Point Of View
Ansatsu Kyoushitsu/Assassination Classroom Belongs to Matsui Yuusei (I own nothing)
Rating : K+
Pairings : IsoMegu
Genre : Romance/Drama
Warning : Kataoka sedikit OOC disini (sengaja dibuat untuk menunjukkan sisi lain Kataoka)
CHAPTER 1 : Kataoka's Point Of View
Entah mengapa akhir-akhir ini aku sering memikirkan dirinya. Memang aku sudah menyukainya, mungkin sudah lama, mungkin sejak aku bertemu dengannya saat pertemuan pengurus kelas saat SMP dulu? Entahlah, aku sudah lupa. Yang pasti aku diam-diam senang saat kami satu kelas di kelas bawah 3-E.
Sebenarnya tidak aneh sih menyukai pria seperti itu, baik, bertanggung jawab, hormat pada orang tua, ramah, hatinya murni, tabah, tekun, dan erm...bisa dibilang tampan pula. Tapi tentu saja aku tidak menyukainya karena alasan terakhir itu...tidak, tentu saja tidak.
Ya, mungkin hanya cinta monyet, dengan bahasa inggris 'crush' pertamanya, tapi sejak itu, aku merasa hubungan kami menjadi semakin dekat, terutama akhir-akhir ini. Aku jadi lebih sering bertamu ke rumahnya, dan menjadi akrab dengan saudara-saudara dan ibunya. Hehe, sampai sekali pernah ibunya menggodaku dengan bertanya kapan aku mau memakai cincin di jari manisku.
Puncaknya saat kelas 3-E, sejak aku sekelas dengannya, aku sudah menyimpan rasa padanya, hehe, sebenarnya ini rahasia, tetapi saat kelas 3-E pada bulan Valentine, aku sempat ingin membuat honmei chocolate untuknya, tapi karena aku memikirkan adik-adiknya dan alasan keduanya karena tampaknya belum waktunya kita bermain-main seperti itu, toh kami masih punya tanggung jawab yang lebih besar lagi – belajar. Tapi lucu kan? Aku yang bukan siapa-siapanya memikirkan adik-adiknya seperti itu, aku baru sadar saat Ibu menyeringai mengapa repot-repot beli 1 pak cokelat di kota sebelah dengan sepeda hanya untuk sekedar 'Giri choco', oh itu maksudnya cokelat yang sifatnya platonic.
Aku baru sepenuhnya mengakui perasaan yang kuberikan kepadanya saat aku ingin pergi bersama dengannya ke SMA yang sama, kebetulan, sekolah yang dia pilih adalah sekolah publik terbaik di daerah itu. Rasa yang dulunya kekanak-kanakan itu sudah bertumbuh menjadi perasaan yang dewasa, aku merasa harus menjaganya, aku khawatir tidak ada yang menyemangatinya saat dia merasa depresi, karena dia bukan orang yang mau menunjukkan kelemahannya di depan orang, dan karena Ikemen sekali sifatnya, jarang ada orang yang dapat melihat bahwa ia manusia biasa juga—yang punya kelemahan tertentu. Bukan pamer atau apapun, tapi hanya aku dan Maehara, teman baiknya yang dapat melihat hal2 ini dibalik citra Ikemennya itu.
Aku bingung tentang apa yang kurasakan ini, orang tuaku berkata rasa seperti ini adalah rasa erm, cinta yang paling murni, devosi, kasih yang tanpa syarat. Mungkin benar juga, karena yang aku rasakan adalah rasa yang dewasa, yang tidak berpusat ke diri sendiri, dan tentu saja bukan cinta monyet yang aku sebutkan tadi. Rasanya aku hanya ingin membantunya, membuatnya dan keluarganya bahagia, begitu saja. Mungkin hal ini aneh ya, bagi anak seumuran SMP akhir? Tapi dari dulu orang menilaiku dewasa dan mandiri, jadi tidak aneh sepenuhnya aku bisa merasakan hal ini kepadanya.
Aku merasa dirinya sudah menjadi hal yang penting dalam hidupku...
Oh ya, kami akan pergi untuk membersihkan gedung kelas 3-E, dan makam Korosensei. Orang yang kupikirkan itu tersenyum padaku seperti biasanya. Aku menyadari bahwa senyumnya itu, adalah salah satu yang memberikan rasa lega bagiku. Klise memang, tapi kenyataan.
"Kataoka sudah siap? Yang lain sudah menunggu di stasiun di bawah bukit." Katanya dengan senyuman khasnya sambil memegang lenganku.
Satu-satunya yang aku belum tahu, apakah ia menerima kembali rasa yang kuberikan padanya atau tidak...jujur aku sempat khawatir, rasa ini hanya ada padaku. Yah, tapi sebagai wanita, aku boleh berharap kan? Maehara juga sudah bilang dia merasakan hal yang sama padaku
"Ya, ayo berangkat." Kataku sambil membalas senyumnya.
Tapi seandainya tidak pun...
"Oh, kudengar Kataoka mau mengambil Universitas yang sama denganku ya? Semoga kita bisa bersama lagi ya!" Katanya tanpa dosa dengan senyuman khasnya.
Aku juga tidak akan menyesal...
BERSAMBUNG
A/N : Entah kenapa mood IsoMegu saya meningkat dengan kanonnya IsoMegu di Graduation Book Time (Paling tidak Kataoka punya romantic feelings ke Isogai), dengan Kataoka ingin memberikan cokelat Honmei yang implisitnya adalah rasa romantis ke Isogai.
Jadi karena kapal sudah berlayar, saya memanggil shipper IsoMegu alias shipper Kanon (Muahahahaha) untuk publikasi hasil FF nya di , dimana hampir tidak ada pairing yang obvious ini.
Mohon Rate and Reviewsnya.
Btw ini adalah multichapter, jadi akan ada POV dari Isogai dan Ending dari FF ini.
