Title: Oh My Ghost

Author: Fake JeonJi97

Genre: Romance, Supernatural, Humor

Rating: T

Cast: Wu Yifan (Kris), Hwang Zitao (Tao), and other cast

Dislaimer: Kris milik Tao, dan Tao milik Kris. Mereka saling melengkapi dan memiliki. Cerita ini milik author sepenuhnya.

Summary: Bagaimana Tao bisa meminta bantuan kepada Yifan jika muncul dihadapannya saja sudah membuat Yifan histeris. Masalahnya Yifan phobia hantu, dan Tao sendirilah yang menjadi objek phobia Yifan./"AAAARGHHHH!""Kau harus membantuku Wu-Yi-Fan..""YIFAN GE! APAPUN YANG TERJADI KAU HARUS MEMBANTUKU! TITIK!"

.

.

.

Don't Copas Without Permission!.

.

.

.

.

.

.

.

.

This Yaoi Fanfic! Don't Like? Don't Read!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Fake JeonJi97 present~

.

.

.

PROLOG

"YIFAN CEPATLAH! KAU MEMBUAT KITA TERLAMBAT!" Ketukan pintu kamar itu mulai terdengar, kali ini bahkan lebih keras dari sebelumnya.

"YA MOM, AKU SEDANG BERPAKAIAN SEKARANG. BERSABARLAH, SEBENTAR LAGI AKU AKAN KELUAR." Namja yang bernama Yifan itu dengan tergesa-gesa memakai bajunya kemudian menyisir rambutnya cepat. Ibunya memang tak sabaran, bahkan ini masih terlalu pagi untuk mandi. Maksudnya, ini adalah minggu pagi dan ia harus bangun dan bersiap-siap. Sungguh menyebalkan.

Yifan keluar dari kamarnya setelah selesai berpakaian, jeans dengan kemeja hitam tidak buruk kan? Ayolah Yifan tidak menyukai warna hitam.

"Kau lama sekali, kau tahu kan ini sudah siang!" Wanita paruhbaya yang berpakaian serba hitam itu mengomel ketika Yifan baru saja sampai di depan mobil.

"Ini masih jam enam pagi, mom." Sahut Yifan malas sambil masuk ke dalam mobil.

"Ibu mu hanya takut kita terlambat, kau tahu kan perjalanan ke sana membutuhkan waktu yang tidak sebentar?" Kali ini ayah Yifan yang angkat bicara.

Yifan hanya berguman malas. Orang tuanya sungguh menyebalkan, tak bisakah mereka membiarkan Yifan beristirahat dihari liburnya? Pernah satu kali Yifan menolak untuk ikut pergi, tapi itu malah membuat kartu kredit-nya di blokir. Dan Yifan berjanji semalas apapun ia untuk pergi, ia harus pergi. Kalau tidak pasti ia akan dipecat menjadi anak nantinya.

Kalian pasti heran kan sepenting apa sih acara yang akan dihadiri Yifan hingga membuat kartu kreditnya bisa diblokir begitu? Hanya empat kata, pergi-ke-pemakaman-keluarga. Yah, setiap setahun sekali keluarga Yifan pasti menyempatkan diri untuk mendatangi makam keluarnya. Apa lagi sekarang adalah hari kematian kakeknya, sudah pasti ini adalah acara yang sangat penting untuk keluarganya. Yifan bukannya tak menyayangi keluarganya, ia hanya tidak mengenal siapa saja keluarganya yang dimakamkan disana. Mereka meninggal sebelum Yifan lahir atau ketika Yifan masih kecil. Jadi ia berpikir, untuk apa sih pergi ke pemakaman orang yang tidak kita kenal? Apa lagi dihari libur seperti ini. Bukannya apa-apa Yifan sebenarnya takut pergi ke pemakaman atau tempat yang berbau mistis lainnya, Yifan takut hantu. Konyol sebenarnya, bagaimana namja tampan bertubuh atletis ini bisa mempunyai phobia terhadap hantu. Tapi salahkan saja ayahnya, yang sewaktu Yifan kecil senang sekali menakutinya.

Mereka kini telah sampai di pemakaman, pemakaman khusus orang China. Dari namanya saja kita sudah tau bahwa Yifan adalah keturunan China, jadi pasti ia akan pergi ke pemakaman khusus seperti ini.

"Kita sudah sampai, ayo turun Yifan~"

"Dad, tak bisakah aku menunggu saja disini?"

"Ayolah kau tak mau membuat ibumu marah lagi kan?"

Yifan melirik ibunya, dan ibunya sudah memberikan tatapan tajam pada Yifan seolah mengatakan kalau-kau-tidak-turun-aku-akan-mencoret-namamu-dar i-daftar-warisan.

"Baiklah.." Dengan lemas Yifan keluar dari mobil. Berjalan dibelakang orang tuanya, ini sungguh sangat amat menyebalkan untuk Yifan!

Yifan telah sampai di depan makam kakeknya, foto dengan bingkai yang sudah usang itu memperlihatkan senyum milik namja yang berpakaian tentara. Yah, itu kakek Yifan. Seorang tentara yang gugur di medan perang, seorang yang samasekali Yifan tidak kenal.

Orang tuanya memulai ritual berdoa, sedangkan Yifan berdiri acuh pura-pura mengikuti. Padahal ia tengah memperhatikan sekerumunan orang yang berada didepan makam kakeknya. Sepertinya ada yang meninggal hari ini.

Yifan memperhatikan kedua orang paruhbaya yang tengah bersimpuh disebelah makam tersebut ketika kerumunan orang satu-persatu mulai pergi. Ia melihat foto yang ada didepan nisan tersebut, foto namja dengan mata panda nya.

'Sangat manis.' Tak sadar Yifan tersenyum dengan apa yang dipikirkannya. Sayangnya namja manis itu tidak berumur panjang.

Wanita yang tengah menangis itu Yifan pastikan adalah ibu dari namja manis itu, sedangkan pria yang berusaha menenangkannya adalah ayahnya. Yifan tak melihat orang lain lagi, jadi Yifan menyimpulkan bahwa namja itu anak semata wayang dari pasangan suami istri tersebut. Sama seperti dirinya. Sungguh malang.

Yifan memperhatikan lagi foto namja manis yang malang itu. Hwang Zitao. Jadi namanya Zitao, 'Tao~ya kau sangat manis.' Yifan berkata tulus sambil terus memandangi foto namja yang bernama Tao itu. Matanya yang bening, hidungnya yang mancung, bibirnya yang –menurutnya- imut itu. Bagaimana Tuhan tega memanggil namja yang bahkan nyaris sempurna itu secepat ini. Dari wajahnya saja Yifan sudah tau bahwa namja itu lebih muda darinya.

Lama ia memperhatikan foto namja itu, sampai ia tak sadar bahwa kegiatan ayah dan ibunya sudah selesai.

"Yifan, kau baik-baik saja sayang?" Ibunya setengah menguncang bahu Yifan, Karena sedaritadi Yifan tak menyahutnya.

"Y-ya, aku baik-baik saja mom." Kata Yifan berusaha tersenyum.

"Baiklah ayo kita pulang, bukankah kau tidak suka berada ditempat seperti ini?"

"Hmm.." Yifan hendak berbalik tapi ada suara yang memanggilnya.

"Gege.." Suara itu begitu pelan seperti terbawa angin. Yifan menghentikan gerakannya.

"Kenapa lagi sayang?"

"Mom tidak mendengarnya?"

"Mendengar apa?"

"Tadi ada yang-" Yifan menatap foto Tao dan entah kenapa bulu kuduknya meremang. "A-ah, tak apa-apa."

Yifan berbalik dan mulai melangkah pergi, ia merasa tadi ada yang memanggilnya. Mungkinkah- Ah! Tidak! Mungkin ia hanya salah dengar.

Yifan menggelengkan kepalanya cepat dan segera masuk ke mobil.

"Gege.. Yifan ge.." Suara itu terdengar lagi, suara yang terbawa angin..

.

.

.

TBC or Delete?