# BEFORE THE OPERA #

Chapter1:

WELCOME TO ANCIENT EGYPT

Disclaimer:

Yu-Gi-Oh©Kazuki Takahashi

Before The Opera©Kim Victoria

Genre:

Adventure, Drama, Supernatural, Romance

Rating: T

.

.

.

Don't Like? Don't Read!

.

.

.

A/N: Halo, saya author baru di fandom ini, salam kenal. Di fic ini saya akan menyisipkan 1 chara original saya, tidak apa-apa kan?. Ok, selamat membaca semua.

.

.

.

Chapter1:

WELCOME TO ANCIENT EGYPT

Seorang gadis muda melangkahkan kakinya menyusuri daerahnya sekarang berada. Peradaban mesir kuno. Untung dia membawa sun blok, cuacanya panas sekali matahari bersinar dengan teriknya. Awalnya dia heran kenapa orang-orang mesir mampu menghadapi cuaca se-extrime ini.

Orang-orang memandangnya dengan pandangan bertanya-tanya. Baru dia menyadari bahwa dirinya masih mengenakan pakaian ala eropa lengkap dengan sepatu hak 5cm.

Lekas dia menutupi dirinya dengan jubah bertudung putih yang dibawanya kemudian berlari menjauhi kerumunan orang-orang yang hendak melemparinya batu. Orang-orang mesir kuno memang tidak pernah melihat orang berkulit putih sebelumnya jadi mereka merasa jika hal itu merupakan suatu kutukan atau bencana dan harus mengusirnya jauh-jauh dari kerajaan.

Gadis itu bernama Zileus Cleo. Gadis cantik berambut pirang keemasan, berkulit putih susu, wajahnya sangat cantik bak dewi dengan orb indigo di kedua irisnya.

Cukup Cleo berlari akhirnya dia menemukan tempat yang bagus untuk persembunyiannya sementara. Dilihatnya pakaian-pakian wanita mesir kuno yang melintasi tempatnya (sebuah bangunan bobrok disudut kota) lalu memperhatikanya baik-baik. Merasa cukup di tariknya jubah bertudungnya lalu memotongnya.

Dibukanya balutan blesser yang dikenakanya lalu dipotong dan dipadukan dengan jubahnya itu membentuk bebuah pakaian yang menurutnya mirip dengan wanita mesir kuno yang lewat itu.


Sempurna. Suilet baju itu terlihat elegan, dengan rok panjang yang menyempit di bagian lutut dan melebar kebawah, bagian lehernya terdapat tudung yang sudah dibalut kain hitam, bagian lengan yang terbuka di pundak dan melebar hingga ujung pergelangan tangan. Hanya kulit yang perlu dihitamkan pikirnya.

Seminggu sudah Cleo berdiam diri di tempat persembunyiannya itu. Benar saja hanya beberapa hari berjemur kulitnya yang putih berubah menjadi tan. Dicatnya rambut pirangnya dengan cat hitam lalu mengunakan lensa warna hitam bening yang dibawanya. Dikemasinya barang-barangnya dan dikenakanya pakaian kreasinya itu lalu beranjak pergi.

Orang-orang kembali memandangnya namun dengan pandangan takjub. Benarkah wanita ini manusia atau dewi? Pikir orang-orang itu. Dibiarkanya pandangan-pandangan itu toh sekarang penampilannya sudah berbeda dengan pertama kalinya dia masuk kota itu.

Sekarang mencari orang sempurna berpotensi tinggi. Bagaimana bisa? Orang-orang mesir kuno ini belum sama sekali menganyam pendidikan. Hanya ada satu cara mencarinya di istana. Didengarnya bahwa raja kerajaan mesir kuno itu adalah Pharaoh. Sama seperti dibuku sejarah rupanya pikir Cleo.

Untuk langkah awal pertama-tama Cleo mencoba untuk menjadi seorang pelayan dalam kerajaan. Langkah pertama berhasil dengan mulus karena keahliannya berakting. Langkah kedua mencari tau orang-orang hebat yang ada di kerajaan.

Langkah kedua juga berhasil karena acara mengosipnya dengan para pelayan senior. Ada 6 pendeta agung yang terkenal dengan kehebatan dan wibawanya. Ditambah lagi sang Pharaoh yang kabarnya tak berbeda jauh dari karakteristik kelima pendetanya itu. Saatnya melanjarkan langkah ketiga.

Cleo mencoba untuk mengetahui karakter kenam pendeta itu dengan menjadi pelayan yang mendapat dedikasi terbaik dari yang lainnya. Berakting untuknya sangat mudah apa lagi untuk tujuan besarnya.

Pendeta Mahad adalah pendeta yang paling dekat dengan Pharaoh walau pendeta Seth yang merupakan sepupunya tak terlalu dekat dengan Pharaoh. Murid Mahad, Mana adalah temannya. Sebenarnya dia agak risih jika harus berakting didepan temanya ini namun apa boleh buat.

Pendeta Isis adalah satu-satunya pendeta wanita diantara kenam pendeta itu tapi tak begitu menarik menurutnya. Tiga pendeta lainnya juga sama tak begitu menarik perhatiannya. Yang dinantikanya sekarang adalah sosok Pharaoh yang jarang terlihat di depan rakyatnya. Seperti apa sebenarnya Pharaoh itu?


Akhirnya setelah berjuang keras, Cleo mendapatkan kesempatan untuk bertemu Pharaoh. Dia menyelinap kedalam kamar sang Pharaoh yang penjaganya tengah melonggar. Hal mudah baginya karena dia seorang penyihir.

Pharaoh yang terkejut menanyakan identitasnya. Dengan tenang Cleo menyatakan bahwa dirinya berasal dari masa depan. Sang Pharaoh berparas tampan itu tercengah orb crismon yang menurutnya mirip Sebastian itu terbelalak tak percaya.

Dicobanya menenangkan sang Pharaoh. Sang Pharaoh masih tak percaya sampai Cleo menantangnya untuk duel (roh batu tulis) yang akan membuktikan bahwa dirinya tak berbohong. Petarunagn di mulai. Dengan modal kepintaranya Cleo berhasil mengimbangi Pharoh. Tak ada yang kalah atau pun menang asilnya seri. Pada akhirnya Pharaoh percaya akan kata-katanya lalu mengajukan sebuah pertanyaan "Jika semua yang kau katakan itu benar, mengapa kau berada di sini dan tidak di masamu?"

Jawabanya singkat "Ini misiku mencari orang-orang terpilih sepertimu Pharaoh." Cleo memasang wajah seriusnya. Pharaoh menautkan sedua alisnya tak mengerti. "Jika kau bersedia menjalaninya panggillah aku, Nama asliku Cleo tapi kau boleh memangilku Ortha." kata terakhir Cleo sebelum menghilang bagai kilat meninggalkan sang Pharaoh yang masih tercengah karenanya.


Setelah beberapa hari berfikir Pharaoh memutuskan untuk memanggil Cleo. Namun saat menanyakannya pada para pelayan (melalui perantara penjaga tentunya) hasilnya nihil tak ada pelayan bernama Cleo. Sang Pharaoh ingat bahwa dia bisa memanggil Cleo dengan sebutan Ortha. Kembali sang Pharaoh memerintahkan para penjaga untuk mencari pelayan itu tapi dengan sebutan yang berbeda.

Pencariannya berhasil. Perempuan bernama Cleo atau Ortha itu ada dihadapanya sekarang. Diperintahnya para penjaga dan pendeta untuk keluar dari ruangan singgasananya. Jelas para pendeta terkejut karenanya. Apa sebenarnya hubungan Pharaoh dengan gadis itu?

Cleo terkejut mendengarkan pernyataan sang Pharaoh. Dia menyanggupi permintaanya untuk menjalani tugasnya sebagai orang terpilih. "Namun itu sesudah kau menuntaskan sejarahmu." kata Cleo yang membuat Pharaoh kembali tercengah. "Aku akan kembali kemasaku, setelah kau menuntaskan sejarahmu aku akan kembali untuk mencarimu." kata Cleo lalu hendak pergi namun dicegah oleh Pharaoh.

"Tunggu jika itu benar, saat itu aku harus memanggilmu dengan tepat." ucap Pharaoh tegas. "Hah, benar, jika aku datang mencarimu nanti panggil aku dengan nama asliku jika untuk sekarang pangil aku Ortha itu nama samaranku." Cleo pun tersenyum simpul. Dilihatnya Pharaoh mempersilahkan dirinya pergi.

Misi pertama tuntas pikir Cleo.


SYUUUTT...

Jaman mesir kuno memang menyenangkan tapi Cleo harus segera kembali kemasanya agar jalannya waktu kedepan tak kalut. Tujuannya saat ini adalah Jepang ujung selatan yaitu pulau Kyushu.

Mantra travel time mengantarnya menuju tujuan baru. "Jadi ini yang namanya kota Domino." Cleo sampai pada salah satu kota di Kyushu yang bernama kota Domino (anggaplah begitu demi kelangsungan cerita). Saat ini masih pagi dikota Domino. Kira-kira jam 5.48 pagi. Tampak sejumlah anak SMU tengah berjalan dengan santai menuju sekolahnya. Pagi yang damai-damai saja.

Saat ini Cleo tengah berdiri diatas gedung berlantai 30. Pakainnya masih berupa orang mesir rambut dan lensanya pun masih hitam belum kembali kewarna awal. Hembus angin pagi yang segar membelainya. Sudah lama Cleo tak merasakan hawa sejuk semenjak berkelana ke jaman mesir kuno hanya ada tanah gersang, padang pasir, angin pagi pun jarang terlintas disana. Panas tapi itu lah ciri khas mesir.

Tunggu, ada aura yang menarik perhatian Cleo. Dengan cepat ditoleh kebawah gedung itu. Dilihatnya empat orang siswa SMU tiga laki-laki dan satu perempuan. Pandanganya fokus melihat salah satu laki-laki yang terlihat sangat ceria di dalamnya.

Dia orang itu, Cleo harus menemui orang itu dan bernegosiasi denganya. Diliriknya seragam sekolah siswi yang ada disalah satunya. Jelas terlihat emblem SMU Domino. "Ternyata siswa SMU Domino, ini mudah bagiku." tegas Cleo pada dirinya sendiri.

.

.

.

To Be Continue_

.

.

.

A/N: Siapakah Cleo ini? ingin tau kelanjutannya? Tunggu saya update lagi ya! *plak* sekian dulu fic ini, semoga menghibur. Met to REVIEW minna-san!