Naruto x Dxd Highschool
Disclammer : Naruto & Dxd Bukan punya Author
Pair : ?
Genre : supranatural, mystery, romance.
Summarry : melihat kedua orang tuanya dibunuh didepan mata membuat dirinya memasuki jurang kegelapan dan kebencian. Dirinya bersnpah satu hal, Dia tidak akan membiarkan orang yang membunuh orang tuanya bebas berkeliaran didunia ini. Dia akan mencari dan membunuh orang yang telah membunuh orang tuanya.
.No Like No Read -_-
.
.
Story is start...
Great war. Mungkin kosakata itu masih nampak asing bagi para manusia dimuka bumi ini. Jika kau bertanya pada mereka maka mereka akan menjawab bahwa great war itu adalah perang besar tanpa tahu artinya. Namun bagi para exorcist divatikan pasti tahu apa itu Great war. Ya, Great War adalah sebuah perang besar yang mencakup keenam fraksi yang ada dialam semesta ini.
Fraksi malaikat, malaikat jatuh, iblis, naga, youkai, dan para dewa. Mereka semua bertarung didalam dimensi yang diciptakan oleh sebuah sacred gear bertype Longinus yaitu Dimension Lost. Sebuah sacred gear yang mampu menciptakan sebuah dimensi sesuka hati bagi manusia yang dapat mengendalikannya. Sebenarnya, perang besar itu sejak awal hanya mencakup dua fraksi saja yakni iblis dan malaikat jatuh karena perebutan teritori. Dulunya, malaikat jatuh adalah malaikat yang sangat menghormati tuhan dan juga setia kepada-Nya. Namun karena sebuah alasan, Malaikat itu membangkang kepada Tuhan hingga akhirnya Mereka diusir dari surga dengan kutukan yang diberikan tuhan kepadanya yaitu sayap yang dulunya putih bersih serta halus harus menjadi hitam legam yang kotor dan kasar. Sifat mereka yang dulunya baik hati kini berubah menjadi jahat. Namun mereka bukan malaikat pertama yang diusir dari surga.
Karena tidak ada tempat tinggal, akhirnya para Da-thensi sepakat mencari tempat tinggal dan akhirnya mendapati separuh underworld kosong. Akhirnya mereka membangun rumah mereka disana tanpa persetujuan para iblis yang adalah penghuni underworld. Keempat maou lama yang mendengar itu langsung saja marah dan memberitahu kepada Lucifer sang bintang fajar.
Pertarungan pun terjadi beberapa bulan kemudian dengan tujuannya masing masing. Fraksi malaikat jatuh bertujuan untuk mengambil alih underworld sedangkan fraksi iblis bertujuan untuk mengembalikan tanah underworld.
Pertarungan itu sangat dasyhat sehingga membuat keseimbangan dimensi menjadi kacau. Dimensi manusia pun ikut terjadi bencana akibat ulah kedua fraksi. Dunia manusia porak poranda dengan meteor yanvterus berjatuhan dari langit, tanah pun berguncang dengan hebatnya dan tsunamu pun menengelamkan kota dan penduduknya. Tentu saja kaum youkai yang bertempat tinggal didunia manusia menjadi marah karena dunianya diganggu. Mereka pergi menuju ke underworld dengan perlengkapan perang dengan satu tujuan. Menghentikan pertempuran kedua fraksi yang mulai mengacaukan ketujuh dimensi lain.
Tuhan yang nelihat itu pun marah. Diperintahkannya sebagian malaikat untuk membantu manusia yang sedang kesusahan dan sebagian lainnya menghentikan perang. Namun, bukannya menghentikan, sebagian malaikat malah tersulut emosi karena kaum malaikat jatuh mengejek Tuhan mereka. Pertarungan pun tak terelakkan. Kejadian itu membuat bangsa naga yang memang haus akan pertarungan datang. Lima naga raksaaa turun tangan yaitu dua heavenly dragon, ouroboros ophis, Great Red, Trihexa 666.
Dua heavenly dragon yang datang karena dimensinya sudah hancur berantakan. Ophis dan Great Red yang merasa ketenangannya terusik pun ikut datang. Trihexa 666 yang memang si naga malapetaka.
Kedatangan mereka membuat perubahan besar bagi ketiga fraksi yakni iblis, malaikat jatuh dan Youkai. Ketiga fraksi yang sudah mulai kelelahan dibuat tak berdaya oleh kedatangan lima naga raksasa. Pertarungan kembali memanas saat kedatangan dewa olympus dan nordik karena tempat yang mereka tinggali terkena guncanggan hebat bak terkena gempa. Tuhan yang melihat itu bertambah marah apalagi manusia yang tidak berdosa hampir punah. Diperintahkannya tangan kanannya untuk menghentikan perang itu.
Dimensi iblis yang sudah sekarat terpaksa membuat tuhan memindahkan mereka kedalam sebuah dimensi gersang dengan dimension lost. Perang itu terjadi tiga ratus hari dua ratus sembilan puluh sembilan malam yang akhirnya selesai juga berkat kedatangan tuhan yang menyegel trihexa 666 kesebuah dimensi kegelapan diujung dunia. Mengembalikan Great red dengan hukuman harus menjaga celah dimensi dan menyerap semua kekuatan ouroboros serta menyegel dua heavenly dragon kedalam artefak tuhan.
Perang itu selesai dengan korban jiwa yang sangat banyak. Fraksi malaikat yang kehilangan tuhan beserta seperempat malaikat. Fraksi iblis yang kehilangan yondai maou lama dan setengah kaum iblis. Fraksi malaikat jatuh yang kehilangan gubernur nya beserta sepertiga pasukannya. Kaum youkai yang kehilangan bijuu ekor satu sampai kedelepan beserta setengah pasukan youkai. Dan yang paling sedikit adalah dewa dewi olympus dan nordik yang kehilangan dewa zeus beserta dewa odin.
Perang itu akhirnya disebut sebagai perang terbesar diantara perang lainnya sehingga disebut Great war dan dimasukkan kedalam alkitab. Disaat akhir kematiannya, Tuhan mengunakan sebuah jurus yang menghidupkan kembali para manusia dan menghilangkan secara permanen ingatan mereka dan juga Tuhan memberikan artefak tuhan yang tersegel disurga untuk para manusia sebagai senjata mereka menghadapi makhluk supranatural lainnya. Sang lucifer langsung menghujamkan tombak miliknya kejantung Tuhan ketika Tuhan lengah namun Lucifer juga ikut mati karena secara tidak sengaja inti kehidupannya diambil oleh tuhan. Tombak itu sampai sekarang dikenal sebagai bapa para sacred gear dan adalah Longinus terkuat yaitu true longinus.
.
.
.
Kenapa?
Tes!
Kenapa dunia ini tidak adil?
Tes!
Ayah! Ibu! Kenapa kalian meninggalkanku dengan cepat? Bukankah kalian berkata bahwa kalian akan membawaku ketaman bermain besok? Tapi kenapa kalian berbohong? Kenapa? Tuhan... kenapa kau mengambil ibu dan ayah dariku? Mereka belum menepati janji mereka kepadaku tapi kenapa kau memanggik mereka dengan cepat?
Disebuah tempat dimana air mengenangi lantai tempat itu sebatas kaki nampak seorang anak bersurai hitam setengah putih sedang duduk dengan kepala yang terbenam disela sela kakinya yang terlipat. Isak tangis samar samar terdengar dari anak itu. Pencahayaan yang berwarna kuning keorangean membuat kita tidak tahu tempat apa itu. Yang terlihat hanyalah soaok anak itu disana. Sendirian. Tanpa orang. Tanpa ayah ibunya. Kini Ia sendirian.
"Kau ingin membalas dendam, bocah? Kau ingin membunuh mereka yang telah membunuh ayahmu!?" Sebuah suara berat terdengar bertanya kepada anak itu. Anak itu menoleh kekanan dan kekiri namun tidak melihat siapa siapa. Hanya kegelapanlah yang menutari dirinya.
"Siapa anda?" Tanya anak itu dengan suara kosong bagaikan tak mempunyai jiwa disana. Memang, dirinya sudah hancur ketika mereka merengut kedua orang tuanya.. Dia kembali membenamkan kepalanya diantara kaki kakinya yang terlipat ketika tidak mendapat jawaban
Hening beberapa menit. "Kau ingin mengetahui aku, nak? Khe, baiklah. Ikuti saja asal suara ini dan kau akan bertemu dengan wujudku!" Kepala itu nampak terangkat ketika suara berat itu kembali bersuara.
"Kenapa saya harus mengikuti ucapan anda?" Anak itu tidak mengerti. Kenapa dirinya disini. Kenapa orang tuanya dibunuh. Dan kenapa tuhan begitu suka menyiksanya. Dirinya terlalu capek untuk mengerti semua ini. Harusnya dia saja yang dibunuh oleh makhkuk bersayap itu. Bukan kedua orang tuanya.
Suara kekehan keras terdengar. Kekehan yang mampu membuat anak lainnya menangis sejadi jadinya. "Kau memang anak yang menarik bocah. Ikuti saja suara ini dan kau akan mendapati jawaban dari segala pertanyaanmu!" Ucapan itu membuatnya terkejut. Benarkah dirinya akan tahu semua jawaban yang selama ini menggiang diotaknya? Ataukah suara itu hanya membohonginya?
"Tenanglah bocah. Aku tidak akan membohongimu! Percayalah padaku!" Apakah suara itu dapat membaca pikirannya?. Entahlah, Dirinya tidak tahu dan terlalu lelah untuk mencari tahu. Anak bersurai dua warna itu berdiri pelan. Menoleh kesegala arah ketika Dirinya binggung mau kemana.
"Kemarilah! Ikuti suara ini! Dan aku akan memberitahumu semuanya!" Anak itu berjalan mengikuti arahan suara berat itu. Tanpa rasa curiga sedikitpun kepada asal suara itu karena Dirinya masih anak anak dan masih setengah polos.
Saat Dirinya berada sidepan pemilik suara itu, Dia terkejut. Bukan karena sepasang tanduk yang menghiasi kepala orang itu. Bukan juga karena pedang hitam yang terpasang dipinggang orang itu namun karena sepasang sayap hitam legam yang berada dipunggunf orang itu.
Dia terjatuh dengan ekspresi shock. 'Ka-kau? KAU..! KENAPA? KENAPA KAU MEMBUNUH KEDUA ORANG TUAKU?"Ekspresi shock miliknya berubah menjadi kemarahan. Dia marah kepada orang didepannya. Orang yang dia tahu telah membunuh kedua orang tuanya. Dia berdiri lalu berlari keorang didepannya. Setelah hampir sampai, Anak kecil itu melompat lalu melakukan tendangan memutar kekepala orang yang berada didepannya.
Orang atau makhluk itu terkekeh sebelum menangkap kaki anak kecil itu dengan satu tangan. "Kuberitahu padamu, Nak. Butuh lebih dari seumur hidupmu untuk mengalahkanku!" Ucapnya dengan seringai diwajah tampannya.
Anak itu terdiam ketika kakinya diturunkan dengan pelan oleh orang didepannya. Setelah kedua kakinya menapak tanah yang digenangi air yang anehnya tidak membuat kakinya basah. Kepalanya tertunduk sehingga ekapresinya tertutupi poni. "Kenapa? Kenapa kalian membunuh orang tuaku?" Dia memandang sosok didepannya dengan sorot kebencian dan tidak lagi menyerang orang didepannya karena ia tahu bahwa itu akan sia sia saja. Dirinya masih lemah. Ia tahu itu.
Laki laki itu terdiam beberapa saat ketika melihat tatapan anak dieldepannya sebelum menghela nafas. "Jangan bodoh nak. Siapa juga yang mau membunuh orang tuamu? dan bagaimana caranya aku melakukannya?"
"Tapi tapi.. sayap dipunggungmu.. sayap dipunggungny SAMA DENGAN ORANG YANG TELAH MEMBUNUH ORANG TUAKU!" Kemarahannya meluap luap seiring dengan ucapannya. Nafasnya naik turun ketika menyelesaikan ucapannya.
Orang didepannya hanya menguap bosan dengan sebelah tangan bersidekap dan tangan satu lagi mengaruk garuk pantatnya. Dia menoleh keanak didepannya ketika melihat anak didepannya sudah selesai menyalurkan amarah terpendamnya. Sebenarnya dia cukup terkejut melihat aura yang keluar dari tubuh anak itu ketika amarah menguasainya tadi. 'Jadi kekuatannya muncuk seiring amarahnya bertambah? Bocah ini memang menarik!' Pikir laki laki itu dengan seringai didalam hati.
"Sudah selesai? Atau mau melanjutkan lagi!?" Tanya Laki laki itu dengan nada bosan. Namun ekspresi laki laki itu berubah menjadi serius. "Sekarang keinti pembicaraan saja karena aku tidak bisa berlama lama disini." Melihat raut kebinggungan diwajah anak kecil didepannya membuatnya melanjutkan ucapannya. "Asal kau tahu saja, bukan aku yang membunuh kedua orang tuamu!"
"Jadi siapa?" Tanya Anak itu dengan cepat. "Orang tuaku dibunub oleh makhluk bersayap yang mirip denganmu. Jika bukan kau siapa lagi, hah?" Tanya Anak itu dengan nada sinis. Kedua tangannya terkepal disamping tubuhnya. Amarahnya kini mulai membuncah meski bisa ditahan oleh Dirinya.
"Meski orang yang membunuh orang tuamu memiliki sayap sepertiku tapi bukan berarti aku yang membunuhnya!" Jawab Laki laki itu sambil bersidekap. Matanya menatap lurus kedalam mata anak didepannya.
'Bukan dirimu? Jadi Siapa?..' suara itu perlahan melemah dan menyerupai bisikan diakhirnya. Kepalanya tertunduk. Jawaban atas pertanyaannya seolah oleh membuatnya gila.
"Mereka adalah Da-thensi! Malaikat pembangkang yang diusir tuhan bibble! Merekalah yang membunuh kedua orang tuamu!" Lucifer memberhentikan ucapannya. Mencoba melihat reaksi anak didepannya.
Naruto terdiam, otak kecilnya mencerna apa yang diucapkkan oleh orang didepannya. "Da- lexi? Siapa mereka? Apa mereka temanmu?" Tatapan itu menjadi tajam. Tangannya kembali terkepal dengan gigi bergemeletuk ketika mengigat bagaimana orang tuanya dibunuh didepan matanya sendiri.
Lucifer menghela nafas. 'Anak ini memang masih polos!" Pikirnya. Dia kembali menatap Anak didepannya dengan pandangan serius. "Da- thensi. Itu nama mereka. Ingat itu baik baik. Mereka dulunya adalah Thensi namun karena membangkang perintah Tuhan. Mereka diusir disurga kemudian dikutuk oleh-Nya. Kau bisa memgetahui dari sayap mereka yang berwarna hitam sama sepertiku namun sayap mereka akan berjatuhan ditanah. Tidak sepertiku. Bulu sayapku juga lebih halus dibandingkan mereka!" Ucapnya dengan mata yang tertutup dan kepala yang terangguk anguk. Namun terbuka beberapa detik kemudian.
Anak itu terdiam. Dipikirannya kini hanya satu. Mencari Da-Thensi yang membunuh orang tuanya. Kalau tidak salah orang itu memiliki banyak sayap. Tidak seperti makhluk didepannya yang hanya satu sayap namun besar seperti dua buah fuso. 'Sepertinya ucapannya benar. Kalau begitu, Da-thensi bersiaplah karena dewa kematian akan menjumpai kalian!' Tekadnya dalam hati dengan kebencian yang nampak dikedua bola mata itu. Dan pria bersurai hitam itu melihat jelas kebencian dikedua mata itu. Dia menyeringai. 'Ini akan menarik! Bersiaplah da-thensi. Kalian akan bertemu orang yang tidak akan kalian sangka! Khakhakha!" Batinnya dengan seringai iblis diwajahnya.
"Sampai disini dulu perjumpaan kita. Kekuatanku sudah mulai menipis jadi.." pria itu meninju perut anak itu tiba tiba membuat air liur muncrat dari mulut anak itu. "Hanya ini yang bisa kuberikan padamu!" Kedua mata anak itu terbelalak saat merasakan sensasi panas disekitar perutnya. "Soal namaku kau tidak perlu mengetahuinya!" Dia ekor matanya yang bergetar, Dia dapat melihat tubuh sosok itu mulai bercahaya putih dan hitam sebelum berkedip beberapa kali dan menghilang. Anak itu jatuh terduduk dengan kepala yang mendongkak. Kedua tangannya menyentuh matanya yang tiba tiba memanas. "Urghhhh... mataku..hhuh mataku.. Panas.. mataku PANAS URGGHH AAEGGHH!"Dia berteriak sejadi jadinya ketika rasa panas yang sangat panas dimatanya. Tak kuat menahan rasa panas itu, Dia terbaring ditanah dengan tubuh yang mengeliat bak cacing kepanasan. "Perutku... HA-AH PERUTKU.. SAKIT.. KAA-SAN PERUTKU SAKIIT SEKKALLIII!"Dia akhirnya pingsan karena tidak kuat merasakan rasa sakit yang begitu menyakitkan. Setidaknya dialam mimpi dirinya tidak perlu
.
.
.
Tbc
Sampai disini saja dulu... moga moga fic ini mampu membuat anda sekalian terhibur dan ingin membaca lagi. Penasaran siapa soaok anak itu? Dan juga sosok bersayap? Saya kasih bocoran.. dia adalah iblis! Iblis yang membenci Da-Thensi!
Maaf kalau tidak enak atau apalah karena author masih newbie soal beginian. Hehehe! Oh ya, kalau kalian tahu aoa yang kurang dific ini bisa direview apa kesalahannya? Untuk membantu author ini agar bisa menjadi lebih baik dilain hari.
Masalah pair aku masih binggung...
Sebenarnya aku inginnya sama Sona tapi.. ahh..
Kalian bisa ngepolling pair kesukaan kalian
Tsubaki...
Sona...
Akeno...
Serafal...
Tsukuyomi...
Ameterasu..
Itu saja dulu... yang paling banyak akan saya jadikan pair ini.. harem bisa kok jadi tenang aj...! Dan aku jamin fic ini ANTIMAINSTREAM!
SomeoneGirl out... See you again
