutnya.

Fiyui-chan : Arigatou, seneng deh ada yang suka sama fict aku yang ini. Iya, di usahkan chap selanjutnya bakalan dibuat lebih panjang lagi.

Uchiha Eky-chan : Iya, Saku hilang ingatan. Di chap selanjutnya bakalan aku ceritain kenapa Saku bisa hilang ingatan.

Read : Arigatou sudah ngereview, fict jauh dari kata bagus ini, hhe. Hai ! saya mengerti, bakalan saya perbaikin. Terimakasih atas pembelajarannya. :D

Fidya Raina Malfoy : Mlfoy.? Suka Harry potter yah aku jugaa.. *lupakan ini bukan ajang curcoll* hhe. Iya bahasanya memang agak aneh. Terimakasih atas reviewnya, saya pasti akan belajar lebih banyak lagi.

Me : Iya, bakalan update kilat. :D

Sei-chan : *tos balik Iya, saya itu kecepatan pas nulis fict ini, jadinya kurang memperhatikan penulisannya. Gommenasai. Yosh ! kita sama sama berjuang, ganbatte.

Alhi : Arigatou sudah review fict ini. Iya, ah iya saya akan banyak-banyak membaca fict lain, novel atau semacamnya biar dapat memperbanyak vocab saya. Saya senang kalau saya salah itu ditegur, jadi jangan segan segan sunbae, mohon bimbinganya untuk fict kedepan. :D

Keep or delete

Akhir kata RnR

R

E

V

I

E

W