Hey, salam kenal semua penghuni FOPI! Aku author baru dan setelah lama jadi silent reader, aku akhirnya berani nge-publish cerita sendiri! Shishishi…

Cerita ini adalah AU berlatar kehidupan SMU… tapi dengan pendekatan yang beda. Mengingat aku cowok, aku nggak biasa menulis romance… so tema cerita ini adalah friendship!

Without further ado, silakan menikmati… dan review please!


One Piece © Eiichiro Oda

Two Schools, Two Worlds

Warning: first fic!

Rate: T

Chapter I

The Beginning Day

Kehidupan baru, kehidupan SMU. Orang bilang masa SMU adalah masa paling asyik, tak terkecuali buat Monkey D. Luffy. Cowok berambut hitam acak-acakan yang terkenal di seluruh penjuru kota atas hobinya membuat onar atas nama kawan-kawannya ini, ternyata bisa juga lulus SMP. Ini semua berkat dukungan kawan-kawannya di Straw Hats, geng beranggotakan 7 anak usil.

Dia pun masuk ke SMU Seifu, salah satu SMU terbaik di kota di mana kakak-kakak dan teman-temannya bersekolah…

Prologue

Ryuugu's Princess

Hari itu adalah hari pertama Luffy masuk SMU. Yah, tentu aja dia akan menghadapi MOS seperti murid-murid baru lainnya, tapi buat apa dia peduli? Nggak bakal ada yg mau menjahilinya. Selain karena kakaknya, Ace dan Sabo adalah anggota OSIS SMU Seifu, reputasinya sebagai tukang buat onar di SMP otomatis akan melindunginya dari bully.

Bicara soal bully…

"Ooh, apa yang kita punya di sini? 'Tuan putri', berjalan sndirian tanpa ditemani pelindung-pelindungnya! Jahaha," terdengar seseorang bicara dengan suara keras di seberang jalan.

Luffy menoleh dan melihat seorang cewek berambut pink panjang yg diikat kuncir kuda tengah dikerumuni 5 orang berpenampilan berandal. Seragam cewek itu berbeda dari seragam cewek SMU Seifu yang mengenakan rok merah, jadi dia pasti murid SMU Ryuugu.

Ngomong-ngomong soal SMU Ryuugu, Luffy ingat cerita dari Ace tentang persaingan SMU Seifu dan Ryuugu yang mulai nggak masuk nalar. Awalnya kedua SMU terbaik di kota itu cuma bersaing mengirimkan murid-murid terbaik mereka mengikuti berbagai kejuaraan antar sekolah, tapi lama-lama persaingan itu mulai nggak sehat. Perselisihan-perselisihan kecil sering terjadi dikarenakan tuduhan sabotase dan sebagainya pada setiap perlombaan yang mereka ikuti… yang akhirnya memicu pertengkaran-pertengkaran bahkan tawuran. Pihak kepolisian sudah hampir menyerah dalam mendamaikan mereka, jadi mereka mengandalkan pihak sekolah untuk mencegah tawuran hebat terjadi lagi.

Salah satu yang dilakukan pihak SMU Seifu adalah melarang semua muridnya untuk berurusan bahkan berteman dengan murid SMU Ryuugu. Sebagai murid baru, tentu aja Luffy harus mengikuti peraturan itu, jadi dia melengos pura-pura nggak lihat...

"M-maaf, Hody-sama, biarkan aku lewat… aku sudah telat…" kata cewek itu takut.

"Kya kya, nggak bisa, 'tuan putri'! Hari ini sekolah tertutup buatmu, kyaa!" cowok kecil dengan helm ala tentara Romawi memepetnya.

"E-eeh? Kok begitu?" tanya si cewek dengan polosnya.

"Tenang saja 'tuan putri', kamu bisa masuk sekolah lagi, jika…" cowok besar dengan rantai di tangannya memegang pundak si cewek. "Jika kamu mau menyampaikan pesan dari kami ke kakak-kakakmu."

"Pesan apa?" cewek itu bertanya dengan antusias. Dia berpikir kalau cowok-cowok itu akan melepaskannya setelah memenuhi permintaan mereka…

"Serahkan kursi pengurus OSIS pada kami! Dosun!" kata cowok besar yang membawa hammer.

"M-mana bisa begitu…"

"Jahaha! Minggir kalian!" cowok besar yang sepertinya bos mereka, membetulkan topi newsboy-nya, lalu memegang dagu si cewek dan memelototinya. "Lupakan itu, bagaimana kalau kita menggunakanmu sebagai pesan untuk memancing kakak-kakakmu?"

"…!" air mata mulai menggenangi pelupuk mata cewek itu, ketakutan karena intimidasi si bos.

"Jahaha! Tato saja badannya dengan pesan dari kita!" si cowok menjilat bibir tebalnya, dan merobek baju si cewek!

"Kyaaa!" si cewek menutupi tubuhnya secara reflek.

"Ikaros, Dosun, pegangi dia!"

"Siap, much!" cowok dengan helm berkaca hitam dan si pembawa hammer langsung memegang kedua lengan si cewek, dan membalikkan badannya sehingga punggungnya menghadap si bos. Sementara si pembawa rantai sudah menyiapkan spidol besar.

"Jangan! Hentikaaaan!" si cewek mulai menangis dan berontak, tapi sia-sia.

Saat ujung spidol itu mulai menyentuh punggung si cewek…

"Hentikan!"

Luffy berdiri di depan mereka. Lama-lama dia kesal juga melihat kejadian itu. Peduli amat sama peraturan! Dia nggak bisa membiarkan bully terjadi di depan matanya!

"Siapa kau, dosun?"

"… kya, dia murid SMU Seifu!"

"SMU Seifu? Berani juga kau muncul di depan kami… apa peraturan sekolahmu nggak melarangmu ikut campur dengan urusan kami hah?"

"…" Luffy menyueki cowok itu dan mulai berjalan ke arah Dosun dan Ikaros yang menahan gerakan si cewek. Dengan gerakan cepat, dia berhasil melepaskannya!

"Much! Apa yang-"

"Dia nyuekin kamu, Zeo!" kata si cowok kecil.

"Itu karena aku sengaja mengatakannya pelan-pelan!"

"M-makasih…" cewek itu memegang lengan baju Luffy erat-erat dengan berlinang air mata.

"Tinggalkan cewek itu sebelum aku turun tangan, bocah," bos mereka berjalan mendekati Luffy sambil mengambil sebuah botol air berukuran besar.

"Aku menolak," kata Luffy tegas.

"Jahaha! Berani juga kau! Yabu Same!" si bos menumpahkan air dalam botol itu dan 'memukul' air yang tumpah, membuatnya seolah rentetan peluru yang mengarah ke Luffy. Luffy menghindarinya dengan mudah, dan air itu pun mengenai tembok di belakangnya, membuatnya berlubang!

"Kyaa? Dia bisa menghindari serangan bos Hody?"

"… Ikaros, Dosun, tangkap dia!"

"Siap, bos, much!"

"Bagooon!"

Sebenarnya Luffy yakin dia bisa menghajar mereka tanpa kesulitan, tapi karena ada cewek di belakangnya…

"Oi, kamu bisa lari?" bisik Luffy pada cewek itu.

"Um…? I-iya…"

"Pegang tanganku kalau begitu!"

Cewek itu memegang tangan Luffy, dan saat itu juga dia berlari dengan kecepatan luar biasa, sampai-sampai si cewek seolah terbang karena tertarik… dalam sekejap, mereka berdua sudah meninggalkan Hody cs.

"Lari mereka cepat sekali, much!"

"Kya kya kya, dasar pengecut!"

"… apa yang harus kita lakukan, bos?"

"Biarkan saja. Paling nggak serangan kita ke putri cengeng itu sudah jadi pesan yang pantas… jahahaha!"

Setelah merasa mereka nggak diikuti, Luffy memperlambat larinya. Dia nggak capek sama sekali, tapi cewek yang ditolongnya itu ngos-ngosan.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Luffy.

"Iya, aku-" si cewek menyadari kalau baju seragamnya robek, dan buru-buru menutupi tubuhnya dengan wajah merah padam.

"….." Luffy memakaikan jaket merahnya ke cewek itu.

"M-makasih…"

"Ngomong-ngomong, aku Luffy. Siapa namamu?" Luffy menjulurkan tangannya dan cewek itu menjabatnya dengan malu-malu.

"Aku Shirahoshi…"

"Hmph, namamu susah diucapkan," kata Luffy sambil tersenyum. "Oh ya, orang-orang yang mengeroyokmu itu siapa?"

"Mereka itu Hody-sama dan kawan-kawan, berandalan paling ngetop di SMU Ryuugu…"

"Oh…" Luffy teringat sesuatu. "Ah! Jadi kamu benar-benar murid SMU Ryuugu?"

"Iya…"

"Wah, kalau begitu aku nggak boleh lama-lama di sini! Bisa-bisa Ace menghajarku kalau dia tahu aku berurusan dengan murid SMU Ryuugu!" Luffy tolah-toleh, khawatir kalau kakaknya itu mengawasi. "Tapi, apa kamu akan baik-baik aja?"

"I-iya, aku akan pergi lewat jalan alternatif ke sekolah…"

"Yosh! Kalau begitu, aku pergi dulu ya! Hati-hati lho!" Luffy berlari sambil melambaikan tangan.

"Tapi Luffy-sama, jaketmu…"

"Kamu boleh menyimpannya! Anggap saja sebagai salam perkenalan kita! Shishishi…"

Shirahoshi menatap punggung Luffy yang berlari di kejauhan. Luffy sangat baik padanya. Padahal, menurut kakaknya Fukaboshi, murid-murid SMU Seifu adalah orang-orang beringas…

- PROLOGUE END -


Thanks sudah membaca!

Spoiler for Chapter I Part 1

"Ini toilet cewek!" Luffy tersentak. Diapun keluar dengan mengendap-endap, tapi dia melihat seseorang di ruang ganti tengah berlutut, sepertinya kesakitan. "Oi, kamu nggak-"

Luffy menghentikan ucapannya saat rambut yang tergerai di punggung cewek itu tersibak oleh angin… menampakkan sebuah luka bakar BESAR di sana…

"!" cewek itu buru-buru menoleh sambil menutupi tubuhnya dengan tangan. "C-cowok?"

"… kenapa dengan punggungmu?" Luffy menuding cewek itu.

"Kau... melihatnya?"

Spoiler End...