"Kamu kapan ke sini lagi?" gumam Jisung. Kedua tangan yang ia gunakan untuk menopang dagunya ditumpukan pada bingkai jendela. Tatapan sendunya tertuju ke keramaian dermaga di luar sana. "Kamu sudah janji bakal datang ke sini saat musim panas, apa kamu lupa?"

Jisung mengalihkan tatapannya ke arah kalender yang angka-angkanya sudah dicorat-coret dengan spidol berbagai warna. Tatapannya semakin sendu saat atensinya jatuh ke kolom yang menunjukkan tanggal 17 Agustus dengan keterangan yang ditulis rapi menggunakan spidol berwarna ungu di bawahnya—Chenle datang hari ini.

"Sekarang sudah pertengahan Bulan November, bahkan musim gugur pun sudah hampir berakhir. Kamu benar-benar lupa sama janjimu, ya?"