Hai~ saya kembali membawa fic lain hehe ini ide adaada aja sih munculnya, nambahin beban saya buat nulis fic, ihh kzl -3- (?)

Tapi kali ini saya bawain fic yang temanya idol~ ini semua garagara saya sama temen saya ngeship idol yang anu dan anu trus ngebayangin gimana jadinya kalo si anu sama si anu main dorama bareng trus peran si anu jadi anak sekolahan biasa, trus si anunya idol sekaligus anak sekolahan, trus pembuatan plot kita semakin dalem wekekekekek dan akhirnya saya mau coba nyalurin trus ngelanjutin sendiri plot yang kita bikin itu~ aih, semoga fic ini ga nambahin beban hidup saya(?)

P.S. Saya ga lupa kok sama fic saya yang satunya, suer. :"D


.

Disclaimer: Naruto © Kishimoto Masashi

.

Warning: AU, OOC, typo berceceran, yaaa gitu deh.

.

Omae wa Idol?!

Chapter 1: Glasses and Buns

© nadilicious

.


Waktu menunjukkan pukul dua belas siang, para murid Konoha Kouritsu Koutou Gakkou melakukan aktivitasnya masing-masing, mulai dari mengerjakan tugas, merapihkan catatan, membaca buku pelajaran selanjutnya, makan di kantin, atau di halaman sekolah, atau di kelas baik sendiri maupun bersama teman, bermain futsal di lapangan sekolah, berjalan-jalan di dalam lingkungan sekolah sendirian atau bersama teman, anggota klub yang mengurus keperluan klub sebelum waktu klub dimulai, dan mengobrol bersama teman di kelas.

Seperti suasana di kelas 1B.

"Kau lihat Ongaku no Jikan semalam!?" seorang siswa, berambut kuning model spike, berteriak kepada teman-temannya di dalam kelas sambil menunjukkan sebuah foto seorang gadis berambut biru tua yang sedang menggenggam microphone di layar ponselnya.

"Hinata-chan lucu sekaliiiiii~" siswa itu memeluk ponselnya, layaknya memeluk seorang perempuan.

"Ah, Kunoichi, kan?" siswa lainnya, berambut coklat tua model spike, dengan tato taring berwarna merah di kedua pipinya, kebetulan menonton acara televisi itu semalam, "beruntung aku sempat melihat penampilan mereka sebelum ayahku mengganti saluran televisinya."

"Mereka akan mengadakan live event pada Sabtu besok, kau mau datang tidak?" tanya siswa berambut kuning.

"Serius? Ayo! Ajak Lee juga," jawab siswa berambut coklat.

"Oke! Aku akan membuka situs mereka untuk melihat dimana lokasinya," kata siswa berambut kuning itu lagi.

"Naruto, kau merekam acara televisi semalam, tidak?" tanya seorang siswa berambut hitam yang dikuncir kepada siswa berambut kuning itu.

"Shikamaru! Semua ada di dalam hard disk-ku! Apa kau mau berkunjung nanti sore?" siswa berambut kuning, bernama Naruto, menoleh ke arah siswa yang bertanya padanya.

"Heh, jika itu demi video penampilan Temari, aku pasti akan berkunjung," siswa yang bernama Shikamaru itu tersenyum lebar.

"Yoooosh! Kiba, kau mau berkunjung juga tidak?" tanya Naruto kepada siswa berambut coklat tadi, bernama Kiba.

"Kau paling banyak menyimpan video penampilan idol perempuan di televisi, jadi aku akan ikut," kata Kiba.

"Yosha! Kita harus ajak Lee juga," kata Naruto.

"Sepertinya Chouji juga akan ikut bila ditawarkan," kata Shikamaru, sambil melirik ke siswa bertubuh besar, berambut coklat muda.

"Oke! Rumahku akan jadi ramai hari ini~" kata Naruto dengan riang, lalu melihat seorang siswa berambut hitam, dengan poni yang membingkai kedua sisi wajahnya dan bagian rambut belakangnya yang bermodel spike.

"Oi! Sasuke!" Naruto memanggil siswa itu. Siswa yang bernama Sasuke itu pun menoleh.

"Aku merekam Sakura di berbagai acara TV kemarin! Kau mau ambil tidak?" tanya Naruto, ingin mengajak lebih banyak orang ke rumahnya.

"Aa, setelah pulang sekolah?" tanya Sasuke, memastikan waktu untuk pergi ke rumah Naruto.

"Iya! Lalu, aku dan Kiba, Shikamaru, Chouji, dan Lee ingin menonton penampilan idol yang lainnya!" kata Naruto lagi.

"Kalau itu bukan Sakura, aku tidak mau," kata Sasuke, lalu duduk di bangkunya dan mengeluarkan ponselnya.

"Hmph, Sasuke, selalu saja berpusat kepada satu orang~" cibir Naruto, mengetahui Sasuke yang hanya menyukai satu idol perempuan dan perempuan itu seorang soloist.

"Naruto, aku akan berhenti di tempatmu hanya untuk mengambil video, lalu aku akan pulang," kata Sasuke lagi, mengabaikan cibiran Kiba.

"Baiklah~" Naruto masih tidak apa-apa dengan pilihan Sasuke, asal kawannya itu tetap berkunjung ke rumahnya.

"Aku tidak begitu menyukai idol, tapi Sakura beda," kata Sasuke lagi, sambil memainkan ponselnya.

"Kau selalu berkata begitu~" kali ini, Kiba yang mencibir Sasuke, yang dikenal sebagai laki-laki yang terlihat cuek, bergaya metal, tapi menyukai seorang idol perempuan.

Uchiha Sasuke. Siswa kelas satu SMA yang dikenal sebagai siswa tertampan di Konoha Kouritsu Koutou Gakkou, disukai oleh para siswi satu angkatannya hingga senior-seniornya, bersifat dingin, cuek, pendiam, jarang sekali mengobrol dengan perempuan dan hanya mengobrol bersama teman-teman yang sama, nada bicaranya selalu tenang, yang dari kecil menyukai musik rock, metal, dan jazz, hanya tiga aliran musik saja, namun ia baru-baru ini menyukai musik pop, beberapa saat sebelum ia menduduki bangku SMA.


Semua berawal ketika Sasuke kecil sedang berjalan pulang dari sekolahnya, ia memutuskan untuk membeli kroket untuk dimakan di rumahnya dengan lauk yang sudah disiapkan ibunya. Setelah membeli kroket, ia berpikir untuk berjalan-jalan sebentar mengelilingi daerah itu sebelum ia pulang ke rumah. Ia berjalan sendirian, menyusuri jalanan yang penuh dengan ruko, rumah makan, toko souvenir, toko serba guna, hingga toko baju. Orang-orang yang melewati jalanan itu tidak begitu banyak, sepeda pun muncul hanya sesekali lewat.

Sasuke kecil berjalan di luar sebuah mall terkenal di Konoha. Matanya memandang masuk ke dalam mall yang hampir seluruhnya berupa dinding kaca. Toko baju perempuan, namun tidak begitu banyak pengunjungnya, karena itu adalah hari sekolah. Kedai makanan, namun ia tidak ingin masuk karena ia sudah membawa sekantong penuh kroket. Toko baju unisex, namun ia tidak mengantongi banyak uang untuk membeli baju. Ia begitu ingin masuk ke dalam mall itu, tapi ia malas masuk ke dalam mall itu juga. Hatinya masih labil.

Hingga ia berhenti persis di sebelah pintu masuk mall yang berupa dinding kaca. Ia melihat di dalam mall tersebut, sebuah panggung berdiri, penonton yang sangat padat, dari lantai dasar hingga lantai-lantai diatasnya, suara musik terdengar sampai luar, tempat dimana ia berdiri sekarang. Matanya menangkap sekelompok gadis yang sedang melakukan pertunjukan di atas panggung di dalam mall tersebut, menyanyi sambil menari. Mereka kelihatannya seumuran Sasuke kecil.

Hingga mata Sasuke menangkap sosok center dari para gadis itu, berwajah cantik dan imut secara bersamaan, terlihat sangat ceria, lihai dalam menari, centil namun manis, rambutnya panjang dan berwarna pink, berkibaran seperti model-model iklan sampo saat gadis itu melakukan gerakan spin, matanya bersinar, sangat profesional dalam menari, walaupun menggunakan sepatu hak yang tingginya mencapai sepuluh sentimeter, sangat cocok mengenakan dress berwarna pink dengan motif berlian-berlian berwarna-warni dan tali pinggang berwarna kuning yang membuat bawahan dressnya terlihat lebih mengembang.

"Konoha Q's Mall, selamat siaaaaang!" gadis berambut pirang menyapa seluruh penonton di dalam mall itu. Seluruh penonton bersorak menjawab sapaannya.

"Kami akan memperkenalkan diri, dimulai dari Sakura!" gadis berambut pirang itu maju sedikit untuk menoleh ke anggotanya yang berada di paling kiri barisan mereka berempat selama beberapa detik.

"Hai! Namaku Sakura, bagaimana kabar kaliaaaan?" anggota yang bernama Sakura, yang Sasuke perhatikan daritadi, menyapa seluruh penonton di dalam mall itu.

"Yaaaaaay!" Sasuke mendengar teriakan yang begitu keras dan ramai di dalam mall. Nampaknya, karena memiliki posisi sebagai center, Sakura mendapatkan paling banyak fans.

"Apakah kalian bersemangat?" sekali lagi, Sakura membangkitkan semangat fans, disambut oleh sorakan yang penuh dengan semangat.

"Hari ini aku sangat bersyukur bisa mengadakan live event di dalam Konoha Q's Mall setelah sekian lama, kuharap kalian semua yang di lantai dasar, yang menonton dari dalam toko, di lantai dua, lantai tiga, lantai empat, dan lantai lima akan menikmati acara ini sampai akhir! Yoroshiku onegaishimasu!" Sakura menunjuk satu persatu kumpulan penonton yang tersebar di berbagai lantai dan berbagai sudut mall, lalu menunduk sebagai penutup dari perkenalan dirinya.

'Ia jeli sekali...' mendengar perkenalan diri Sakura dan ia menunjuk semua kumpulan penonton di dalam mall itu membuat Sasuke terkagum dengan Sakura. Ia tidak akan menyia-nyiakan usaha para penonton yang sudah datang dan berdempet-dempetan demi menonton mereka.

Sasuke pun keasyikan menonton grup tersebut sampai sore, kroket yang ia beli sudah agak dingin, memperhatikan Sakura yang tampil dengan sangat anggun. Ketika acara itu sudah berakhir, ia mengeluarkan ponselnya dan memotret nama dari grup itu, lalu berjalan pulang.

Sesampainya di rumah, setelah mandi, makan malam, mengerjakan PR dan menyiapkan buku untuk pelajaran di esok hari, Sasuke merebahkan tubuhnya di kasur, sambil membuka ponselnya. Ia menghafal nama grup yang tadi sore ia tonton, lalu mencari tau tentang mereka di internet. Mereka adalah sekumpulan gadis yang bekerja dibawah agensi yang lumayan terkenal memproduksi penyanyi dan idol group yang namanya terkenal di negara Hi, dimana Konoha berada, sampai ke negara-negara lain. Sakura terpilih untuk mendapatkan posisi center, yang otomatis membuatnya mendapatkan banyak bagian dalam lagu-lagu mereka, dan selalu berada di posisi tengah dan di depan, menjadi wajah dari grup itu.

Sasuke menjadi tertarik dengan grup itu, terutama Sakura, hingga ia mencari seluruh foto mereka dan foto Sakura sendiri, mulai dari foto saat mereka baru berdiri sebagai grup, hingga sampai saat itu, lalu ia mengikuti semua situs jejaring sosial dan blog milik Sakura, menyimpan lagi foto-foto yang Sakura unggah, lalu membaca tulisan-tulisan yang diunggah ke blog milik Sakura serta menonton kumpulan video penampilan mereka yang direkam dan diunggah oleh fans ke internet. Mulai sejak itu lah, karena Sakura, Sasuke jadi menyukai music pop, namun ia tidak mengikuti perkembangan idol group yang lain. Ia hanya mengikuti perkembangan grup yang ia tonton tadi sore, terutama Sakura.


"Teme, kau yakin hanya dengan flash disk?" tanya Naruto, sambil memegang flash disk punya Sasuke.

"Kapasitasnya 128 gigabyte dan masih kosong, sebagian besar file-ku sudah di dalam external hard disk di rumah," kata Sasuke yang duduk di samping Naruto.

"Baiklah, file-nya juga tidak begitu berat..." Naruto mencolokkan flash disk milik Sasuke ke USB port di CPU miliknya. Benar saja, flash disk milik Sasuke masih kosong.

"Hei, aku kemarin pergi ke mall LaVies, dan saat berjalan melewati toko elektronik, aku melihat mereka menjual flash disk dengan kapasitas satu terabyte," kata Shikamaru, mendengar pembicaraan Sasuke dan Naruto, dan mendengar kapasitas flash disk milik Sasuke.

"BOHONG!?" Naruto tidak percaya dengan omongan Shikamaru, tentang adanya flash disk dengan ukuran yang sangat besar dan idaman para pengoleksi unek-unek yang diunduh dari internet.

"Aku serius," kata Shikamaru.

"Berapa harganya?" tanya Kiba, yang juga terkejut dengan apa yang Shikamaru ceritakan.

"Kalau tidak salah ingat, 5.500 ryo," kata Shikamaru, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"UWOOO!" siswa berambut hitam dan berbentuk seperti mangkuk langsung memeriksa dompetnya.

"Ada apa, Lee?" tanya Kiba, terkejut lagi, melihat temannya itu teriak secara tiba-tiba, langsung menyeluarkan dompet dan membukanya.

"A-Aku hanya punya lima ribu ryo..." kata siswa yang bernama Lee itu, sambil menatap isi dompetnya dengan nanar.

Naruto pun kembali melakukan kegiatan pemindahan data dari komputernya ke dalam flash disk milik Sasuke. Sakura adalah salah satu idol perempuan yang sangat terkenal di Konoha, bahkan sampai ke seluruh kota di negara Hi, dan juga negara-negara lainnya. Perjalanan karirnya begitu lancar, fansnya sangat banyak, terbagi rata diantara laki-laki dan perempuan, dari anak kecil sampai yang sudah berumur kepala enam dan keatas, kemampuannya yang diakui oleh para senior di dunia hiburan, sering mendapatkan tawaran bermain peran dalam drama serial atau film layar lebar, terkadang sering disebut-sebut atau menjadi bahan pembicaraan serta pujian dari para idol, artis, aktor, aktris, pelawak, dan MC di berbagai acara televisi, sering mendapat tawaran bermain dalam drama serial atau film, menjadi model tetap untuk sebuah majalah yang utamanya ditujukan dan menjadi bahan bacaan para remaja perempaun di seluruh negara; PopGlow, yang berisi tentang tata busana, rias wajah, wawancara pendek, serta sekilas berita tentang idol, artis, dan actor tampan, atau kegiatan model-model majalah tersebut mengenai pekerjaan mereka diluar kegiatan majalah, berbagai tips, dan lain-lain. Namun, Sakura juga memiliki beberapa skandal; tertangkap basah sedang berjalan-jalan, entah di tempat yang lazim atau tidak, dan terlihat mesra dengan seorang lelaki yang bidang pekerjaannya sama maupun beda dengan Sakura.

Saking terkenalnya dan lumayan sering menjadi bintang tamu acara televisi, data video acara televisi dimana Sakura menjadi bintang tamu lumayan banyak di-copy dari komputer Naruto ke dalam flash disk Sasuke. Hanya di-copy?

Naruto, dan juga semua yang ada di dalam kamarnya saat ini, terkenal sebagai perkumpulan siswa pecinta idol perempuan di kelas 1B—walaupun Sasuke bisa dan tidak bisa masuk ke dalam kategori tersebut, karena ia baru ingin bergabung jika mereka sedang membahas tentang Sakura, apalagi ia tidak pernah ikut dengan mereka jika mereka sedang ribut-ributan mengenai idol, apalagi melakukan wotagei, karena Sasuke adalah orang yang benar-benar pendiam—dan Sakura adalah salah satu dari idol perempuan yang mereka sukai dan ikuti perkembangannya. Jadi, Naruto hanya melipat gandakan data video-video itu untuk Sasuke, karena ia dan semua yang berada disitu ingin menonton kumpulan video acara televisi dengan berbagai idol sebagai bintang tamunya, termasuk acara televisi dengan Sakura sebagai bintang tamunya, serta penampilan para idol di berbagai acara musik.

"Oke, teme, semuanya sudah kupindahkan," Naruto meng-eject flash disk milik Sasuke, mencopotnya dari USB port, lalu mengembalikan flash disk tersebut kepada pemiliknya.

"Azassu," kata Sasuke, mengambil kembali flash disk-nya dan memasukannya ke dalam tempat pensilnya, agar mudah dicari dan tidak mudah hilang, lalu ia memasukkan tempat pensilnya ke dalam tasnya.

"Kau serius mau pulang?" tanya Naruto lagi, berharap Sasuke sesekali ikut menonton bersama Naruto dan yang lainnya.

"Hn," kata Sasuke singkat, sambil menggantung tas sekolahnya di pundaknya, lalu berdiri dan berjalan ke pintu kamar Naruto.

"Meh~ kau selalu saja hanya datang untuk meminta video-nya," cibir Naruto.

"Aku lebih suka menyendiri saat menonton sesuatu yang aku suka," Sasuke mengeluarkan alasan lagi, lalu membuka pintu kamar Naruto.

"Cobalah kau perhatikan idol yang lain, teme~" Naruto, sebagai tuan rumah, juga beranjak dari duduknya untuk mengantar Sasuke sampai ke pintu.

"Tidak ada yang setara dengan Sakura," kata Sasuke, sambil berjalan turun ke lantai satu dari kamar Naruto yang berada di lantai dua rumahnya.

"Kunoichi adalah grup yang bagus! Lagipula..."

"Aku tau," kata Sasuke, "tapi grup yang tidak memiliki Sakura sebagai anggotanya tidak menarik untukku. Kalau bukan karena dia, aku tidak akan menyukai musik pop," lanjutnya, sambil duduk di genkan dan memakai sepatunya yang diambil dari getabako.

"Kau ini, memang keras kepala..." kata Naruto sambil memperhatikan Sasuke yang memakai sepatunya.

"Maa, terima kasih atas file-nya," Sasuke berdiri dan membuka pintu rumah Naruto, "aku akan menonton semuanya, lalu... mungkin aku akan mulai belajar bagaimana cara merekam acara televisi."

"Eh?" Naruto merasakan pertanda buruk. Kemungkinan, Sasuke tidak akan datang lagi ke rumahnya untuk meminta rekaman acara televisi karena Sasuke kini akan belajar bagaimana melakukannya dengan televisi di rumahnya sendiri.

"Jaa ne," kata Sasuke sambil tersenyum tipis, lalu meninggalkan rumah Naruto.


Sesampainya di rumah, pada malam hari, setelah mandi, makan malam, dan mengerjakan semua PR-nya, Sasuke berdiri di depan televisi di kamarnya yang menempel di dinding kamarnya. Di atas meja yang terletak persis di bawah televisinya, terdapat sebuah external hard disk beserta kabelnya. Ia mengutak-atik ponselnya untuk mencari cara untuk menggunakan alat perekam itu dengan baik dan benar.

"USB recording..." gumam Sasuke, sambil memeriksa tulisan dibalik televisinya, "bingo!" Sasuke senang saat menemukan tulisan 'USB (HDD)' di belakang TVnya, serta sebuah USB port. Sasuke mencolokkan kabel external hard disk itu ke external hard disk itu sendiri dan USB port di bagian belakang televisinya.

"Lalu..." Sasuke duduk di ujung tempat tidurnya yang menghadap ke televisi sambil mengotak-atik remote televisinya.

"Bingo!" sahutnya lagi ketika ia kini bisa merekam acara televisi, seperti yang ia sudah baca di internet melalui ponselnya, serta melakukan percobaan mengatur jadwal supaya televisinya bisa merekam acara dalam waktu tertentu disaat keadaan televisi yang sedang tidak dinyalakan.

Merasa puas dan menanti-nanti hasil percobaannya, Sasuke langsung mengambil laptop-nya dan merebahkan dirinya diatas kasur. Ia menyalakan laptop-nya, membiarkannya beberapa saat sampai sekiranya sudah siap untuk digunakan, lalu ia mencolok flash disk ke laptop-nya untuk menonton rekaman-rekaman yang didapatnya dari Naruto sore tadi.

Satu persatu rekaman ia tonton, mulai dari acara musik, variety show, gabungan dari keduanya, game show, hingga berita yang menampilkan Sakura. Perempuan cantik nan imut, berambut pink yang panjangnya mencapai perutnya, berbola mata hijau emerald dan berkilau, tingkah lakunya yang menggemaskan, suaranya yang sejernih batu kristal, selalu mencapai nada yang benar dan tidak terputus-putus oleh nafas saat bernyanyi sambil menari, tingkat keterampilan menarinya yang bukan hanya sekedar bergoyang ke kiri dan ke kanan dan berputar, namun menggunakan kepala, tangan, jari-jari, dadanya untuk gerakan chest pump atau dada sampai perut untuk gerakan body wave, pinggul, dan kedua kakinya, kepandaiannya dalam mengubah gaya gerakan dalam menari dalam sekejap, mulai dari gerakan kaku ala robot dengan otot-otot badannya dan langsung berganti ke gerakan yang lembut, gemulai, dan seksi, pengaturan eskpresi wajahnya saat tampil, mulai dari ekspresi yang biasa saja, senyuman biasa ke senyuman nakal, wajah sedih, serius, bimbang, menggoda, marah, hingga wajah yang sangat ceria, bentuk tubuhnya yang bagus dibalut oleh kostum-kostum yang tidak berlebihan dan cocok untuk dirinya, rambutnya yang lurus berkibar dengan indah saat ia melakukan gerakan putaran.

Perempuan macam ini telah menarik perhatian Sasuke sejak beberapa tahun lalu, dan Sasuke terus mengikuti perkembangannya sejak Sasuke melihat perempuan itu sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan fisik perempuan itu, peresmian kemunculannya pada dunia hiburan, perubahan pada karirnya, lagu-lagu yang ia rilis dalam bentuk single maupun album, jadwal-jadwal live event-nya, perkembangannya dalam menyanyi dan menari, dan lain-lain. Ingin sekali Sasuke bertemu dan mengobrol langsung dengannya.

Walaupun sering datang ke live event-nya, Sasuke tidak pernah mengambil tiket untuk mengikuti sesi handshake, berjabat tangan dengan sang idola dan mengobrol selama beberapa detik. Entah kenapa, dia merasa aneh jika dirinya akan mengikuti sesi itu. Ia tidak pernah memesan tiket yang dijual dengan cara booking tiket di situs resmi sekaligus fanclub itu, sehingga setiap sesi penampilan selesai, Sasuke akan pulang atau membeli cemilan sambil menunggu acara berikutnya di jam yang berbeda di hari yang sama. Ia merasa ada yang janggal setiap kali memilih antara ikut atau tidak ikut sesi handshake.

'Apa aku harus ikut ya?' Sasuke, seperti biasa, mulai berpikir lagi, yang pada akhirnya pun pasti ia tidak akan ikut.


"Mereka semua belajar di sekolah yang sama, bukan?" Naruto, Shikamaru, Chouji, Kiba, Lee, dan Sasuke sedang menghabiskan waktu makan siang mereka di atap sekolah sambil sesekali melihat ke bawah, tepat ke halaman sekolah yang terbuka di sebelah barat gedung sekolah. Shikamaru membuka diskusi tentang grup idol yang mengejar ilmu di sekolah yang sama.

"Konoha Touritsu Konohabashi Koutou Gakkou, ya?" Lee melihat ponselnya, yang sedang menampilkan seorang gadis yang memakai seragam sekolah.

"Iya... lalu, Oto Girls belajar di sekolah yang berbeda..." Kiba juga melihat ke ponselnya.

"Guren bersekolah di Konoha Touritsu Kannabi Koutou Gakkou, bukan? Sementara Kin dan Tayuya di Konoha Touritsu Ryuumyaku Koutou Gakkou," Shikamaru menebak-nebak.

"Banyak sekali yang bersekolah di sekolah yang biasa saja, tidak memiliki kelas khusus artis," kata Chouji, sambil mengingat idol yang ia ketahui dan dimana mereka bersekolah.

"Seperti Kazahana Koutou Gakkou, ya?" kata Kiba, "kalau tidak salah, ada Nii Yugito dari 27 Edge, Hibari dari Crystaldata, Kujaku dari McHeart, aktris yaitu Momiji dan Sari, terakhir yaitu model majalah, Emi," lanjutnya. Hal yang membuat Kiba sedikit berbeda dari yang lainnya adalah hobinya menonton drama seri, film, serta membeli dan mengoleksi majalah yang penuh dengan model-model muda yang cantik.

Shikamaru, yang kebetulan duduk di atas sekat pembatas ujung atap, melihat ke bawah dan melihat sosok siswi berambut pink dengan model cepol, seperti bola yang menggemaskan, menggunakan kacamata full frame dengan lensa yang berbentuk segi panjang dengan warna hitam pada seluruh bingkai kacamata, menambah kesan cool pada siswi itu, yang sedang berjalan sambil membawa sebuah buku. Mengingat tentang siswi berambut pink...

"Aku belum pernah melihat Sakura mengambil foto dengan baju seragamnya," kata Shikamaru, yang sukses membuat Sasuke menoleh ke arahnya karena menyebutkan nama seseorang yang ia idolakan.

"Betul juga," kata Lee, "Sakura-san tidak pernah mengunggah foto pribadinya yang masih menggunakan seragam sekolah," kata Naruto.

"Bahkan tak ada satupun dari paparazzi para idol yang berhasil mendapatkan foto dan mengetahui dimana Sakura bersekolah," kata Sasuke, akhirnya ikut berbicara karena teman-temannya membahas soal Sakura.

"Pemilik rambut warna pink juga bukan hanya Sakura saja, bukan?" kata Kiba.

"Ah! Kakuyoku Fubuki!" Naruto menyebutkan salah satu idol perempuan yang memiliki rambut berwarna pink, meskipun modelnya berbeda dengan Sakura. Model rambut Fubuki yang lebih pendek dari Sakura, diikat di dua sisi, model twintails.

"Ia juga tidak menyebutkan nama keluarganya, sehingga agak sulit untuk mencari data tentang dia,"

"Warna bola mata mereka juga sama," kata Shikamaru, masih melihat ke arah siswi yang sedang berjalan di halaman sekolah itu.

Sasuke, yang duduk bersebelahan dengan Shikamaru, menoleh kearahnya dan menyadari bahwa Shikamaru selalu melihat ke bawah, tepat ke halaman sekolah, sedari tadi. Penasaran dengan apa yang sedang Shikamaru lihat, Sasuke pun ikut menoleh ke arah Shikamaru menoleh. Sasuke pun mendapati sosok siswi yang Shikamaru perhatikan sejak tadi. Rambut berwarna pink yang diikat cepol dan menggunakan kacamata. Sasuke hafal betul bahwa siswi yang sedang ia lihat adalah teman satu elasnya dengan teman-temannya yang sedang berkumpul bersamanya saat ini. Kadang, Sasuke bergidik ngeri melihat siswi ini.

"Coba kalian pikirkan lagi," Shikamaru menoleh ke arah teman-temannya, dan membuat mereka bingung karena tingkahnya yang secara tiba-tiba.

"Bukankah teman sekelas kita, Haruno Sakura, mirip sekali dengan sang idol, Sakura?"

"Pfffft!" Naruto, yang kebetulan sedang meneguk minumannya, langsung menyemburkan seluruhnya saat mendengar pertanyaan dari Shikamaru.

"Apa!?" begitu juga dengan Lee, Kiba, dan Chouji, yang tidak kalah terkejut dengan pertanyaan dari Shikamaru.

"M-Memang, nama panggilan mereka sama, warna rambut mereka sama, warna bola mata mereka sama," Naruto mencoba menyebutkan segala hal yang Sakura, sang idol, dan Haruno Sakura, teman sekelas mereka, sama-sama miliki, "tetapi sifat mereka sangat bertolak belakang, bukan!?"

"Haruno itu jarang berinteraksi kepada siapapun, kecuali pada ketua kelas kita, Neji, dan teman sekelas kita, Hokuto, bukan?" kata Chouji, menambahkan fakta bahwa teman sekelas mereka itu bukanlah seorang idol, karena Sakura yang mereka ketahui itu mau berinteraksi dengan siapapun dan ceria, sangat bertolak belakang dengan teman sekelas mereka yang pendiam dan hanya berinteraksi kepada beberapa orang saja.

"Apalagi kacamata yang ia pakai, semakin membuatnya tidak mirip dengan Sakura," Kiba ikut menambahkan.

"Mungkin kebetulan saja warna rambut dan bola mata mereka sama," Lee pun ikut menambahkan.

"Kalian ini..." Shikamaru menyeringai melihat teman-temannya begitu tidak setuju dan mencari seluruh alasan kenapa mereka pikir, Sakura sang idol dan Haruno Sakura teman sekelas mereka itu beda.

Namun, berbeda dengan Sasuke. Sejak ia masuk ke Konoha Kouritsu Koutou Gakkou, ia bergidik ngeri begitu bertemu dengan siswi yang sangat mirip dengan seseorang yang diidolakannya. Warna rambut, warna bola mata, dan tinggi badan. Kacamata yang dikenakan siswi itu membuatnya sedikit beda dari Sakura, sang idol, tapi tetap saja ada hal yang membuatnya penasaran setiap ia melihat siswi ini. Seperti ada sesuatu yang ingin ia bongkar.


Sasuke sedang berjalan di lorong lantai dasar sekolahnya, mengarah ke ruang loker penyimpanan sepatu, namun, saat ia menoleh ke arah halaman sekolah, ia mendapati teman sekelasnya, Haruno Sakura, siswi yang dicurigai dirinya dan Shikamaru sebagai Sakura, sang idol populer. Siswi itu sedang duduk di bangku panjang halaman sekolah dan mencari-cari sesuatu di dalam tasnya. Ia mengeluarkan sebuah kantong yang berukuran sedang dan terlihat penuh dan menaruh kantong itu persis di sebelahnya. Lalu, ia memegang kunciran yang mengikat rambutnya, dan membuat Sasuke semakin penasaran dengan apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

Mata Sasuke membelalak ketika siswi itu melepas ikat cepolnya. Rambutnya panjang, lurus dan tampak halus, seperti perempuan yang ia idolakan. Siswi itu menyisir rambutnya, tidak mengetahui keberadaan Sasuke di belakangnya yang sekarang ini nampak sangat terkejut dan tidak tau harus berbuat apa. Keringat dinginnya sedikit bercucuran, merasa takut jika siswi itu benar-benar sang idola, Sakura.

Mengingat ia ingin membongkar sesuatu, Sasuke pun memberanikan diri untuk menghampiri siswi itu.

"Hei, kau Haruno Sakura, teman sekelasku, bukan?" Sasuke menyapa siswi itu dari belakang sambil melihat ke wajahnya dan menyeringai, sementara siswi yang disapa menoleh dan menunjukkan ekspresi terkejut, namun mengalihkan pandangannya lagi saat ia merasa ia tidak begitu tertarik dengan sapaan dari Sasuke.

Sasuke merasa sedikit kesal karena siswi itu tidak menjawab pertanyaannya, maka ia pun mencari cara lain untuk menarik perhatiannya lagi.

"Wah, kau membawa barang lain diluar keperluan sekolah?" Sasuke mengambil kantung yang berada di sebelah Sasuke. Siswi itu menoleh ke arah Sasuke lagi, dan merasa terancam saat melihat kantung itu sudah ada di tangan Sasuke dan jarinya hendak membuka resleting kantung itu.

"K-Kembalikan!" siswi itu berteriak, lalu berdiri dari duduknya, berbalik badan menghadap Sasuke, menopang lututnya di atas bangku dan berusaha meraih kantung miliknya itu.

"O-Oh," Sasuke dengan cepat mengangkat tangannya yang memegang kantung itu, lalu menggeser sedikit resleting kantung yang berwarna baby pink dan berkilau karena glitter. Sasuke mengintip isi kantung itu.

"Ah, peralatan merias wajah?" Sasuke mencoba menebak isi di dalam kantung itu, dari banyaknya tabung-tabung kecil, wadah krim, dan warna-warna khas alat tata rias wajah.

"Kembalikan itu kepadaku!" siswi itu semakin panik dan berusaha meraih kantung miliknya itu. Ia mencondongkan badannya kedepan dan behasil meraih lengan Sasuke yang mengangkat kantungnya.

Tetapi, ia malah kehilangan keseimbangan, hingga membuat cengkraman tangannya yang berada pada lengan Sasuke sekaligus mendorong siswa itu, Sakura pun berusaha melindungi dirinya dengan menggenggam baju seragam Sasuke.

"Kyaaaa!"

BRUGH.

"Akh..." kepala Sasuke langsung berbenturan dengan tanah karena ia tidak sempat memutar badannya dan melindungi dirinya dengan lengannya. Kepalanya terasa sakit dan pusing, tangan yang tadi memegang kantong berisi peralatan rias wajah terlepas, kantong itu terhempas beberapa senti dari tangannya. Badannya terasa berat karena siswi yang tidak sengaja mendorongnya kini menimpanya.

"Uhn..." siswi itu pun terduduk dari posisinya yang menimpa Sasuke, kedua lututnya terasa sedikit sakit karena langsung berbenturan dengan tanah. Beberapa detik setelah ia duduk, ia menyadari bahwa ia telah menimpa Sasuke akibat kecerobohannya tadi.

"A-Ah! Kau tidak apa-apa?" masih menduduki badan Sasuke, siswi itu menepuk-nepuk dada Sasuke, merasa bersalah akibat kepanikannya karena kantong peralatan rias wajah miliknya tadi.

"Aku tidak apa-apa—" kata-kata Sasuke terhenti saat ia mencoba menopang tubuhnya dengan menaruh kedua sikunya di tanah dan melihat wajah siswi yang menimpanya sekarang.

Siswi itu tidak menggunakan kacamata. Wajahnya begitu cantik dan imut, bola matanya hijau dan berkilau, wajahnya sangat mudah dikenali oleh Sasuke. Sangat mudah, karena aksesoris yang menutupi identitas siswi itu—kacamata—tak sengaja terlepas saat ia terjatuh dan menimpa Sasuke, sehingga membuat siswa penggemar idol berambut pink itu syok berat.

'Haruno Sakura... ternyata... memang sang idol, Sakura!?'


Chapter satu, owari ._.

Gimana? Keliatan buruburunya kan? :"D trus... habis ini aku gatau mau bilang apa(?) :")

Oh ya, itu, "Azassu", itu sebenernya "arigatou gozaimasu" yang diucapin benerbener cepet dan singkat. Aku udah nemu banyak banget orang Jepang yang sering bilangnya gitu (acara TV Jepang kadang ngasih subtitle gitu di acaranya, ya yang pastinya masih dalam bahasa Jepang) di acara TV, instead of bilang arigatou gozaimasu secara lengkap mereka malah mempersingkat jadi azassu, tapi itu sifatnya informal lho ya. :3

Jangan lupa reviewnya ya kakak adek ibu bapak om tante kakek nenek saudara saudara~ see you next chapter :3