OVJ VERSI EYESHIELD?

Rated : K

Genre : Humor, Friendship.

Disclaimer : Eyeshield 21 milik Riichiro Inagaki dan Yuusuke Murata. Opera Van Java milik Trans7.

Pair : MontaSuzu prensip! Dan mungkin SenaSuzu.

Warning! OOC, dan aku selalu berusaha membuat fic tanpa typo, tapi aku belum mampu.. #plak

Note : Kali ini fic dari sahabatku dengan penname Just 'Monta-YukiYovi ! tapi yang request ini Yovi-nya.. Hehe.

Akhir kata, Happy Reading!

.

.

.

"Kekekeke, selamat malam, penonton sialan! Kami adalah rombongan Devil Bats yang berpenampilan lusuh (kecuali gue! Kekeke), datang untuk merusuh, moga lo pada acuh, karena ceritanya memang mencari musuh (?) di Opera Van Eyeshield, YA-HA!" Sambut Hiruma selaku dalang di OVE ini.

.

.

.

Narator : Malam ini, kami menampilkan, Sena Kobayakawa a.k.a pelayan pribadi krajaan peri! Raimon Tarou a.k.a monyet! Juumonji Kazuki a.k.a teman sepohon (?) monyet! Dan Suzuna Taki a.k.a peri! Dan bintang tamu kita, Mamori Anezaki a.k.a kakaknya peri! Dengan cerita, 'Pertemanan Peri dan Monyet!'

.

.

.

Tek! Terek tek!

"Diceritain, jaman dahulu, ada peri sialan yang jatuh karena tertimpa sapi terbang sialan, lalu ditolong oleh monyet sialan yang sedang memakan batu sialan, mau tau kisahnya? Langsung ke ne-ra-ka!" Ujar Hiruma menceritakan sedikit.

Prok! Prok! Prok!

"Heh? Aku dimana?" Kata Suzuna celingukan.

"Akting dong! Dramatis dikit, biar banyak yang nonton, eh.. Baca!" Desak Hiruma sambil membenarkan blangkonnya (?)

" Oh, ahhmm. Ouwh! Aku dimana? Kenapa aku ini? Sayapku patah.. Oh, malangnya aku." Suzuna pun berakting dengan sangat dramatis, tangannya diletakkan di dahinya. Saat itulah, Monta masuk.

Prok!

"Kok, tepuk tangan cuma sekali, MAX?" Keluh Monta.

"Pada males tepuk tangan buat monyet sialan, kekeke." Ucap Hiruma santai sambil ngupil.

"Mukya, lupakan, oia, aku bawa pisang!" Gumam Monta sambil memakan pisangnya.

"Eh!" Hiruma melempar sandal keratonnya dengan Devil Laser Bullet. " Lo itu bawa batu sialan, bukan pisang sialan!" Omel Hiruma.

"Tapi, MAX, monyet itu suka pisang!" Monta membenarkan.

"Ini gue dalangnya. Jadi jangan ngelawan! Rumah gue, aturan gue!" Hiruma mulai beranjak dari singgah sananya. "Lo juga mulai menerima kalo lo itu monyet ya? Kekeke." Lanjutnya.

"Mukya!" Monta pun geram.

"MonMon, aku dimana mana?" Tanya Suzuna polos.

"Hie? Suzuna, ceritanya kamu ga kenal Monta!" Kata Sena tiba-tiba muncul disebelah Suzuna dengan pakaian Aladin dan berkarpetkan keset dengan wig kuntilanak.

"Lhho? Sena kok ada disini?" Tanya Suzuna.

"A-aku juga ga tau. Kenapa ya?" Sena nanya balik.

"HAH? Karena kita adalah pengacau!" Sekarang Juumonji ada disebelah Sena dengan pakaian pengamen dengan wig kribo warna pink. "Ayo mengacau! KACAU! KACAU!" Teriak Juumonji girang (?).

"Juu-monji?" Tanya Sena tak percaya dengan gaya ala Sule.

"Monji, pokoknya LO, GUE, END!" Kata Suzuna meniru gaya Wendy Cagur.

"Suzuna, memangnya kamu jadi apa?" Tanya Sena.

"Eeh? Aku juga ga tau, You-nii! Peranku apa?" Tanya Suzuna pada Hiruma yang sedang gelut sama sarung yang dia pakai. Karena membuat dia berjalan lambat.

"Ah? Lo jadi peri sialan." Jawab Hiruma singkat yang sudah selesai gelutnya (?), kini dia hanya memakai boxer bergambar cream puff.

"Hiruma-san! Kok pake boxer cream puff? Nanti digigit sama Anezaki-san lho~!" Juumonji mengingatkan Hiruma bahwa cream puff freaks bukan dipihaknya (?).

"Lupa-"

TIN TIN AWAS! AWAS! AWAS!. Terdengar bel yang sangat aneh membuat semua kebingungan.

"Bel apa itu? Apakah monyet sialan sudah waktunya suntik rabies?" Tanya Hiruma yang ikut-ikutan masang tampang bodoh.

"Mukya! Aku tidak rabies, MAX!" Jawab Monta yang memang dari sananya berwajah bodoh.

"GRAAAOOOO! CREAM PUFF! CREAM PUFF!" Teriak Mamori OOC, dia mengendus-ngendus siap untuk menyeruduk boxer Hiruma (?).

Namun..

"Fuu.. Kotarou-san, dengarkan aku! Kalo kicker terhebat bukan kamu!" Suara guitar freaks terdengar.

"Aku yakin, yang paling SMART itu aku!" Kotarou yang baru datang menerobos orang-orang yang duduk sambil menendang-nendang lalu..

DUAK! AAARRRGGGHHH!

Hiruma terpental atau sebut saja nyungsep ke bangku penonton.

"WAAAA! Hiruma-sama! Ampuni diriku yang tak sempurna dan tidak se-SMART yang kau kira ini!" Kotarou memohon sambil sujud-sujud.

Di panggung..

"MonMon.. Kok gini ceritanya? Harusnya 'kan, pertemananku denganmu." Kata Suzuna sedih.

"Iya. Kenapa begini?" Monta ikutan sedih.

Di bangku penonton..

"GRAOOO! Aah? Kenapa aku?" Mamori pun sadar setelah ditahan oleh Kurita, Gaou, Banba, Komusubi, dan Karin (?).

"Fuu.. Kau tidak sadar kalau kau nyaris menyeruduk kaptenmu?" Tanya Akaba kembali stay cool, padahal tadi dia panik, ingin menaruh dimana gitarnya (?).

"Ti.. Tidak.. " Mamori memelas. "Maafkan aku Hiruma-san! Huhuhu…" Tangis Mamori meledak, lalu dia pun bergegas menuju belakang panggung.

"Hhh.. Biarkan manager aneh itu," Hiruma membenarkan blangkonnya. "Lanjut ceritanya!" Lanjut Hiruma.

"Auw! Sakit! Sapi sekarang canggih ya? Bisa terbang." Ujar Suzuna sambil berakting.

"Mukya? Kau kenapa, MAX? kenapa badanmu lecet-lecet begitu?" Monta pun datang sambil memakan batu imitasi a.k.a dari sterofoam.

"A-aku, jatuh tertimpa sapi, jadi begini deh.." Suzuna bangkit sambil membersihkan badannya.

"Oooh! Ayo, kau harus diobati. Datanglah ke pohon milikku!" Ajak monta sambil memegangi lehernya pertanda dia ganteng, a.k.a gangguan tenggorokan (?). mereka pun kembali ke balik panggung.

Tek! Terek tek!

"Peri sialan pun dibawa ke pohon sialan milik monyet sialan. Di khayangan pun, kakak dari peri sialan pun mencarinya." Hiruma melanjutkan penggalan ceritanya.

Prok! Prok! Prok!

"Sena, kau melihat Suzuna-chan?" Tanya Mamori yang sudah kembali normal.

"Hie? Dia tadi bareng monyet," Jawab Sena jujur.

"APAA!"

"Berduaan,"

"APPPPAAAAAA!"

"Supaya luka Suzuna-sama diobati."

"OOOHHH!"

5 detik..

5 menit..

5 jam..

5 hari..

5 bulan..

5 tahun..

(Eeeh! Kelamaan ding! Cuma 5 menit.)

"Apa? Suzuna-chan terluka?" Mamori kaget lalu memuntahkan cream puff yang dia simpan dimulutnya semenjak dia menyukai cream puff, ya.. 11 tahun yang lalu (?).

"Iya." Jawab Sena sesanggupnya, dia sudah gila stadium akhir, karena bekerja sebagai pelayan pribadi kerajaan peri. Padahal Sena sendiri pakai baju Aladdin..

"Ayo kita ke bumi!" Mamori berdiri dari singgah sana-nya (aku ga tau penulisannya.. hehe ^^v).

Tek! Terek tek!

"Kakak dari peri sialan pun mengetaui kebandelan dari adik sialannya, apakah yang akan dilakukan sang kakak sialan? Kelanjutannya setelah jeda update dari author!" Hiruma melanjutkan lagi penggalan ceritanya.

.Ce.

Hika : Hhhh… Yovi a.k.a They, geje banget ya? Terus berchapter gini..

Zu : Siapa suruh?

Hika : Siapa aja boleh. Lagian aku bikinnya malem-malem.. Huhu...

Zu : Itu nasib.

Hiruma : Heh! Kok gue OOC banget? *ngacungin bantal guling*

Hika : *angkat tangan* ga niat apa-apa kok!

Zu : Kakak! *berbinar-binar*

Mamori, Sena, Juumonji : Kita juga!

Akaba, Kotarou : Kita juga!

Semua minus Hika : Bunuh Wiyugi!

Readers : Wiyugi?

Hika : kalo mau manggil aku Wiyugi, juga ga papa.. hehe

Semua : *mentakle Wiyugi a.k.a Hika*

Hika : *Mati*

Kalo Yovi mau request chara lagi, tak apa.. Readers yang lain juga boleh.

Ditunggu jandamu (?) –RALAAATT!– ditunggu reviewnya! (kalo mau lanjut, hehe)

Zu : Ahhmm, karena Wiyugi alias Wi** *yu **gi** udah is det, aku yang tutup deh. PEACE, LOVE, aaaannndd, REVIEW!

10 : 22 PM.